Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Tag Archives: masjid

Agustus 12, 2022

Masjid Sayyid Shuhada adalah salah satu situs bersejarah yang sangat penting dalam Islam karena terkait dengan peristiwa besar, Pertempuran Uhud.

Pertempuran ini terjadi pada tahun ketiga Hijriah, di mana umat Muslim Madinah harus menghadapi tentara Quraisy dalam upaya mempertahankan keyakinan mereka.

Sejarah Masjid Sayyid Shuhada

Masjid ini dibangun untuk mengenang para syuhada yang gugur dalam pertempuran tersebut dan menjadi tempat bagi umat Islam yang ingin mengingat perjuangan serta pengorbanan para sahabat Nabi Muhammad SAW.

Letak Strategis Masjid Sayyid Shuhada

Masjid Sayyid Shuhada terletak di wilayah Uhud, sekitar tiga kilometer dari Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.

Masjid ini berdampingan dengan makam 70 sahabat Nabi yang gugur dalam Pertempuran Uhud, termasuk paman Nabi Muhammad, yaitu Hamzah bin Abdul-Muttalib.

Masjid Sayyid Shuhada
source image: sindo news

Makam syuhada ini menjadi simbol pengorbanan dan keberanian, mengingatkan umat Islam akan mereka yang mengorbankan nyawa demi tegaknya agama Islam.

Lokasi masjid yang strategis ini menjadikannya salah satu tujuan ziarah utama di Madinah, khususnya bagi mereka yang ingin mengenang sejarah perjuangan Islam.

Desain dan Kapasitas Masjid Sayyid Shuhada

Dibangun dengan gaya arsitektur yang unik, Masjid Sayyid Shuhada memiliki area seluas 54.000 meter persegi dan mampu menampung hingga 15.000 jamaah.

Masjid ini selesai dibangun pada April 2017 dengan desain modern yang tetap mempertahankan elemen-elemen arsitektur tradisional Islam.

Area masjid dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung di sekitar bangunan, termasuk area parkir yang luas dan tempat istirahat bagi pengunjung yang ingin beribadah atau sekadar menghabiskan waktu untuk merenungkan sejarah yang terjadi di tempat ini.

Pertempuran Uhud dan Peran Masjid Sayyid Shuhada

Latar Belakang Pertempuran Uhud

Pertempuran Uhud memiliki latar belakang yang penuh dengan ketegangan dan dendam. Tentara Quraisy, yang merasa kalah dan terhina setelah kekalahan mereka di Perang Badar pada tahun kedua Hijriah, mengatur strategi untuk menyerang kembali umat Islam di Madinah.

Masjid Sayyid Shuhada
source image: suara com

Dengan kekuatan yang lebih besar dan strategi yang matang, mereka menuju Madinah dengan tujuan untuk menghancurkan kaum Muslim dan membalas dendam atas kekalahan sebelumnya.

Kisah ini membuat Masjid Sayyid Shuhada menjadi monumen penting untuk mengenang momen bersejarah yang penuh pelajaran bagi umat Islam.

Strategi Nabi Muhammad SAW di Gunung Rumat

Dalam pertempuran ini, Nabi Muhammad SAW menempatkan para pemanah Muslim di Gunung Rumat untuk menjaga posisi mereka dan menghalau serangan musuh dari atas bukit.

Gunung Rumat terletak di sebelah barat Gunung Uhud, dan bukit ini menjadi saksi atas strategi yang diterapkan oleh Nabi.

Nabi Muhammad SAW memberikan perintah tegas kepada para pemanah untuk tetap berada di pos mereka dan tidak meninggalkan bukit kecuali diperintahkan.

Namun, ketika para penyerang Quraisy mulai mundur, sebagian besar pemanah mengira bahwa pertempuran telah berakhir dan turun dari bukit, mengabaikan perintah yang diberikan. Kekeliruan ini menjadi titik balik yang tragis dalam pertempuran tersebut.

Gugurnya Para Syuhada dan Makam Mereka di Lokasi Masjid Sayyid Shuhada

Ketika para pemanah meninggalkan posisi mereka, Khalid bin Al-Walid, yang saat itu belum masuk Islam, memanfaatkan celah tersebut dan melancarkan serangan balik.

Serangan mendadak ini menyebabkan kehancuran besar pada pasukan Muslim, dan sebanyak 70 sahabat Nabi, termasuk paman beliau, Hamzah bin Abdul-Muttalib, gugur sebagai syuhada.

Mereka dimakamkan di lokasi pertempuran, yang sekarang berada di dekat Masjid Sayyid Shuhada. Pemakaman ini menjadi tempat penting untuk mengenang para pahlawan Islam yang berjuang tanpa pamrih demi mempertahankan agama Allah. Hingga kini, area makam syuhada ini tetap terawat dan dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai penjuru dunia.

Ziarah ke Masjid Sayyid Shuhada Saat Ini

Tradisi Ziarah ke Makam Syuhada

Masjid Sayyid Shuhada terus menjadi tujuan ziarah yang penting bagi umat Islam yang mengunjungi Madinah. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW pernah melakukan ziarah ke makam para syuhada, umat Islam dari berbagai negara juga datang untuk berdoa dan mengenang perjuangan mereka.

