Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Category Archives: Berita

Oktober 24, 2019

MADINAH – Rata-rata anggota rombongan Umrah Plus Turki Tazkiyah Tour yang kini berada di Madinah sudah punya pengalaman sebelumnya. Bahkan ada yang telah beberapa kali ke tanah suci.

Namun ketika mendatangi suatu tempat, meski tempat itu sudah pernah dikunjungi, kamera ponsel tetaplah selalu on.

Keseruan itu juga yang terlihat saat rombongan melakukan wisata religi ke Masjid Quba, Madinah, siang kemarin waktu Saudi atau malam waktu Indonesia.

Sesi foto grup yang direncakan, lama baru bisa terlaksana. Soalnya, jemaah mendahulukan selfie dan wefie (foto bersama dengan kamera depan yang dipencet sendiri). Hehehe.

Bahkan ketika posisi sudah siap untuk foto rombongan, tetap saja ada yang memilih memencet kamera sendiri. Hasilnya, ada satu momen di mana jemaah Andi Muhammad Taofik dipotret sedang wefie dengan Asmadi Sarullah, dengan latar belakangan rombongan yang juga sedang difoto menggunakan kamera lain.

Total ada tiga kamera yang bekerja sekaligus, dengan angle yang berbeda. “Di situlah serunya. Alhamdulillah jemaah benar-benar menikmati tur,” tutur Ahmad Made Ali, sang pembimbing.

Rombongan sudah tiga hari berada di Madinah. Sebelumnya, selama sepekan mereka menikmati Turki.

Sabtu, 26 Oktober 2019 pagi waktu Saudi atau Jumat malam waktu Indonesia, rombongan akan bergerak ke Mekah. Mampir mengambil miqat di Bir Aly lalu langsung melaksanakan ibadah umrah. (ama)

Oktober 21, 2019

MAKASSAR – Dua rombongan umrah Tazkiyah Tour bergerak dalam waktu hampir bersamaan. Tetapi tidak sama-sama destinasi.

Rombongan pertama baru saja meninggalkan Arab Saudi, Minggu, 20 Oktober 2019. Dari Jeddah, mampir beberapa jam di Singapura untuk berbelanja di Changi Airport, lalu lanjut dengan pesawat Silk Air, tujuan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

Malam tadi, di atas pukul 21.00, bergantian jemaah mengirim kabar ke grup WhatsApp. Semua sudah tiba di rumah masing-masing.

Lalu hari ini, rombongan lain Tazkiyah Tour juga siap-siap naik pesawat. Dari Istanbul Airport ke King Abdul Aziz Airport di Jeddah. Mereka baru akan melaksanakan rangkaian ibadah umrah.

Selama sepekan, 15 orang anggota grup Umrah Plus itu menyusuri kota-kota penting di Turki. Mendatangi pabrik karpet, menyentuh bangunan kuno, hingga minum Turkish Coffee.

Kemarin mereka naik kapal pesiar. Mengunjungi dua benua sekaligus hanya dalam waktu beberapa menit. Turki memang berada di garis pertemuan Asia dan Eropa.

Rombongan akan menuju tanah suci siang ini, atau sore waktu Indonesia. (ama)

Oktober 18, 2019

MAKASSAR – Kejutan yang ditunjukkan PT Tazkiyah Global Mandiri (Tazkiyah Tour) yang berhasil meraih penghargaan bergengsi Raksa Nugraha Award 2019 jadi pembicaraan. Di media sosial, berbagai status dan ucapan selamat telontar dari para sahabat dan mitra.

Bahkan, media-media besar di Makassar dan Jakarta pun turut memberi atensi.

Jaringan terkini.id di Makassar melihat dari sudut pandang Tazkiyah Tour sebagai satu-satunya perusahaan asal Makassar yang menembus ketatnya ajang itu. Ajang pemeringkatan yang dilakukan Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI).

Sindo Makassar juga mengambil angle yang relatif sama. Namun, media MNC Group ini lebih mengulas soal Tazkiyah Tour sebagai perusahaan travel haji dan umrah yang berasal dari daerah ini.

Sedangkan FAJAR Online menitikberatkan soal layanan umrah bergaransi Tazkiyah Tour. Layanan yang membuat korporasi berusia 19 tahun itu dianggap membuat standar tinggi perlindungan konsumen.

Lalu Rakyatku.com mengulas mengenai keberhasilan Tazkiyah Tour masuk dalam jajaran penerima piala dan piagam dari BPKN RI. Padahal, nominasinya tidak main-main. Tengoklah daftar pemenang lain; PT Petrokimia Gresik yang meraih platinum, PT Pembangunan Jaya Ancol untuk gold, dan PT Pelindo Husada Citra (PHC) dapat silver.

Sudut pandang serupa dipilih Tribun News. Fokus pada capaian Tazkiyah Tour yang mampu menembus persaingan nasional.

Lainnya, Rakyat Sulsel bicara soal sejarah yang dicatatkan Tazkiyah Tour dan tiga pemenang lain. Sebab, ini tahun pertama penyelenggaraan Raksa Nugraha Award dan akan jadi ajang tahunan.

