Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Blog

Juli 1, 2019

Operasional penyelenggaraan ibadah haji tinggal menghitung hari. Memastikan kesiapannya, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) bersama seluruh pejabat eselon II, pejabat eselon III melakukan rapat koordinasi kesiapan penyelenggaraan ibadah haji di Yogyakarta, 21-22 Juni 2019.

Direktur Jenderal PHU, Nizar, memastikan kesiapan masing-masing direktorat dengan seksama mengidentifikasi potensi masalah serta mendiskusikan alternatif solusi yang harus diambil. Problem krusial dalam penyelenggaraan haji tahun 1440H/2019M kali ini lebih banyak bagian dari efek kuota tambahan.

“Kita masih terus menyelesaikan permasalahan kuota tambahan seperti pengisian kuota yang belum penuh serta slot time penerbangan,” kata Nizar dalam Rakor tersebut, seperti dikutip dari website kemenag.go.id, Sabtu (22/6/2019).

Pengisian sisa kuota tambahan saat ini sedang dilakukan pelunasan tahap keempat untuk mengisi sisa kuota tiap provinsi sesuai ketentuan. Sementara slot time penerbangan baru mendapatkan persetujuan dari otoritas penerbangan Arab Saudi (GACA).

Sedangkan permasalahan dokumen haji seperti pengiriman paspor yang belum optimal dari daerah serta proses visa juga menjadi perhatian serius. Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Muhajirin Yanis, memaparkan berbagai kendala dalam pengiriman paspor dari berbagai daerah.

“Perlu afirmasi kebijakan agar proses dokumen dapat selesai tepat waktu. Saat ini proses visa sudah secara elektronik (e-visa) sesuai kebijakan terbaru Arab Saudi. Proses visa sudah dimulai Kamis 20 Juni 2019 malam dan visa 3 kloter sudah selesai,” ujar Yanis.

Slot time penerbangan yang disetujui oleh GACA berdampak pada perubahan Rencana Perjalanan Haji (RPH). Dalam RPH yang dirilis pada akhir 2018 lalu, pemberangkatan haji mulai 7 Juli 2019.

“Karena slot time penerbangan mengalami perubahan, maka pemberangkatan haji maju satu hari menjadi 6 Juli,” imbuh Yanis.

Terkait dengan layanan haji di Arab Saudi, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis melaporkan kesiapanya. Layanan akomodasi, transportasi, dan konsumsi seluruhnya dinyatakan siap.

“Layanan di Arab Saudi telah siap baik jenis layanan maupun layanan per wilayah. Khusus Arafah Muzdalifah Mina tahun ini ada peningkatan AC di tenda Arafah serta jemaah yang tiba siang hari di Arafah akam mendapatkam makan siang,” ucap Sri.

Selain itu, Sri juga menyampaikan proses update haji pintar. Menurutnya aplikasi yang cukup populer di masyarakat ini sedang dilakukan penyesuaian konten sesuai dengan jenis layanan yang diterima jemaah haji serta jadwal penerbangan.

Juni 19, 2019

MAKASSAR – Atrium Mal Ratu Indah (MaRI) Makassar begitu riuh, Rabu (19/6/2019). Ibu-ibu majelis taklim, jemaah setia Tazkiyah Tour, dan pengunjung pusat perbelanjaan larut dalam acara yang dikemas Tazkiyah Tour bersama BNI Syariah.

Tajuknya “Product Update”. Peluncuran paket-paket umrah Tazkiyah Tour untuk musim 2019-2020.

Namun hajatan berlangsung sangat meriah karena ada sejumlah rangkaian. Selain talkshow yang menghadirkan Presiden Direktur Tazkiyah Tour, Ahmad Yani Fachruddin, Syariah Relationship Officer BNI Syariah, Ade Setiadi, dan Sales Representative SilkAir Makassar, Muhammad Yunus, ada pula hiburan-hiburan.

Penyanyi kawakan Sulsel, Dian Ekawati, menampilkan beberapa lagu. Mulai dari yang kekinian ala Sabyan hingga lagu Bugis.