Masjid Sayyid Shuhada
source image: detik news

Mengunjungi masjid dan makam syuhada di sekitarnya merupakan cara untuk menunjukkan penghormatan dan mengingat pengorbanan para sahabat yang telah berjuang dalam Pertempuran Uhud.

Tradisi ini tidak hanya memperkuat iman umat Islam tetapi juga mengajarkan tentang nilai keberanian, kepatuhan, dan pengorbanan.

Aktivitas di Sekitar Masjid Sayyid Shuhada

Selain berziarah, para pengunjung juga dapat melakukan berbagai aktivitas di sekitar Masjid Sayyid Shuhada. Salah satu kegiatan populer adalah mendaki Gunung Rumat, di mana pengunjung dapat melihat Lapangan Uhud Martir serta area yang menjadi saksi pertempuran.

Dari puncak bukit ini, mereka bisa mengamati lokasi pertempuran dan merasakan suasana yang penuh makna spiritual. Area ini juga sering digunakan sebagai tempat untuk berdoa dan merenungkan peristiwa bersejarah yang terjadi berabad-abad lalu.

Keindahan alam di sekitar gunung dan pemandangan dari atas bukit membuat pengalaman berziarah menjadi lebih mendalam dan berkesan.

Kesimpulan

Masjid Sayyid Shuhada tidak hanya sebuah tempat ibadah, tetapi juga simbol dari sejarah Islam yang penuh dengan pengorbanan.

Bagi para pengunjung, masjid ini menjadi pengingat akan pentingnya persatuan, ketaatan, dan keberanian dalam mempertahankan keyakinan.

Dengan arsitektur yang indah dan lokasi yang kaya akan sejarah, Masjid Sayyid Shuhada tetap menjadi salah satu destinasi ziarah yang dihormati dan dikagumi oleh umat Islam dari seluruh dunia.

Kunjugi serta pelajari sejarah dan makna pembuatan masjid ini dengan menggunakan Umroh Khusus Terpercaya tazkiyah tour, kami akan mengajak anda beribadah serta berwisata dalam program Umrah Khusus tazkiyah tour.

Maret 11, 2022

Masjid Al Jum’ah salah satu masjid bersejarah di Kota Madinah. Masjid ini menjadi salah satu saksi perjalanan Nabi Muhammad SAW ketika Nabi Muhammad SAW hijrah dari kota Mekkah ke kota Madinah.

Biasanya Jemaah haji atau Jemaah umroh akan diajak oleh pihak travel untuk berkunjung ke Masjid ini. Kalaupun tidak ada program kunjungan ke masjid ini.

Jemaah umroh atau Jemaah haji tetap dapat melihat masjid ini karena rute masjid ini akan dilalui pada saat menuju Masjid Quba dari Masjid Nabawi. Pemandu wisata atau pembimbing akan menjelaskan secara singkat hal – hal yang terkait dengan Masjid Al Jum’ah.

Bagi anda yang belum sempat berkunjung atau ingin menambah pengetahuan tentang Masjid Al Jum’ah simak ulasan lengkap berikut ini yang akan membahas mulai lokasi Masjid Al Jum’ah, sejarah penamaan, sejarah pembangunan, proses renovasi masjid, dan kondisi masjid saat ini.

Lokasi Masjid Al Jum’ah Madinah

masjid al Jum'ah madinah
Image Source: okezone.com

Masjid Al Jum’ah, terletak di tempat yang kaya akan sejarah dan keindahan alam, yaitu di Lembah Ranauna’. Lembah ini terletak di tengah-tengah kebun kurma milik suku Bani Salim bin ‘Auf, sebuah lokasi yang tidak hanya penting secara historis tapi juga memukau secara visual dengan hamparan kebun kurma yang luas.

Dari aspek geografis, masjid ini berada sangat strategis. Jaraknya hanya sekitar 900 meter dari Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW setibanya di Madinah.

Sementara itu, Masjid Al Jum’ah berjarak sekitar 6 kilometer dari Masjid Nabawi, pusat kegiatan keagamaan di Madinah dan lokasi di mana Nabi Muhammad SAW dimakamkan.

2 Sejarah Masjid Jum’ah Madinah

Jarak yang tidak terlalu jauh dari Masjid Nabawi membuat Masjid Al Jum’ah mudah diakses oleh para peziarah dan penduduk lokal.

Selain itu, masjid ini hanya berjarak sekitar 2,5 kilometer dari pusat kota Madinah. Keberadaannya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota namun tetap tersembunyi di dalam kebun kurma memberikan suasana yang tenang dan damai, cocok untuk refleksi dan ibadah. Keindahan alam sekitarnya menambah ketenangan dan kenyamanan bagi para jamaah dan pengunjung.

1. Sejarah Penamaan Masjid Al Jum’ah

Sebagaimana dikisahkan dalam perjalanan hijrahnya Rasulullah SAW bersama dengan para sahabat, pada hari senin 12 Rabiul Awwal tahun 1 Hijriyah Nabi Muhammad SAW bersama dengan para muhajirin tiba dan singgah di Quba selama 4 (empat) hari.

