Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Tag Archives: Tazkiyah Tour

Juli 6, 2019

Jamaah haji kehilangan sandal di Masjid Nabawi, Madinah bukan hal yang aneh lagi. Terkait hal ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Pelaksana Tugas Kepala Daerah Kerja Madinah Amin Handoyo menyebutkan, yang sering terjadi bukan sandal hilang, tetapi jamaah lupa di mana meletakkan sandalnya.

“Makanya ditandai, jamaah taruh di mana sandalnya,” jelas dia, Sabtu (6/7/2019).

Jamaah, kata dia, sering lupa pintu Masjid Nabawi yang dia masuki, di mana dia meletakkan sandalnya. Ada kalanya, jamaah sudah berada di pintu yang benar, tetapi loker tempat meletakkan sandal yang salah.

“Hal-hal itu yang harus kita ingat,” kata dia.

Dia mengimbau, agar para jamaah membawa minimal plastik untuk membawa sandalnya, dan menaruhnya di loker yang disediakan.

Atau, jika memungkinkan, jamaah agar membawa tas kecil untuk tempat sandalnya. Jika sandal dibawa dalam tas, kata dia, silahkan dibawa ke dalam.

“Tapi kalau pakai plastik jangan. Ditaruh saja di loker. Tapi harus ingat posisi lokernya,” jelas dia.

Kalau pakai plastik dibawa ke dalam masjid, menurut dia, walaupun tidak ditegur petugas, tapi tidak enak dengan orang yang salat di sebelahnya. “Membuat tidak nyaman,” tuturnya.

Tulisan ini di Kutip dari https://haji.okezone.com/read/2019/07/06/398/2075460/ke-masjid-nabawi-ini-tips-jamaah-haji-agar-tidak-kehilangan-sandal

Juli 4, 2019

Pelaksanaan ibadah haji tinggal menghitung bulan. Dalam hal ini, calon haji perlu mempersiapkan diri baik itu dari segi fisik maupun mental untuk melaksanakan ibadah yang merupakan rukun Islam ke-5 itu. 

Komisioner Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) Bidang Kesehatan, dr Abidinsyah Siregar, mengatakan ada hal yang prinsip selain persiapan ibadah dalam rangka menjalankan ibadah haji, yakni persiapan terkait kesehatan jamaah itu sendiri.

Oleh karena itu, pemerintah menerapkan Istithaah kesehatan haji. Ia menjelaskan, Istithaah adalah kondisi kesehatan jamaah yang dipersiapkan sedemikian rupa, yang dengan kesehatannya itu seluruh faktor resiko sakit dapat terkendali dan ia bisa melaksanakan ibadah secara mandiri. 

Ia mengatakan, jamaah perlu mempersiapkan kesehatan tubuhnya dengan baik, karena mereka akan menghadapi suatu kondisi baru yang berbeda dengan kehidupan sehari-hari. 

Apalagi, cuaca saat musim haji di Arab Saudi akan sangat panas dan kelembapan udara begitu tipis. Di samping itu, jamaah akan dihadapkan pada rendahnya oksigen karena tanaman hijau di Saudi yang kurang, dan lingkungan manusia yang sedemikian banyaknya.

 Ditambah, aktivitas ibadah bukan dilakukan di kamar, melainkan bergerak menuju tempat-tempat ibadah yang telah ditentukan di dalam tata aturan ibadah yang juga telah ditentukan.

“Artinya, jamaah membutuhkan kesiapan fisik, psikis, mental, dan sosial yang benar-benar dalam kondisi terbaik. Untuk mempersiapkan hal itu, pemerintah menyediakan pendekatan pelayanan kesehatan haji dimulai dari sebelum keberangkatan,” kata Abidinsyah, saat dihubungi.

Dalam hal ini, Abidinsyah mengimbau agar calon jamaah haji memeriksakan kesehatannya dengan sungguh-sungguh ke seluruh fasilitas kesehatan. Calon jamaah juga diimbau tidak menyembunyikan masalah kesehatan mereka. Karena tidak menutup kemungkinan, penyakit atau faktor resiko sakit jamaah bisa muncul saat berada di Tanah Suci. 

