Tim Media TazkiyahTour
Artikel Berita
JAKARTA - Minat masyarakat Indonesia untuk berumrah semakin besar. Data Kemenag, jemaah umrah 1440 H saja misalnya, dalam rentang September 2018 sampai Januari 2019, mencapai 508.180 jemaah. Tiga tahun sebelumnya, jumlahnya tidak pernah kurang dari 500 ribu.
Pemerintah pun merasa harus semakin maksimal melakukan pengawasan. Gelombang orang yang begitu besar mesti diurus hanya oleh mereka yang berkompeten.
Akhir pekan lalu, sembilan pimpinan kementerian dan lembaga negara menyepakati nota kesepahaman atau MoU tentang Pencegahan, Pengawasan, dan Penanganan Permasalahan Penyelenggaraan Ibadah Umrah. Ini dilakukan untuk memberi jaminan perlindungan bagi masyarakat yang melaksanakan ibadah umrah.
Nota Kesepahaman ini ditandatangani pimpinan Kementerian Agama, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Polri, PPATK, dan Badan Perlindungan Konsumen Nasional.
"Terima kasih yang sebesarnya-besarnya kepada seluruh kementerian lembaga yang telah bersedia menandatangai nota kesepahaman ini. Ini hakikatnya adalah bukti sekaligus peneguhan penegasan bagi semua kalangan bahwa negara, pemerintah serius menangani penyelenggaraan ibadah umrah," kata Lukman Syaifuddin, Menteri Agama RI, seperti dilansir Detik.
Lukman menjelaskan, ini babak baru pembinaan penyelenggaraan umrah. Tujuannya sebagai pedoman sinergi bagi para pihak dalam rangka pencegahan, pengawasan, pelindungan, dan penanganan permasalahan penyelenggaraan ibadah umrah.
Kini, para pihak dalam MoU tersebut bisa melakukan pertukaran data dan atau informasi di bidang pencegahan, pengawasan, pelindungan, dan penanganan permasalahan penyelenggaraan ibadah umrah. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
"Umrah ini begitu kompleks, kami merasa kami tidak bisa sendiri bagaimana memberikan perlindungan kepada jamaah umrah kita. Itulah mangapa kami merasa memerlukan bantuan dari sejumlah kementerian dan lembaga yang ada," ujar Lukman.
Nanti juga akan dibentuk satuan tugas (satgas) khusus.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim menambahkan bahwa Nota Kesepahaman ini menjadi upaya lanjutan dalam penataan penyelenggaraan umrah. Secara teknik, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan para pejabat di level teknis untuk menyusun format kerja sama.
Kemenag sebelumnya juga sudah membuat pemetaan/mitigasi dan memantau PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah). PPIU juga sudah mulai diaudit, sebab sudah ada standarisasi. (fitri)
SAHAR terbang ke Jeddah, Kamis, 31 Januari 2019 lalu dengan bekal beberapa koper serta dua jenis asuransi. Pria asal Soppeng itu pun semakin yakin tidak salah menjatuhkan pilihan ke PT Tazkiyah Global Mandiri (Tazkiyah Tour).
"Ini kali ketiga saya umrah bersama Tazkiyah," ucapnya, sehari sebelum berangkat, Rabu, 30 Januari 2019. Kru tazkiyahtour.co.id mewawancarainya di Arthama Hotel, sebuah hotel dekat Pantai Losari, tempat calon jemaah umrah diinapkan semalam sebelum ke bandara esok paginya.
Sahar bersama seluruh jemaah dalam rombongannya, serta semua jemaah Tazkiyah Tour memang semakin dilengkapi asuransinya. Masing-masing asuransi perjalanan dan asuransi jiwa. Semua tertera jelas di lembaran akad yang diteken jemaah dan perusahaan travel yang sudah memasuki tahun ke-18 beroperasinya itu.
Asuransi perjalanan misalnya, mencakup banyak item. Mulai dari perlindungan kecelakaan diri, biaya medis darurat, evakuasi medis darurat, dan lainnya.
"Bahkan untuk keperluan yang mengharuskan keluarga jemaah diterbangkan ke Arab Saudi, juga ditanggung," ujar Ahmad Yani Fachruddin, Presiden Direktur Tazkiyah Tour.