Selanjutnya pada hari juma’at Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya melanjutkan perjalanan menuju kota suci Madinah. Ketika sampai di kawasan Ranauna’, beliau berhenti dan menunaikan shalat jum’at di tengah – tengah kawasan tersebut.

Inilah shalat jum’at pertama yang ditunaikan oleh Rasulullah SAW setelah meninggalkan kota Makkah, dan Shalat Jumat pertama yang dilaksanakan secara terang – terangan.

Hal ini berbeda ketika Rasulullah SAW masih tinggal di Kota Suci Mekkah, karena tekanan dari kaum kafir quraisy Nabi Muhammad SAW dan umat Islam pada saat itu melaksanakan shalat Jum’at secara sembunyi – sembunyi.

Ditempat tersebut kemudian dibangunlah sebuah Masjid yang dikenal dengan nama Masjid Al Jum’ah. Sampai sekarang aktifitas di dalam masjid tersebut masih berlansung dan kondisi masjid sudah semakin cantik.

2. Sejarah Pembangunan Masjid Jum’ah

sejarah masjid al jumu'ah
Image Source: atlasislamica.com

Tidak didapatkan sumber yang cukup tentang siapa yang pertama kali membangun Masjid ini. Namun masjid ini pertama kali dibangun dari batu dengan bentuk yang sangat sederhana dan sudah beberapa kali direnovasi.

Sejarah renovasi masjid ini dapat digambarkan sebagai berikut:

  • Umar bin Abdul Azis adalah yang melaksanakan renovasi kedua masjid ini
  • Selanjutnya masjid direnovasi lagi pada masa ke Khalifaan Abbasiyah antara tahun 155 – 159 Hijriyah.
  • Pada abad ke 9 Hijriah, Masjid ini kembali direnovasi oleh Syamsudin Qawan pada masa kekhalifaan Utsmaniyah yang dimpimpin oleh Sultan Bayazid.
  • Pada abad ke 14 Hijriah Masjid Al Jum’ah kembali direnovasi oleh Sayyid Hasan Asy Syarbatli
  • Pada abad 1409 Hijriah atas perintah Pelayan Dua Tanah Suci Raja Fahd bin Abdul Azis, Masjid ini kembali direnovasi oleh Kementerian Wakaf Arab Saudi dengan menghancurkan bangunan lama. Sebelum direnovasi, Masjid Al-Jumuah memiliki panjang 8 meter, lebar 4,5 meter, tinggi 5,5 meter dan 1 kubah yang terbuat dari bata merah, dan terdapat halaman dengan panjang 8 meter dan lebar 6 meter di sebelah timur masjid,
  • Selanjutnya pada tahun 1412 Hijriah, Masjid ini dibuka untuk umum.

Kondisi dan Fasilitas Masjid Al Jum’ah Saat Ini

masjid jum'ah
source image: tribun

Setelah dilakukan renovasi Masjid ini semakin besar dan semakin cantik. Masjid Al Jum’ah mampu menampung sekitar 650 jemaah, serta memiliki 1 kubah utama dan 4 kubah kecil. Terdapat 1 menara tinggi yang semakin menambah daya pikat masjid ini.

Masjid ini dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas seperti tempat tinggal untuk Imam, Muadzin, Perpustakaan, Madrasah Tahfidz al-Qur’an, Tempat salat untuk perempuan dan kamar mandi.

Penutup

Demikianlah beberapa hal penting yang sebaiknya diketahui oleh umat islam dan Jemaah umrah atau Jemaah haji yang ingin mengunjungi Masjid ini. 

Mari terus panjatkan doa agar kita dapat berkunjung ke kota Madinah dan mengunjungi masjid – masjid bersejarah seperti Masjid Nabawi, Masjid Quba, Masjid Bir ‘ali, Masjid Alijabah dan lain – lain.

Mari segera daftarkan diri anda bersama dengan Jemaah yang lain dalam program umrah normal bersama dengan PT. Tazkiyah Global Mandiri. Jangan sampai terlambat!!!

Maret 2, 2022

Masjid Bir Ali adalah tempat miqat makani (tempat berniat umrah/haji). Masjid ini menjadi tempat miqat makani karena Rasulullah SAW bermiqat di tempat ini.

Semua Jemaah haji atau jamaah umrah yang berangkat dari Madinah Menuju Mekkah harus singgah di Bir Ali untuk berniat umrah atau berniat haji. Apabila ada Jemaah haji atau umrah yang melewati Bir Ali mereka diharuskan kembali untuk miqat di Masjid Bir Ali. Dan apabila mereka terus sampai ke Mekkah maka mereka diharuskan membayar denda atau dam.

Untuk mengetahui dan mengenal lebih dalam tentang Masjid Bir Ali simak artikel ini yang akan membahas hal menarik seputar Bir Ali seperti letak dan kedudukan, nama – nama lain dan maknanya, sejarah, dan kondisi masjid saat ini. Baca Selengkapnya