Hi, How Can We Help You?
Maret 5, 2024

3 Keajaiban Ka’bah Saat Mengalahkan Pasukan Gajah Abrahah

Kabah menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi oleh seluruh umat islam yang melakukan ibadah haji.

Salah satu rukun haji yang dilakukan oleh para jamaah adalah tawaf, yaitu berputar mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran.

Kabah bukan hanya sekedar bangunan saja, melainkan tempat yang penting dan bersejarah bagi umat islam.

Sejarah Ka’bah Menurut Al Quran

Ka’bah diperkirakan sudah ada bahkan sebelum Nabi Adam AS turun ke bumi. Hal ini tercantum dalam Q.S Ali Imran ayat 96 – 97 yang berbunyi:

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِى بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَٰلَمِينَ

Artinya : “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”

فِيهِ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ مَّقَامُ إِبْرَٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ

ٱلْعَٰلَمِينَ

Artinya: “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.

Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”

Awalnya, Kabah memiliki ukuran dengan tinggi 7 hasta, lebar 22 hasta, dan panjang 30 hasta. Saat itu, Ka’bah masih tidak memiliki atap.

Pembangunan Kabah berlangsung dari masa ke masa, termasuk Nabi Ibrahim AS hingga kaum Quraisy.

Kabah sempat mengalami kerusakaan saat terkena banjir bandang pada zaman Nabi Nuh AS.

Banjir tersebut membuat bagian atas Kabah hancur hingga menyisakan pondasinya saja yang disebut qaa’idah atau qawaa’id (bentuk jama’).

Kemudian, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS untuki merenovasi Kabah. Hal ini tercantum dalam Q.S Al-Baqarah ayat 127 yang berbunyi:

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Artinya: “dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar- dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan Kami terimalah daripada Kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Saat Nabi Ibrahim AS melakukan renovasi Kabah, beliau melakukan pijakan di batu pertama yang dia bawa. Kini, batu pijakan tersebut dikenal dengan makam Ibrahim AS.

Setelah Ka’bah selesai dibangun, Nabi Ismail AS dan Nabi Ismail AS pun langsung memanjatkan do’a kepada Allah SWT.

ka'bah
Source Image: konsultasi syariah

Siapa yang Pertama Kali Membangun Ka’bah

Banyak para ulama’ yang menafsirkan bahwa Kabah dibangun oleh malaikat dengan kuasa dan izin Allah SWT.

Karena, dilihat dari sejarah dan bukti pada ayat Al-Qur’an, Ka’bah sudah ada sebelum zaman Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail.

Hanya saja, Kabah dibangun kembali oleh mereka berdua karena rusak terkena banjir di zaman Nabi Nuh AS.

Ka’bah Zaman Nabi Ibrahim

Berdasarkan Q.S Al-Baqarah ayat 127, Nabi Ibrahim AS bersama dengan Nabi Ismail AS meninggikan pondasi Ka’bah. Kabah itu sendiri dibangun di satu dataran tinggi yang menonjol daripada dataran di sekitarnya.

Dataran ini menjadi tempat yang ditinggikan dan dimuliakan sejak sebelum datangnya Nabi Ibrahim AS hingga beliau membangun Kabah di sana bersama dengan Nabi Ismail AS.

Nabi Ibrahim AS dibantu dengan Nabi Isma’il kemudian membangun kembali Kabah menggunakan tumpukan batu dengan ukuran yang sedikit lebar dari awalnya.

Berikut ukuran Kabah yang dibangun Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS :

  • Tinggi Ka’bah 9 hasta dan lebar Ka’bah 32 hasta (dari rukun Aswad hingga rukun Syami)
  • Antara rukun Syami dengan rukun Gharbi menjadi 22 hasta
  • Antara rukun Gharbi dengan rukun Yamani menjadi 31 hasta
  • Antara rukun Yamani dengan rukun Aswad menjadi 20 hasta

Nabi Ibrahim AS juga membuat dua pintu Kabah dengan ukuran yang sama. Pintu tersebut terletak di dekat Hajar Aswad (dari arah timur) dan dekat rukun Yamani (dari arah barat).

Selain itu, beliau juga membuat lubang di dalam Kabah.

Raja Yang Ingin Menghancurkan Ka’bah

raja yang ingin menghancurkan ka'bah
Source Image: liputan6.com

Terdapat peristiwa besar yang terjadi pada tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, yaitu penghancuran Ka’bah yang dipimpin oleh Raja Abrahah.

Menurut sejarah, Abdul Muthalib (pemimpin Mekah) kala itu mendapatkan kabar bahwa ada pasukan yang ingin menghancurkan Ka’bah.

Pasukan yang ingin menghancurkan Ka’bah tersebut dipimpin oleh Raja Abrahah, seorang gubernur Yaman yang datang beserta dengan pasukan gajahnya.

Pasukan tersebut berasal dari Yaman di dalam kekuasaan Abessinia (sekarang dikenal Ethiopia).

