MEKAH – Secara matematis 50 jemaah Tazkiyah Global Mandiri harusnya cukup letih, kemarin. Sejak pagi sudah di bus, melakoni perjalanan darat dari Madinah menuju ke Mekah. Durasinya empat jam, lebih.
Tiba di Mekah sore menjelang petang, istirahatnya pun tidak begitu lama. Sebab, mereka harus langsung turun ke pelataran Kakbah, menjalankan rangkaian ibadah umrah.
Tawaf tujuh kali kemudian dilanjut sai tentu cukup menguras energi. Tetapi lihatlah foto-foto dan video mereka seusai tahalul (rangkaian terakhir umrah), semua berseri-seri.
Bahkan dalam perjalanan pulang ke hotel, mereka terus bersenda gurau. Riang sekali. Di eskalator Masjidilharam sempat-sempatnya pula saling memotret dan merekam.
Kegembiraan berlanjut hingga restoran hotel. Makan malam penuh dengan obrolan, saling berbagi pengalaman religius ketika di depan Kakbah.
Rasanya memang tak ada yang bisa membuat penat jika yang baru saja terwujud adalah impian paling utama dalam hidup; menjejak tanah suci. Sebagian besar jemaah memang baru pertama kalinya umrah. Mereka pun mengaku sangat lega.
Dan, umrah pertama telah selesai. “Insyaallah Kamis, 16 Januari 2020, ada kesempatan untuk umrah kedua. Kita akan melakukan ziarah ke beberapa tempat, termasuk Ji’rana sekalian mengambil miqat di situ,” ujar Ahmad Made Ali, mutawif Tazkiyah Global Mandiri.
Selasa, 14 Januari 2020 hari ini, agenda jemaah adalah memperbanyak ibadah di Masjidilharam. Mensyukuri kesempatan berada di masjid paling agung di seluruh muka bumi. Menurut hadis Nabi, salat di masjid ini pahalanya setara dengan 100 ribu kali salat di masjid lain. (sal)