Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: info@tazkiyahtour.co.id

Search Results for sunnah umroh

Desember 11, 2024

Tata cara umroh sesuai sunnah Rasulullah SAW wajib diketahui oleh setiap Jemaah umroh. Karena syarat diterimanya suatu ibadah salah satunya adalah sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Olehnya itu artikel ini akan mengulas secara terperinci tata cara umroh sesuai sunnah Rasulullah SAW mulai dari mengambil miqat sampai melaksanakan tahallul, dengan mengambil titik keberangkatan dari Kota Madinah Menuju Kota Suci Mekkah.

8 Tata Cara Umroh Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

tata cara umroh
Source Image: Detik

1. Hotel tempat tinggal

Sebelum meninggalkan hotel atau tempat tinggal menuju Masjid Bir ‘Ali (tempat pengambilan miqat), Jemaah dianjurkan untuk melakukan tata cara umroh sesuai sunnah rasulullah sebagai berikut  :

  • Mandi ihram

Mandi Ihram bisa dilakukan di hotel atau di tempat miqat. Namun dengan beberapa pertimbangan seperti pertimbangan efisiensi waktu Jemaah Indonesia lebih banyak melaksanakan mandi ihram di hotel.

Mandi Ihram di hotel ini dibolehkan sesuai hadis yang diriwayatkan Turmidzi dari Zaid bin Tsabit berkata “Saya melihat Nabi SAW melepaskan pakaiannya dan mandi untuk ihlal”.

  • Memotong kuku atau kumis

Memotong kuku, kumis, rambut atau bulu – bulu yang ada di badan itu dilarang ketika sudah dalam keadaan ihram. Makanya dianjurkan untuk dilakukan sebelum meninggalkan hotel.

  • Memakai farfum atau deodorant

Memakai parfum atau wangi – wangian dilarang ketika sudah berihram. Untuk menghindari bau atau aroma yang bisa mengganggu orang lain, maka dianjurkan kepada setiap Jemaah untuk memakai wangi – wangian atau deodorant sebelum berniat ihram.

2. Masjid Bir ‘Ali

Ketika sudah tiba di Masjid Bir ‘Ali,  jemaah disunnahkan melakukan beberapa tata cara umroh sesuai sunnah rasulullah sebagai berikut:

  • Mandi atau berwudhu

Bagi Jemaah yang belum mandi ihram di hotel, maka disunahkan untuk mandi ihram di Masjid Bir’ ‘Ali. Setiap Jemaah harus memastikan bahwa mereka sudah berwudhu atau wudhunya tidak batal sebelum memasuki masjid.

Sebelum memasuki Masjid, Jemaah harus memastikan telah memakai pakaian ihram dengan benar, dan bagi laki – laki tidak ada pakaian berjahit seperti pakaian dalam kecuali 2 (dua) lembar pakaian ihram.

  • Shalat sunnah ihram

Selanjutnya Jemaah melaksanakan shalat sunnah ihram dua rakaat. Dalam sebuah riwayat dari Imam Muslim dikatakan bahwa “Nabi SAW melakukan shalat dua rakaat di Dzulhulaifah tempat dimana Nabi memulai ihramnya” (HR Muslim)

  • Niat ihram

Setelah melaksanakan Shalat sunnah ihram, Jemaah melafalkan niat umrah :

Labbaika Allahumma Umrotan atau

Nawaitul UmrotanWa Ahramtu bihaa lillahi Ta’ala

Setelah Jemaah kembali ke bus, Jemaah kembali melafalkan niat umrah bersama – sama dibimbing oleh pembimbing.

3. Perjalanan Menuju Mekkah

Setelah niat Ihram Jemaah melanjutkan perjalanan menuju Mekkah. Hal ­hal yang dilakukan jemaah selama dalam perjalanan yaitu tata cara umroh sesuai sunnah rasulullah sebagai berikut;

  • Selama dalam perjalanan, jemaah sangat dianjurkan untuk terus membaca talbiyah, shalawat, doa dan dzikir
  • Menghindari perbuatan – perbuatan yang dapat mengakibatkan terjadinya pelanggaran larangan ihram
  • Berdo’a ketika tiba di gerbang kota Makkah
  • Hendaklah memasuki kota Suci Makkah dengan hati yang khusyu’, dan usahakan untuk tetap membaca talbiyah dan berdoa sepenuh hati

4. Tiba di Hotel Mekkah dan Persiapan Thawaf

Setelah tiba di hotel, Jemaah diharapkan dapat melakukan tata cara umroh sesuai sunnah rasulullah sebagai berikut ini:

  • Jemaah diarahkan ke kamar masing – masing sambil melakukan orientasi pengenalan hotel khususnya lobbi hotel, pintu masuk, lokasi lift, lokasi restaurant dan tempat berkumpul.
  • Selanjutnya Jemaah beristirahat di kamar masing, sambil menunggu waktu pelaksanaan ibadah umrah.
  • Selama istirahat Jemaah harus tetap menghindari perbuatan – perbuatan yang dapat mengakibatkan pelanggaran terhadap larangan – larangan ihram.

