PRODUK masih menjadi salah satu alasan utama orang rela datang ke sebuah tempat. Bahkan kini, harga cenderung semakin tak menjadi faktor. Asal kualitas bagus dan memuaskan, bungkus!
Tetapi, jangan lupa, pesan Tom MC Ifle, seorang master coach bisnis berpengaruh di Indonesia, tidak gampang membuat orang datang untuk kedua kali. Mereka membutuhkan alasan besar untuk melakukan order berikutnya.
“Itu tugas para leader di perusahaan. Membuat tim yang hebat yang kemudian menghasilkan produk dan pelayanan yang humanis,” ujar Tom pada Leadership Transformation Workshop di Vasa Hotel, Surabaya, Rabu (10/4/2019).
PT Tazkiyah Global Mandiri (Tazkiyah Tour), salah satu perusahaan yang mengirim tim ke training bersama Tom itu sudah mempraktikkan itu, beberapa tahun belakangan.
Pelan tetapi pasti manajemen membuat target bahwa layanan umrah atau haji yang menjadi produk, haruslah menjadi sesuatu yang selain menggetarkan hati, juga menyenangkan. Meninggalkan kesan mendalam. Kenangan-kenangan indah.
Pelayanan yang mengedepankan hubungan yang dalam pun diterapkan. Seseorang yang baru pertamakali ke kantor Tazkiyah Tour di Ruko Diamond No 11, Jalan AP Pettarani, Makassar, pun akan disambut sangat ramah. Dalam ruangan yang dingin namun dipenuhi customer service yang hangat.
Mereka bisa duduk di sofa empuk sambil mendapat penjelasan mengenai paket-paket yang tersedia. Perbincangan yang akan berlangsung di antara bunyi instrumen musik yang pelan namun syahdu.
Segala kelengkapan berkas kemudian menjadi urusan karyawan Tazkiyah Tour. Begitu berangkat ke tanah suci, jemaah dijamin segala kebutuhannya. Makanan tersedia dalam jumlah dan sesi yang cukup. Prinsipnya, umrah itu perjalanan panjang yang membutuhkan energi. Makanya, jemaah “dilarang” lapar.
Saat jemaah khusyuk menjalankan ibadah, ada dua jenis asuransi yang mengiringi; jiwa dan perjalanan.
Begitulah Tazkiyah Tour melayani. Berdasar standar manajemen mutu ISO 9001:2015 serta nilai-nilai luhur perusahaan. Para karyawan pun bisa menjalankannya dengan baik. Sebab sebelum mereka melayani jemaah, sudah terlebih dahulu disentuh perasaannya oleh perusahaan.
Di antara beberapa ritual yang rutin dilakukan karyawan dan direksi Tazkiyah Tour adalah sarapan dan makan siang bersama. Persis seperti yang dipesankan Tom di Surabaya; “Orang-orang dahulu kala yang hidup di gua, bila sudah mengajak seseorang ikut makan di dalam tempat tinggal, berarti sudah dianggap keluarga,” ucap mentor bisnis dari Merry Riana itu. (luzd)