Tim Media TazkiyahTour
Artikel Berita
MAKASSAR – Hari yang dinanti segera tiba. Sebanyak 126 jemaah haji khusus PT Tazkiyah Global Mandiri (Tazkiyah Tour) akan berangkat ke tanah suci. Dijadwalkan Senin pagi, 22 Juli 2019.
Tazkiyah Tour, agen perjalanan khusus yang sudah dua tahun ini memperoleh sertifikat ISO 9001:2015, pun melakukan rilis produk, Rabu, 17 Juli 2019 di Cafe IDI Kanrejawa, Jalan Topaz Raya, Panakkukang, Makassar.
Dihadiri para mitra kerja Tazkiyah Tour, serta rekan-rekan media.
Presiden Direktur Tazkiyah Tour, Ahmad Yani Fachruddin menuturkan, rilis produk sudah menjadi tradisi. Baik untuk pemberangkatan haji khusus seperti yang digelar ini, maupun umrah yang bisa berkali-kali dihelat dalam setahun.
“Ini juga merupakan standar ISO. Produk kita rilis terlebih dahulu sebelum diserahkan kepada jemaah,” ucap Ahmad Yani.
Para jemaah haji pun akan menerima detail layanan yang akan mereka dapatkan sebelum, selama, dan sepulang dari Arab Saudi. Mulai dari nama hotel, pesawat, bus, makanan, hingga hal-hal semisal waktu makan, ibadah, tur, dan lainnya.
Dalam akad (perjanjian) antara Tazkiyah Tour dengan jemaah juga disebutkan semua fasilitas. Seperti perlengkapan perjalanan, pelayanan kesehatan, manasik haji khusus, tour leader, asuransi perjalanan, asuransi jiwa, serta fasilitas tambahan lainnya.
“Pokoknya semua hal sudah tersusun rapi. Insyaallah Jemaah kita akan aman dan nyaman,” timpal Adnan Syahruddin, Managing Director Tazkiyah Tour.
Adnan menggarisbawahi soal asuransi. Jemaah haji khusus Tazkiyah Tour terlindungi oleh dua jenis asuransi. Masing-masing asuransi perjalanan dari Chubb Syariah yang antara lain berisi perlindungan kecelakaan diri hingga Rp100 juta hingga biaya mendatangkan anggota keluarga jika jemaah sakit dan dirawat di Saudi.
Ada juga asuransi jiwa dari Mandiri InHealth. Jemaah yang wafat dengan sebab apapun (sakit, kecelakaan) bakal mendapat pertanggungan sebesar Rp50 juta.
Istimewanya, kedua jenis asuransi tersebut berlaku hingga 25 Agustus 2019 pukul 16.00 Wita, atau sepekan setelah jadwal jemaah tiba di tanah air. Total ada tiga jenis asuransi untuk jemaah, sebab ada juga dari Kementerian Agama RI.
Jemaah haji khusus Tazkiyah Tour akan berada di Saudi selama 28 hari. Sehari sebelum berangkat, yakni 21 Juli 2019, seluruh jemaah akan diinapkan di Dalton Hotel, Makassar.
Mereka dijadwalkan tiba di tanah air pada Minggu, 18 Agustus 2019 atau bertepatan 17 Dzulhijjah 1440 Hijriah.
Ini adalah jemaah haji khusus angkatan ke-19, bertepatan dengan ulang tahun Tazkiyah Tour yang ke-19. Tazkiyah Tour didirikan pada 15 Dzulhijjah 1421 Hijriah dan langsung melaksanakan layanan haji khusus (haji plus waktu itu) dimusim berikutnya.
Tahun ini Tazkiyah Tour mengusung tagline “Haji Sehat dan Mabrur”. (*)
Tentang Tazkiyah Tour (tazkiyahtourco.id)
PT Tazkiyah Global Mandiri (Tazkiyah Tour) adalah sebuah perusahaan agen perjalanan umrah dan haji khusus. Didirikan pada 15 Dzulhijjah 1421 Hijriah atau 10 Maret 2001 di Mekah, Arab Saudi. Kini berkantor pusat di Kota Makassar dan memiliki perwakilan di sejumlah daerah, termasuk Jakarta.
Tazkiyah Tour adalah agen travel umrah dan haji khusus pertama di Indonesia yang meraih sertifikasi ISO. Perusahaan ini mendapatkan Sertifikat ISO 9001:2008 pada 22 Oktober 2016 dan kini bahkan sudah ter-update menjadi Sertifikat ISO 9001:2015.
Jika Anda ingin mengetahui informasi lebih lengkap terkait fasilitas, itinerary, dan harga dari produk haji khusus kami, silahkan kunjungi halaman Tazkiyahtour-Paket Haji Khusus.