5. Masuk ke dalam Masjidil Haram dan melihat ka’bah

Setelah cukup istirahat Jemaah berkumpul ditempat yang sudah ditentukan. Beberapa hal tata cara umroh sesuai sunnah rasulullah yang harus dilakukan adalah:

  • Berwudhu karena syarat sah melaksanakan thawaf adalah harus ada wudhu.
  • Hendaklah mendahulukan kaki kanan ketika memasuki Masjidil Haram
  • Ketika melihat Ka’bah disunahkan untuk berdoa dan mengangkat tangan
  • Menuju tempat thawaf dengan bersikap santun, tidak terburu­buru. Jika kondisi penuh dan berdesakan agar bersabar. Jika terdorong orang lain agar memaafkan seraya terus menyadari bahwa dirinya sedang berada di tempat yang suci dan sedang menjadi tamu Allah,
  • Sebelum meemulai thawaf Jemaah harus memastikan dirinya dalam keadaan bersih atau suci dari hadats, serta pakaiannnya suci dari najis dan auratnya tertutup.
Tata Cara Umroh Sesuai Sunnah Rasulullah
Source Image: Tazkiyah Tour

6. Thawaf

Tata cara umroh yang benar, dan sesuai sunnah yaitu melakukan thawaf dan ini wajib, berikut tata caranya:

  • Jemaah disarankan thawaf beregu atau berombongan
  • Jemaah dapat melakukan thawaf di lantai satu, dua, tiga, dan lantai empat. Tapi sebagian besar Jemaah lebih suka melakukan thawaf di lantai 1.
  • Thawaf dilakukan sebanyak 7 kali putaran, dimulai dan diakhiri di sudut Hajar Aswad yang ditandai dengan lampu hijau di sebelah kanan.
  • Setelah tiba di rukun Hajar Aswad, jemaah disunahkan untuk menyentuhnya, beristilam dan menciumnya apabila kondisi memungkinkan. Karena Jemaah dilarang atau tidak boleh menyakiti dan melukai orang lain hanya karena ingin menyentuh atau mencium Hajar Aswad.

Apabila karena kondisi yang sangat padat jemaah tidak dapat menyentuh Hajar Aswad, maka jemaah tidak perlu memaksakan diri. Jemaah cukup beristilam dengan melambaikan tangan ke arah Hajar Aswad lalu mencium tangannya dengan mengucapkan:

Bismillahi Allahu Akbar Artinya: Dengan nama Allah, Allah Maha Besar

  • Selanjutnya tata cara umroh sesuai sunnah Rasulullah yaitu thawaf putaran kedua sampai putaran ke tujuh, jemaah cukup menghadapkan muka ke arah Hajar Aswad dengan mengangkat tangan dan mengecupnya sambil membaca:

Bismillahi Allahu Akbar

Artinya:Dengan nama Allah, Allah Maha Besar

  • Selama thawaf tidak ada doa khusus yang disunatkan kecuali di dari Rukun Yamani ke Rukun Hajar Aswad. Jemaah disunahkan untuk terus berdzikir dan berdoa (doa apa saja) atau membaca Al­Qur’an, yang dibaca dengan suara lirih agar lebih khusyu’ dan tidak mengganggu jemaah lain,
  • Setiap Jemaah sampai di Rukun Yamani, disunahkan untuk mengusap Rukun Yamani (istilam), apabila kondisi tidak memungkinkan, cukup dengan mengangkat tangan tanpa mengecup dan mengucapkan:

Bismillahi Allahu Akbar

Artinya: Dengan nama Allah, Allah Maha Besar

  • Antara rukun Yamani dan rukun Hajar Aswad jemaah disunahkan membaca doa yang artinya;
      • “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat Jemaah laki­laki disunahkan melakukan lari­ lari kecil pada tiga putaran pertama”
  • Kondisi tempat tawaf khususnya lantai satu terkadang sangat padat, sehingga semua jemaah harus bersabar dan mengendalikan diri agar untuk tidak berusaha menghalang­ halangi dan mendahului orang lain. Jemaah tetap focus pada doa dan zikir kepada Allah SWT.
  • Selama melaksanakan thawaf jemaah dilarang atau tidak boleh menyentuh dinding Ka’bah, Hijir Ismail, dan Syadzarwan (pondasi Ka’bah). Karena menyentuh bagian­bagian itu membatalkan putaran thawaf yang sedang dilaksanakan, sehingga Jemaah harus memulai kembali putaran thawafnya di rukun Hajar Aswad. Sedangkan putaran sebelum dan sesudahnya tetap sah.
  • Apabila jemaah merasa ragu dengan jumlah putaran tawaf yang sudah dilakukan, maka Jemaah harus mengambil hitungan yang paling sedikit. Untuk menghindari hal ini terjadi Jemaah sebaiknya menghitung dengan baik atau menyiapkan alat hitung.
  • Sesudah thawaf disunahkan melaksanakan shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim atau tempat manapun di Masjidil Haram kemudian berdoa,
  • Setelah itu Jemaah disunnahkan berdoa di Multazam, yaitu tempat antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Namun jika kondisinya tidak memungkinkan karena padat, jemaah bisa berdoa dengan mengambil tempat yang searah dengan Multazam.

