MADINAH – Gelombang pertama jemaah haji asal Indonesia berdatangan ke Kota Madinah. Mereka menginap di hotel yang rata-rata tak begitu jauh dari Masjid Nabawi (Markaziyah).
Namun, ada satu hal yang sangat tidak direkomendasikan oleh petugas haji. Yakni melepas alas kaki dalam perjalanan menuju masjid.
“Jangan membuka alas kaki sebelum pintu masjid karena khawatir kakinya melepuh. Amankan alas kaki, jangan sampai hilang,” ujar Komandan Tim Gerak Cepat (TGC) PPIH Arab Saudi 2019 dr Erwinsyah Erick dilansir tazkiyahtour.co.id dari situs resmi Kemenag, Rabu (10/7/2019).
Ia mengatakan, suhu panas juga membuat lantai Masjid Nabawi menjadi panas. Karena itu jemaah harus memakai alas kaki dan diminta untuk melepasnya saat berada di depan pintu masjid.
Hal yang juga kerap terjadi adalah jemaah lupa menaruh sandal di pintu sebelah mana, sehingga terpaksa berjalan di lantai Masjid Nabawi yang tengah diterpa cuaca panas.
“Kaki jadi melepuh karena menginjak lantai yang panas. Untuk pulih butuh 5-10 hari. Kan kasihan jadi tidak bisa beribadah dengan maksimal,” kata dia di Madinah.
Ia mengatakan bahwa di Masjid Nabawi yang juga merupakan sektor khusus (seksus), TGC akan sinergi dengan tim perlindungan jemaah (linjam) dan unsur lain siap memberikan layanan bagi jemaah di Masjid Nabawi.
“Tim posisinya menyebar. Kami saling komunikasi jika ada kejadian,” ucapnya. Ia menginformasikan, kepada jemaah haji yang lupa menaruh alas kaki, atau kehilangan alas kaki bisa menghubungi sektor khusus di pintu 21, di sana disediakan sandal.
Ia juga mengimbau jemaah haji Indonesia agar tetap memperhatikan kesehatan diri. Selalu menyiapkan alat pelindung diri saat keluar hotel.
“Bawa payung, topi, masker atau apapun yang dapat melindungi diri dari paparan sinar matahari. Usahakan menyemprot wajah dengan air sesering mungkin. Jangan lupa banyak minum air putih yang tersedia di tiap tempat untuk mencegah dehidrasi,” ucap Erick. (fit)