Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Category Archives: Haji – Umroh

Oktober 16, 2024

Shalat merupakan salah satu ibadah yang sangat utama dalam agama Islam. Di antara sekian banyak masjid di dunia, Masjid Nabawi dan Masjidil Haram memiliki keistimewaan tersendiri dalam memberikan pahala yang berlipat ganda bagi umat Muslim yang melaksanakan shalat di dalamnya.

Pahala Shalat di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram

Keutamaan pahala shalat di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram ini telah banyak dibahas oleh para ulama, termasuk dalam berbagai hadits Rasulullah SAW.

Keutamaan Shalat di Masjid Nabawi

Masjid Nabawi yang terletak di Madinah, Arab Saudi, merupakan masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah SAW setelah Masjid Quba.

pahala shalat di masjid nabawi
Souce image: suaramerdeka.com

Masjid ini memiliki kedudukan istimewa dalam sejarah Islam dan menjadi tujuan utama bagi jamaah haji dan umrah. Salah satu keutamaan utama pahala shalat di Masjid Nabawi adalah bahwa shalat di dalamnya lebih baik dari seribu shalat di masjid-masjid lain, kecuali di Masjidil Haram.

Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah SAW bersabda: “Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama seribu kali lipat daripada shalat di masjid lain kecuali di Masjidil Haram.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits ini menegaskan bahwa setiap satu rakaat shalat yang dilaksanakan di Masjid Nabawi setara dengan seribu rakaat shalat di masjid lain.

Maka, bagi umat Muslim yang memiliki kesempatan untuk menunaikan shalat di Masjid Nabawi, pahala yang akan didapatkan sangatlah besar.

Keutamaan Shalat di Masjidil Haram

Selain pahala shalat di Masjid Nabawi, shalat di Masjidil Haram juga memiliki keutamaan yang luar biasa. Masjidil Haram terletak di Mekah, dan merupakan tempat berdirinya Ka’bah, kiblat umat Islam di seluruh dunia.

keutamaan shalat di masjidil haram
Source image: detikcom

Berbeda dengan Masjid Nabawi, keutamaan shalat di Masjidil Haram jauh lebih besar, karena satu rakaat shalat di sana setara dengan seratus ribu rakaat di masjid lain.

Rasulullah SAW bersabda: “Shalat di Masjidil Haram lebih utama seratus ribu kali lipat daripada shalat di masjid lain.” (HR. Ahmad).

Dari hadits ini, kita bisa membayangkan betapa besar pahala shalat di Masjidil Haram. Sebagai masjid yang menjadi kiblat shalat umat Islam, Masjidil Haram tidak hanya memberikan pahala yang berlipat ganda bagi shalat wajib, tetapi juga untuk shalat sunnah.

Oleh karena itu, jamaah yang melaksanakan ibadah haji maupun umrah sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah shalat di Masjidil Haram.

Keistimewaan Lain Shalat di Masjid Nabawi & Masjidil Haram

Selain mendapatkan pahala shalat di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram yang berlipat ganda, ada keistimewaan lain yang bisa didapatkan oleh jamaah yang beribadah di kedua masjid tersebut:

  1. Dekat dengan tempat suci: Di Masjid Nabawi, terdapat Raudhah, sebuah area kecil antara mimbar dan makam Rasulullah SAW, yang disebut sebagai salah satu taman surga. Berdoa di Raudhah diyakini sangat mustajab. Sedangkan di Masjidil Haram, jamaah bisa melakukan thawaf mengelilingi Ka’bah yang merupakan bagian dari ibadah haji dan umrah.
  2. Kesempatan untuk berdoa: Masjid Nabawi dan Masjidil Haram adalah tempat-tempat yang sangat mustajab untuk berdoa. Jamaah dianjurkan untuk memperbanyak doa saat berada di kedua masjid ini, karena peluang dikabulkannya doa lebih besar.
  3. Rasa spiritual yang mendalam: Beribadah di kedua masjid ini memberikan pengalaman spiritual yang mendalam bagi setiap Muslim. Suasana khusyuk dan keberadaan di tanah suci memberikan ketenangan hati dan jiwa, serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