Selanjutnya, setelah jemaah selesai melaksanakan salat sunah thawaf, dan berdoa di Multazam, jemaah disunahkan minum air Zamzam yang diambil dari tempat yang telah disediakan di galon atau kran air Zamzam kemudian berdoa.

7. Sa’i

Setelah Jemaah selesai melaksanakan thawaf dan semua rangkaiannya, jemaah selanjutnya melakukan tata cara umroh sesuai sunnah rasulullah sebagai berikut:

  • Menuju ke tempat sa’i (mas’a) untuk melaksanakan sa’i yang dimulai dari bukit safa
  • Ketika Mendaki bukit safa, jemaah sambil berdzikir dan berdoa.
  • Setiba di atas bukit shafa, Jemaah menghadap kiblat dengan berdzikir dan berdoa
  • Sa’I dilakukan sebanyak 7 kali perjalanan antara bukit safa dan marwah.
  • Perjalanan dari safa menuju marwah terhitung 1 kali perjalanan, dan perjalanan dari marwah ke safat terhitung 1 kali perjalanan. Jadi sa’I dimulai di bukit shafa dan berakhir di bukit marwah.
  • Jemaah dapat melakukan sa’I dengan berjalan kaki. Tapi bagi Jemaah yang uzur atau sakit boleh menggunakan kursi roda atau skuter matik
  • Melakukan sa’i disunahkan suci dari hadats dan berturut­turut tujuh putaran, tetapi dibolehkan diselingi lama atau sebentar untuk melakukan shalat fardhu atau lainnya
  • Ketika Jemaah tiba di lampu hijau, disunnahkan untuk berlari – lari kecil bagi Jemaah laki – laki, sedangkan Jemaah perempuan cukup berjalan biasa.
  • Jemaah disunnahkan untjk berdzikir dan berdoa selama melakukan sa’i
  • Setelah cukup 7 kali perjalanan Jemaah membaca doa di bukit Marwah. Tahallul atau Bercukur seperti tata cara umroh sesuai sunnah rasulullah.

8. Tahallul

Tata cara umroh sesuai sunnah rasulullah selanjutnya yaitu melaksanakan sa’i. Jemaah melakukan tahallul atau memotong rambut dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Laki­ laki dibolehkan mencukur habis rambutnya (gundul), atau memotong sebagian rambut kepala sambil membaca doa mencukur rambut seperti tata cara umroh sesuai sunnah Rasulullah
  • Perempuan cukup memotong sebagian rambut kepala minimal tiga helai
  • Bagi jemaah yang kepalanya botak, tahallul dilakukan dengan menempelkan pisau cukur atau gunting di kepala sebagai isyarat mencukur rambut
  • Setelah jemaah selesai bercukur/memotong rambut kepala, maka ibadah umrah yang dia lakukan sudah selesai dan ia terbebas dari larangan­larangan ihram (tahallul).

Penutup

Demikianlah tata cara umroh sesuai sunnah Rasulullah SAW, untuk menjadi pegangan bagi setiap Jemaah yang ingin menunaikan ibadah umroh.

Bagi Anda yang ingin melaksanakan tata cara umroh sesuai sunnah Rasulullah SAW, Anda bisa memilih travel agen umroh tazkiyah tour yang telah berizin dan terdaftar di kemenag, memiliki fasilitas yang terjamin dan paket umroh yang terjangkau.

Agustus 10, 2024

Umroh mabrur adalah istilah yang mungkin jarang kita dengar jika dibandingkan dengan haji mabrur. Sering kali, kita lebih familiar dengan ungkapan “haji mabrur” yang berarti haji yang diterima dan dilakukan dengan baik.

Namun, pertanyaan penting adalah, apakah ada konsep serupa untuk umroh? Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi makna dan keutamaan dari umroh mabrur serta kriteria yang perlu dipenuhi agar umroh kita dianggap mabrur.

