SINGAPURA – Pernahkah Anda makan nasi lemak di atas ketinggian 35.000 kaki? Ribuan jemaah umrah serta haji khusus Tazkiyah Global Mandiri kemungkinan besar pernah mencobanya.
Nasi lemak adalah salah satu menu yang bisa dipilih di dalam kabin Silk Air, maskapai yang merupakan anak perusahaan Singapore Airlines, mitra airlines Tazkiyah selama bertahun-tahun. Maskapai dengan reputasi internasional namun selalu memahami selera personal penumpangnya.
Selain nasi lemak (nasi yang dimasak dengan santan, jahe, dan daun pandan lalu ditambahkan aneka lauk itu), ada beberapa pilihan menu khas Melayu muslim lainnya. Di antaranya mi bihun atau orang Singapura terbiasa menyebutnya mee bee hoon, nasi ayam, dan nasi ikan.
Jika pesawat sudah mengudara dari Makassar, dalam hitungan beberapa menit ke depan, pramugari akan mendatangi kursi-kursi Anda, menanyakan apa yang hendak Anda nikmati. Menu-menu tersebut belum termasuk buah-buahan, teh atau kopi, dan air mineral.
Khusus untuk jemaah umrah Tazkiyah, makanan di kabin Silk Air selalu menjadi menu makan siang. Sebab setiap pemberangkatan dilakukan pukul 11.45 Wita. Pulangnya pun begitu, siang, hanya waktunya yang sedikit berbeda.
“Saya sudah dua kali umrah bersama Tazkiyah. Makan di pesawat dengan makanan melayu jadi salah satu pengalaman tak terlupakan,” ujar Nurbaeti Lanti, warga asal Kabupaten Maros. Dia umrah menggunakan layanan Tazkiyah pada 2016 dan 2018.
Makan di udara, apalagi dengan pilihan menu melayu memang pantas dikenang. Apalagi bagi Anda yang sudah pernah pula mengunjungi pusat-pusat kuliner di Singapura atau Malaysia. Sebab cita rasa yang hidung dan lidah Anda rasakan di pesawat tak jauh berbeda dengan yang bisa Anda rasakan jika sedang berburu penganan di dua negara serumpun itu.
“Opsi makanan ala melayu muslim seperti itu untuk menyesuaikan dengan selera penumpang kami dari Indonesia, termasuk tentu saja jemaah umrah Tazkiyah,” ujar Sales Representative Silk Air Makassar, Muhammad Yunus, Sabtu, 28 Desember 2019.
“Kalau tidak ada pesanan makanan khusus, pilihan di atas pesawat adalah nasi lemak, mee bee hoon goreng, nasi ayam, dan nasi ikan itu,” imbuhnya.
Menu seperti itu juga menjadi “pemanasan” bagi para jemaah sebelum tiba di Arab Saudi. Sebab selama di sana, mereka akan disuguhkan makanan yang tetap “Indonesia” namun sudah ada perpaduan melayu pada beberapa bumbu dan camilan. (fit-sur)