Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Tag Archives: maqam ibrahim

September 11, 2024

Saat menunaikan ibadah haji atau umrah, salah satu momen yang sangat dinantikan oleh setiap jamaah adalah kesempatan untuk menyaksikan peninggalan bersejarah yang menunjukkan kebesaran Allah.

Salah satu peninggalan tersebut adalah Maqam Ibrahim, yang sering kali menjadi objek perhatian dan kekaguman di Masjidil Haram.

Namun, perlu diluruskan bahwa Maqam Ibrahim bukanlah makam atau kuburan Nabi Ibrahim, melainkan batu pijakan yang digunakan oleh beliau saat membangun Ka’bah.

Apa Itu Maqam Ibrahim?

maqam ibrahim
Source image: inews.id

Maqam Ibrahim (bahasa Arab: مقام إبراهيم) adalah batu tempat Nabi Ibrahim berpijak ketika membangun Ka’bah.

Dari sudut bahasa, “al-maqam” berarti “tempat pijakan”. Maka maqam Ibrahim merupakan sebuah bangunan dengan batu kecil yang dibawa oleh Ismail AS ketika membangunkan Ka’bah, digunakan sebagai pijakan Ibrahim AS untuk berdiri guna melengkapi bongkahan-bongkahan batu untuk membangun Ka’bah.

Pada awalnya, batu ini menempel di dinding Ka’bah, tetapi pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, al-Maqam Ibrahim dipindahkan beberapa meter dari Ka’bah untuk mempermudah jamaah yang sedang melaksanakan tawaf dan salat.

Batu tersebut kini dilindungi dalam struktur seperti sangkar dan dilapisi perak untuk melindunginya dari kerusakan.

Secara linguistik, “maqam” berarti tempat berpijak. Oleh karena itu, Maqom Ibrahim. merujuk pada sebuah bangunan yang melingkupi batu kecil yang digunakan oleh Nabi Ibrahim sebagai tempat berdiri.

Ismail, putra Nabi Ibrahim, membantu ayahnya dengan memberikan bongkahan batu untuk membangun Ka’bah, dan Ibrahim menggunakan batu pijakan ini untuk mencapai ketinggian yang dibutuhkan dalam penyusunan batu-batu Ka’bah.

Letak Maqam Ibrahim

Ada beberapa pendapat mengenai lokasi awal Maqam Ibrahim. Menurut Said Muhammad Bakdasy dalam bukunya Fadhlu Hajar Aswad wa Maqam Ibrahim, Maqam ini pada masa Nabi Ibrahim dan Rasulullah SAW terletak di tempat yang sama seperti sekarang.

letak maqam ibrahim
Source image: islamislogic.wordpress.com

Namun, saat terjadi banjir besar pada masa Khalifah Umar bin Khattab, al-Maqam Ibrahim terseret arus dan tertimbun di bawah Kota Makkah.

Ibnu Hajar al-Asqalani meriwayatkan bahwa banjir besar tersebut menyeret Maqom Ibrahim dari posisinya dan menghanyutkannya hingga ditemukan di bawah Kota Makkah.

Khalifah Umar bin Khattab pun memerintahkan untuk mengembalikan Maqam ke tempat semula. Sejak saat itu, Maqam Ibrahim tetap berada di tempat yang kita lihat saat ini.

Pendapat lain disampaikan oleh Ibnu Katsir yang menyebutkan bahwa Maqom Ibrahim awalnya menempel di dinding Ka’bah.

Namun, Khalifah Umar memutuskan untuk memindahkannya ke sebelah timur Ka’bah agar tidak mengganggu orang-orang yang melakukan tawaf dan agar mereka yang ingin salat di dekat Maqom Ibrahim dapat melakukannya dengan lebih leluasa.

Keutamaan Maqam Ibrahim

Salah satu keutamaan Maqam Ibrahim adalah tempat ini dijadikan sebagai lokasi khusus untuk menunaikan salat setelah melakukan tawaf. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim sebagai tempat salat.” (QS. Al-Baqarah: 125)

Hadis dari Jabir RA juga menyebutkan bahwa Nabi Muhammad ﷺ setelah mencium Hajar Aswad, beliau melaksanakan tawaf sebanyak tujuh putaran, lalu menuju Maqom Ibrahim untuk menunaikan salat dua rakaat.

Nabi ﷺ membaca ayat di atas dan menjadikan Maqam sebagai tempat yang berada di antara beliau dan Ka’bah saat salat.

Keutamaan lain yang disebutkan oleh Nabi Muhammad ﷺ adalah bahwa Maqom Ibrahim dan Hajar Aswad berasal dari surga.