Umroh Mabrur Artinya Dalam Islam

Umroh mabrur merujuk pada umroh yang diterima dan dilaksanakan dengan penuh keikhlasan serta sesuai dengan ajaran Islam.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Amr bin Absah ra, Rasulullah SAW menyebutkan dua amal ibadah utama, yaitu haji mabrur dan umroh mabrur. Hadits ini menunjukkan bahwa umroh mabrur memiliki posisi penting dalam praktik ibadah umat Islam.

umroh mabrur
Source image: canva.com

Sebagaimana haji mabrur memiliki ganjaran yang luar biasa, umrah mabrur juga diharapkan memberikan keberkahan dan keutamaan bagi pelaksananya.

Hadits yang diriwayatkan oleh Amr bin Absah ra, dalam buku At-Targhib wat Tarhib oleh Imam Al-Hafizh Zakiyyuddin Abdul Azhim bin Abdul Qawiy Al-Mundziri, mengungkapkan bahwa umroh mabrur adalah salah satu amal ibadah utama setelah haji mabrur. Hadits ini menyebutkan:

“Rasulullah SAW bersabda, ‘Ada dua amal ibadah yang sangat utama, kecuali orang yang mengamalkan seperti keduanya: haji mabrur atau umrah mabrur'” (HR Ahmad, At-Thabarani, dan Al-Baihaqi).

Ini menandakan betapa pentingnya umroh mabrur dalam pandangan Islam. Keberhasilan umroh mabrur dapat dilihat dari penerimaan amal ibadah tersebut oleh Allah SWT dan kepatuhan terhadap tata cara serta niat yang benar dalam pelaksanaannya.

Ciri Ciri Umroh Mabrur

Ciri-ciri umroh mabrur dapat dilihat dari perubahan positif yang terasa pada perubahan nyata di kehidupan sehari-hari.

Setelah umroh, biasanya seseorang jadi lebih tenang, sabar, dan ikhlas dalam menghadapi berbagai situasi. Hubungan dengan keluarga dan orang sekitar juga makin harmonis karena umroh seringkali menginspirasi untuk lebih peduli dan rendah hati.

Selain itu, semangat menjalankan ibadah, seperti sholat, sedekah, atau bahkan memperbaiki gaya hidup, menjadi lebih konsisten. Intinya, umroh mabrur membawa dampak positif, baik untuk jiwa maupun lingkungan sekitar.

umroh mabrur
Source image: canva.com

3 Tips Meraih Umroh Mabrur

Untuk meraih dan mendapatkan umrah mabrur, beberapa tips yang dapat anda lakukan agar bisa meraih keberkahan dalam ibadah Umroh:

1. Niat Yang Ikhlas

Setiap pelaksanaan umroh harus dilakukan dengan niat yang tulus untuk mencari ridha Allah SWT, bukan untuk riya’ atau menunjukkan kepada orang lain.

2. Mematuhi Tata Cara Umroh Sesuai Dengan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Ini mencakup pelaksanaan rukun dan wajib umroh seperti ihram, tawaf, sa’i, dan tahallul dengan benar. Keberhasilan dalam melaksanakan setiap tahap umroh sesuai ajaran Rasulullah SAW merupakan bagian penting dari umroh mabrur.

3. Menjaga Adab dan Etika Selama Pelaksanaan Umroh

Ini berarti menghindari segala bentuk perbuatan maksiat, ucapan kotor, dan sikap yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Rasulullah SAW menekankan pentingnya menjaga perilaku baik dan bersikap sabar selama ibadah umroh.

Dalam riwayat hadits, haji mabrur didefinisikan sebagai haji yang bebas dari perbuatan maksiat dan diiringi dengan kebaikan seperti memberi makan orang lain dan berkata yang baik.

Sebagai tambahan, dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman tentang umroh dalam surat Al-Baqarah ayat 196:

“Dan sempurnakanlah haji dan umrah karena Allah. Jika kamu terhalang, maka (sembelihlah) sembelihan yang mudah didapat, dan jangan mencukur kepala hingga sembelihan sampai tempatnya.” (QS. Al-Baqarah: 196)

Ayat ini menegaskan pentingnya pelaksanaan umroh dengan benar sesuai perintah Allah SWT.

Perbedaan Haji Mabrur Umroh Mabrur

Meskipun umroh dan haji adalah dua ibadah yang berbeda, kriteria untuk dianggap mabrur pada keduanya memiliki kesamaan. Keduanya memerlukan niat yang ikhlas, pelaksanaan yang sesuai dengan sunnah, dan perlakuan yang baik terhadap sesama.

umroh mabrur
Source image: canva.com

Namun, haji mabrur sering dianggap lebih berat dan memerlukan kesabaran yang lebih panjang dibandingkan umroh karena dilaksanakan dalam periode waktu yang lebih lama dan di tengah kerumunan jamaah yang lebih besar.

Penutup

Ibadah umroh mabrur adalah konsep penting dalam Islam yang menegaskan bahwa pelaksanaan umroh harus dilakukan dengan niat dan tata cara yang benar agar diterima oleh Allah SWT.

