KABAR duka itu tiba di ponsel orang-orang, Jumat malam, 11 September 2020. Haji Andi Maggalatung, seorang tokoh saudagar Bugis di Nunukan, Kalimantan Utara, meninggal dunia dalam usia 68 tahun.
Bukan hanya komunitas Bugis di sana yang berduka, tetapi semua yang mengenal sosok Puang Magga, orang tua yang bersahaja dan mengayomi. Termasuk keluarga besar PT Tazkiyah Global Mandiri (Tazkiyah Tour).
Sudah cukup lama Puang Magga selalu mempercayakan urusan ibadah umrahnya kepada Tazkiyah Tour. Hampir setiap tahun dia ke tanah suci menggunakan perusahaan travel yang berkantor pusat di Makassar ini.
“Kalau berangkat tidak pernah sendiri. Pasti memboyong keluarga besar. Anak, menantu, hingga cucu-cucu,” ujar Suriani Sury, Sekretaris Perusahaan Tazkiyah Tour, Sabtu, 12 September.
Tahun ini pun, sebelum pandemi Covid-19 melanda, Puang Magga sudah merencanakan umrah lagi. Umrah plus Dubai sebab dia juga sangat ingin ke salah satu kota di negara Uni Emirat Arab itu. Namun harus tertunda karena sakit.
Puang Magga pun menjalani serangkaian pengobatan di Nunukan. Pernah juga menjalani perawatan intensif di RS Siloam, Makassar.
Hingga akhir hayatnya, rencana ke Dubai tak terwujud. Namun Ka’bah yang selalu mengisi hati dan pikirannya sudah dikunjungi berkali-kali. Terakhir untuk pemberangkatan 29 November 2018.
“Sepertinya hati beliau memang sangat terikat dengan Ka’bah. Kami turut berduka atas wafatnya beliau,” sebut Ahmad Yani Fachruddin, Presiden Direktur Tazkiyah Tour.
Puang Magga adalah tokoh Bugis berpengaruh di Nunukan. Pemilik toko pakaian Marami, minimarket dan fotokopi, Marami, dan Hotel Marami. Namanya masuk dalam daftar dewan penyantun Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Nunukan.
“Maaf atas segala kesalahan orang tua kami selama hidupnya. Mohon doanya,” tutur Andi Mutamir, putra Puang Magga, yang juga salah satu jemaah loyal Tazkiyah Tour.
Andi Mutamir adalah anggota DPRD Nunukan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dia juga dikenal sebagai pemilik Alaska, salah satu supermarket di sana.
Puang Magga meninggalkan istri tercinta, Hj Rabya Syamsuddin, serta kelima anak mereka; H Andi Mutamir, H Andi Nur Alim, Hj Andi Nihlah Dewi, A Fahmi, dan Hj Andi Reny. (tmt)