Cara Mendapatkan Pahala Maksimal di Masjid Nabawi & Masjidil Haram

Agar mendapatkan pahala shalat di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram secara maksimal, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para jamaah:

pahala shalat di masjid nabawi
Source image: detikcom
  1. Menjaga niat: Sebelum melaksanakan shalat, pastikan niat kita ikhlas hanya karena Allah SWT. Seperti dalam hadits, “Sesungguhnya segala amal itu bergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
  2. Memperbanyak shalat sunnah: Di samping shalat wajib lima waktu, jamaah juga dianjurkan memperbanyak shalat sunnah seperti shalat tahajud, shalat sunnah rawatib, dan shalat Dhuha.
  3. Berzikir dan membaca Al-Qur’an: Memperbanyak zikir dan membaca Al-Qur’an juga akan menambah pahala kita saat berada di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.
  4. Berdoa di tempat mustajab: Jangan lupa untuk berdoa di tempat-tempat yang mustajab seperti Raudhah di Masjid Nabawi dan di depan Ka’bah di Masjidil Haram.

Penutup

Melaksanakan shalat di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram bukan hanya ibadah yang penuh berkah, tetapi juga memberikan pahala yang berlipat ganda.

Keutamaan pahala shalat di Masjid Nabawi yang setara dengan seribu rakaat di masjid lain, serta pahala shalat di Masjidil Haram yang setara dengan seratus ribu rakaat, adalah anugerah besar dari Allah SWT bagi umat Islam yang bisa melaksanakan shalat di sana.

Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk beribadah di kedua masjid ini dan mendapatkan keberkahan serta pahala yang melimpah.

Oktober 14, 2024

Jabal Magnet, yang juga dikenal sebagai Wadi Al-Baida di kalangan masyarakat setempat, merupakan salah satu destinasi yang menarik perhatian para jemaah haji dan wisatawan di Madinah.

Fenomena magnet yang terjadi di kawasan ini mampu mempengaruhi kendaraan dan alat navigasi, menjadikannya tempat yang penuh misteri dan daya tarik.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang sejarah, lokasi, serta fenomena menarik yang menjadikan Jabal Magnet sangat populer.

Jabal Magnet Sejarah

Sejarah Jabal Magnet bermula beberapa dekade lalu, ketika penduduk setempat pertama kali menyadari adanya fenomena alam yang unik di daerah ini.

jabal magnet
Source image: tribunnewswiki.com

Mereka menemukan bahwa kendaraan yang melintasi kawasan tersebut menunjukkan perilaku yang tidak biasa, terutama terkait dengan tarikan medan magnet yang kuat.

Salah satu cerita menarik yang beredar adalah tentang seorang penggembala unta dari suku Baduy. Ia mengalami kejadian aneh ketika mobilnya melaju mundur dengan kecepatan tinggi, meskipun mesin dalam keadaan mati dan jalanan tampak datar.

Kejadian inilah yang menarik minat banyak orang untuk datang dan membuktikan keajaiban Jabal Magnet secara langsung.

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak pengunjung yang datang, baik dari kalangan masyarakat lokal maupun wisatawan internasional.

Fenomena ini mulai dikenal luas ketika jemaah haji yang berziarah ke Madinah membawa cerita tentang keajaiban alam ini ke negara asal mereka.

Dari mulut ke mulut, Jabal Magnet menjadi semakin terkenal sebagai salah satu tempat unik yang patut dikunjungi di Madinah.

Lokasi Jabal Magnet di Madinah

Jabal Magnet terletak sekitar 30 menit perjalanan dari pusat kota Madinah. Sepanjang perjalanan, pengunjung akan disuguhi pemandangan alam yang memukau, termasuk kebun kurma, padang pasir, dan perbukitan batu yang indah.

Kawanan unta yang digembalakan penduduk setempat sering kali terlihat di sepanjang jalan, menambah daya tarik visual perjalanan.

Meskipun tidak ada tanda wisata yang mencolok, Jabal Magnet tetap mampu menarik perhatian pengunjung. Kawasan ini dihiasi dengan bundaran dan taman bunga yang menyediakan tempat beristirahat bagi para wisatawan.

Letaknya yang tersembunyi dan fenomena alam yang jarang ditemukan membuat Jabal Magnet menjadi tempat yang wajib dikunjungi bagi mereka yang ingin merasakan pengalaman berbeda saat berada di Madinah.