Asuransi perjalanan juga meliputi ganti rugi kehilangan uang hingga keterlambatan bagasi.
Sedangkan asuransi jiwa menjamin klaim meninggal karena sebab apapun. Misalnya sakit atau kecelakaan. Asuransi ini berlaku sebulan, bahkan hingga jemaah pulang kembali ke tanah air.
Ahmad Yani menjelaskan, umrah itu sebuah perjalanan yang cukup panjang. Juga terkait banyak layanan. Makanya perlu mitigasi risiko. Setidaknya menjadi subtitusi jika ada item yang tidak berjalan sesuai rencana.
"Intinya kenyamanan jemaah," ucapnya.
Tazkiyah Tour kini menjadi agen travel umrah dan haji khusus yang bersertifikasi ISO 9001:2015. Saat meraih ISO 9001:2008 lalu, Tazkiyah Tour tercatat sebagai perusahaan travel umrah dan haji khusus pertama di Indonesia yang mendapat label ISO. Sebuah jaminan soal kualitas layanan, diaudit oleh lembaga eksternal tepercaya.
Dan sekarang Tazkiyah Tour melengkapi layanannya dengan garansi. Uang kembali jika ada detail layanan yang tak sesuai akad. Besarannya disesuaikan item. (fitri)
APAKAH hal-hal penting yang mesti terus dijaga seorang jemaah umrah? Kesehatan salah satunya. Makanya, Tazkiyah Tour benar-benar memperhatikan aspek itu. Sehari sebelum jemaah berangkat ke tanah suci, ada pemeriksaan kesehatan.
Terbaru, Tazkiyah Tour melaksanakannya, Rabu, 30 Januari 2019, di Arthama Hotel, Makassar. Lima puluh dua jemaah umrah dicek kondisi tubuhnya sebelum terbang ke Jeddah, Arab Saudi. Pemeriksaan dilakukan di sela-sela manasik umrah.
Dokter resmi Tazkiyah Tour, dr Muhammad Rusli menuturkan, pemeriksaan meliputi cek tekanan darah, denyut jantung, dan lainnya.
"Intinya kami deteksi keluhan penyakit jemaah. Agar bisa kita antisipasi penanganan maupun obat-obatannya," ujarnya kepada tazkiyahtour.co.id.
Dokter juga menyarankan jemaah menjaga pola makan, minum banyak air putih, istirahat cukup, olahraga ringan.
"Jemaah bisa langsung berkoordinasi dengan pembimbing bila ada keluhan, seminim apapun," tambah Rusli.
Para jemaah juga diberikan suplemen-suplemen, semisal multivitamin untuk menjaga kondisi tubuh.
Salah seorang jemaah Tazkiyah Tour, Muhammad Razak, mengaku sangat senang dengan adanya pemeriksaan kesehatan. "Saya diberikan bermacam-macam obat dan vitamin untuk mencegah penyakit yang selama ini sering saya derita," tuturnya.
"Dokternya juga ramah," imbuh Razak.
Jemaah lain, Karmila pun mengaku terbantu dengan adanya pemeriksaan kesehatan yang difasilitasi Tazkiyah Tour. "Kita bisa konsultasikan keluhan sekaligus dapat antisipasinya," ucap dia.
Selain itu, para jemaah juga merasa nyaman dengan fasilitas menginap di hotel, sehari sebelum keberangkatan. Apalagi bagi jemaah yang berasal dari daerah.
Managing Director Tazkiyah Tour, Adnan Syahruddin, menuturkan, segala fasilitas tersebut diberikan karena pihaknya sadar, umrah adalah sebuah perjalanan yang cukup menguras tenaga. Butuh persiapan memadai, termasuk menyiapkan kesehatan.
"Soal mengapa mesti diinapkan di hotel di Makassar sehari sebelum berangkat, itu upaya kita agar jemaah benar-benar fresh sebelum naik pesawat," pungkasnya.
Rangkaian fasilitas untuk jemaah itu merupakan bagian dari komitmen Tazkiyah Tour memberi layanan umrah berkualitas. Serta bergaransi. (fitri)