Dua media yang berbasis di Jakarta; Antara dan Business Today juga menyebut nama Tazkiyah. Sebagai satu dari empat perusahaan yang dianggap layak oleh BPKN RI untuk diapresiasi.

Presiden Direktur Tazkiyah Tour, Ahmad Yani Fachruddin berterima kasih atas pemberitaan media yang sangat positif.

“Rekan-rekan media jadi mitra strategis kami selama beberapa tahun ini. Dan bahkan di 2020, kami menjadikan sinergi dengan media sebagai poin pertama Big Goals kami,” ucapnya, Jumat, 18 Oktober 2019. (fit-sur)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Oktober 17, 2019

KAPADOKIA – Rombongan umrah plus Turki dari Tazkiyah Tour berada di Kapadokia hari ini. Dan sudah jadi kebiasaan, tak boleh ada yang melewatkan mampir ke tempat-tempat pembuatan karpet.

Anda mungkin sering menginjak karpet Turki. Tetapi melihatnya dibikin, tentu akan menjadi pengalaman unik. Apalagi jika memulai dengan menyimak dari awal, saat “calon karpet” itu masih dalam bentuk kepompong.

Rombongan merasakan itu, baru saja beberapa menit yang lalu.

Kalau mau dibawa pulang, bisa dikirimkan ke tanah air. Bukan Anda yang harus repot menggulung dan mengurusnya di bandara.

Tetapi tunggu dulu, harganya berapa? Berbeda-beda. Bahkan selembar karpet yang ditanyakan Asmadi Sarullah, salah satu anggota rombongan, harganya setara dengan Rp400 juta!

“Itu mi mungkin karpetnya Aladin,” canda Asmadi kepada putrinya, Rizki Putri Langit Asya. Asmadi berangkat bersama Langit dan anak lelakinya Ahmad Alkindi Bintang Putra, serta ibu dari kedua buah hati; Maya Kasmita.

Karpet memang menjadi barang penting di Turki. Dalam tradisi di sana, jika seorang keluarga ada yang menikah, karpet adalah salah satu hadiah utamanya. Bahkan apabila ada seorang gadis yang ingin menikah, ia cukup memberi kode kepada orang tuanya dengan minta dibelikan karpet.

Kawasan Kapadokia pun terkenal sebagai penghasil karpet dan keramik kualitas unggulan.

Tur hari ini disempurnakan dengan berfoto di atas bukit, memandangi Kapadokia dengan lebih saksama. Kota karpet Aladin itu, hehehe. (ama)

Oktober 16, 2019

JAKARTA – Empat perusahaan mencatatkan sejarah. Menjadi pemenang pada penyelenggaraan perdana Raksa Nugraha Award yang dihelat Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI).

Dan kabar gembiranya lagi, satu dari empat perusahaan tersebut berasal dari Makassar; PT Tazkiyah Global Mandiri (Tazkiyah Tour). Tazkiyah Tour meraih trofi dan piagam kategori silver bersama PT Pelindo Husada Citra (PHC).

Dua lainnya adalah perusahaan yang juga sudah malang melintang; PT Pembangunan Jaya Ancol (gold) dan PT Petrokimia Gresik (platinum).

“Selamat kepada para penerima anugerah. Para pelaku usaha yang sudah berhasil menerapkan standar tinggi perlindungan konsumen,” ujar Ardiansyah Parman, Ketua BPKN RI dalam sambutannya pada malam penganugerahan Raksa Nugraha Indonesian Consumer Protection Award 2019, Rabu, 16 Oktober 2019.

Presiden Direktur Tazkiyah Tour, Ahmad Yani Fachruddin, mengaku bangga bisa berada di deretan penerima anugerah. “PT Petrokimia adalah BUMN raksasa, peraih double platinum SNI Award. PT Pembangunan Jaya BUMD kawakan di DKI. PHC anak usaha Pelindo,” ucapnya.

“Dan kami tidak akan berhenti melakukan inovasi yang terkait kenyamanan konsumen. Fokus kami di situ,” imbuh Ahmad Yani.

Malam penganugerahan digelar di Double Tree by Hilton, Jakarta Pusat. Managing Director Tazkiyah Tour, Adnan Syahruddin, naik ke panggung menerima trofi dan piagam dari Ketua BKPN RI dan Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag RI, Veri Anggrijono.

Koordinator Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN RI, Arief Safari, menjelaskan, hanya Tazkiyah Tour dan tiga perusahaan lain yang direkomendasikan panelis.

“Raksa Nugraha ini baru kita awali akan menjadi agenda tahunan sebab sangat penting untuk dilakukan,” ucapnya.

Ardiansyah menambahkan, Raksa Nugraha akhirnya dihelat sebab BPKN menilai, sejak berlakunya UU Perlindungan Konsumen 20 tahun lalu, hak-hak konsumen belum maksimal terjamin.

“Di negara-negara maju, produk yang berorientasi perlindungan konsumen dan perlindungan lingkungan, mendapat tempat strategis,” tutur dia.

Mulai tahun depan, Raksa Nugraha tidak hanya akan menilai pelaku usaha tetapi juga pemerintah daerah. (fit-sur)