Nabi bersabda, “Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim adalah batu yakut dari surga. Seandainya Allah tidak menghilangkan cahaya keduanya, maka ia akan menerangi Timur dan Barat secara keseluruhan.” (HR. Ahmad)

Doa di Maqam Ibrahim

doa di maqam ibrahim
Source image: syaamilquran.com/

Setelah menyelesaikan tawaf, jamaah dianjurkan untuk melaksanakan salat dua rakaat di sekitar Maqom Ibrahim. Selain itu, terdapat doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca saat melintasi Maqam Ibrahim:

رَبِّ أَدْخِلْنِى مُدْخَلَ سَدْقٍ وَأَخْرِجْنِى مُخْرَجَ سَدْقٍ وَاجْعَلْ لِى مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا

Rabbi adkhilnii mudkhala shidqin wakhrijnii mukhraja shidqin waj’al lii min ladunka sulthaanan nashiiran wa qul jaa’al haqqu wa zahaqal baathila innal baathila kaana zahuuqa.

Artinya: “Wahai Tuhanku, masukkanlah aku secara benar dan keluarkanlah pula aku secara benar, berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong. Dan katakanlah, ‘yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil adalah sesuatu yang pasti lenyap.”

Keajaiban Batu Maqam Ibrahim

Salah satu hal yang membuat Maqom Ibrahim begitu istimewa adalah bekas telapak kaki Nabi Ibrahim yang masih terlihat di atas batu tersebut.

Konon, ketika Nabi Ibrahim menggunakan batu tersebut sebagai pijakan untuk menyusun batu-batu Ka’bah, batu ini secara ajaib meninggi mengikuti ketinggian Ka’bah yang semakin bertambah.

Menurut riwayat dari Imam al-Baihaqi, batu ini adalah salah satu dari batu surga yang memiliki cahaya luar biasa. Bahkan, jika bukan karena dosa-dosa manusia, cahaya dari batu ini akan menerangi seluruh Timur dan Barat.

Penutup

Maqom Ibrahim bukan sekadar batu biasa, tetapi merupakan saksi bisu dari perjuangan dan ketaatan Nabi Ibrahim dalam menjalankan perintah Allah untuk membangun Ka’bah.

Keberadaan Maqam ini di Masjidil Haram menjadi pengingat betapa besar pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam menaati perintah Allah.

Selain itu, Maqam Ibrahim juga memiliki keutamaan khusus bagi umat Muslim, karena dijadikan tempat untuk melaksanakan salat setelah tawaf dan dipercaya sebagai salah satu tempat yang mustajab untuk berdoa.

Sebagai salah satu situs bersejarah yang penuh makna, Maqom Ibrahim tetap menjadi bagian penting dalam rangkaian ibadah haji dan umrah.

Setiap jamaah yang menunaikan ibadah di Masjidil Haram dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan mengingat kebesaran-Nya yang tergambar melalui peninggalan-peninggalan suci seperti Maqom Ibrahim.

Juli 7, 2022

Maqam Nabi Ibrahim, Makkah adalah kota suci yang dipenuhi dengan berbagai situs bersejarah dan simbol keagamaan yang memukau hati umat Islam. Salah satu simbol tersebut adalah Maqam Ibrahim, yang merupakan sebuah batu bersejarah yang terletak di depan Ka’bah.

Maqam ini dipercaya menyimpan jejak kaki Nabi Ibrahim AS, sosok yang memainkan peran besar dalam pembangunan Ka’bah. Para jamaah yang mengelilingi Ka’bah seringkali terpukau dengan keberadaan maqam ini, yang mengandung sejarah luar biasa.

Sejarah dan Keajaiban Maqam Nabi Ibrahim

Maqam Ibrahim adalah batu suci yang diyakini sebagai tempat berdirinya Nabi Ibrahim saat membantu membangun Ka’bah bersama putranya, Nabi Ismail AS.

maqam nabi ibrahim
source image: detik news

Batu ini berukuran sekitar 50 sentimeter di setiap sisinya dan di tengahnya terdapat dua lekukan yang dianggap sebagai jejak kaki Nabi Ibrahim.

Sejarawan mengatakan bahwa ketika tembok Ka’bah mulai tinggi, Nabi Ibrahim berdiri di atas batu ini, yang secara ajaib mengangkatnya untuk melanjutkan pembangunan tembok Ka’bah.

Menurut para sejarawan, ketika Ka’bah dibangun lebih dari 4.000 tahun yang lalu, Nabi Ibrahim berdiri di atas batu ini untuk mencapai bagian tembok yang lebih tinggi.

