Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Tag Archives: Travel Umrah Makassar

Desember 6, 2019

MEKAH – Sudah sepekan lebih jemaah Tazkiyah Global Mandiri asal Palu, Sulawesi Tengah berada di tanah suci. Kini mereka di Mekah dan rata-rata sudah melaksanakan dua kali umrah dalam tiga hari terakhir.

Sabtu, 7 Desember 2019 besok, rombongan dijadwalkan bertolak ke tanah air. Usai makan siang meninggalkan Mekah menuju Jeddah, lalu terbang ke Singapura sebelum lanjut ke Makassar.

Namun, ada beberapa jemaah yang masih penasaran untuk satu hal; mencium Hajar Aswad, batu hitam di dekat pintu Kakbah.

Jumat dini hari waktu setempat atau Jumat siang waktu Indonesia, sejumlah jemaah yang janjian bertemu di pintu King Abdul Aziz, Masjidilharam, setelah salat Subuh. Mereka akan berjuang sama-sama untuk bisa mendaratkan kecupan di permukaan Hajar Aswad. Atau kalau cuma bisa menyentuhnya pun tak apa.

“Bagusnya habis salat Subuh kita coba sama-sama,” ujar Fatimah, salah seorang jemaah.

Mencium Hajar Aswad tidaklah termasuk rukun umrah. Namun, tetaplah sebuah sunah sebab Rasulullah saw pun pernah melakukannya, mencium batu yang menurut riwayat diturunkan dari surga itu.

Dan… tentu akan jadi kenangan yang indah jika sudah tiba di kampung halaman. Mengingat bagaimana perjuangan bisa mendekatkan diri kemudian menciumnya. Bukan tak mungkin aromanya akan terus terbawa-bawa (di pikiran). (fit-sur)

Desember 1, 2019
Desember 1, 2019

MADINAH – Ahad yang cerah di Madinah, Arab Saudi, 1 Desember 2019. Lima puluh jemaah Tazkiyah Global Mandiri begitu menikmati tur keliling kota kesayangan Rasulullah saw ini.

Diantar armada Qaid, bus modern yang canggih, rombongan mengunjungi beberapa tempat. Masjid Quba salah satunya. Ini adalah destinasi wajib setiap jemaah umrah. Quba adalah masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad.

Masjid lain yang didatangi adalah Khandaq. Masjid yang dibangun untuk mengenang dan menghargai jasa para syuhada Perang Khandaq.

Khandaq berarti parit. Sebuah riwayat menyebutkan, parit adalah solusi yang ditawarkan Salman Al Farisi, salah seorang sahabat, untuk mengalau serangan kaum Quraisy yang kala itu mengepung Madinah. Setiap 10 orang kaum Muslimin harus menggali 40 meter parit.

Panjang keseluruhan parit yang berhasil dibuat selama sepuluh hari adalah 5,5 kilometer. Kedalamannya 3 meter, lebar 4,6 meter.

Saat perang terjadi bulan Syawal tahun kelima Hijriah, tidak ada satu pun pasukan Quraisy yang mampu melewati parit tersebut.

Nah, ziarah selanjutnya yang dilakukan jemaah adalah ke Jabal Uhud, berjarak 4,5 kilometer dari pusat kota Madinah. Jemaah memberi salam kepada para syuhada.

“Ada 70 sahabat Nabi Muhammad dimakamkan di sini. Mereka gugur dalam Perang Uhud, 15 Syawal 3 Hijriah,” tutur Aguslam N Hampeng, tour leader Tazkiyah Global Mandiri untuk pemberangkatan jemaah yang seluruhnya asal Sulawesi Tengah ini.

Perjalanan hari ini finis di kebun kurma. Ini memang tempat favorit jemaah Indonesia. Di sini, kurma gratis jika masuk mulut, namun harus bayar jika sudah masuk kantong plastik. Hehehe.