MEKAH - Tiga hari jemaah haji Indonesia memasuki Kota Mekah. Petugas sektor khusus Masjidilharam bersiap. Terutama, kata Kabid Perlindungan Jemaah PPIH Arab Saudi, Jaetul Muchlis, untuk mengantisipasi jemaah pisah rombongan usai melaksanakan umrah wajib.
Jaetul menjelaskan, bagi jemaah haji Indonesia yang baru pertama kali datang ke Masjidilharam dan terpisah rombongan, jangan panik. Cukup mengarah ke enam titik yang ada di dalam dan luar masjid untuk bertemu dengan petugas haji Indonesia.
Tim sektor khusus yang disiapkan terdiri atas 37 personel. Berasal dari unsur perlindungan jemaah (linjam) yang merupakan personel TNI Polri, unsur bimbingan ibadah, serta tim Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (P3JH).
Ada dua titik pengawasan yang berada di dalam Masjidilharam. Titik pertama, area dekat Hijr Ismail. “Bisa juga patokannya tulisan besar berwarna coklat bertulis ‘Baabul Umrah’. Petugas akan ditempatkan di sini. Ini kita sebut sebagai Pos 5,” terang Jaetul dikutip tazkiyahtour.co.id dari situs resmi Kemenag.
Titik kedua, berada pada pintu menuju tempat sai atau yang dikenal dengan Masaa. Ini menjadi Pos 2 Sektor Khusus Haram.
“Usai tawaf, jemaah kita biasanya akan mengarah ke pintu ini untuk kemudian melaksanakan sai. Bila bingung akan mengarah ke mana, temui mereka yang berseragam petugas haji Indonesia di titik ini, dan mereka akan segera membantu,” pesannya.
Empat titik lain di luar Masjidilharam. Masing-masing di pintu keluar marwah yang menjadi pintu berakhirnya Sai, di depan Darul Arqam, di depan zam-zam tower, serta di depan hotel Dar Al Tawhid. “Petugas nanti akan mengarahkan jemaah kepada jalan terdekat menuju pemondokan,” kata Jaetul.
Penempatan jemaah haji berdasarkan zonasi yang pertama kali dilakukan kali ini, diharapkan Jaetul dapat membantu jemaah maupun petugas untuk lebih cepat mengenali arah pemondokan. (fit)
MADINAH - Gelombang pertama jemaah haji asal Indonesia berdatangan ke Kota Madinah. Mereka menginap di hotel yang rata-rata tak begitu jauh dari Masjid Nabawi (Markaziyah).
Namun, ada satu hal yang sangat tidak direkomendasikan oleh petugas haji. Yakni melepas alas kaki dalam perjalanan menuju masjid.
"Jangan membuka alas kaki sebelum pintu masjid karena khawatir kakinya melepuh. Amankan alas kaki, jangan sampai hilang," ujar Komandan Tim Gerak Cepat (TGC) PPIH Arab Saudi 2019 dr Erwinsyah Erick dilansir tazkiyahtour.co.id dari situs resmi Kemenag, Rabu (10/7/2019).
Ia mengatakan, suhu panas juga membuat lantai Masjid Nabawi menjadi panas. Karena itu jemaah harus memakai alas kaki dan diminta untuk melepasnya saat berada di depan pintu masjid.
Hal yang juga kerap terjadi adalah jemaah lupa menaruh sandal di pintu sebelah mana, sehingga terpaksa berjalan di lantai Masjid Nabawi yang tengah diterpa cuaca panas.
"Kaki jadi melepuh karena menginjak lantai yang panas. Untuk pulih butuh 5-10 hari. Kan kasihan jadi tidak bisa beribadah dengan maksimal," kata dia di Madinah.
Ia mengatakan bahwa di Masjid Nabawi yang juga merupakan sektor khusus (seksus), TGC akan sinergi dengan tim perlindungan jemaah (linjam) dan unsur lain siap memberikan layanan bagi jemaah di Masjid Nabawi.
"Tim posisinya menyebar. Kami saling komunikasi jika ada kejadian," ucapnya. Ia menginformasikan, kepada jemaah haji yang lupa menaruh alas kaki, atau kehilangan alas kaki bisa menghubungi sektor khusus di pintu 21, di sana disediakan sandal.
Ia juga mengimbau jemaah haji Indonesia agar tetap memperhatikan kesehatan diri. Selalu menyiapkan alat pelindung diri saat keluar hotel.
"Bawa payung, topi, masker atau apapun yang dapat melindungi diri dari paparan sinar matahari. Usahakan menyemprot wajah dengan air sesering mungkin. Jangan lupa banyak minum air putih yang tersedia di tiap tempat untuk mencegah dehidrasi," ucap Erick. (fit)
MAKASSAR - Sudah dua tahun PT Tazkiyah Global Mandiri (Tazkiyah Tour) mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015 untuk layanan haji khusus. Semakin ke sini, standar yang diaplikasikan pun semakin tinggi.
