Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Tag Archives: Tazkiyah Tour

November 1, 2019

MADINAH – Usianya 94 tahun. Lahir tahun 1925 di Masamba, Luwu Utara. Tetapi dia masih sanggup berjalan tanpa tongkat. Penglihatan dan pendengarannya pun masih baik.

Saudi Ambo San namanya. Saat ini, Saudi sudah berada di Arab Saudi. Baru saja tiba beberapa saat lalu di Madinah. Ketika berita ini diketik, Saudi usai menunaikan salat Subuh di Masjid Nabawi.

Saudi masuk grup umrah bersama Tazkiyah Global Mandiri, periode 31 Oktober-10 November 2019.

Saudi berangkat ke tanah suci ditemani cucunya, Yayu Rimba Sucipto. Tetapi Yayu tak bakal direpotkan. Sang nenek tergolong perempuan tangguh. Hampir segalanya masih bisa dilakukan sendiri.

Saat kru tazkiyahtour.co.id mengobrol dengannya, Saudi bisa menyimak semua yang kami ucapkan. Dijawab pula dengan fasih. Dia mengaku sudah lama mendamba pergi umrah.

“Alhamdulillah bisa berangkat bersama Tazkiyah,” ucapnya.

Grup ini akan berada di Madinah selama empat hari. Senin depan, mereka bertolak ke Mekah.

Di Mekah saat ini masih ada jemaah Tazkiyah yang tergabung dalam grup Umrah Plus Turki. Hari Minggu lusa rombongan akan bertolak ke tanah air. Pulang setelah melakoni tur yang menyenangkan selama tiga pekan. (sur-fit)

Oktober 31, 2019

TAIF – Jemaah umrah asal Indonesia mungkin pernah mendengar nama Kota Taif. Tetapi barangkali tidak semua sempat ke sana. Selain memang tak gampang mendapat akses, Taif bukanlah rute reguler bagi travel umrah Indonesia.

Tetapi jemaah Umrah Plus Turki Tazkiyah merasakannya, kemarin waktu setempat. Lima belas jemaah bergerak dari teriknya Mekah menuju Taif di dataran tinggi.

Taif ini memang unik. Menjadi pembeda dari suhu pada umumnya di Arab Saudi. Letaknya 1.700 meter di atas permukaan laut di lereng pegunungan Sarawat. Pada puncak musim panas, para pejabat dan kalangan keluarga kerajaan akan meninggalkan teriknya Riyadh untuk menepi sejenak ke Taif. Menjalankan pemerintahan dengan belaian angin sejuk.

Ahmad Made Ali, pendamping jemaah Tazkiyah menuturkan, para jemaah yang dalam empat hari terakhir sudah melakukan dua hingga tiga kali umrah begitu menikmati Taif.

Dari Mekah, rombongan menempuh perjalanan darat. Jarak 80 kilometer dilalui dalam waktu sekitar dua jam. Perlahan pemandangan berubah dari padang pasir dan bebatuan menjadi hamparan pepohonan.

Dan itulah ciri dari Taif. Tanaman tumbuh sangat subur di wilayah berjuluk Qaryah Al Mulk atau Desa Para Raja itu. Perkebunan kurma, semangka, anggur, stroberi, delima, anggrek, ambar, melati, misik, hingga peternakan madu ada di sini.

Begitu tiba, rombongan naik mobil ke ketinggian, kemudian turunnya meluncur menggunakan cable car.

Cable car atau sky lift atau kereta gantung menjadi solusi bagi mereka yang ingin seutuhnya memandangi Taif dari udara. Bila di tempat lain Sky Lift berjalan lurus, di Taif justru naik turun melewati bebatuan besar dan tanah kosong yang menghijau diselimuti rumput tipis.

Istimewanya, bagi yang masih ingin melaksanakan umrah, bisa juga mengambil miqat di Taif. Tepatnya di Wadi Sair Kabir.

Di pusat kota, juga terdapat masjid yang sangat bersejarah. Salah satunya adalah Masjid Ibnu Abbas, yaitu masjid peninggalan paman Rasullulah, Abdullah bin Abbas dan Masjid Ku’un, masjid di mana Nabi Muhammad saw dilempari batu oleh penduduk Taif.

Taif memang menorehkan sejarah yang pahit dalam perjalanan awal dakwah Nabi. Tiga tahun sebelum hijrah, Rasulullah melakukan perjalanan ke Taif untuk berdakwah dan mengajak Kabilah Tsaqif masuk Islam. Misi yang tak mudah. Beliau mendapat cacian, umpatan, hingga lemparan.

Tetapi Nabi tak dendam. Nabi tidak meminta agar Taif diazab. Kini, Taif malah menjadi negeri yang subur. (ama)

Oktober 29, 2019

MAKASSAR – Begitu banyak yang bisa dikerjakan dengan dukungan sahabat. Apalagi jika ditambah dengan para warganet yang juga senang membantu.