Melalui pemahaman dan penerapan kriteria umrah mabrur, diharapkan setiap pelaksanaan umroh tidak hanya menjadi ritual ibadah, tetapi juga sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Semoga kita semua diberikan kemudahan untuk melaksanakan umroh yang mabrur dan diterima oleh Allah SWT.

Dengan memahami dan menerapkan konsep umrah mabrur, diharapkan setiap pelaksanaan umroh bermanfaat dan mendapat ganjaran yang besar.

Januari 28, 2025

Melaksanakan ibadah umroh merupakan impian banyak umat Muslim. Selain persiapan fisik dan mental, doa menjadi bagian yang tidak kalah penting dalam memohon keselamatan selama perjalanan.

Salah satu doa yang dianjurkan adalah doa safar umroh, yang memiliki makna mendalam sebagai bentuk kepasrahan diri kepada Allah SWT.

Doa safar umroh tidak hanya memberikan ketenangan batin, tetapi juga melibatkan permohonan perlindungan dari segala halangan dan bahaya selama perjalanan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas dua doa safar umroh yang penting untuk diketahui dan diamalkan sesuai sunnah maupun versi NU, lengkap dengan panduan bacaan dan manfaatnya.

Doa Safar Umroh Sesuai Sunnah

Doa safar sesuai sunnah adalah doa yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW. Doa ini memiliki makna yang sangat mendalam.

doa safar umroh
source image: Bekasi Kekinian

Karena tidak hanya meminta perlindungan, tetapi juga memuat pengakuan atas kebesaran Allah SWT. Berikut adalah doa safar sesuai sunnah yang dikutip dari Rumaysho yang bisa dibaca saat akan memulai perjalanan umroh:

Doa Safar:

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ، سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنْ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا، وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ.

Artinya:

Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya.

Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kebaikan, ketakwaan, dan perbuatan yang Engkau ridhai dalam perjalanan ini.

Ya Allah, mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah jaraknya, dan Engkau adalah pendamping dalam perjalanan ini serta pelindung keluarga yang ditinggalkan.

Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari kesulitan perjalanan, pemandangan menyedihkan, dan keburukan saat kembali dalam urusan harta dan keluarga.

Doa ini diambil dari hadits riwayat Muslim (Hadits Nomor: 1342). Doa ini sering diamalkan oleh Rasulullah SAW saat memulai perjalanan.

Doa Safar Umroh NU Online

Selain doa sesuai sunnah, tradisi Nahdlatul Ulama (NU) juga memiliki doa safar yang diajarkan kepada jamaah. Doa ini biasanya dibaca pada saat keberangkatan jemaah, baik untuk umroh maupun haji. Berikut adalah doa safar yang diajarkan oleh NU:

doa walimatus safar umroh
source image: Bisnis Style

Doa Safar:

بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا ۚ إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
رَبِّ أَنْزِلْنِي مُنْزَلًا مُبَارَكًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلِينَ

Artinya:

“Dengan nama Allah yang menjalankan dan memberhentikan kapal ini. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Ya Tuhanku, tempatkanlah aku di tempat yang diberkati, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi tempat.”

Doa ini diambil dari Al-Qur’an, Surah Hud ayat 41 dan 44. Selain itu, NU juga mengajarkan untuk memperbanyak dzikir dan doa tambahan lainnya selama perjalanan, seperti membaca tasbih, tahmid, dan takbir.

Manfaat Membaca Doa Safar Umroh

Membaca doa safar umroh memiliki banyak manfaat, baik secara spiritual maupun psikologis. Berikut beberapa manfaatnya:

doa safar haji dan umrah
source image: Liputan6
  1. Melindungi dari Bahaya:
    Doa safar umroh berfungsi sebagai permohonan perlindungan kepada Allah SWT dari segala bahaya yang mungkin terjadi selama perjalanan.
  2. Meningkatkan Keimanan:
    Dengan membaca doa, jamaah menyadari bahwa segala sesuatu hanya dapat terjadi dengan izin Allah. Hal ini akan meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
  3. Memberikan Ketenangan Hati:
    Dalam perjalanan yang panjang, rasa cemas dan khawatir sering kali muncul. Membaca doa safar dapat memberikan ketenangan dan rasa aman.
  4. Menguatkan Keyakinan:
    Membaca doa adalah salah satu cara untuk tetap terhubung dengan Allah SWT selama perjalanan, sehingga perjalanan menjadi lebih bermakna.

