Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: info@tazkiyahtour.co.id

Arsip Tag: Sint Travel

October 12, 2019

MADINAH – Perjalanan panjang dari Makassar menuju Jeddah, kemudian lanjut jalur darat ke Madinah tidak membuat jemaah umrah Tazkiyah Tour lemas.

Semangat dan rasa syukur yang besar sanggup mengalahkan lelah di badan.

Begitu tiba di Madinah, Jumat dini hari waktu Arab Saudi, mereka hanya check ini di hotel, simpan barang, lalu menuju Masjid Nabawi.

Pulang salat Subuh, mereka balik ke hotel untuk sarapan dan mandi. Tidak ada yang tinggal setelah itu. Sebab agenda sudah menunggu; ziarah di seputaran Nabawi.

Berombongan sambil jalan kaki, jemaah mengunjungi makan Rasulullah saw. Juga makam Abu Bakar Asshiddiq dan Umar bin Khattab di pekuburan Baqi.

Ada juga agenda ke Raodah, sepetak bagian dalam Masjid Nabawi yang disebut dalam Alquran sebagai taman surga. Sangat baik jika bisa salat dan berdoa di situ.

Jemaah Tazkiyah Tour pun berhasil masuk Raodah walau harus berjuang dan bersabar karena antrean.

Istimewa sekali. Masuk ke tempat istimewa. Di hari istimewa. “Alhamdulillah sempat salat di Raodah di hari Jumat,” ujar Ashar Juddawi, salah satu jemaah Tazkiyah Tour.

Sabtu (12/10/2019), ujar pembimbing Ahmad Faisal Fachruddin, jemaah dijadwalkan kembali melakukan ziarah ke beberapa tempat. Semisal ke Masjid Gumamah dan Museum Asmaul Husna. (fit-sur)

October 10, 2019

MAKASSAR – Rombongan umrah Sint Travel (Tazkiyah Tour Group) baru saja tiba beberapa hari lalu. Namun Kamis (10/10/2019), Sint Travel maupun Tazkiyah Tour sudah memberangkatkan jemaah lagi.

Total ada 50 jemaah yang terbang ke tanah suci. Saat berita ini diturunkan, mereka sudah berada di kabin pesawat Silk Air (Singapore Airlines Group).

Managing Director Tazkiyah Tour, Adnan Syahruddin menuturkan, ini merupakan pemberangkatan kedua untuk musim umrah 1441 Hijriah yang baru saja dimulai.

“Insyaallah tiga hari ke depan kita berangkatkan jemaah umrah lagi. Kali ini umrah VVIP, umrah plus wisata halal ke Turki,” ujarnya.

Pada semua pemberangkatan, Tazkiyah Tour menerapkan standar tinggi soal perlindungan konsumen. Setiap jemaah menyimpan akad tertulis dengan pihak travel.

Isi akad itu adalah semua fasilitas yang bakal dinikmati jemaah sebelum berangkat, berangkat, hingga kepulangan nanti.

Jika ada item pada akad, imbuh Adnan, yang tidak sesuai kenyataan, jemaah berhak melakukan klaim untuk pembayaran ganti rugi.

“Di luar itu jemaah juga terlindungi dengan asuransi perjalanan. Ada juga asuransi jiwa yang bahkan masih berlaku dua pekan setelah jemaah kembali ke tanah air,” imbuhnya. (fit-sur)

October 9, 2019

MEKAH – Anda yang pernah umrah atau haji pasti pernah melihat kawanan burung merpati. Baik di sekitaran Masjid Nabawi di Madinah maupun Masjidilharam di Mekah. Anda bahkan mungkin pernah ikut memberi makan kepada burung-burung berwarna megan itu.

Darwis Syamsu Alam, jemaah yang pergi umrah bersama Sint Travel (Tazkiyah Tour Group) pekan lalu, termasuk yang senang membagikan biji-bijian kepada merparti di Haramain.

