Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: info@tazkiyahtour.co.id
Februari 21, 2022

Utamakan Kebutuhan Singkirkan Keinginan, Tips Sukses Tabungan Haji Bagian 3

Tabungan Haji bisa menjadi pengobat rindu kepada Baitullah, dan ini sudah dibuktikan oleh Ibu Hj. Karmila.

Ibu Karmila bukanlah orang yang berasal dari keluarga yang mampu secara ekonomi. Ia berasal dari keluarga yang sangat sederhana di sebuah kampung di Kab. Gowa Sulawesi Selatan.

Bahkan orang tua ibu karmila meninggal dunia ketika ia masih kecil. Sehari – hari ia lalui dengan berjualan kue untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Namun sejak ia masih kecil, ia sudah berniat dan bermimpi ke tanah suci Mekkah. Niat dan mimpi ke tanah suci tidak pernah hilang. Beliau mempunyai prinsip selama kita berusaha dan berdoa insya Allah pasti akan ada jalan.

Hasil dari menjual kue selain untuk mencukupi kebutuhan sehari – harinya, sisanya ia sisihkan untuk menabung. Sampai kemudian tabungan itu cukup untuk mendaftar Haji Khusus pada tahun 2014 di PT. Tazkiyah Global Mandiri.

Setelah ia mempunyai porsi Haji Khusus, beliau menambah usahanya, yaitu dengan berjualan pakaian. Setiap hari ia mengendarai sepeda motornya berkeliling kampung menawarkan jualannya. Apabila hari ini tidak ada yang laku, besok beliau akan kembali berkeliling menawarkan jualannya.

Ibu Karmila tidak pernah berputus asa demi mencukupi kebutuhan keluarga serta niat dan keinginan ke tanah suci yang sangat kuat.  Ditengah usaha untuk mencukupi biaya pelunasan, beliau kembali diuji oleh Allah SWT.

Beliau divonis menderita kanker otak. Namun hal itu dilaluinya dengan penuh sabar dan menyerahkan segalanya kepada Allah SWT. Menjelang masa pelunasan haji beliau masuk rumah sakit untuk operasi, bahkan luka operasi belum sepenuhnya kering ketika beliau berangkat ke tanah suci.

Tabungan haji
Foto : Ibu Karmila

Dan akhirnya apa yang beliau idam – idamkan yakni berangkat ke Tanah Suci dengan fasilitas Haji Khusus bisa tercapai. Tepatnya, pada tahun 2019 beliau berangkat bersama rombongan haji khusus PT. Tazkiyah Global Mandiri.

Perjuangan Ibu Karmila mengajarkan kepada kita tentang kokohnya niat ke tanah suci ditengah berbagai macam cobaan hidup yang melanda. Ibu Hj. Karmila menerima semuanya dengan sabar, berdoa, dan terus berusaha. Sehingga, Ibu Hj. Karmila masih mampu mengatur keuanganya, kebutuhan keluarga tetap terpenuhi dan Tabugan Haji tetap terisi secara konsisten.

Oleh Karena itu, pada tulisan ini kami akan memberikan tips yang ke 3 (tiga) untuk sukses tabungan Haji yaitu ‘utamakan kebutuhan singkirkan keinginan’

Sahabat tazkiyah, pada 2 (dua) tulisan sebelumnya kita sudah belajar tentang pentingnya menyisihkan Rp. 25.000/hari. Dan kami JAMIN apabila konsisten menyisihkan 25.000/ hari selama 3 tahun pasti akan ke Tanah Suci.

Namun apakah di antara anda masih ada yang susah mengatur keuangannya sehingga belum mampu menyisihkan Rp. 25.000/hari?

Biasanya, yang dijadikan alasan adalah jumlah pendapatan harian atau pedapatan bulanan. Sahabat Tazkiyah, besar kecilnya pendapatan memang bisa mempengaruhi nominal yang akan disisihkan untuk Tabungan Haji. Namun jumlah pendapatan bukanlah penyebab utama.

Tapi penyebab utama untuk bisa konsisten dan terus menjaga komitment menyisihkan Rp. 25.000/hari atau Rp. 60.000/hari adalah kemampuan kita mengalahkan ego atau sikap konsumtif kita.

Berapapun besarnya pendapatan yang didapatkan setiap bulan atau setiap hari, jika tidak dibarengi dengan pengelolaan keuangan yang baik dan masih memiliki sifat konsumtif maka uang yang didapatkan pasti akan habis.

Tapi sebaliknya, meskipun yang didapatkan setiap hari atau setiap bulan tidak terlalu banyak, namun kita bisa menghindarkan diri kita dari sifat konsumtif maka pasti tabungan haji kita tetap terisi setiap hari.

Olehnya itu, sahabat Tazkiyah Coba identifikasi dan buat list berapa biaya rutin yang anda keluarkan setiap harinya, dan identifikasi peruntukan setiap dana yang sudah dikeluarkan. Maka jangan kaget kalau anda akan mendapatkan beberapa pengeluaran yang sesungguhnya bukanlah kebutuhan utama, tapi lebih dari sekedar memenuhi keinginan kita (sifat konsumtif).

Apalagi di zaman sekarang yang serba digital yang menawarkan kemudahan berbelanja. Tidak perlu keluar rumah semua bisa didapatkan, dan akhirnya tanpa disadari kita sudah mengeluarkan uang lebih dari Rp.25.000/hari atau lebih dari Rp.60.000/hari. Padahal andaikan jumlah tersebut dimasukkan di tabungan haji dalam jangka 3 TAHUN dijamin dapat menunaikan ibadah umrah atau dijamin dapat daftar haji plus.

Jadi hambatan utama seroang penabung bukanlah besar kecilnya pendapatan, tapi kemampuan seorang penabung mengalahkan keinginannya dan menghindarkan dirinya dari pola hidup konsumtif.

Demikianlah tips sukses tabungan haji bagian 3, semoga dapat menjadi inspirasi bagi para perindu Baitullah. Nantikan terus tips – tips selanjutnya yang bersumber dari pengalaman Jemaah PT. Tazkiyah Global Mandiri

Sumber Berita : https://www.youtube.com/watch?v=z_PnevOJknY

Bagikan :