Suasana kian sorak-sorai saat tiba waktunya pengumuman undian satu paket umrah. MC Erick Alamsyah mengaduk-aduk perasaan hadirin dengan membuat candaan-candaan sebelum pencabutan nomor undian.

Hj Rahmatia dari Majelis Taklim Fastabiqul Khairat kemudian menjadi orang yang paling girang. Namanya yang naik. Umrah bersama Tazkiyah Tour bakal dia tunaikan.

Belum cukup, Tazkiyah Tour membagikan hadiah tabungan umrah untuk 10 orang. Masing-masing mendapatkan Rp1 juta.

Ahmad Yani Fachruddin bertutur, acara ini untuk semakin mendekatkan Tazkiyah Tour dengan masyarakat.

“Kita juga ingin membuat perubahan pola pikir. Jika selama ini orang yang berniat umrah mengutamakan mencari travel, sekarang mestinya ke bank terlebih dahulu,” ucapnya.

Sebab, tambah Ahmad Yani, bank-lah yang merupakan lembaga keuangan. Bukan travel. Jadi, dana calon jemaah bisa aman.

“Nanti bank yang merekomendasikan travel mana yang baik dan sesuai,” imbuh pehobi olahraga itu. (luzd)

Mei 21, 2019

COBA periksa mushaf Alquran di lemari atau meja rumah Anda. Kira-kira butuh berapa lama percetakan menyelesaikannya? Satu hari mungkin terlalu lama.

Tetapi Alquran yang satu ini berbeda. Nazeem Akhtar, sang pembuat mushaf masih berusia 30 tahun saat mulai menoreh ayat pertama tahun 1987. Proyek pribadi yang tak didasari apapun kecuali kecintaan kepada kitab suci itu baru selesai pada Januari 2018, saat Nazeem sudah berumur 62 tahun.

Mushaf itu kini mendapat kedudukan istimewa di The Holy Quran Exhibition atau Museum Alquran, Kota Madinah. Dari Masjid Nabawi, Anda hanya harus berjalan kaki sedikit ke arah barat. Tempat yang modern nan canggih yang berisi banyak Alquran, dari versi cetak hingga digital.

Lalu mengapa mushaf Nazeem mesti menghabiskan waktu lebih dari tiga dekade? Sebab dia menulisnya tidak menggunakan pulpen. Melainkan benang.

Huruf demi huruf dia jahit sambil tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang ibu rumah tangga. Dia menyisihkan waktu untuk melanjutkan sulaman, rata-rata setiap dini hari sampai menjelang salat Subuh.

Ketika tetangganya mungkin masih terlelap, dia sudah harus dalam konsentrasi tinggi. Itu lantaran karya yang dibuatnya bukanlah buku, tetapi kalimat-kalimat Allah. Tidak boleh ada satu bagian pun yang salah.

Dia selalu dalam keadaan wudu saat menyulam. Jarum dan benang baru akan digunakannya setiap selesai melakukan salat sunat dua rakaat. Ketika mulai menjahit pun dia basahi bibirnya dengan zikir. Apalagi, tentu saja, dia memang sedang tidak menjahit saja, tetapi sekalian mengaji pula. Merapal setiap huruf, kata, kalimat suci.

Nazeem melakukan itu di rumahnya, Gujarat, Pakistan. Dia membutuhkan 300 meter kain untuk mengakomodasi total 77.439 kata dalam Alquran.

Syadam Husein Abdullah, pemuda Indonesia yang menjadi salah satu petugas di The Holy Quran Exhibition bilang, mushaf Nazeem tidak satu. Semuanya ada sepuluh. Satu mushaf terdiri atas tiga juz.

“Berat keseluruhan 54 kilogram,” ujar Syadam kepada jemaah umrah Tazkiyah Tour dan Sint Travel (anak grup Tazkiyah Tour), beberapa waktu lalu.