Fenomena Unik Jabal Magnet Madinah

Fenomena paling menarik di Jabal Magnet adalah tarikan medan magnet yang tidak biasa. Ketika kendaraan mendekati lokasi ini, pengemudi sering merasakan tarikan yang kuat, membuat mobil terasa lebih berat.

jabal magnet
Source image: republika.id

Pengaruh medan magnet ini juga berdampak pada kompas dan alat navigasi lainnya. Jarum kompas sering kali berputar tak menentu ketika berada di dekat Jabal Magnet, menambah unsur misteri dari fenomena alam ini.

Banyak yang mencoba menjelaskan keajaiban ini melalui teori ilmiah, namun hingga kini, pengalaman langsung di tempat tersebut tetap menjadi daya tarik utama.

Penjelasan Jabal Magnet Secara Ilmiah

Berdasarkan penjelasan para ahli geologi, Jabal Magnet terbentuk di atas lapisan lava alkali basaltik, yang berpotensi menciptakan efek magnetik di daerah tersebut.

Lava ini berasal dari aktivitas vulkanik kuno yang meninggalkan medan magnetik yang kuat, yang mempengaruhi kendaraan bermotor dan alat navigasi seperti kompas.

Beberapa teori juga menyebutkan bahwa fenomena ini mungkin disebabkan oleh ilusi optik atau ilusi gravitasi, di mana kontur tanah yang terlihat datar sebenarnya sedikit menanjak.

Hal ini membuat kendaraan seolah-olah ditarik oleh kekuatan magnetik, padahal sebenarnya kendaraan tersebut hanya bergerak sesuai gravitasi.

Fenomena Serupa di Tempat Lain

jabal magnet madinah
Source image: republika.co.id

Meskipun Jabal Magnet sangat terkenal di Arab Saudi, fenomena serupa juga ditemukan di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, ada kawasan dengan fenomena yang mirip di Aceh, yaitu di Jalan Lintas Blangbintang di Bukit Radar, Aceh Besar.

Namun, setelah dilakukan penelitian, fenomena di sana ternyata bukan disebabkan oleh medan magnet, melainkan ilusi gravitasi.

Contoh lain terdapat di Pulau Jeju, Korea Selatan, khususnya di Dokebi Road, di mana kendaraan juga bisa melaju sendiri tanpa mesin menyala.

Meski setiap lokasi memiliki karakteristik yang berbeda, fenomena serupa ini menunjukkan bagaimana alam kadang menciptakan kejutan yang sulit dijelaskan.

Kesimpulan

Jabal Magnet di Madinah adalah destinasi wisata yang menawarkan keunikan alam yang tak bisa ditemukan di tempat lain.

Fenomena medan magnet yang mempengaruhi kendaraan dan alat navigasi memberikan pengalaman luar biasa bagi setiap pengunjung.

Dengan sejarah dan daya tarik mistisnya, Bukit Magnet berhasil menarik wisatawan dari berbagai penjuru dunia.

Bagi Anda yang sedang melakukan perjalanan haji atau umrah, mengunjungi Bukit Magnet adalah kesempatan emas untuk merasakan fenomena alam yang penuh misteri ini.

Tak hanya menawarkan pemandangan alam yang indah, tetapi juga pengalaman yang akan Anda ingat sepanjang hidup.

Oktober 10, 2024

Jumrah Aqabah adalah salah satu dari tiga jumrah yang dilakukan oleh jemaah haji saat menjalankan ibadah haji.

Jumrah ini menjadi yang pertama dilempar pada tanggal 10 Zulhijjah, yaitu pada hari raya Idul Adha, sebagai bagian dari rangkaian ibadah melontar jumrah.

Dalam pelaksanaan ibadah ini, jemaah haji melempar tujuh batu kecil ke tiang jumrah sebagai simbol melempar setan, yang menggoda Nabi Ibrahim AS saat ia hendak menyembelih putranya, Nabi Ismail AS.

jumrah aqabah
Source image: kumparan.com

Ibadah ini memiliki dasar kuat dalam Al-Qur’an dan Hadis. Dalam QS. Al-Hajj ayat 37, Allah SWT berfirman:

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Dia menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Ayat ini mengingatkan bahwa segala ritual dalam ibadah haji, termasuk pelemparan jumrah, adalah simbol ketakwaan dan ketaatan kepada Allah SWT.

Tata Cara Melempar Jumrah Aqabah

Jumrah Aqabah dilakukan dengan cara melemparkan tujuh batu kecil satu per satu ke arah tiang jumrah. Setiap lontaran diiringi dengan bacaan “Bismillah, Allahu Akbar” sebagai bentuk zikir dan ketaatan kepada Allah.

