MAKASSAR – Semakin lama tertahan, semakin mendesak pula rindu itu. Semakin lama tidak ke Makkah, semakin ingin pula segera ke sana.
Minggu, 9 Agustus 2020, manajemen PT Tazkiyah Global Mandiri (Tazkiyah Tour) memilih “Sejarah Makkah sebagai Tanah Suci Utama dan Pertama” sebagai tajuk manasik haji online. Selain sebagai bekal kepada para calon jemaah haji, juga untuk memberi sedikit penawar bagi kerinduan yang tak terperi itu.
Pembimbing haji dan umrah Tazkiyah Tour, H Aguslam N Hampeng bahkan tak hanya mengulas Makkah dari sisi sejarah, namun juga ibadah.
Makkah memang menjadi sentral peribadahan umat Islam di seluruh dunia. Sekali dalam setahun ada musim haji yang membuat jutaan orang bisa datang untuk melaksanakan ibadah haji. Kecuali tahun ini karena terhalang pandemi Covid-19. Hanya seribuan orang yang mendapat kesempatan berharga itu.
“Ka’bah adalah rumah ibadah pertama di muka bumi yang dibangun untuk menyembah Allah Swt,” ucapnya menyitir riwayat.
Aguslam juga membahas mengenai sebutan tanah haram, padahal Makkah juga disebut tanah suci. Istilah tanah haram muncul sebab haramnya melakukan perbuatan-perbuatan tertentu, apalagi yang tercela di kota itu. Bahkan tidak boleh memungut barang apapun kecuali untuk dikembalikan kepada pemiliknya.
Dari sisi sejarah, alumni Al Azhar, Kairo, Mesir itu menjelaskan bahwa penghuni pertama Makkah ada tiga orang. Ibrahim beserta Siti Hajar istrinya dan Ismail anaknya.
“Berkat kesabaran Siri Hajar yang ditinggalkan sang suami tanpa perbekalan, timbul air zamzam, yang kita nikmati sampai hari ini,” tambahnya.
Aliran abadi itu juga yang membuat Makkah layak menjadi tempat tinggal. Dan seterusnya menjadi tanah suci kaum muslimin.
Diriwayatkan pula bahwa saat Rasulullah saw. hendak hijrah ke Madinah, setelah menaiki untanya, beliau menoleh dan berucap “Demi Allah, Makkah adalah tempat yang paling baik, tempat yang paling dicintai Allah. Andai saya tidak diusir kaum musyrikin, saya tak akan meninggalkannya,” kata Rasulullah kemudian menuju Madinah.
Manasik haji tersebut merupakan rangkaian dari 40 Seri manasik yang disiapkan Tazkiyah Tour menuju musim haji 1442 Hijriah pada 2021 mendatang.
Public Relation Tazkiyah Tour, Helfitri Tahir menuturkan, materinya memang banyak. “Ibadah haji itu begitu kompleks dan jauh sebelum pemberangkatan jemaah sudah harus memahami detailnya,” tutur dia.
Calon jemaah haji yang tidak sempat mengikuti siaran langsung pada suatu seri, akan dikirimkan tayangannya. Agar materinya tidak tertinggal.
“Penting untuk menambah wawasan keagamaan jemaah, sekaligus jadi ajang silaturahmi,” imbuh Suri.
Sebagai Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) resmi yang mendapat izin Kementerian Agama RI, Tazkiyah punya riwayat panjang memberangkatkan haji. Tahun ini seharusnya sudah angkatan ke-20 namun tertahan karena pandemi.
Setelah dua dekade melayani pemberangkatan haji, Tazkiyah Tour semakin percaya diri. Untuk produk Haji Khusus ini, perusahaan travel peraih SNI Award 2019 dan Raksa Nugraha Award 2019 itu memberi tagline berkualitas dan bergaransi.
Pandemi Covid-19 pun tidak membuat pendaftaran haji khusus di Tazkiyah Tour ditutup. Sebab, masa tunggu pemberangkatan setiap jemaah antara lima atau enam tahun. Pendaftar tahun ini misalnya bakal naik haji pada 2025 atau 2026.
Waiting time tersebut jauh lebih singkat daripada haji reguler. Daftar tunggu haji rata-rata kabupaten sudah melebihi 30 tahun. Bahkan ada yang 40 tahun.
Mendaftar haji khusus via travel tepercaya dan berpengalaman adalah solusi untuk memperpendek masa penantian mengunjungi Baitullah, di Makkah, tempat terbaik di muka bumi. (tmt)