Tetapi yang berbeda, bukan jagung atau biji-bijian yang biasa anak-anak berwajah Arab jual yang Darwis berikan. Melainkan kacang hijau yang dia bawa khusus dari Makassar.

Rupanya, aksi membawa kacang hijau itu sudah jadi kebiasaan lelaki kelahiran Ujungpandang, 27 Juli 1959 itu, setiap kali ke tanah suci.

“Ini sudah kali ketiga. Pernah juga bareng istri dan anak, saya titipkan juga kacang hijau semua. Dan selalu ada cerita di baliknya,” ujarnya, Rabu, 9 Oktober 2019.

Cerita yang dimaksud Darwis adalah beberapa keajaiban yang dia alami. Terbaru, pria berkacamata itu bahkan merasakan rentetan nikmat, yang dia yakini salah satu penyebabnya adalah keberkahan memberi makan kepada “merpati Rasulullah”.

Pembimbing umrah Sint Travel pemberangkatan 26 September-6 Oktober 2019, KH Anwar Sadat merinci beberapa pengalaman yang dia saksikan dialami Darwis.

“Pak Haji Darwis beberapa kali kehilangan barang selama di tanah suci. Tetapi selalu muncul kembali. Lalu di Singapura, tiba-tiba ada orang yang kasih uang 100 dolar,” tutur Anwar.

Mantan anggota DPRD Sulsel itu menambahkan, ponsel milik Darwis pernah ketinggalan di tempat wudu. “Baru beliau ingat sekitar 45 menit kemudian. Alhamdulillah ternyata masih ada di tempat. Padahal orang lalu lalang di situ,” timpal Anwar.

Dan masih ada lagi. Darwis sempat menitip tasnya kepada seseorang di lintasan sai lantaran kelelahan mondar-mandir. Setelah sai tuntas, orang yang dia tak kenal itu sudah tidak ada di tempat. Eh, malam orang itu yang keliling mencari Darwis dan akhirnya menemukan.

Darwis pun semakin yakin akan keberkahan ikhlas, apalagi dilakukan di tempat yang sudah pasti pula keberkahannya.

Dalam riwayat memang disebutkan, meski burung merpati di Mekah maupun Madinah tidak mempunyai keistimewaan khusus, namun ada kisahnya.

Merpati itu ada kaitannya dengan sejarah hijrah Nabi Muhammad saw. Saat itu Rasulullah bersama Abubakar ash Shiddiq dikejar kaum Quraisy. Mereka lalu bersembunyi di Gua Hira. Tiba-tiba di pintu gua bersarang laba-laba dan pada saat yang sama ada burung merpati sedang bertelur. Melihat itu, pasukan Quraisy memastikan tidak mungkin seseorang bisa bersembunyi di dalam gua. Loloslah Rasulullah dan Abubakar.

Beberapa penulis sejarah Arab menduga bahwa merpati yang berada di sekitar Baitullah, Mekkah dan Madinah adalah keturunan sepasang merpati yang dulu pernah membangun sarangnya di depan gua tempat Rasulullah dan Abubakar bersembunyi.

Pada cerita lain disebutkan bahwa sepasang merpati itu dipelihara Aisyah, istri Rasulullah.

Sampai kini, merparti-merpati di Mekah-Madinah berkembang biak dengan baik. Ada semacam larangan tidak resmi untuk tak berbuat macam-macam, semisal menangkap.

Merpati bahkan hidup tenang di antara lalu lalang jemaah. Sebab mereka mendapat kasih sayang dari para tamu Allah. (fit-sur)

October 7, 2019
October 7, 2019

MAKASSAR – Rombongan umrah Sint Travel (Tazkiyah Tour Group) pemberangkatan 26 September 2019 sudah tiba di tanah air. Pesawat Silk Air yang mereka tumpangi mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Minggu, 6 Oktober malam.

Empat puluh lima orang itu pun kini telah berada di rumah masing-masing. Beberapa jemaah mengirim foto ke grup WhatsApp. Momen ketika mereka tiba di kediaman, disambut haru keluarga.