Batu yang dilempar harus mengenai tiang atau area yang ditentukan agar ibadah dianggap sah. Tidak ada ketentuan khusus terkait ukuran batu, namun para ulama sepakat bahwa batu tersebut harus berukuran kecil, seperti kacang atau kerikil.

Dalam HR. Bukhari, dari Jabir bin Abdullah RA, ia berkata: “Aku melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melempar jumrah dengan kerikil seukuran biji kacang.”

Pelaksanaan jumrah ini mengingatkan umat Muslim untuk meneladani keteguhan iman Nabi Ibrahim AS dan ketaatan Nabi Ismail AS yang bersedia menjalani perintah Allah dengan ikhlas.

Kapan Waktu Lempar Jumrah Aqabah

Waktu melontar Jumrah Aqabah dimulai sejak terbit fajar pada tanggal 10 Zulhijjah dan berakhir pada fajar tanggal 11 Zulhijjah.

Terdapat beberapa kategori waktu dalam melaksanakan pelemparan jumrah ini, sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW dan panduan ulama:

jumrah aqabah
Source image: kumparan.com

1. Waktu Ada’ (tunai)

Waktu utama untuk melontar Jumrah Aqabah dimulai saat terbit fajar pada tanggal 10 Zulhijjah hingga terbit fajar pada 11 Zulhijjah. Pada waktu ini, jemaah dapat melaksanakan ibadah sesuai tuntunan yang benar.

2. Waktu Sunnah

Waktu sunnah untuk melontar Jumrah Aqabah dimulai dari terbit matahari (05:40 waktu Arab Saudi) pada tanggal 10 Zulhijjah hingga zawal atau tergelincirnya matahari (sekitar pukul 12:30 waktu Arab Saudi). Ini adalah waktu yang paling dianjurkan, sesuai dengan sunnah Nabi SAW.

3. Waktu Mubah (Boleh)

Waktu ini berlangsung dari setelah zawal hingga terbenamnya matahari pada tanggal 10 Zulhijjah (sekitar pukul 19:00 waktu Arab Saudi).

Meskipun masih diperbolehkan, melontar jumrah pada waktu ini lebih baik dihindari oleh jemaah lansia atau mereka yang memiliki kondisi fisik lemah, karena cuaca panas yang mungkin bisa mempengaruhi kesehatan.

4. Waktu Makruh

Melontar jumrah sebelum terbit matahari pada tanggal 10 Zulhijjah (sekitar pukul 04:00-05:40 waktu Arab Saudi) atau setelah terbenamnya matahari (19:00-04:13 waktu Arab Saudi) dianggap makruh atau kurang dianjurkan.

Namun, dalam kondisi tertentu, misalnya jika terdapat kendala kesehatan atau keamanan, jemaah diperbolehkan melontar pada waktu ini.

Sebagaimana disebutkan dalam HR. Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Ambillah manasik (tata cara ibadah haji) kalian dariku.”

Hadis ini menekankan pentingnya mengikuti tata cara dan waktu yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW agar ibadah haji, termasuk melontar Jumrah Aqabah, diterima dengan sempurna.

Nilai Spiritualitas dalam Melontar Jumrah Aqabah

Melontar Jumrah Aqabah bukan hanya sekadar tindakan fisik melempar batu, tetapi merupakan simbol perlawanan terhadap godaan setan dan komitmen untuk menjauhi segala bentuk kejahatan.

jumrah aqabah
Source image: kumparan.com

Sebagai umat Muslim, kita diajak untuk merenungkan makna di balik ibadah ini, yaitu ketundukan kepada Allah dan pengorbanan dalam menjalankan perintah-Nya.

Pelemparan jumrah juga menjadi pengingat bahwa setan selalu berusaha menggoda manusia untuk menjauh dari kebenaran, seperti yang terjadi pada Nabi Ibrahim AS.

Melalui tindakan melontar ini, jemaah haji menegaskan tekad mereka untuk tetap teguh di jalan Allah dan menolak segala bentuk godaan yang dapat menyesatkan.

Kesimpulan

Jumrah Aqabah adalah salah satu bagian penting dari ibadah haji yang memiliki makna mendalam dalam simbolik spiritual dan pengorbanan.

Waktu pelaksanaan ibadah ini harus diperhatikan dengan seksama agar sesuai dengan sunnah dan ajaran Rasulullah SAW.

