Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: info@tazkiyahtour.co.id

Blog

March 6, 2022

Hikmah Isra Mi’raj, Isra Bisa Dibuktikan Secara Empiris tapi Mi’raj Tidak

Peristiwa Isra bisa dikonkritkan atau dibuktikan secara empiris sementara mi’raj tidak bisa. Demikian disampaikan oleh Dr. KH. Salahuddin Ayyub Fachruddin, Lc., MA (Ketua Yayasan Pesantren Haji Indonesia, sekaligus dosen pengajar di Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal Jakarta) pada acara peringatan Isra Mi’raj yang dilaksanakan oleh Yayasan Pesantren Haji Indonesia

Untuk membuktikan bahwa peristiwa Isra’ bisa dibuktikan DR. KH. Salahuddin Ayyub memberikan beberapa alasan:

  1. Dr. KH. Salahuddin Ayyub menyampaikan bahwa ketika Rasulullah SAW menyampaikan kepada kafir quraisy tentang peristiwa Isra dan Mi’raj yang dialaminya, kaum kafir tidak percaya dan menganggap Nabi Muhammad SAW sudah gila.

Sehingga mereka menantang Nabi Muhammad SAW untuk membuktikan perjalanan Isra Mi’raj. Mereka mengatakan “Kalau kamu Muhammad benar pergi ke Masjid Aqsha coba ceritakan kondisi di sekitar Masjid Aqsha”. Nabi Muhammad SAW menjelaskan dan menjawab semua pertanyaan kafir Quraisy dengan sangat detail dan jelas. Nabi Muhammad menjelaskan kondisi disekitar Masjid Aqsha seperti bangunan – bangunan, dan tempat – tempat yang ada disekitarnya

Bahkan Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa ada kafilah yang akan datang berdagang ke Kota Mekkah dengan mengendarai unta, kafilah ini akan tiba di Mekkah sebelum siang hari. Bahkan Nabi Muhammad menjelaskan dengan pasti jumlah kafilah dan jumlah unta.  Kaum Kafir Quraisy kemudian menunggu kafilah pedagang tersebut, dan ternyata kafilah tersebut tiba di Mekkah sesuai yang disampaikan Nabi Muhammad SAW, dan semua informasi yang disampaikan Nabi Muhammad SAW tentang rombongan kafilah tersebut adalah benar.

  1. Untuk membuktikan peristiwa isra secara logika, menurut DR. Salahuddin Ayyub, adalah dengan memahami baik firman Allah dalam surah Al-Isra ayat 1. Allah SWT tidak mengatakan Nabi Muhammad SAW berjalan, tapi Allah SWT berfirman bahwa Nabi Muhammad SAW diperjalankan oleh Allah SWT.

Sama halnya ketika dikatakan seorang bayi baru lahir pergi ke Jakarta, hal lini secara sekilas sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Oleh karena itu jangan lihat bayinya karena sang bayi tidak mungkin mampu pergi sendiri ke Jakarta, tapi lihatlah mamanya yang menggendongnya dan kendaraan yang dipakainya.

Jadi untuk memahami peristiwa Isra, jangan membayangkan kekuatan Nabi Muhammad SAW tapi pahamilah kekuatan Allah SWT yang memperjalankan hamba-NYA.

Jadi isra bisa dibuktikan secara empiris sementara Mi’raj tidak bisa. Al-Qur’an menjelaska tentang Isra secara detail sementara Al-Qur’an tidak menjelaskan peristiwa Mi’raj secara detail. Peristiwa Mi’raj banyak dijelaskan oleh hadis – hadis mutawatir.

Oleh karena itu menurut DR. KH. Salahuddin Ayyub ulama berkata “Siapa yang menginkari peristiwa Isra maka dia kafir, tapi siapa yang tidak mempercayai mi’raj dia tidak kafir”.

Dr. Salahuddin Juga menjelaskan hikmah – hikmah kenapa shalat itu diterima lansung oleh Nabi Muhammad SAW di Sidratil Muntaha di antaranya:

  1. Shalat merupakan jalan seorang hamba untuk berhubungan dengan Tuhan sang pencipta. Jadi apabila ada orang yang tidak melasanakan shalat maka orang itu sudah terhinakan.
  2. Shalat adalah yang pertama dihizab di hari kiamat. Sebgaimana sabda Rasulullah SAW “yang pertama dihizab di hari kiamat adalah shalat, jika shalatnya bagus maka baguslah seluruh amalnya. Tapi sebaliknya jika shalatnya jelek maka jeleklah amal ibadah yang lain”. Di riwayat yang lain “bila shalatnya diterima maka semua amal ibadah yang lain juga diterima”.
  3. Shalat itu merupakan puncak penghormatan kepada Allah SWT. Jadi apabila ada orang yang melakukan ibadah lain seperti zakat, sedekah, haji tapi tidak melaksanakan shalat sama halnya orang tersebut melecehkan atau menghina.
  4. Shalat merupakan inti akhlak, sebagaimana firman Allah SWT “sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar.

Demikianlah sebagian kecil dari ulasan DR. KH. Salahuddin Ayyub, Lc., MA tentang peristiwan Isra Mi’raj, yang disampaikan pada peringata Isra Mi’raj yang dilaksanakan oleh Yayasan Pesantren Indonesia pada hari senin, 28 februari 2022 bertepatan 27 Rajab 1443 Hijriyah. Untuk menyimak secara lengkap kunjungi facebook dan youtube PT. Tazkiyah Global Mandiri.

Peringata Isra Mi’raj ini merupakan salah satu kegiatan dari Yayasan Pesantren Haji Indonesia. Kegiatan utama dari yayasan ini adalah memberikan edukasi keagamaan dalam bentuk kajian tematik kepada masyarakat islam pada umatnya dan calon Jemaah haji pada khususnya

Sumber Berita : https://www.facebook.com/watch/live/?ref=notif&v=493561192137859&notif_id=1646026597066539&notif_t=live_video_explicit

Bagikan :