Lelaki asal Banjarmasin itu mengisahkan, Nazeem datang ke Madinah pada musim haji tahun lalu. Sebuah perjalanan yang juga dimaksudkannya untuk mengakhiri berbagai tawaran yang datang.

Nazeem mengaku buah tangannya itu telah diminta banyak orang di banyak tempat. Namun dia hanya mau mushaf yang setiap eksamplar memiliki panjang 22 inci dan lebar 15 inci itu disimpan di Madinah. Tepatnya di The Holy Quran Exhibition, bangunan yang sebenarnya juga belum berdiri cukup lama. Namun yang jelas jaraknya hanya beberapa meter dari makam manusia mulia, Nabi Muhammad saw.

Ketika kali pertama datang itu, Nazeem hanya membawa satu mushaf. Sembilan lainnya tetap di Pakistan. Mungkin jaga-jaga andai pengelola museum tidak berminat.

Namun karyanya itu terlalu monumental untuk ditolak. Sebuah ruangan bahkan dibuatkan khusus untuk menampung mushaf yang total memiliki 724 halaman tersebut.

Nazeem lalu datang tiga bulan kemudian. Membawa niat baik dan sembilan mushaf yang tak dia sertakan dalam perjalanan sebelumnya menjalankan rukun Islam kelima. Dan dia menolak imbalan.

Memang bukan uang yang Nazeem harapkan. Tetapi keberkahan. Kalaupun ada cita-cita manusiawinya, dia hanya ingin Alquran sulamannya itu terdaftar di Guinness Book of World Record. Agar kelak, bahkan ketika dirinya sudah tidak di dunia, namanya tetap tercatat sebagai orang yang melakukan hal semacam itu. Menjahitnya; menghabiskan seperdua hidupnya untuk itu.

Dalam sebuah wawancara yang bisa kita tonton di Youtube, perempuan dengan tindik kecil di hidung itu menceritakan saat dia membawa mushaf itu ke Madinah. Imam Masjid Nabawi hadir saat kitab dalam ukuran besar itu dimasukkan ke kotak kaca, di salah satu ruangan museum yang dingin dan harum.

“Itu hari terbaik dalam hidup saya,” kata Nazeem. Basah pipinya mengatakan itu.

Jika Anda pernah mendengar kata “mahakarya”, Alquran yang dikerjakan seorang diri oleh Nazeem, menghabiskan 84 kotak benang dan separuh dari usianya itu adalah sesungguh-sungguhnya mahakarya.

Berumrah atau berhajilah, sebab Anda bisa sekalian melihat langsung mushaf limited edition itu. Jangan lupa mengirim doa untuk sehat dan berkahnya hidup Nazeem. Dia terlalu baik untuk tidak kita jadikan inspirasi. (*)

Ditulis oleh Imam Dzulkifli
untuk tazkiyahtour.co.id

Mei 20, 2019

Bulan Ramadan sudah separuh, namun semangat harus tetap penuh. Ibu-ibu majelis taklim se-Kecamatan Panakkukang, Makassar, menunjukkan itu, Senin (20/5/2019).

Sejak pagi, emak-emak berbusana muslimah meramaikan kantor Tazkiyah Tour, Ruko Diamond No 11, Jalan AP Pettarani, Makassar. Mereka bertilawah dan berselawat.

Bukan sekadar untuk menyemarakkan, tetapi juga berkompetisi. Lomba tilawah dan selawat ini digelar Tazkiyah Tour menggandeng Badan Koordinasi Majelis Taklim (BKMT) Kecamatan Panakkukang.

Sebelum pengumuman pemenang, dewan juri Hj Sitti Umrah Saleh mengomentari penampilan semua kelompok majelis taklim. Ada beberapa koreksi.

Sitti Umrah menyampaikannya diselingi senda gurau sehingga tetap memancing semangat peserta. Tawa santai sebelum mendengarkan hasil rembuk para juri.

Akhirnya nama-nama pemenang disebut. Majelis Taklim Ulul Albab menjadi juara. Disusul Majelis Taklim Permata Tamamaung sebagai juara II dan Majelis Taklim Miftahul Jannah sebagai juara III.