Dengan memahami tata cara dan waktu yang tepat, jemaah haji dapat menunaikan ibadah ini dengan khusyuk dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

Semoga dengan pelaksanaan yang tepat dan sesuai sunnah, ibadah haji kita diterima dan menjadi bekal untuk kehidupan akhirat yang lebih baik.

Jumrah Aqabah adalah simbol keteguhan iman dan perjuangan melawan godaan setan, yang harus selalu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Oktober 7, 2024

Pakaian ihram merupakan pakaian khusus yang dikenakan oleh orang yang sedang melaksanakan ibadah haji atau umrah.

Pakaian ini memiliki fungsi penting dalam menjaga kesucian serta menandai dimulainya ibadah tersebut. Secara khusus, pakaian ihram untuk laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan, baik dari segi bentuk maupun cara pemakaiannya.

Apa Itu Pakaian Ihram

Kain ihram bagi pria terdiri dari dua lembar kain tanpa jahitan, yang satu dipakai untuk menutup bagian atas tubuh dan yang lainnya untuk menutup bagian bawah tubuh dari pusar hingga kaki.

pakaian ihram

Sedangkan, bagi perempuan, pakaian ihram harus menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Pakaian ini disunahkan berwarna putih, sebagai lambang kesucian dan persamaan di hadapan Allah.

Saat mengenakan pakaian ini, calon jemaah diharuskan menjaga kesucian diri dengan menjauhi berbagai larangan seperti bersetubuh, berkata kasar, membunuh hewan, dan memotong rambut.

Semua itu dilakukan agar ibadah haji atau umrah berjalan dengan khusyuk dan mendapatkan berkah dari Allah SWT.

Cara Memakai Pakaian Ihram Laki-Laki

Memakai pakaian ihram untuk laki-laki membutuhkan keterampilan tertentu karena tidak seperti pakaian pada umumnya. Berikut adalah langkah-langkahnya:

pakaian ihram laki laki
Source image: Hajj Safe

1. Memakai Kain Bawah

Kain ihram untuk bagian bawah harus menutupi area dari pusar hingga bagian bawah lutut. Cara memakainya mirip dengan sarung, namun ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

  • Langkah Pertama: Siapkan satu lembar kain ihram. Kain ini harus cukup lebar dan panjang untuk menutupi bagian bawah tubuh dengan sempurna.
  • Melingkarkan Kain: Mulailah melingkarkan kain dari bagian pinggang. Pastikan kain terpasang dengan baik dan tidak longgar agar tidak mudah lepas saat bergerak.
  • Menutupi Bagian Bawah Tubuh: Pastikan kain menutupi seluruh bagian bawah tubuh dari atas pusar hingga menutupi bagian bawah lutut. Kain tidak boleh terlalu ketat atau terlalu longgar agar nyaman saat berjalan dan melakukan ibadah.
  • Mengamankan Kain: Lipat kain seperti menggunakan sarung, tetapi pastikan lipatannya aman dan tidak mudah terlepas. Hindari lipatan yang terlalu ketat karena akan mengganggu gerakan saat tawaf atau sa’i.
  • Panjang Kain: Pastikan kain ihram tidak menjuntai melewati mata kaki. Ini penting karena tidak diperbolehkan dalam aturan ihram.

2. Memakai Kain Atas

Kain ihram bagian atas berfungsi untuk menutupi bagian tubuh atas hingga bagian bawah ketiak. Berikut adalah langkah-langkah penggunaannya:

  • Selempangkan Kain: Ambil kain kedua dan selempangkan di atas bahu. Kain harus menutupi seluruh bagian tubuh atas, termasuk kedua pundak dan bagian dada.
  • Menyesuaikan Kain Saat Tawaf: Ketika melakukan tawaf, ada aturan khusus untuk membiarkan pundak kanan terbuka. Oleh karena itu, pada saat tawaf, selempangkan kain dari pundak kiri dan biarkan kain terbuka di pundak kanan.
  • Mengikat Kain: Untuk menjaga kain tetap terpasang dengan baik, kaitkan ujung satu kain dengan ujung kain yang lain. Pastikan kain tidak mudah terlepas saat bergerak.
  • Setelah Tawaf: Setelah selesai tawaf, tutupi kembali bagian pundak kanan agar seluruh bagian atas tubuh tertutup dengan rapi. Ingat, pembukaan pundak kanan hanya diperbolehkan saat tawaf.