Karena faktor cuaca, misalnya, dengan cuaca yang sangat panas tubuh bisa mengalami dehidrasi. Selanjutnya, jelas Abidinsyah, dehidrasi bisa menimbulkan kelelahan luar biasa. Kondisi dehidrasi atau kekurangan cairan ditambah kelelahan akan mengundang munculnya penyakit yang selama ini bisa dikendalikan atau yang memang tidak diketahui selama ini. 

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya memeriksakan kesehatan haji yang secara berulang-ulang ke puskesmas dan pada waktunya nanti ke rumah sakit untuk mencapai level Istithaah.

Dokter resmi Tazkiyah Tour, dr Muhammad Rusli menuturkan, pemeriksaan kesehaan jemaah Tazkiyah Tour adalah hal yang rutin mereka lakukan sebelum keberangkatan jemaah, adapun pemeriksaan tersebut meliputi cek tekanan darah, denyut jantung, dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas layanan yang diberikan Tazkiyah Tour sebagai penyelenggara Umrah dan Haji Khusus yang Berkelas dan Teruji.

“Intinya kami deteksi keluhan penyakit jemaah. Agar bisa kita antisipasi penanganan maupun obat-obatannya,” ujarnya kepada tazkiyahtour.co.id.

Dokter juga menyarankan jemaah menjaga pola makan, minum banyak air putih, istirahat cukup, olahraga ringan.

“Jemaah bisa langsung berkoordinasi dengan pembimbing bila ada keluhan, seminim apapun,” tambah Rusli.

Para jemaah juga diberikan suplemen-suplemen, semisal multivitamin untuk menjaga kondisi tubuh.

Juli 3, 2019

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melarang keras jemaah haji berinteraksi langsung dengan unta di Arab Saudi. Mereka bisa terkena penyakit saluran pernapasan Middle East respiratory syndrome (MERS) yang bersumber dari unta.

“Unta ini banyak dikunjungi oleh jemaah haji Indonesia. Ini saya berharap seluruh kelompok bimbingan haji Indonesia (KBIH) berperan biasanya yang mengajak ke sana (interaksi dengan unta),” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Eka Jusup Singka di Gedung Adhyatma Kemenkes, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Juli 2019.

Menurut Eka, virus MERS muncul pada 2017. Hingga saat ini, Kemenkes memastikan belum ada jemaah haji Indonesia yang pernah terkena virus itu. Namun, bukan berarti tidak ada potensi terkena virus yang dapat menyebabkan gagal ginjal itu.

Selain imbauan dini, pemerintah menjalankan langkah preventif dengan menyiapkan alat pelindung diri (APD) bagi jemaah haji Indonesia. APD tersebut meliputi masker, topi, payung, kacamata hitam, hingga sandal untuk beraktivitas di luar ruangan.

“Jadi lebih baik mencegah dari pada mengobati. Tidak ada tendensi apa-apa selain melindungi warga kita dari penyakit,” ucap dia.

Juli 2, 2019

Gelombang pertama jemaah haji Indonesia 2019 akan diberangkatkan pada 7 Juli mendatang. Tapi, jemaah haji Indonesia tahun ini akan menghadapi tantangan besar.
Tantangan tersebut adalah masalah cuaca di Arab Saudi. Apalagi mengingat pelaksanaan haji tahun ini bertepatan dengan musim panas atau summer di negara Timur Tengah itu.
Bahkan, diperkirakan suhu di Arab Saudi saat pelaksanaan haji dapat mencapai 50 derajat celcius. Cuaca yang berbeda dengan Indonesia ini ditakutkan dapat menjadi masalah bagi para jemaah.
Kementerian Kesehatan memperingatkan adanya bahaya heat stroke atau sengatan panas untuk para jemaah haji yang akan berangkat.
Dalam Live Streaming Instagram, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI Eka Jusup Singka memberikan tips untuk menghindari sengatan panas itu.
“Memang kalau panas, kita nggak bisa mengubahnya menjadi dingin. Masa matahari didinginin, nggak bisa,” ungkap Eka dengan nada bercanda.

