Niat menjadi hal yang penting sebelum melaksanakan haji dan umrah. Niat haji dan umrah yang benar adalah dengan memastikan bahwa ibadah tersebut dilakukan karena Allah SWT, bukan mengejar pujian manusia semata.
Baik haji dan umrah, keduanya memiliki keutamaan yang besar dalam agama Islam.
Selain rukunnya, niat haji dan umrah juga berbeda. Hal ini perlu diketahui bagi calon jamaah yang hendak melaksanakan ibadah haji dan umrah. Mengingat niat merupakan hal yang penting sebagai penetapan tujuan beribadah.
Bagaimana niat haji dan umrah? Berikut penjelasannya.
Doa Niat haji dan umrah
Niat haji dan umrah menjadi hal paling utama yang dilakukan calon jamaah sebelum melakukan serangkaian ibadah haji lainnya. Niat harus diucapkan baik secara lisan maupun dalam hati.
Imam An-Nawawi mengungkapkan bahwa tanpa niat haji yang diucapkan dalam hati, maka ihram seseorang menjadi tidak sah.
Mengucapkan niat haji dan umrah sangat penting untuk mengetahui tujuan ibadah tersebut, sehingga seseorang akan secara sadar dan ikhlas melakukannya.
Selain itu, niat haji dan umrah dengan benar akan mendapatkan ridha dari Allah dalam melaksanakan ibadah tersebut. Sebaliknya, orang yang memiliki niat tidak benar dari awal tidak akan ikhlas menjalankan ibadah tersebut.
Doa niat haji
Sebelum melaksanakan rukun haji, jamaah wajib mengucapkan niat dan doa haji baik lisan maupun di hati. Do’a niat haji ini dibaca saat hendak ihram. Do’a niat haji penting agar ibadah haji yang dilaksanakan sah.
Berikut doa niat haji.
نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بحَجَةِ
Latin: Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma hajjan.
Artinya: “Aku niat melaksanakan haji dan berihram karena Allah Swt. Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah untuk berhaji.”
Niat Haji Ifrad, Tamattu, dan Qiran
Pelaksanaan haji dibagi sesuai dengan pelaksanaannya, yaitu haji ifrad, haji tamattu, dan haji qiran.
Haji ifrad dilakukan dengan cara melaksanakan ibadah haji terlebih dulu kemudian dilanjutkan dengan umrah. Haji tamattu dilaksanakan dengan melakukan ibadah umroh terlebih dulu dan dilanjutkan ibadah haji.
Sedangkan haji qiran dilakukan dengan cara melaksanakan haji dan umroh secara bersamaan.
Dikarenakan waktu pelaksanaan yang berbeda, maka niat haji ifrad, haji tamattu, dan haji qiran juga berbeda. Calon jamaah haji wajib mengetahuinya agar tidak salah dalam berniat.
Berikut niat haji ifrad, tamattu, dan qiran.
1. Niat Haji Ifrad
نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلهِ تَعَالَى
Latin : Nawaitu alkhamju wa akh ramtu bihililahi taalaa
Artinya: “Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji”
2. Niat Haji Tamattu
نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بحَجًةِ
Latin : Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma hajjah.
Artinya : “Aku niat melaksanakan haji dan berihram karena Allah Swt. Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah untuk berhaji”.
3. Niat Haji Qiran
Bagi yang melaksanakan haji sekaligus umrah bisa menggabungkan kedua niatnya. Berikut niat haji qiran.
نَوَيْتُ الْحَجَّ والعُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهاَ لِلهِ تَعَالَى
Latin : Nawaitul hajja wal ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat melaksanakan haji sekaligus umrah dan berihram karena Allah SWT.”
Doa Niat Umroh Lengkap
Berikut doa niat umrah beserta artinya.
نَوَيْتُ العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بعُمْرَة
Latin : Nawaitul ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma ‘umratan
Artinya: “Aku niat melaksanakan umrah dan berihram karena Allah Swt. Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah untuk berumrah”
Niat Umroh untuk Orang yang Sudah Meninggal
Menurut Imam Hanafi, Maliki dan Syafi’i, orang yang sudah meninggal sudah gugur kewajibannya dalam beribadah.
Apabila ia masih memiliki harta dan pernah membuat wasiat, maka wajib bagi ahli warisnya mengirim seseorang untuk menunaikan ibadah haji atas nama orang yang sudah meninggal tersebut dan menggunakan hartanya.
Meski begitu, melakukan umroh untuk orang yang sudah meninggal boleh saja dilakukan menggunakan uang pribadi (tidak menggunakan harta orang yang sudah meninggal).
Umroh untuk orang yang sudah meninggal disebut “Badal Umrah”. Namun tentunya harus memenuhi persyaratan tertentu.
Berdasarkan hadits Abu Dawud menyebutkan riwayat dari Abdullah bin Abbas Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah berkata bahwa haji lah untuk dirimu sendiri dulu, baru bisa haji atas nama orang lain.
Bagi Anda yang ingin melakukan umrah atas nama orang yang sudah meninggal perlu mengetahui niatnya agar ibadah umrah tersebut sesuai dengan tujuan Anda.
Dilansir dari laman resmi NU Online, berikut niat umrah untuk orang yang sudah meninggal.
نَوَيْتُ العُمْرَةَ عَنْ فُلَانٍ وَأَحْرَمْتُ بِهاَ للهِ تَعَالَى
Latin : Nawaytul ‘umrata ‘an fulān (sebut nama jamaah umrah yang dibadalkan) wa ahramtu biha lillāi ta‘ālā
Artinya: “Aku menyengaja ibadah umrah untuk si fulan (sebut nama jamaah yang dibadalkan) dan aku ihram umrah karena Allah ta‘ala”
Sementara berikut ini adalah lafal alternatif niat badal umrah:
نَوَيْتُ العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهاَ للهِ تَعَالَى عَنْ فُلَانٍ
Latin : Nawaytul ‘umrata wa ahramtu biha lillāi ta‘ālā ‘an fulān (sebut nama jamaah umrah yang dibadalkan).
Artinya : “Aku menyengaja ibadah umrah dan aku ihram umrah karena Allah ta‘ala untuk si fulan (sebut nama jamaah yang dibadalkan).
Niat haji dan umrah yang tulus dan ikhlas adalah kunci utama diterima ibadah di sisi Allah SWT. Dengan memastikan niat haji dan umrah yang benar dan sesuai dengan tuntunan sunnah Nabi Muhammad SAW, umat Muslim dapat meraih pahala yang besar dan mendapatkan keberkahan.
Semoga dengan mengikuti panduan niat haji dan umrah yang telah disampaikan, ibadah haji dan umrah kita diterima oleh Allah SWT.