Maqam Ibrahim kemudian terjaga hingga hari ini sebagai bukti sejarah keimanan dan ketaatan Nabi Ibrahim. Dr. Samir Ahmed Barqah, seorang peneliti sejarah Mekah, menyatakan bahwa jejak kaki Nabi Ibrahim masih terlihat jelas di batu tersebut.

Barqah juga menambahkan bahwa maqam ini, bersama dengan Hajar Aswad, merupakan salah satu landmark tertua dan paling suci dalam Islam.

Lokasi Maqam Nabi Ibrahim

Saat ini, Maqam Ibrahim terletak sekitar 10 hingga 11 meter di depan pintu Ka’bah, tepat di arah timur. Lokasi ini memudahkan jamaah untuk menyaksikan dan mengagumi jejak kaki Nabi Ibrahim ketika mereka selesai melaksanakan tawaf.

Posisi maqam ini telah mengalami perubahan selama sejarahnya, tetapi tetap ditempatkan di dekat Ka’bah agar bisa dihormati oleh para jamaah.

Ukuran dan Detail Maqam Ibrahim

Berdasarkan catatan sejarawan Mohammed Tahir Al-Kurdi, panjang jejak kaki pada maqam ini sekitar 22 sentimeter dengan lebar 14 sentimeter.

Batu ini diletakkan dalam bingkai emas dan perak serta disimpan dalam kotak kaca untuk melindunginya dari kerusakan dan agar para jamaah dapat melihatnya dengan jelas.

Sejarah Landmark Maqam Ibrahim

Dalam sejarahnya, Maqam Ibrahim sempat bergeser dari tempatnya akibat banjir yang melanda Makkah pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab.

nabi ibrahim
source image: republika

Setelah kejadian tersebut, Khalifah Umar memperbaiki posisinya di tempat yang kini dikenal sebagai lokasi resmi maqam ini.

Awalnya, maqam ditempatkan dalam sebuah kompartemen untuk melindunginya dari kerusakan dan pencurian, namun kemudian dipindahkan ke dalam casing kaca yang lebih modern sehingga lebih mudah dilihat oleh jamaah.

Maqam Nabi Ibrahim dari Masa ke Masa

Menurut peneliti sejarah Saad Al-Sharif, Maqam Nabi Ibrahim tetap terjaga dengan baik dan selalu berada di dekat Ka’bah sepanjang sejarahnya.

Ketika Nabi Muhammad SAW menaklukkan Makkah, beliau memutuskan untuk memindahkan maqam ini ke lokasi saat ini, sekitar 10 meter dari Ka’bah, guna memudahkan pergerakan jamaah saat beribadah.

Perubahan lokasi ini memperlihatkan perhatian yang tinggi terhadap kebutuhan para jamaah untuk beribadah dengan nyaman.

Keistimewaan Maqam Ibrahim dalam Islam

Dalam ajaran Islam, Maqam Ibrahim memiliki keistimewaan yang sangat besar. Allah SWT bahkan memerintahkan umat Islam untuk menjadikannya tempat salat setelah menyelesaikan tawaf.

Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran, yang menyatakan, “Dan jadikanlah Maqam Ibrahim sebagai tempat salat.” (QS. Al-Baqarah: 125).

Perintah ini menunjukkan betapa pentingnya maqam ini bagi umat Islam sebagai salah satu simbol keimanan dan ketaatan.

Pentingnya Menghormati dan Memelihara Maqam Nabi Ibrahim

Sebagai simbol keagungan dan perjuangan Nabi Ibrahim dalam membangun rumah Allah, maqam ini terus dihormati oleh umat Islam.

kisah nabi ibrahim singkat
source image: detik

Melalui maqam ini, kita dapat mengingat kisah pengorbanan dan keikhlasan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam membangun Ka’bah.

Memelihara dan menghormati maqam ini adalah bagian dari kecintaan kita terhadap para nabi dan keinginan untuk menjaga peninggalan suci.

Penutup

Maqam Ibrahim bukan hanya sebuah batu biasa, tetapi simbol dari perjuangan dan ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT.

Keberadaannya mengajarkan umat Islam untuk terus menghormati sejarah dan mengingat pengorbanan para nabi dalam memperjuangkan kebenaran.

Bagi yang ingin lebih dekat dengan maqam ini dan situs-situs suci lainnya di Makkah, umroh adalah kesempatan emas.

Bersama Tazkiyah Tour, perjalanan travel umroh terbaik Anda akan dipenuhi pengalaman Ibadah yang mendalam, di bawah bimbingan tim profesional yang akan memastikan kenyamanan dan keberkahan perjalanan Anda. Mari bergabung dan rasakan pengalaman berharga dalam berziarah ke rumah Allah SWT bersama Tazkiyah Tour.