Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: info@tazkiyahtour.co.id
Oktober 10, 2021

Keutamaan dan 3 Adab Ketika Menjenguk Orang Sakit Sesuai Syariat Islam

Menjenguk saudara muslim ketika ia sakit, merupakan kewajiban setiap muslim dalam memuliakan sesamanya. Berikut 3 Adab Ketika Menjenguk Orang sakit menurut ajaran islam.

Adab ketika menjenguk orang sakit

Salah satu amalan yang disyariatkan di dalam islam adalah menjenguk orang sakit. Bahkan, islam telah menjadikan saling mengunjungi ketika sakit sebagai hak muslim atas muslim yang lainnya. Hal ini telah ditegaskan dalam sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam :

حق المسلم على المسلم ستٌّ، قيل: ما هن يا رسول الله؟ قال: إذا لقيته فسلِّم عليه، وإذا دعاك فأجِبْه، وإذا استنصَحك فانصَح له، وإذا عطس فحمِد الله فشمِّته، وإذا مرِض فعُدْه، وإذا مات فاتَّبِعه

“Hak seorang muslim atas muslim yang lainnya ada enam. Beliau ditanya ‘Apa sajakah hak-hak itu wahai Rasulullah?’. Beliau menjawab ‘Jika engkau berjumpa dengannya, maka ucapkanlah salam kepadanya. Jika dia mengundangmu, maka penuhilah undangan tersebut. Jika dia meminta nasehatmu, maka nasehatilah dia. Jika dia bersin dan memuji Allah, maka doakanlah (yarhamukallah). Jika dia sakit, maka kunjungilah dia. Jika dia mati, maka ziarahilah jenazahnya.” (Diriwayatkan oleh Muslim [2162]).

Berdasarkan keterangan dari hadits di atas, tergambar betapa besarnya keutamaan mengunjungi sesama muslim yang sakit di dalam islam. Oleh karena itu, sepantasnya setiap muslim berupaya untuk bersungguh-sungguh menerapkan amalan yang mulia ini.

adab ketika menjenguk orang sakit

“Mengunjungi orang sakit merupakan perbuatan mulia, dan terdapat keutamaan yang agung, serta pahala yang sangat besar, dan merupakan salah satu hak setiap muslim terhadap muslim lainnya.

Baca Juga:  Traveling Ke Luar Negeri? Berikut 7 Hal Yang Wajib Kamu Cek!

Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda:

إِذَا عَادَ الرَّجُلُ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ مَشَى فِيْ خِرَافَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسَ فَإِذَا جَلَسَ غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَإِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ

Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih).

Terakhir, hendaknya orang yang membesuk mendoakan orang yang sakit:

لاَ بَأْسَ طَهُورٌ اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ

Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membersihkanmu dari dosa-dosa, Insya Alloh.” (HR. al-Bukhari).

Atau doa:

أَسْأَلُ اللَّهَ العَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ

Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, agar menyembuhkan penyakitmu.” (HR. at-Tirmidzi, dan Abu Daud)

Sumber: muslim.or.id

Adab-Adab Menjenguk Orang Sakit yang Perlu Diperhatikan

Saat menjenguk orang sakit, ada adab-adab yang hendaknya diperhatikan dalam hal ini. Adab-adab tersebut adalah sebagai berikut :

1. Mendoakan Kesembuhan

Sepantasnya bagi orang yang menjenguk untuk mendoakan kesembuhan bagi orang yang sakit. Hal ini telah dicontohkan langsung oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, yang mana beliau tidak pernah lupa mendoakan orang-orang sakit yang beliau jenguk.

Hal ini telah ditegaskan dalam hadits Abdullah bin Abbas Radhiallahu Anhuma, beliau berkata :

Baca Juga:  4 Cara Jitu Agar Bisa Menabung Untuk Umroh

كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا دخل على مريض يعوده قال: لا بأس طهور إن شاء الله

“Kebiasaan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam jika mengunjungi orang yang sakit, beliau berkata ‘Tidak apa-apa sakitmu, semoga menjadi penghapus dosamu.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari [3616], An-Nasa’I dalam Al-Kubra [7499], serta yang lainnya).