Cara Menghafal Doa Safar Umroh

Menghafal doa safar umroh mungkin terasa sulit bagi sebagian orang, terutama jika belum terbiasa. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:

  1. Membaca secara Berulang:
    Baca doa safar secara berulang setiap hari, terutama setelah shalat. Kebiasaan ini akan membuat doa menjadi lebih mudah diingat.
  2. Gunakan Media Digital:
    Unduh aplikasi panduan doa seperti “Haji Pintar” yang menyediakan teks dan audio doa. Dengan aplikasi ini, Anda dapat mempelajari doa dengan lebih mudah.
  3. Tuliskan Doa di Tempat Strategis:
    Tuliskan doa safar di kertas kecil dan letakkan di tempat yang sering terlihat, seperti di meja kerja atau di dalam dompet.
  4. Pelajari Makna Doa:
    Memahami makna doa akan membantu Anda mengingatnya dengan lebih baik, karena setiap kata memiliki arti yang mendalam.

Penutup

Membaca doa safar umroh merupakan bagian penting dari persiapan spiritual sebelum memulai perjalanan ke Tanah Suci.

Doa ini tidak hanya memberikan perlindungan dan keberkahan, tetapi juga ketenangan hati bagi setiap jamaah.

Pastikan perjalanan umroh Anda semakin nyaman dan aman dengan menggunakan layanan dari Tazkiyah Tour, penyedia travel umroh dan haji terpercaya yang selalu mengutamakan kenyamanan jamaah.

Dengan bimbingan profesional dan fasilitas terbaik, perjalanan ibadah Anda akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.

November 21, 2024

Dzikir pagi bukan sekadar rangkaian doa, melainkan bentuk penghambaan dan rasa syukur kepada Allah atas nikmat hidup yang diberikan.

Melalui dzikir ini, seorang Muslim memohon perlindungan, keberkahan, serta ketenangan jiwa untuk menjalani hari dengan penuh semangat dan keyakinan. Mari kita amalkan dzikir pagi sesuai sunnah agar hidup lebih berkah dan penuh ridha-Nya.

Dzikir Pagi Sesuai Sunnah

Dzikir pagi sesuai sunnah adalah amalan ibadah yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk dilakukan pada waktu pagi, yaitu sejak subuh hingga sebelum matahari tergelincir.

Amalan ini berisi doa-doa, pujian, dan permohonan perlindungan kepada Allah SWT. Dengan mengamalkan dzikir pagi, seorang muslim akan memperoleh keberkahan, ketenangan hati, dan perlindungan dari berbagai bahaya.

dzikir pagi sesuai sunnah
source image: blogspot

Apa Manfaat Doa Dzikir Pagi?

  1. Mendekatkan diri kepada Allah
    Membaca dzikir pagi membuat hati senantiasa ingat kepada Allah, memperkuat keimanan, dan menjaga hubungan spiritual dengan-Nya.
  2. Perlindungan dari bahaya
    Dzikir pagi sesuai sunnah memberikan perlindungan dari gangguan syaitan, musibah, dan energi negatif yang dapat merugikan kehidupan dunia maupun akhirat.
  3. Ketenangan jiwa
    Dengan dzikir pagi, hati menjadi lebih tenang, pikiran jernih, dan lebih fokus menjalani aktivitas sehari-hari.
  4. Kebaikan dunia dan akhirat
    Dzikir pagi mengandung doa-doa memohon kebaikan hidup di dunia dan akhirat, menjadikan hari penuh keberkahan.

Bacaan Dzikir Pagi

Dzikir pagi sesuai sunnah mencakup ayat-ayat Al-Quran, doa, dan istighfar. Berikut adalah beberapa bacaan dzikir pagi yang dianjurkan:

Doa Dzikir Pagi Sunnah

1. Ayat Kursih

اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

“Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al Baqarah: 255) (Dibaca 1 x)

2. Membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al Ikhlas: 1-4) (Dibaca 3 x)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ  وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (QS. Al Falaq: 1-5) (Dibaca 3 x)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.” (QS. An Naas: 1-6) (Dibaca 3 x)

3. Dzikir Pagi hari ke 1

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzal yaum wa khoiro maa ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzal yaum wa syarri maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika minal kasali wa su-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.

Artinya:

“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur.” (Dibaca 1 x)

4. Dzikir Pagi hari ke 2

اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

Allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikan nusyuur.

Artinya:

“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).” (Dibaca 1 x)

5. Membaca Sayyidul Istighfar

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.

Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.

Artinya:

“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” (Dibaca 1 x)

6. Dzikir Pagi hari ke 3

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ، وَمَلاَئِكَتَكَ وَجَمِيْعَ خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ

Allahumma inni ash-bahtu usy-hiduka wa usy-hidu hamalata ‘arsyika wa malaa-ikatak wa jami’a kholqik, annaka antallahu laa ilaha illa anta wahdaka laa syariika lak, wa anna Muhammadan ‘abduka wa rosuuluk.

Artinya:

“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu pagi ini mempersaksikan Engkau, malaikat yang memikul ‘Arys-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.” (Dibaca 4 x)

7. Doa Pagi Pertama

اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ

Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurrohu ilaa muslim.