Cara Memakai Pakaian Ihram Wanita Sesuai Sunnah

Memakai pakaian ihram bagi perempuan lebih sederhana dibandingkan laki-laki. Berikut langkah-langkah penggunaannya:

1. Memakai Kain Bawah

Bagian bawah pakaian ihram bagi perempuan harus menutupi seluruh bagian kaki hingga mencapai tumit. Berikut tata cara memakainya:

  • Panjang Kain: Pastikan kain bawah menutupi seluruh bagian tubuh dari pinggang hingga tumit. Kain tersebut harus longgar agar tidak membentuk lekuk tubuh.
  • Menggunakan Kaus Kaki: Selain kain bawah, perempuan diwajibkan memakai kaus kaki untuk menutupi kaki hingga pergelangan. Hal ini bertujuan agar seluruh aurat tertutup sempurna selama menjalankan ibadah.
  • Memakai Sepatu Tanpa Tumit: Perempuan juga harus memakai sepatu yang tidak bertumit dan terbuat dari bahan karet. Sepatu ini harus nyaman dan tidak menutupi mata kaki.

2. Memakai Kain Atas

Pakaian ihram bagian atas bagi perempuan harus memenuhi syarat-syarat tertentu untuk menutupi seluruh bagian tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan. Berikut tata caranya:

  • Menutupi Lengan hingga Pergelangan Tangan: Pakaian bagian atas harus panjang hingga menutupi lengan sampai pergelangan tangan. Hal ini sesuai dengan ketentuan bahwa aurat perempuan harus tertutup sepenuhnya kecuali bagian yang diperbolehkan.
  • Menggunakan Kerudung Panjang: Kerudung yang dikenakan oleh perempuan harus panjang, minimal menutupi bagian dada. Pastikan kerudung tersebut longgar dan tidak memperlihatkan bentuk leher atau pundak.
  • Tidak Ada Jahitan: Sama seperti laki-laki, pakaian ihram perempuan juga tidak boleh memiliki jahitan. Oleh karena itu, pilihlah pakaian seperti gamis panjang atau mukena yang sesuai dengan syarat ihram.

Larangan Selama Mengenakan Pakaian Ihram

pakaian ihram wanita sesuai sunnah

Saat sudah mengenakan pakaian ihram, ada beberapa larangan yang harus diperhatikan, di antaranya:

  • Bagi Laki-laki: Dilarang memakai pakaian yang berjahit, menutup kepala, dan memakai sepatu yang menutupi mata kaki.
  • Bagi Perempuan: Dilarang menutup wajah dan memakai sarung tangan. Wajah dan telapak tangan harus dibiarkan terbuka.

Selain itu, baik laki-laki maupun perempuan disunahkan untuk berwudu dan mandi sebelum mengenakan pakaian ihram, serta mengucapkan niat ihram dengan khusyuk.

Penutup

Pakaian ihram bukan hanya sekadar busana, tetapi juga bagian penting dari ibadah haji dan umrah. Penggunaan yang benar serta menjaga kebersihan dan kesucian selama memakainya menjadi kewajiban bagi setiap jemaah.

Dengan memahami tata cara yang tepat, diharapkan ibadah haji atau umrah dapat dilaksanakan dengan maksimal dan penuh keberkahan. Semoga perjalanan menuju Tanah Suci menjadi momen spiritual yang mendalam dan mendapat ridha Allah SWT.

Oktober 4, 2024

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu. Selain mempersiapkan fisik dan mental, memahami serta menghafalkan doa-doa manasik haji juga sangat penting untuk membantu pelaksanaan ibadah ini berjalan dengan baik dan khusyuk.

Doa Manasik Haji Lengkap

Berikut adalah kumpulan doa manasik haji yang harus dipahami oleh setiap calon jamaah haji.

1. Doa Ketika Melihat Ka’bah

Ketika pertama kali melihat Ka’bah, jamaah dianjurkan untuk berdoa meminta segala hajat kepada Allah. Doa yang dibaca antara lain:

اللّٰهُمَّ زِدْ هٰذَا الْبَيْتَ تَشْرِيْفًا وَتَعْظِيْمًا وَتَكْرِيْمًا وَمَهَابَةً

Allâhumma zid hâdzâl baita tasyrîfan wa ta’zhîman wa takrîman wa mahâbatan

“Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, kehormatan, dan kebesaran pada rumah ini (Ka’bah).”