Sementara itu, juara harapan I diraih Majelis Taklim Sajaratul Yakin. Juara Harapan II Majelis Taklim Babul Jannah. Juara Harapan III
Majelis Taklim Salsabilah.

Para pemenang mendapatkan hadiah uang tunai. Hadiah diserahkan Komisaris Utama Tazkiyah Tour, Hj Syamsidar.

Istimewanya, di tengah acara, Presiden Direktur Tazkiyah Tour, Ahmad Yani Fachruddin mengumumkan ada hadiah tambahan. Tidak tanggung-tanggung, hadiahnya adalah umrah gratis untuk satu orang pemenang.

Pengundian pemenang umrah akan dilakukan 30 Mei mendatang, di sela buka puasa bersama di kantor Tazkiyah Tour.

Sepanjang Ramadan 1440 Hijriah ini, Tazkiyah Tour menghelat banyak kegiatan. Kru semakin sibuk. Ada seminar ekonomi (SOP untuk UMKM), seminar kesehatan menggandeng Prodia, bagi-bagi takjil, dan beberapa acara lagi.

Managing Director Tazkiyah Tour, Adnan Syahruddin menuturkan, corporate social responsibility (CSR) dari pihaknya memang banyak dilaksanakan pada bulan suci.

“Tetapi sebenarnya hampir setiap saat kami menggeber CSR. Ini wujud kontribusi Tazkiyah Tour kepada agama, lingkungan, nusa dan bangsa,” tuturnya. (*)

Mei 11, 2019

Era kolaborasi bukan lagi di depan mata. Tetapi memang sudah dipijak. PT Tazkiyah Global Mandiri (Tazkiyah Tour) memaknai era itu dengan menjembatani usaha mikro kecil menengah (UMKM) mendapat mentoring.

Belasan owner UMKM berkumpul di lantai 3 kantor Tazkiyah Tour, Sabtu (10/5/2019). Akh Alim Mahdi, founder Master SOP datang khusus dari Bali untuk membagi ilmu manajemen usaha; bagaimana membangun bisnis menggunakan sistem.

“Agar bisnis jalan, orangnya jalan-jalan,” tutur Alim. Kalimat yang juga dia tempel sebagai stiker di cover laptopnya.

Dari pagi hingga sore, Alim membagi trik-trik membangun usaha dengan segala struktur dan penjabarannya.

Menurut pria Mojokerto yang sejak 1994 tinggal di Denpasar itu, belum sempurna owner jika justru tidak punya banyak waktu luang.

“Tanda bisnis yang belum punya sistem yang baik itu adalah bos lebih sibuk dari karyawannya,” tambah Alim.

Makanya, dia mengajak para pemilik UMKM itu untuk membuat SOP, standar operasional dan prosedur. Usaha berjalan di atas aturan main. Tak peduli siapa karyawan yang mengisi. Atau bahkan karyawan silih berganti.

Keistimewaan sistem menurut Alim adalah sistem tidak jatuh cinta. Artinya, tak bermain di wilayah perasaan. Karyawan yang sedang tidak berkinerja baik akan langsung ketahuan dan “dihukum” sendiri oleh sistem.

“Kalau ada karyawan yang sakit, ada yang gantikan dengan cara kerja yang sama. Kerja yang berpedoman SOP,” tutur Alim lagi.

Presiden Direktur Tazkiyah Tour, Ahmad Yani Fachruddin, menuturkan, salah satu program corporate social responsibility (CSR) pihaknya memang mengajak UMKM tumbuh bersama.

“Insyaallah ke depan semakin banyak kegiatan pelatihan untuk teman-teman UMKM,” ucapnya.

Bahkan tidak menutup kemungkinan, imbuh Ahmad Yani, Tazkiyah Tour yang bergerak di jasa layanan umrah dan haji khusus itu akan memfasilitasi UMKM untuk berhubungan dengan perbankan. (*)