Musim haji 1440 Hijriah ini, jemaah haji khusus Tazkiyah Tour pun kian terlindungi.
Semua karena e-Hajj, sistem yang digunakan pemerintah Arab Saudi dan secara total dijalankan oleh Tazkiyah Tour.
Managing Director Tazkiyah Tour, Adnan Syahruddin menuturkan, secara sederhananya, e-Hajj adalah sistem yang menampung semua data layanan yang akan didapatkan jemaah haji di Arab Saudi nanti.
"Semua sudah ada di situ. Penerbangannya apa, busnya perusahaan mana, hotelnya di mana, makanannya disediakan siapa, sampai maktabnya," ujarnya, Selasa (9/7/2019).
e-Hajj berbentuk barcode ini, lanjutnya, membuat jemaah akan semakin nyaman dan aman. "Insyaallah para jemaah haji kita terlindungi. Tim kami baru saja kembali dari Saudi untuk mengurus semuanya," timpal Adnan.
Bahkan, imbuhnya lagi, rumah transit pun sudah harus masuk e-Hajj. Meski diverifikasi Kementerian Agama RI. Standarnya pun naik. Rumah transit minimal harus ada mejanya, teko untuk membuat kopi atau teh, kursi, dan lainnya. Mendekati fasilitas hotel.
Pihak travel pun menjadi lebih mudah dalam pengurusan di Saudi. Tak ada lagi dokumen-dokumen tebal yang mesti dibawa. Tidak perlu mengantongi uang tunai karena sudah sistem transfer.
Presiden Direktur Tazkiyah Tour, Ahmad Yani Fachruddin menuturkan, jemaah haji khusus Tazkiyah Tour kali ini sudah angkatan ke-19.
Sebanyak 126 jemaah haji khusus Tazkiyah Tour diagendakan berangkat 22 Juli. Dijadwalkan tiba kembali di tanah air 18 Agustus mendatang. (fit)
MAKASSAR - Atrium Mal Ratu Indah (MaRI) Makassar begitu riuh, Rabu (19/6/2019). Ibu-ibu majelis taklim, jemaah setia Tazkiyah Tour, dan pengunjung pusat perbelanjaan larut dalam acara yang dikemas Tazkiyah Tour bersama BNI Syariah.
Tajuknya "Product Update". Peluncuran paket-paket umrah Tazkiyah Tour untuk musim 2019-2020.
Namun hajatan berlangsung sangat meriah karena ada sejumlah rangkaian. Selain talkshow yang menghadirkan Presiden Direktur Tazkiyah Tour, Ahmad Yani Fachruddin, Syariah Relationship Officer BNI Syariah, Ade Setiadi, dan Sales Representative SilkAir Makassar, Muhammad Yunus, ada pula hiburan-hiburan.
Penyanyi kawakan Sulsel, Dian Ekawati, menampilkan beberapa lagu. Mulai dari yang kekinian ala Sabyan hingga lagu Bugis.
Suasana kian sorak-sorai saat tiba waktunya pengumuman undian satu paket umrah. MC Erick Alamsyah mengaduk-aduk perasaan hadirin dengan membuat candaan-candaan sebelum pencabutan nomor undian.
Hj Rahmatia dari Majelis Taklim Fastabiqul Khairat kemudian menjadi orang yang paling girang. Namanya yang naik. Umrah bersama Tazkiyah Tour bakal dia tunaikan.
Belum cukup, Tazkiyah Tour membagikan hadiah tabungan umrah untuk 10 orang. Masing-masing mendapatkan Rp1 juta.
Ahmad Yani Fachruddin bertutur, acara ini untuk semakin mendekatkan Tazkiyah Tour dengan masyarakat.
"Kita juga ingin membuat perubahan pola pikir. Jika selama ini orang yang berniat umrah mengutamakan mencari travel, sekarang mestinya ke bank terlebih dahulu," ucapnya.
Sebab, tambah Ahmad Yani, bank-lah yang merupakan lembaga keuangan. Bukan travel. Jadi, dana calon jemaah bisa aman.
"Nanti bank yang merekomendasikan travel mana yang baik dan sesuai," imbuh pehobi olahraga itu. (luzd)
COBA periksa mushaf Alquran di lemari atau meja rumah Anda. Kira-kira butuh berapa lama percetakan menyelesaikannya? Satu hari mungkin terlalu lama.
Tetapi Alquran yang satu ini berbeda. Nazeem Akhtar, sang pembuat mushaf masih berusia 30 tahun saat mulai menoreh ayat pertama tahun 1987. Proyek pribadi yang tak didasari apapun kecuali kecintaan kepada kitab suci itu baru selesai pada Januari 2018, saat Nazeem sudah berumur 62 tahun.