2. Doa Ketika Memasuki Masjidil Haram

doa manasik haji

Doa manasik haji yang berikutnya ialah saat memasuki Masjidil Haram, jamaah dianjurkan membaca berikut:

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ اللّٰهُمَّ اغْفِرْلِي ذُنُوْبِي وَافْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

Allâhumma ṣalli ‘alâ Muḥammadin wa sallim. Allâhumma-ghfirlî dzunûbî waftaḥ lî abwâba raḥmatika

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam kepada Nabi Muhammad. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.”

3. Doa Ketika Melintasi Hajar Aswad

Doa manasik haji yang berikutnya saat memulai tawaf dan melintasi Hajar Aswad, jamaah disunnahkan untuk membaca doa berikut:

بِسْمِ اللهِ اَللهُ اَكْبَرُ

Bismillâhi Allâhu Akbar

“Dengan nama Allah, Allah Maha Besar.”

4. Doa Ketika di Rukun Yamani

Doa manasik haji selanjutnya ialah doa yang dibaca ketika melintasi Rukun Yamani:

رَبَّنَآ اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbana âtinâ fiddunyâ ḥasanah wa fil âkhirati ḥasanah wa qinâ ‘adzâban nâr(i)

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah kami dari siksa neraka.”

5. Doa Iftitah Ketika Memulai Tawaf

Doa manasik haji berikutnya ialah doa ketika memulai tawaf, jamaah dianjurkan untuk membaca doa iftitah:

اللّٰهُمَّ إِيْمَانًۭا بِكَ وَتَصْدِيْقًۭا بِكِتَابِكَ وَوَفَآءًۭ بِعَهْدِكَ وَاتِّبَاعًۭا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Allâhumma îmânan bika wataṣdîqan bikitâbika wa wafâ’an bi’ahdika wattibâ’an lisunnati nabiyyika Muḥammadin ṣallallâhu ‘alaihi wa sallam(a)

“Ya Allah, aku beriman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, memenuhi janji-Mu, dan mengikuti sunnah Nabi-Mu Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

6. Doa Ketika Berada di Hijir Ismail

Doa manasik haji yang berikutnya ialah doa ketika melewati Hijir Ismail, area di sekitar Ka’bah yang termasuk bagian dari bangunan asli Ka’bah.

رَبَّنَآ اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbana âtinâ fiddunyâ ḥasanah wa fil âkhirati ḥasanah wa qinâ ‘adzâban nâr(i)

7. Doa Ketika Berada di Maqam Ibrahim

doa manasik haji arab dan latin

Setelah selesai tawaf, jamaah dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah di dekat Maqam Ibrahim, dengan doa:

وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَّقَامِ إِبْرَاهِيْمَ مُصَلًّى

Wattakhidzu min maqâmi ibrâhîma muṣallâ

“Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim sebagai tempat shalat.” (QS. Al-Baqarah: 125)

8. Doa Ketika di Bukit Safa

Doa manasik haji yang berikutnya ialah doa yang dibaca saat menaiki Bukit Safa untuk memulai sa’i, salah satu rukun haji:

اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَآىٕرِ اللّٰهِ

Innaṣ-ṣafâ wal-marwata min sya’â’irillâh(i)

“Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebahagian dari syiar Allah.” (QS. Al-Baqarah: 158)

9. Doa Ketika di Bukit Marwah

Doa manasik haji yang berikutnya ialah doa yang dibaca ketika sampai di Bukit Marwah, sebagai akhir dari sa’i antara Safa dan Marwah:

اللّٰهُ أَكْبَرُ، اللّٰهُ أَكْبَرُ، اللّٰهُ أَكْبَرُ

Allâhu Akbar, Allâhu Akbar, Allâhu Akbar

“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.”

10. Doa Ketika Melempar Jumrah

Doa manasik haji yang berikutnya ialah doa yang dibaca ketika melempar jumrah di Mina, baik jumrah Ula, Wustha, maupun Aqabah:

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ، لِرِضَا اللهِ

Bismillâhi wa allâhu akbar, liridhâ allâh(i)

“Dengan nama Allah, Allah Maha Besar, demi mencari ridha Allah.”

11. Doa di Arafah

Saat wukuf di Arafah, jamaah dianjurkan memperbanyak doa. Salah satu doa yang dianjurkan adalah:

اللّٰهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ

Allâhummaj’alnî min ‘ibâdika aṣ-ṣâliḥîn

“Ya Allah, jadikanlah aku termasuk hamba-hamba-Mu yang saleh.”

