JAKARTA – Kabar demi kabar menghampiri calon jemaah haji Indonesia tahun ini. Perasaan mereka terombang-ambing. Jadi berangkat, tidak, jadi berangkat, tidak.
Kemenag RI coba mengambil peran. Memang bukan kepastian jadi berangkat atau tidak, namun cara bersikap yang semestinya. Yakni, tetap berpedoman pada informasi resmi pemerintah Indonesia, yang tentu saja sumbernya dari pemerintah Arab Saudi, sang tuan rumah.
Hingga hari ini, semua persiapan musim haji di Saudi tetap berjalan. Makanya, di Indonesia pun segala proses lanjut terus. Pembayaran biaya ibadah perjalanan haji bahkan sudah hampir lunas seluruhnya.
Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten dan Kota seluruh Indonesia bekerja sama Pengurus Besar Forum Komunikasi Alumni Petugas Haji Indonesia (PB FKAPHI) pun akan melakukan manasik haji.
Kali ini, manasiknya berbeda. Bukan pertemuan langsung. Melainkan daring atau online. Disesuaikan dengan situasi terkini. Perkumpulan orang masih dihindari.
“Kita berinovasi. Saling mengisi satu sama lain,” ujar Khoirizi Dasir, Direktur Bina Haji Ditjen PHU Kemenag RI, kemarin.
Ketua Umum PB FKAPHI, Affan Rangkuti berharap, manasik online ini dapat menjadi penyejuk untuk calon jemaah haji, di tengah isu-isu tak tentu yang banyak beredar di masyarakat.
Materi manasik pun sementara disiapkan. Nantinya akan diluncurkan di media sosial. Dapat dilihat pula di laman haji.kemenag.go.id atau kemenag.go.id. Calon jemaah haji, atau siapa saja, bisa melihat. Belajar ilmu-ilmu tentang haji, doa-doa, dan amalan-amalan. Sehingga apapun yang terjadi kemudian, kepala dan hati sudah berisi kalimat-kalimat baik.
Termasuk kalimat talbiyah tentu saja, ungkapan rindu pada Baitullah. (tim media tazkiyah)