Demikian pula halnya ketika Beliau Shallallahu Alaihi Wasallam menjenguk Sa’ad bin Abi Waqqash Radhiallahu Anhu yang jatuh sakit. Ketika itu beliau mendoakannya dengan ucapan :

اللهم اشف سعداً ، ثلاثاً

“Ya Allah sembuhkanlah Sa’ad. Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali.” (Diriwayatkan Al-Bukhari [5659] dan Muslim [1628]).

2. Menjenguk Pada Waktu yang Tepat

Tidak ada ketetapan khusus terkait waktu menjenguk. Semuanya dikembalikan kepada kebiasaan dan ketentuan yang berlaku di tempat tersebut. Al-Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah Rahimahullah berkata :

ولم يكن من هدْيِه – عليه الصَّلاة والسَّلام – أن يخص يومًا من الأيام بعيادة المريض، ولا وقتًا من الأوقات، بل شَرع لأمته عيادة المريض ليلاً ونهارًا، وفي سائر الأوقات

“Tidak termasuk dari petunjuk beliau Shallallahu Alaihi Wasallam mengkhususkan satu hari tertentu untuk menjenguk orang sakit, tidak pula waktu tertentu. Bahkan beliau Shallallahu Alaihi Wasallam mensyariatkan bagi ummatnya untuk menjenguk orang sakit di malam hari dan di siang hari, dan pada seluruh waktu.” (Lihat Kitab Zaadul Ma’aad [1/497]).

Oleh karena itu, salah satu adab ketika menjenguk orang sakit yang perlu diperhatikan adalah melakukan kunjungan pada waktu yang tepat. Jika penjenguk datang di waktu yang kurang tepat, bisa saja kunjungan tersebut justru memberatkan pasien atau keluarganya.

3. Tidak Terlalu Lama Menjenguk

Adab ketika menjenguk orang sakit lainnya yang juga perlu diperhatikan adalah berapa lama waktu menjenguk orang sakit. Tidak ada ketentuan berapa lama waktu menjenguk orang sakit. Hanya saja, si penjenguk mesti memperhatikan waktu dengan seksama, agar tidak terlalu lama yang justru akan memberatkan orang yang sakit atau keluarganya.

Baca Juga:  Inilah 5 Kekuatan Doa yang Wajib Anda Ketahui

ينبغي أن لا يطيل الجلوس عند المريض , بل تكون الزيارة خفيفة حتى لا يشق عليه , أو يشق على أهله ، فإن المريض قد تمر به حالات أو أوقات يتألم فيها من المرض ، أو يفعل ما لا يحب أن يطلع عليه أحد ,

“Sepantasnya tidak terlalu lama menjenguk orang sakit. Bahkan hendaknya kunjungan tersebut ringan dan tidak memberatkannya atau memberatkan keluarganya. Karena terkadang ada waktu-waktu tertentu di mana orang sakit tersebut merasakan kesakitan akibat penyakitnya, atau mau melakukan sesuatu yang dia tidak suka jika dilihat orang lain. (Lihat kitab Haasyiah Ibni Qoosim [3/12] dan Asy-Syarhul Mumti’ [5/174]).

Selain ketiga adab ketika menjenguk orang sakit yang telah disebutkan di atas, sepantasnya juga orang yang sakit diajak bicara dengan lemah lembut, mengucapkan kalimat-kalimat yang bisa membangkitkan semangat dan harapannya untuk sembuh, dan adab-adab lainnya.

Ada baiknya juga bagi kita yang masih senantiasa diberi kesehatan oleh Allah subhanahu wataa’ala untuk memanfaatkannya sebaik-sebaiknya, dan berikhtiar memelihara kesehatan kita sebagai bentuk rasa syukur terhadap nikmat yang telah diberikan agar dapat beribadah secara maksimal seperti, melaksanakan sholat lima waktu secara berjamaah, berpuasa di bulan ramadhan, dan menunaikan ibadah haji atau umroh.

Bagikan :