Mengapa Abrahah Ingin Menghancurkan Ka’bah

Abrahah ingin menghancurkan Ka’bah karena ia merasa iri. Dia tidak senang Ka’bah menjadi tempat yang dikunjungi oleh banyak orang dari seluruh penjuru Arabia hanya untuk berziarah atau haji.

Abrahah ingin tempat ziarah yang dikunjungi banyak orang seharusnya berada di Yaman, bukan di Mekah.

Bahkan mereka membangun gereja megah bernama al-Qalis yang dibangun di Sana’a dengan tujuannya agar gereja tersebut bisa menyaingi Mekah.

Meski begitu, semua orang tetap memilih datang ke Ka’bah dibandingkan ke gereja yang telah mereka buat. Itulah alasan mengapa Abrahah berusaha menghancurkan Ka’bah.

Kisah Ka’bah Diserang Pasukan Gajah

kisah ka'bah diserang pasukan gajah
Source Image: sindonews.com

Abrahah yang saat itu ingin menyerang Kabah mengutus Hunathah al-Himyari menemui Abdul Muthalib (selaku pemimpin Mekah) untuk menyampaikan tujuannya merobohkan Kabah, bukan untuk perang.

Abdul Muthalib yang saat itu menyadari bahwa pasukan tentara Abrahah sangat kuat hanya bisa pasrah. Ia kemudian menemui Abrahah dan hanya meminta agar unta-unta yang telah dirampas Abrahah agar dikembalikan.

Abrahah pun mengabulkan permintaan Abdul Muthalib. Ia pun memberi tahu seluruh kaum Quraisy tentang tujuannya menghancurkan Ka’bah dan menyuruh mereka untuk mengungsi di puncak dan lereng gunung.

Di pengungsian tersebut, semua orang berdo’a kepada Allah untuk menurunkan bantuannya dalam mengalahkan pasukan Abrahah.

Saat itu, Abdul Muthalib memegang rantai pintu Kabah sambil mengucap “Bukan mereka, sesungguhnya ada hamba yang mencegah untanya, maka cegahlah tanah suci-Mu. Salib dan tipu daya mereka tidak dapat mengalahkan tipu daya-Mu esok. Jika Engkau hendak membiarkan mereka dan kiblat kami, perintahkanlah yang semestinya Engkau perintahkan.

Kemudian, Abdul Muthalib memegang mata rantai pintu Ka’bah dan melepasnya. Ia pun pergi menyusul kaum Quraisy lainnya untuk berlindung ke puncak gunung.

Saat Abrahah dan pasukannya tiba di Kabah, tiba-tiba muncul keajaiban, pasukan gajah tersebut berhenti dan tidak mau berjalan meski dipaksa.

Sebaliknya, saat pasukan gajah tersebut diminta kembali ke Yaman justru langsung berlari-lari kecil.

Selain itu, keajaiban berikutnya ialah Allah SWT mengutus rombongan burung yang bernama Burung Ababil untuk menghancurkan pasukan gajah Abrahah.

Burung tersebut datang dari arah laut dengan membawa tiga buah batu kecil yang diletakkan di kaki dan paruhnya.

Burung-burung tersebut langsung melempari pasukan Abrahah menggunakan batu kecil dan seluruh pasukan Abrahah langsung binasa.

Peristiwa hancurnya pasukan gajah Abrahah oleh Burung Ababil ini diabadikan dalam Q.S Al-Fil.

Peristiwa ini juga terjadi pada tahun 571 Masehi, tepat di tahun Nabi Muhammad SAW lahir. Seperti diketahui, Nabi Muhammad SAW lahir di Kota Mekah pada hari Senin, 12 Rabiul Awal di tahun Gajah.

Ka’bah menjadi tempat yang penuh sejarah bagi umat islam.

Dengan memahami sejarah Kabah, Anda bisa mengetahui bagaimana kuasa Allah SWT bisa melindungi tempat ini hingga dijadikan sebagai tempat suci bagi seluruh umat islam.

3 Keajaiban Ka’bah

Tempat sakral ini menyimpan banyak keajaiban yang menginspirasi umat Islam di seluruh dunia sebagai berikut:

  1. Pusat Bumi: Dipercaya sebagai pusat gravitasi bumi yang menghubungkan spiritualitas umat Islam di seluruh dunia.
  2. Kiblat Umat Islam: Menjadi arah shalat bagi jutaan Muslim, menyimbolkan persatuan dan keharmonisan dalam ibadah.
  3. Sejarah Abadi: Dengan berbagai ujian yang terjadi ditempat ini, namun tetap kokoh sebagai simbol perlindungan Allah dan keajaiban dalam Islam.

Penutup

Demikianlah kisah menakjubkan dari salah satu tempat bersejarah dalam islam yaitu ka’bah, jika Anda ingin berkunjung kesana bisa menggunakan travel haji dan umroh tazkiyah tour yang sudah terdaftar dan terjamin di kemenag.

Bagikan :