Mushaf itu kini mendapat kedudukan istimewa di The Holy Quran Exhibition atau Museum Alquran, Kota Madinah. Dari Masjid Nabawi, Anda hanya harus berjalan kaki sedikit ke arah barat. Tempat yang modern nan canggih yang berisi banyak Alquran, dari versi cetak hingga digital.
Lalu mengapa mushaf Nazeem mesti menghabiskan waktu lebih dari tiga dekade? Sebab dia menulisnya tidak menggunakan pulpen. Melainkan benang.
Huruf demi huruf dia jahit sambil tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang ibu rumah tangga. Dia menyisihkan waktu untuk melanjutkan sulaman, rata-rata setiap dini hari sampai menjelang salat Subuh.
Ketika tetangganya mungkin masih terlelap, dia sudah harus dalam konsentrasi tinggi. Itu lantaran karya yang dibuatnya bukanlah buku, tetapi kalimat-kalimat Allah. Tidak boleh ada satu bagian pun yang salah.
Dia selalu dalam keadaan wudu saat menyulam. Jarum dan benang baru akan digunakannya setiap selesai melakukan salat sunat dua rakaat. Ketika mulai menjahit pun dia basahi bibirnya dengan zikir. Apalagi, tentu saja, dia memang sedang tidak menjahit saja, tetapi sekalian mengaji pula. Merapal setiap huruf, kata, kalimat suci.
Nazeem melakukan itu di rumahnya, Gujarat, Pakistan. Dia membutuhkan 300 meter kain untuk mengakomodasi total 77.439 kata dalam Alquran.
Syadam Husein Abdullah, pemuda Indonesia yang menjadi salah satu petugas di The Holy Quran Exhibition bilang, mushaf Nazeem tidak satu. Semuanya ada sepuluh. Satu mushaf terdiri atas tiga juz.
"Berat keseluruhan 54 kilogram," ujar Syadam kepada jemaah umrah Tazkiyah Tour dan Sint Travel (anak grup Tazkiyah Tour), beberapa waktu lalu.
Lelaki asal Banjarmasin itu mengisahkan, Nazeem datang ke Madinah pada musim haji tahun lalu. Sebuah perjalanan yang juga dimaksudkannya untuk mengakhiri berbagai tawaran yang datang.
Nazeem mengaku buah tangannya itu telah diminta banyak orang di banyak tempat. Namun dia hanya mau mushaf yang setiap eksamplar memiliki panjang 22 inci dan lebar 15 inci itu disimpan di Madinah. Tepatnya di The Holy Quran Exhibition, bangunan yang sebenarnya juga belum berdiri cukup lama. Namun yang jelas jaraknya hanya beberapa meter dari makam manusia mulia, Nabi Muhammad saw.
Ketika kali pertama datang itu, Nazeem hanya membawa satu mushaf. Sembilan lainnya tetap di Pakistan. Mungkin jaga-jaga andai pengelola museum tidak berminat.
Namun karyanya itu terlalu monumental untuk ditolak. Sebuah ruangan bahkan dibuatkan khusus untuk menampung mushaf yang total memiliki 724 halaman tersebut.
Nazeem lalu datang tiga bulan kemudian. Membawa niat baik dan sembilan mushaf yang tak dia sertakan dalam perjalanan sebelumnya menjalankan rukun Islam kelima. Dan dia menolak imbalan.
Memang bukan uang yang Nazeem harapkan. Tetapi keberkahan. Kalaupun ada cita-cita manusiawinya, dia hanya ingin Alquran sulamannya itu terdaftar di Guinness Book of World Record. Agar kelak, bahkan ketika dirinya sudah tidak di dunia, namanya tetap tercatat sebagai orang yang melakukan hal semacam itu. Menjahitnya; menghabiskan seperdua hidupnya untuk itu.
Dalam sebuah wawancara yang bisa kita tonton di Youtube, perempuan dengan tindik kecil di hidung itu menceritakan saat dia membawa mushaf itu ke Madinah. Imam Masjid Nabawi hadir saat kitab dalam ukuran besar itu dimasukkan ke kotak kaca, di salah satu ruangan museum yang dingin dan harum.
"Itu hari terbaik dalam hidup saya," kata Nazeem. Basah pipinya mengatakan itu.
Jika Anda pernah mendengar kata "mahakarya", Alquran yang dikerjakan seorang diri oleh Nazeem, menghabiskan 84 kotak benang dan separuh dari usianya itu adalah sesungguh-sungguhnya mahakarya.
Berumrah atau berhajilah, sebab Anda bisa sekalian melihat langsung mushaf limited edition itu. Jangan lupa mengirim doa untuk sehat dan berkahnya hidup Nazeem. Dia terlalu baik untuk tidak kita jadikan inspirasi. (*)
Ditulis oleh Imam Dzulkifli
untuk tazkiyahtour.co.id