Artinya, kata Aguslam, jemaah bisa mencoba segala jenis kurma, sampai kenyang. Namun, jangan dibawa pulang.

“Boleh dibawa pulang kalau beli,” imbuhnya. Selain kurma dalam bentuk asli, di sini juga tersedia berbagi hasil olahan kurma. Dari cokelat, permen, hingga minuman.

Senin, 2 Desember, jemaah dijadwalkan sudah menuju Mekah. Berangkat setelah sarapan. Miqatnya di Bir Aly. (fit-sur)

November 30, 2019
November 30, 2019

MADINAH – Jalan pagi di taman kota sudah biasa. Di beberapa tempat kini beken istilah car free day; orang-orang berolahraga sambil rekreasi di pusat keramaian. Tetapi jalan pagi yang satu ini berbeda. Sebab dirangkaikan wisata sejarah, lebih mengenali Rasulullah saw.

Ya, 50 jemaah umrah Tazkiyah Global Mandiri, Sabtu, 30 November 2019 pagi waktu Saudi atau siang waktu Indonesia, berolahraga sembari mengunjungi tempat-tempat penting di Madinah.

Mulai dari Pekuburan Baqi; pemakaman utama di Madinah, tempat berbaring jasad sahabat semisal Utsman bin Affan hingga istri-istri Nabi termasuk Aisyah hingga mendatangi Masjid Gumamah.

Dipandu tour leader Aguslam N Hampeng, rombongan juga sempat mampir di pelataran Masjid Nabawi, tepat di depan kubah hijau. Sejajar dengan kuburan Nabi Muhammad yang berada di dalam.

Jemaah duduk bersila, mendengarkan kisah-kisah mengenai Rasulullah, Madinah, dan perjuangan beliau.

Rombongan dari Palu, Sulawesi Tengah itu lalu melanjutkan jalan kaki. Mendatangi Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Berada di sebuah jalan lebar di barat daya Masjid Nabawi, dekat dengan Masjid Gumamah.

Masjid Abu Bakar merupakan salah satu tempat yang pernah digunakan untuk salat Id oleh Rasulullah dan Abu Bakar.

Maka bertambahlah pengetahuan para jemaah mengenai sejarah Islam. Bertambah pula kebugaran, tentunya.

Ini mungkin jalan pagi terbaik bagi beberapa jemaah. (fit-sur)

November 27, 2019

PALU – Pemberangkatan jemaah umrah Tazkiyah Global Mandiri, peraih SNI Award 2019 akan dilakukan lagi, Kamis, 28 November besok. Kali ini, khusus jemaah asal Palu, Sulawesi Tengah.

Saat ini, 50 jemaah sudah dalam penerbangan dari Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie, Palu menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Maros.

Rombongan dijadwalkan masuk Dalton Hotel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Sudiang, Makassar, pukul 14.00. Istirahat kemudian malam hari ada agenda manasik.

Grup yang memilih paket Silver umrah 11 hari ini akan berangkat ke tanah suci, besok pagi menjelang siang. Menggunakan pesawat SilkAir (Singapore Airlines Group).

Sepeerti biasa, rombongan jemaah Tazkiyah Global Mandiri asal Palu akan dibimbing Aguslam N Hampeng, perwakilan Tazkiyah di Sulawesi Tengah. Seorang alumni Al Azhar, Kairo, dengan pengalaman panjang belasan tahun mendampingi jemaah umrah dan haji.

Aguslam mengatakan, meski memiliki sejumlah kegiatan lain dalam kesehariannya, melayani tamu-tamu Allah tetap menjadi pekerjaan yang paling disenanginya. “Back to basic,” ujarnya, Rabu, 27 November.

Rombongan ini dijadwalkan berada di tanah suci hingga 7 Desember, tiba kembali di tanah air 8 Desember. (fit-sur)

November 26, 2019

JAKARTA – Bisa masuk daftar 69 organisasi penerap SNI terbaik saja sudah membuat PT Tazkiyah Global Mandiri bangga. Apalagi ditambah dengan kabar yang dirilis Badan Standardisasi Nasional (BSN) di situs resminya.