Seperti foto saat Muhiddin Lakade Labasire turun dari mobil lalu mendapat pelukan hangat dari anak-anaknya.

Muhiddin adalah salah satu penjaga Masjid Islamic Center di Kabupaten Barru. Hari itu, Minggu, 6 Januari 2019, dia ikut memasukkan nama ke kotak undian hadiah umrah acara Tablik Akbar Tazkiyah Tour di tempatnya bekerja. Namanya lalu muncul sebagai pemenang.

Impiannya untuk ke tanah suci sudah terkabul. Meski sudah lanjut usia, Muhiddin selalu bersemangat sepanjang rangkaian umrah bersama Sint Travel di bawah bimbingan KH Anwar Sadat.

“Alhamdulillah jemaah rombongan Barru sudah bertemu keluarga semua,” tulis jemaah di grup.

Jemaah kumpul keluarga namun berpisah dengan keluarga baru mereka. Orang-orang yang selama beberapa hari ini selalu bersama. Ke masjid sama-sama. Makan sama-sama. Letih sama-sama. Tertawa sama-sama. Saling tolong di depan Kakbah. Dan lainnya.

Kemarin saat transit di Changi International Airport, Singapura, para jemaah juga sama-sama “bertualang”. Belanja dan foto-foto.

Walau sudah kembali ke rumah masing-masing, mereka sepakat untuk tak saling melupakan. “Alhamdulillah bertambah lagi saudara. Semoga kita semua menjadi saksi atas amalan kita antara satu dengan lainnya menuju jannah kelak,” tutur Asnur Muhammad.

Memang jadi tradisi di Sint Travel maupun induknya, Tazkiyah Tour. Jemaah yang berada dalam satu rombongan biasanya tetap menjalin silaturahmi. Apalagi sekarang sudah ada grup WhatsApp. Grup Haji Khusus 2019 lalu misalnya, kemarin, saling ajak lagi makan ikan bakar.

Indahnya. Pulang ibadah. Tambah saudara pula. (fit-sur)

October 5, 2019

MEKAH – Pulang umrah membawa hati yang bersih. Itu dambaan setiap jemaah yang datang ke tanah suci. Perjalanan religius ini diharapkan menjadi pembersih noda di jiwa.

Di luar itu, hal lain yang juga kadang dibawa pulang selain kurma dan air zamzam adalah foto. Sangat banyak foto malah. Disimpan di ponsel.

Para jemaah Sint Travel (Tazkiyah Tour) pun tak mau melewatkan kesempatan ini. Mumpung bisa ke Mekah. Mumpung ibadah inti sudah tertunaikan.

Dua hari ini, jemaah lebih banyak melakukan jalan-jalan di sekitar kompleks Masjidilharam. Ada yang belanja, berburu kuliner, dan itu tadi… mencari spot foto yang instagramable.

Rahmatia dan kawan-kawan, jemaah Sint Travel, berfoto khusus dengan latar belakang
Makkah Royal Clock Tower. Jam raksasa itu. Yang ketinggiannya mencapai 601 meter itu.

Berbagai gaya pun dilakukan. Dari duduk, berdiri, hingga tiarap. Hehehe. Intinya, bahagia dan mendapatkan angle foto yang unik. Ujung jamnya kelihatan.

“Cantiknya semua bela,” kata Darwis Alam, jemaah lainnya di grup WhatsApp jemaah Sint Travel.

Makkah Royal Clock Tower ini memang sangat menonjol di Kota Mekah. Bangunan paling tinggi. Dan bahkan menjadi bangunan tertinggi kedua di dunia.

Jam raksasa berada di kompleks Abraj al Bait. Di dalamnya ada 3.000 kamar hotel dan apartemen. Ditambah 20 lantai pusat perbelanjaan. Tempat parkirnya sanggup menampung 1.000 mobil.

Dan jemaah Sint Travel kelompok pemberangkatan 26 September 2019 sudah punya foto yang menjadikan jam raksasa itu background. Besok mereka kembali ke tanah air, insyaallah. (fit-sur)