Setelah melalui proses kontes, kemudian pemilihan pewarnaaannya kami unggah ke media sosial, kemarin, logo baru PT Tazkiyah Global Mandiri akhirnya ditemukan.

Pilihan jatuh pada opsi pewarnaan yang ketiga. Sayap burung garuda pada huruf Y sama-sama berwarna merah.

Jauh lebih banyak yang memilih itu. Alasan utamanya adalah keseimbangan. Misalnya komentar dari Andi Muhammad Taofik, yang saat ini sedang berada di Mekah, umrah bersama Tazkiyah.

“Saya pilih desain nomor 3. Sebab sayap harus sama. Jadi penerbangan akan seimbang, insyaallah,” tulisnya di kolom komentar akun Facebook Tazkiyah.

“Apapun di dunia ini membutuhkan keseimbangan. Termasuk sayap burung dan hidup kita,” pendapat Imam Dzulkifli, seorang jurnalis dan penulis, yang juga sahabat Tazkiyah.

Beberapa sahabat dan warganet lain juga melontarkan alasan yang sama. Dan memang opsi itulah yang banyak ajukan.

Akhirnya, sebagai apresiasi dan rasa terima kasih kami, logo tersebut jugalah yang akan kami gunakan mulai sekarang.

Penyebutan nama pun sedikit berubah. Dari Tazkiyah Tour menjadi Tazkiyah Global Mandiri. Atau dalam versi yang lebih singkat, cukup Tazkiyah saja.

Ini untuk ketujuh kalinya logo ini kami konteskan redesainnya. Karena kami yakin, tak ada yang permanen, kecuali perubahan. Persis seperti kata seorang filsuf.

Bahagia rasanya bisa mendapat saran dan gagasan dari para sahabat dan warganet. Mari sama-sama terus bergerak. Dinamis. Berubah kapan saja zaman membutuhkan itu. (*)

Oktober 28, 2019
Oktober 28, 2019

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bapak/Ibu yang baik hati, senang mengabarkan ini;

PT Tazkiyah Global Mandiri atau Tazkiyah Tour sedang melakukan redesain logo.

Sudah beberapa hari kontes redesain logo Tazkiyah Tour kami lakukan. Pesertanya banyak, dari berbagai kota di Indonesia. Sebab, kami menggelar kontes terbuka di sebuah platform desain paling laris. Siapa saja bisa memasukkan karyanya secara online.

Ini untuk ketujuh kalinya logo ini kami konteskan redesainnya. Karena kami yakin, tak ada yang permanen, kecuali perubahan. Persis seperti kata seorang filsuf.

Kali ini ada puluhan logo yang masuk. Bahagia kami melihat antusiasme itu. Para peserta bersaing sehat, mentransfer energi dari logo yang dibuatnya.

Namun akhirnya kami harus memilih. Sebuah logo yang asyik, huruf Y pada kata Tazkiyah dibuat dengan ilustrasi kepakan sayap burung garuda.

Akan tetapi, sejauh ini ada tiga versi pewarnaan sayap burungnya.

Nah, kini kami sangat membutuhkan bantuan Anda. Kira-kira mana yang lebih pas. Harap tinggalkan komentar. Bisa dengan hanya menyebutkan nomor, sesuai urutan pilihan logo dari atas.

Anda suka yang mana; 1, 2, atau 3? (*)

Oktober 26, 2019
Oktober 26, 2019

MADINAH – Turki sudah, Madinah sudah. Hari ini, Sabtu, 26 Oktober 2019 pagi waktu Saudi atau sore waktu Indonesia, jemaah Umrah Plus Tazkiyah Tour sudah mesti bergerak ke Mekah.

Dengan bus terbaru dari Qaid, rombongan sedang bersiap di depan hotel saat berita ini diketik.

Jemaah perempuan menyempatkan berfoto bersama dengan latar Kota Madinah. Semua berbaju putih bersih.

Kata mereka, bukan cuma baju yang putih bersih, hati juga. Sebab, mereka sudah akan menuju Mekah. Begitu tiba akan langsung ke pelataran Kakbah di Masjidilharam, melaksanakan tawaf, sai, hingga tahalul.

Rombongan dijadwalkan bakal berada di Mekah selama sepekan. Agenda kepulangan ke tanah air, Sabtu pekan depan. Terbuka lebar kesempatan bagi yang ingin umrah dua, tiga, atau berapa kali sesuai kemampuan fisik.

Rombongan kali ini termasuk dalam grup yang memilih rute plus Turki. Selama sepekan juga mereka menjejak negara yang berada di dua benua itu. Dari mengunjungi bangunan-bangunan kuno hingga gedung paling modern di Istanbul.

Grup Umrah Plus Turki by Tazkiyah Tour sudah dibuka lagi untuk pemberangkatan Januari 2019. Masih ada beberapa seat yang tersedia. Menuju Baitullah dengan terlebih dahulu mampir berwisata halal di Turki. Anda kah orangnya? (ama)