Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: info@tazkiyahtour.co.id
Juli 7, 2022

Maqam Nabi Ibrahim, Landmark Tertua Sejak 4000 Tahun Lalu

MAKKAH: Saat jemaah mengelilingi Ka’bah, seringkali mereka terpesona oleh Maqam Ibrahim, jejak kaki Nabi Ibrahim, yang disimpan dalam kotak kaca tertutup.

Maqam Ibrahim adalah batu tempat Nabi berdiri ketika Ka’bah sedang dibangun.

Batu itu panjangnya 50 sentimeter di setiap sisi dan memiliki dua jejak kaki di tengahnya yang berbentuk dua lubang lonjong.

Menurut sejarawan, ketika Ka’bah sedang dibangun, tembok menjadi terlalu tinggi dan Nabi Ibrahim berdiri di atas batu yang secara ajaib mengangkatnya untuk membangun tembok dan menurunkannya sehingga dia bisa mengumpulkan batu dari putranya, Nabi Ismail.

Dr. Samir Ahmed Barqah, seorang peneliti dalam sejarah Mekah dan biografi nabi, mengatakan kepada Arab News: “Ini adalah batu basah yang menahan jejak kaki Nabi Ibrahim. Jejak kakinya tetap terlihat sampai sekarang. Maqam dan Hajar Aswad adalah landmark tertua dan paling suci dalam Islam, sejak 4.000 tahun yang lalu.

Letaknya di depan pintu Ka’bah, sekitar 10 sampai 11 meter ke arah timur.”

Barqah mengatakan bahwa sejarawan Mohammed Tahir Al-Kurdi pada tahun 1367 menyatakan panjang tapak kaki adalah panjang 22 sentimeter dan lebar 14 sentimeter.

Batu itu diatur dalam bingkai emas dan perak dan disimpan dalam kotak kaca. Selama kekhalifahan Omar Ibn Al-Khattab, banjir Nahshal melanda kota dan merobohkan batu dari tempatnya. Ketika khalifah datang ke Mekah, dia memperbaiki batu itu pada posisinya saat ini.

Batu itu sebelumnya terletak di dalam kompartemen untuk melindunginya dari kerusakan dan pencurian. Tapi kompartemen itu kemudian dipindahkan, dengan batu ditempatkan di dalam casing kaca sehingga setiap jamaah bisa melihatnya.

Peneliti sejarah Saad Al-Sharif mengatakan bahwa, sepanjang waktu, batu itu selalu berada di dekat Ka’bah.

Baca Juga:  Hafalkan 3 Doa Pembuka Rezeki Ini Agar Hidup Berkecukupan

Ketika Nabi Muhammad menaklukkan Mekah, ia dan para sahabatnya memutuskan untuk memindahkan batu dari lokasi aslinya di dekat Ka’bah ke lokasi saat ini pada jarak lebih dari 10 meter untuk memudahkan perjalanan.

Sumber berita: https://www.arabnews.com/node/2117861/saudi-arabia

Bagikan :