Artinya:

“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah), dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.” (Dibaca 1 x)

manfaat dzikir pagi petang
source image: asset-2.tstatic

8. Dzikir Pagi hari ke 4

للَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.

Artinya:

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (Dibaca 1 x)

9. Dzikir Pagi hari ke 5

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul ‘aliim.

Artinya:

“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Dibaca 3 x)

10. Doa Pagi kedua

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin Abadan.

Artinya:

“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu).” (Dibaca 1 x)

11. Dzikir pagi hari ke 6

أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

Ash-bahnaa ‘ala fithrotil islaam wa ‘alaa kalimatil ikhlaash, wa ‘alaa diini nabiyyinaa Muhammadin shallallahu ‘alaihi wa sallam, wa ‘alaa millati abiina Ibraahiima haniifam muslimaaw wa maa kaana minal musyrikin

Artinya:

“Di waktu pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas (kalimat syahadat), agama Nabi kami Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan agama bapak kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.” (Dibaca 1 x di pagi hari saja)

12. Tasbih

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

Subhanallah wa bi-hamdih.

Artinya:

“Maha suci Allah, aku memuji-Nya.” (Dibaca 100 x)

13. Dzikir Pagi hari ke 7

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.

Artinya:

“Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 1o x)

14. Dzikir Pagi hari ke 8

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

Subhanallah wa bi-hamdih, ‘adada kholqih wa ridhoo nafsih. wa zinata ‘arsyih, wa midaada kalimaatih.

Artinya:

“Maha Suci Allah, aku memujiNya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya.” (Dibaca 3 x di waktu pagi saja)

15. Dzikir Pagi hari ke 9

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.

Artinya:

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (Dibaca 1 x setelah salam dari shalat Shubuh)

16. Istigfar

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Astagh-firullah wa atuubu ilaih.

Artinya:

“Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya.” (Dibaca 100 x dalam sehari)

Keutamaan Jika Dzikir Pagi Hari

Melakukan dzikir pagi hari memberikan keutamaan yang luar biasa, di antaranya:

bacaan dzikir pagi
source image: asset-2.tstatic
  1. Dihapuskan dosa
    Rasulullah SAW menyebutkan bahwa orang yang rutin berdzikir pagi akan dihapus dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan.
  2. Dilindungi hingga petang
    Siapa yang membaca dzikir pagi sesuai sunnah akan dilindungi oleh Allah SWT dari segala mara bahaya hingga sore hari.
  3. Dicukupkan segala kebutuhan
    Dzikir pagi mencakup doa memohon kecukupan rezeki, keselamatan, dan ketenangan dalam menghadapi aktivitas.

Hukum Doa Dzikir Pagi

Hukum membaca dzikir pagi adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan). Amalan ini tidak wajib tetapi sangat besar keutamaannya, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Kesimpulan

Perjalanan umroh bukan sekadar perjalanan fisik, tapi juga perjalanan hati mendekatkan diri kepada Allah.

Bersama travel umroh terbaik, kami hadir untuk menemani setiap langkah ibadah Anda dengan nyaman, aman, dan penuh keberkahan.

Sambil memperbanyak dzikir dan doa di Tanah Suci, rasakan ketenangan spiritual yang mendalam. Jadikan amalan ini sebagai kebiasaan agar hidup lebih tenang dan diridhoi.

Dzikir pagi sesuai sunnah adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperoleh perlindungan, dan menambah keberkahan hidup.

November 16, 2024

Miqat adalah salah satu elemen penting yang harus dipahami oleh jemaah haji dan umrah. Sebagai penanda dimulainya ritual ibadah, miqat memiliki aturan khusus yang tidak boleh dilanggar.

Pemahaman yang baik tentang ketentuan ini membantu jemaah melaksanakan ibadah dengan sah sesuai syariat Islam.

Apa Itu Miqat?

Dalam syariat Islam, istilah ini merujuk pada batasan waktu atau tempat yang telah ditetapkan untuk memulai niat ibadah haji dan umrah. Ketentuan ini wajib dipatuhi oleh setiap muslim agar ibadah yang dilaksanakan dianggap sah sesuai dengan syariat.

Miqat Artinya dan Maknanya

Secara bahasa, miqat berasal dari kata Arab yang berarti “waktu tertentu” atau “tempat tertentu.” Dalam konteks haji dan umrah, pembagian dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah terdiri dari dua jenis, yaitu batas tempat dan batas waktu.