Dalam artikel yang diterbitkan Jumat, 22 November 2019, pihak BSN memberi judul; Tazkiyah Global Mandiri Perusahaan Perjalanan Pertama Peraih SNI Award.

Berikut isi artikelnya:

Tazkiyah Global Mandiri Perusahaan Perjalanan Pertama Peraih SNI Award

Menjadi perusahaan atau biro perjalanan pertama yang memperoleh piala SNI Award, menjadi kebanggaan tersendiri bagi PT Tazkiyah Global Mandiri.

Dengan bermodalkan penerapan SNI ISO 9001:2015 Sistem manajemen mutu, Tazkiyah mendaftarkan diri untuk pertama kalinya sebagai peserta pada ajang bergengsi SNI Award 2019 ini. Pada akhir seleksi, Tazkiyah memperoleh piala perunggu pada kategori Organisasi Menengah Jasa. Total ada 69 penerima penghargaan untuk semua kategori.

Malam penganugerahan SNI Award 2019 dilaksanakan pada Rabu, 20 November 2019 di Balai Kartini, Jakarta. Presiden Direktur Tazkiyah, Ahmad Yani Fachruddin, menerima trofi penghargaan dari Kepala Badan Standardisasi Nasional, Bambang Prasetya.

Acara ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro.

Pada tahun ini, SNI Award telah dilaksanakan untuk kelima belas kalinya. Ketua tim dewan juri, Rhenald Kasali, menyampaikan bahwa pentingnya ajang ini sebagai tumpuan semua pihak dalam menerapkan SNI yang berkelanjutan. Selain itu, dapat memberikan motivasi kepada semua pelaku usaha untuk menjadikan standar sebagai acuan dalam menetapkan kualitas produknya.

Tazkiyah merupakan perusahaan penyedia jasa umrah, haji khusus, dan wisata halal yang berlokasi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Selama 19 tahun beroperasi, Tazkiyah terus melakukan perbaikan pada sisi layanan maupun sisi organisasi perusahaan.

Pimpinan perusahaan menyadari bahwa peran standar sangat penting untuk menjaga konsistensi kualitas layanan kepada pelanggan.

Selain SNI Award 2019, Tazkiyah juga menerima Penganugerahan Raksa Nugraha Indonesian Consumer Protection Award dari Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) pada Oktober lalu. (*)

Menanggapi apresiasi BSN tersebut, Presiden Direktur PT Tazkiyah Global Mandiri, Ahmad Yani Fachruddin menuturkan bahwa sangat banyak hal yang perusahaannya dapat dari ajang ini. Trofi dan piagam hanya sebagian. Sebagian lainnya kata dia adalah pendampingan yang intens dari BSN.

“Mampunya Tazkiyah menjalankan sistem manajemen operasional yang baik dan telah menerapkan SNI secara konsisten tak lepas dari saran dan rekomendasi dari BSN. Kami sangat berterima kasih,” ujarnya, Selasa, 26 November.

SNI Award yang digelar sejak tahun 2005 ini merupakan penghargaan tertinggi dari pemerintah Republik Indonesia kepada organisasi penerap SNI.

“Melalui SNI Award diharapkan produsen, konsumen dan masyarakat umum semakin menghargai aspek mutu, dan memahami perlunya berpartisipasi aktif dalam pengembangan dan penggunaan SNI sebagai referensi penyediaan dan permintaan pasar,” jelas Menteri Riset Dan Teknologi /Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro.

Catatan ini menambah pencapaian Tazkiyah. Sebelumnya, perusahaan ini menjadi perusahan perjalanan pertama, termasuk travel umrah dan haji, yang meraih sertifikasi ISO. (fit-sur)