Mimbar Rasulullah SAW pada awal mulanya sangatlah sederhana, disanalah Rasulullah SAW menyampaikan khutbah dihadapan sahabat atau umat Islam pada saat itu.
Artikel ini akan membahas sejarah mimbar Rasullah SAW, bentuk mimbar Rasulullah SAW, dan Mimbar Masjid Nabawi saat ini.
Sejarah Mimbar Rasulullah
Dikisahkan bahwa pada awalnya mimbar adalah Gundukan tanah yang dijadikan Rasulullah sebagai tempat duduk, ini dimaksudkan agar Rasulullah dapat melihat dan mengenali semua sahabat yang hadir dan melihat atau mengenali orang asing yang datang ketika beliau sedang menyampaikan Khutbah.
Pembuatan gundukan itu sendiri dikarenakan suatu saat Rasulullah SAW sedang duduk bersama sahabatnya di Masjid Nabawi, lalu tiba – tiba datang orang asing yang tak dikenal. Para sahabat kemudian meminta izin untuk membuatkan beliau tempat duduk yang lebih tinggi supaya beliau mengenali orang asing itu.
Gundukan tanah itu kemudian tidak hanya sekedar tempat duduk Rasulullah SAW tapi disitulah juga Nabi Muhammad SAW menyampaikan khutbah. Para sahabat kemudian bersepakat membuatkan Rasulullah sejenis mimbar dari batang pohon kurma yang dapat disandarkan Rasulullah ketika letih terlalu lama berdiri.
Rasulullah SAW menyampaikan khutbah dengan bersandar kepada batang kurma tersebut selama kurang lebih 8 tahun. Kemudian sahabat membuatkan beliau mimbar dan sejak saat itu beliau berkhutbah dari atas mimbar.
Terdapat sebuah cerita sedih tentang tangisan batang kurma sandaran rasulullah SAW. Dikisahkan bahwa ketika Rasulullah pertama kali menaiki mimbar tersebut, terdengar suara rintihan seperti rintihan anak kecil yang sedang menangis. Suara rintihan tersebut tidak hanya terdengar di Masjid Nabawi, tapi terdengar di luar Masjid Nabawi.
Setelah ditelusuri, ternyata suara tersebut berasal dari batang kurma yang dijadikan sandaran oleh Rasulullah SAW ketika berdiri menyampaikan khutbah. Rasulullah kemudian turun dan memeluk batang kurma tersebut, dan menenangkan batang kurma tersebut,sampai batang kurma tersebut berhenti menangis.
Rasulullah SAW bersabda “ia menangis karena kehilangan dzikir – dzikir yang biasa disebut di atasnya”. (Hadis Riwayat Bukhari dikutip dari Rumasyo.com)
Kisah ini menunjukkan bagaimana tingginya cinta pohon kurma tersebut kepada Nabi Muhammad SAW. Dan ini menunjukkan bahwa cinta kepada Nabi Muhammad SAW bukan hanya berasal dari sahabat – sahabatnya, keluarganya, atau umat islam pada saat itu.
Bentuk Mimbar Rasulullah SAW
Mimbar Rasulullah pada saat itu dapat digambarkan sebagai berikut :
- Tinggi mimbar dua hasta, satu jengkal, tiga jari = 125 cm.
- Tinggi anak tangga satu jengkal (ada yang mengatakan sepertiga hasta) = 18-25 cm.
- Lebar anak tangga satu jengkal = 18-25 cm.
- Lebar mimbar satu hasta = 50 cm.
- Panjang mimbar satu hasta = 50 cm.
- Tinggi bulatan pada bagian depan mimbar satu jengkal lebih = 25 cm.
- Mimbar Rasulullah SAW memiliki sandaran yang terdiri atas tiga tiang.
Mimbar Masjid Nabawi saat ini.
Mimbar Masjid Nabawi terletak di lokasi Raudhah. Raudhah adalah wilayah suci di dalam Masjid Nabawi yang mempunyai keutamaan tertentu. Diriwayatkan dari Imam Bukhari, Abu Hurairah RA menyampaikan Rasululah SAW bersabda yang artinya “Antara rumahku dan mimbarku terdapat taman di antara taman – taman surga, dan mimbarku di atas telagaku. Jarak dari mimbar ke rumah Nabi sekitar 53 Hasta atau sekitar 26,5 meter. Lokasi Raudhah ini ditandai dengan karpet hijau.
Adapun Mimbar Masjid Nabawi saat ini yang dilihat oleh peziarah atau Jemaah bukanlah mimbar dari Rasulullah SAW. Tapi mimbar tersebut adalah mimbar yang dibangun oleh Sultan Murad Bin Saleem dari kekhalifaan Utsmani pada tahun 997 H. Mimbar tersebut terbuat dari marmer mahal dengan dekorasi emas, dan terdapat sebuah kuba di atas. Total anak tangga berjumlah 12 anak tangga, semibilan di dalam pintu, dan tiga di luar pintu.
Fasad Mimbar Nabawi memiliki dua prasasti kaligrafi, yang paling atas adalah Syahadat (الشهادة) atau dikenal juga dengan kalimat tauhid. Dan bait kedua adalah prasasti peresmian mimbar oleh Sultan Murad.
Demikian ulasan tentang mimbar Rasulullah SAW. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah kecintaan kita kepada Rasulullah SAW. Mari berharap dan berdoa semoga kita semua diberikan nikmat oleh Allah SWT untuk berkunjung ke kota suci Mekkah dan Madinah.
Sumber Berita : https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/18/03/23/p61bz3313-mimbar-rasulullah-saw-seperti-apa