Penting untuk Hindari Sengatan Matahari

Menurut Eka, yang bisa kita lakukan adalah menghindari sengatan panas tersebut.
“Pakai payung. Kemudian jangan pergi jalan langsung kena sinar matahari,” ujar Eka.
“Semprot mukanya (mendinginkan wajah dengan menyemprot air). Basahi mukanya, bawa air,” imbuhnya.
Eka juga membagikan pengalamannya menghindari sengatan panas ketika menunaikan ibadah haji.
“Saya kalau berangkat ibadah haji, kalau ketemu masjid, itu handuk saya basahi. Saya taruh di kepala sampai nanti kering,” kisahnya.
“Jadi penguapannya sebegitu besar,” tegas Eka.
Dia kembali menegaskan bahwa penting untuk selalu membawa payung dan air minum. Menurutnya, sering minum penting untuk memastikan tubuh kita terhidrasi dengan baik di tengah teriknya matahari saat ibadah haji.

Mengenal Heat Stroke

Selain membagikan tips tersebut, Eka juga membahas mengenai heat stroke yang mungkin terjadi saat pelaksanaan ibadah haji.
” Heat stroke itu karena semua cairan elektrolit, semua habis. Semua mengalami penguapan,” kata Eka.
“Darah nggak bergerak… Peredaran darah stop nggak bergerak, otak nggak jalan, supply oksigen nggak ada, akhirnya jatuh. Dan itu sulit ditolong” sambungnya.
Untuk menghindari heat stroke ini, Eka menegaskan pentingnya minum. Dia menyebut perlunya banyak minum dan menghindari sengatan panas matahari langsung.
“Untuk orang yang gagal ginjal, karena minumnya harus sedikit sebaiknya kita tunda keberangkatannya,” ujar Eka.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Pelaksanaan Haji Saat Musim Panas, Ikuti Tips Mencegah “Heat Stroke””, https://sains.kompas.com/read/2019/07/01/211500123/pelaksanaan-haji-saat-musim-panas-ikuti-tips-mencegah-heat-stroke-?page=2.
Penulis : Resa Eka Ayu Sartika
Editor : Resa Eka Ayu Sartika

Juni 19, 2019

MAKASSAR – Atrium Mal Ratu Indah (MaRI) Makassar begitu riuh, Rabu (19/6/2019). Ibu-ibu majelis taklim, jemaah setia Tazkiyah Tour, dan pengunjung pusat perbelanjaan larut dalam acara yang dikemas Tazkiyah Tour bersama BNI Syariah.

Tajuknya “Product Update”. Peluncuran paket-paket umrah Tazkiyah Tour untuk musim 2019-2020.

Namun hajatan berlangsung sangat meriah karena ada sejumlah rangkaian. Selain talkshow yang menghadirkan Presiden Direktur Tazkiyah Tour, Ahmad Yani Fachruddin, Syariah Relationship Officer BNI Syariah, Ade Setiadi, dan Sales Representative SilkAir Makassar, Muhammad Yunus, ada pula hiburan-hiburan.

Penyanyi kawakan Sulsel, Dian Ekawati, menampilkan beberapa lagu. Mulai dari yang kekinian ala Sabyan hingga lagu Bugis.

Suasana kian sorak-sorai saat tiba waktunya pengumuman undian satu paket umrah. MC Erick Alamsyah mengaduk-aduk perasaan hadirin dengan membuat candaan-candaan sebelum pencabutan nomor undian.

Hj Rahmatia dari Majelis Taklim Fastabiqul Khairat kemudian menjadi orang yang paling girang. Namanya yang naik. Umrah bersama Tazkiyah Tour bakal dia tunaikan.

Belum cukup, Tazkiyah Tour membagikan hadiah tabungan umrah untuk 10 orang. Masing-masing mendapatkan Rp1 juta.

Ahmad Yani Fachruddin bertutur, acara ini untuk semakin mendekatkan Tazkiyah Tour dengan masyarakat.

“Kita juga ingin membuat perubahan pola pikir. Jika selama ini orang yang berniat umrah mengutamakan mencari travel, sekarang mestinya ke bank terlebih dahulu,” ucapnya.

Sebab, tambah Ahmad Yani, bank-lah yang merupakan lembaga keuangan. Bukan travel. Jadi, dana calon jemaah bisa aman.

“Nanti bank yang merekomendasikan travel mana yang baik dan sesuai,” imbuh pehobi olahraga itu. (luzd)