Berdoa di Arafah memiliki keutamaan besar, dan wukuf adalah salah satu rukun haji yang paling utama.

12. Doa Saat Di Muzdalifah

Setelah meninggalkan Arafah, jamaah menuju Muzdalifah dan disunnahkan untuk membaca doa:

اللّٰهُمَّ إِنِّيْ اَسْأَلُكَ خَيْرَ هٰذَا الْيَوْمِ وَفَتْحَهُ وَنَصْرَهُ

Allâhumma innî as-aluka khaira hâdzâl yaum(i) wa fatḥahu wa naṣrah(u)

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan hari ini, pembukaannya, dan pertolongannya.”

Doa ini bisa dibaca setelah melaksanakan shalat Maghrib dan Isya yang dijamak di Muzdalifah.

13. Doa Ketika Bermalam di Mina

doa manasik haji

Saat bermalam di Mina, jamaah dianjurkan memperbanyak dzikir dan doa, salah satunya:

اللّٰهُمَّ إِنِّيْ اَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ بِهِ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ

Allâhumma innî as-aluka min khairi mâ sa-alaka bihi nabiyyuka Muḥammadun

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan sebagaimana yang diminta oleh Nabi-Mu Muhammad.”

14. Doa Ketika Mabit di Mina

Ketika mabit (bermalam) di Mina, jamaah disunnahkan untuk berdoa dan berdzikir, memohon keselamatan dunia akhirat.

اللّٰهُمَّ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Allâhumma rabbana âtinâ fiddunyâ ḥasanah wa fil âkhirati ḥasanah wa qinâ ‘adzâban nâr(i)

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat serta lindungilah kami dari siksa neraka.”

15. Doa Saat Melontar Jumrah Ula

Ketika melontar jumrah Ula, jamaah membaca:

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ

Bismillâhi wa allâhu akbar

“Dengan nama Allah, Allah Maha Besar.”

Lontaran ini dilakukan sebagai simbol perlawanan terhadap godaan setan.

16. Doa Saat Melontar Jumrah Wustha

Doa yang dibaca saat melontar jumrah Wustha sama dengan doa saat melontar jumrah Ula:

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ

Bismillâhi wa allâhu akbar

17. Doa Saat Melontar Jumrah Aqabah

Ketika melontar Jumrah Aqabah, jamaah juga dianjurkan membaca:

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ

Bismillâhi wa allâhu akbar

Setiap lontaran dilakukan dengan penuh kekhusyukan dan disertai niat melawan hawa nafsu dan setan.

18. Doa Ketika Tahallul

Setelah melempar jumrah, jamaah melakukan tahallul, atau memotong rambut sebagai tanda telah menyelesaikan sebagian ibadah haji. Doa yang dianjurkan saat tahallul adalah:

اللّٰهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا وَتَجَاوَزْ عَنَّا

Allâhumma taqabbal minnâ watajâwaz ‘annâ

“Ya Allah, terimalah amal kami dan ampunilah dosa-dosa kami.”

19. Doa Ketika Thawaf Ifadah

Thawaf Ifadah adalah thawaf yang dilakukan setelah wukuf di Arafah. Ketika melaksanakan thawaf ini, jamaah bisa memperbanyak doa dan dzikir, salah satunya:

اللّٰهُمَّ إِنِّيْ اَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ

Allâhumma innî as-aluka riḍâka wal jannah

“Ya Allah, aku memohon ridha-Mu dan surga.”

20. Doa Saat di Multazam

Multazam adalah area antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah yang diyakini sebagai tempat mustajab untuk berdoa. Doa yang dibaca di sini antara lain:

اللّٰهُمَّ يَا رَبَّ الْبَيْتِ اِغْفِرْ لِيْ ذُنُوْبِيْ وَافْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

Allâhumma yâ rabba al-baiti ighfir lî dzunûbî waftaḥ lî abwâba raḥmatika

“Ya Allah, Tuhan pemilik Ka’bah, ampunilah dosaku dan bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.”

Penutup

Menghafal dan memahami doa manasik haji adalah bagian penting dari persiapan spiritual untuk melaksanakan ibadah haji.

Dengan doa-doa yang teratur, jamaah dapat menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk, memohon keberkahan dan ridha Allah SWT dalam setiap tahap manasik haji.