Macam-Macam Miqat

Miqat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu berdasarkan waktu pelaksanaan dan tempat dimulainya niat:

miqat
source image: i.ytimg

Miqat Makani

Batas tempat yang telah ditentukan untuk memulai ihram, Berikut adalah lima lokasi miqat makani:

  1. Dzul Hulaifah (Bir Ali):
    Digunakan oleh penduduk Madinah dan mereka yang melewati jalur tersebut. Lokasinya sekitar 9 km dari Madinah.
  2. Yalamlam (As-Sa’diyyah):
    Tempat bagi penduduk Yaman, Indonesia, Malaysia, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
  3. Qarnul Manazil (As-Sail):
    Tempat bagi penduduk Najd, negara-negara Teluk, dan jemaah yang melewati rute ini.
  4. Al-Juhfah:
    Temat untuk penduduk dari Syam (Lebanon, Suriah, Palestina, dan Yordania) serta negara-negara Afrika Utara.
  5. Dzatu ‘Irqin:
    Digunakan oleh jemaah dari Irak dan kawasan sekitarnya.

Miqat Zamani

Batas waktu yang ditentukan untuk pelaksanaan ibadah haji dan umroh adalah rentang waktu tertentu yang harus dipatuhi jemaah untuk memastikan sahnya ibadah tersebut

  • Haji:
    Waktu haji dimulai sejak awal bulan Syawal hingga terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah. Para ulama memiliki tiga pendapat tentang kapan bulan haji berakhir:
    1. Syawal, Dzulqa’dah, dan 10 hari pertama Dzulhijjah (Mazhab Hanbali).
    2. Syawal, Dzulqa’dah, dan 9 hari pertama Dzulhijjah (Mazhab Syafi’i).
    3. Syawal, Dzulqa’dah, dan seluruh bulan Dzulhijjah (Mazhab Maliki).
  • Umrah:
    Waktunya berlangsung sepanjang tahun tanpa batasan khusus.

Tempat Miqat

Tempat ini ditentukan berdasarkan asal keberangkatan jemaah dan rute yang dilalui menuju Mekkah. Berikut merupakan tempat miqat yang di tempati khusus jemaah haji asal indonesia.

Tempat Miqat Orang Indonesia

Jemaah haji asal Indonesia memiliki beberapa pilihan lokasi untuk memulai ihram, tergantung pada rute perjalanan:

miqat artinya
source image: hajiumroh
  1. Bir Ali (Dzul Hulaifah):
    Lokasi ini digunakan oleh jemaah yang mendarat di Madinah. Sebelum menuju Mekkah, jemaah akan singgah di Masjid Bir Ali untuk berniat, mengenakan ihram, dan melaksanakan salat sunah ihram.
  2. Yalamlam:
    Bagi jemaah yang terbang langsung ke Jeddah,  biasanya dilakukan di atas pesawat saat melintasi Yalamlam.
    Sebelum penerbangan, jemaah sudah harus berpakaian ihram.Kru pesawat akan mengumumkan waktu untuk berniat dan mengucapkan talbiyah.
  3. Bandara King Abdul Aziz, Jeddah:
    Jika jemaah belum melakukan miqat di pesawat, mereka dapat mengambil pada saat di bandara. Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa yang mengesahkan lokasi ini sebagai tempat miqat.

Langkah-Langkah Saat Melakukan Miqat

Melakukan ibadah haji dan umrah memerlukan pemahaman yang tepat tentang aturan syariat, termasuk tahapan saat memulai dari tempat atau waktu yang telah ditentukan.

Berikut adalah langkah-langkah penting yang perlu dilakukan:

  1. Mengenakan Pakaian Ihram:
    Jemaah laki-laki hanya mengenakan dua helai kain putih, sementara jemaah perempuan mengenakan pakaian yang sesuai syariat.
  2. Salat Sunah Ihram:
    Jemaah dianjurkan melaksanakan salat sunah ihram dua rakaat sebelum berniat.
  3. Mengucapkan Niat:
    Mengucapkan Niat yang dilakukan dengan lisan dan hati sesuai dengan jenis ibadah yang akan dilaksanakan, baik umrah maupun haji.
  4. Mematuhi Larangan Ihram:
    Setelah ihram, berlaku larangan tertentu seperti tidak mencukur rambut, memotong kuku, menggunakan wangi-wangian, atau melakukan hubungan suami istri.

Penutup

Pemahaman yang mendalam tentang batas tempat dan waktu sangat penting untuk memastikan pelaksanaan ibadah yang sah. Lokasi seperti Bir Ali dan Yalamlam menjadi tempat utama bagi jemaah Indonesia.

Dengan mempersiapkan diri dengan baik, termasuk memahami tata cara tersebut, insya Allah ibadah haji dan umrah akan menjadi lebih khusyuk dan diterima oleh Allah SWT.

Tunaikan ibadah haji dan umrah dengan sempurna bersama travel umroh terpercaya! Pelajari segala hal tentang batas tempat dan waktu yang harus dipatuhi untuk memastikan ibadah Anda sah dan diterima oleh Allah SWT. Persiapkan perjalanan suci Anda dengan pengetahuan yang tepat, dan rasakan kedamaian hati dalam setiap langkahnya.