Tim Media TazkiyahTour
Artikel Berita
MAKASSAR - Lantai 3 kantor Tazkiyah Tour di Ruko Diamond No 11, Jalan AP Pettarani, Makassar, penuh lantunan indah, Kamis malam (25/7/2019). Di atas karpet hijau, bakda salat Magrib, manajemen dan karyawan serta tetamu terus melafalkan zikir.
Doa-doa digelar dengan khusyuk. Untuk kebaikan dunia akhirat keluarga besar Tazkiyah Tour, serta para mitra dan siapa saja yang terikat secara emosional dengan agen perjalanan umrah dan haji khusus ini.
Ketua PWNU Sulsel, KH Hamzah Harun Al Rasyid juga hadir pada hajatan istimewa ini. Dalam beberapa hari ke depan, KH Hamzah akan berangkat ke tanah suci, sebagai amirul hajj Indonesia, mendampingi Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin.
Secara khusus, ada pula doa untuk 126 jemaah haji khusus Tazkiyah Tour yang saat ini sudah berada di Mekah.
Saat zikir malam Jumat ini dilantunkan, rombongan calon haji itu baru saja menyelesaikan ziarah Kota Mekah dan sekitarnya. Mengunjungi Jabal Tsur, Jabal Rahmah (Arafah), Masjid Namirah, Muzdalifah, Mina, Jabal Nur, dan Masjid Ji'ranah (tempat miqat bagi jemaah yang ingin melaksanakan umrah kedua).
Presiden Direktur Tazkiyah Tour, Ahmad Yani Fachruddin, menuturkan, doa bersama di kantor Tazkiyah Tour akan terus digelar selama jemaah berada di tanah suci. Setiap Kamis malam.
"Kita saling mendoakan. Untuk keselamatan, kesehatan, kesejahteraan," tuturnya di sela acara yang dirangkaikan pembacaan Barzanji itu.
Sebelumnya, pada pelepasan jemaah haji khusus Tazkiyah Tour, Minggu malam lalu, Ahmad Yani juga sudah meminta kepada jemaah agar juga mendoakan perusahaan travel yang sudah akan mencapai usia ke-19 tahun ini.
"Semoga bisa terus eksis dan semakin banyak membawa manfaat untuk sebanyak-banyaknya orang dan lingkungan," tuturnya.
Doa dan barzanji diakhiri dengan makan bersama, lalu salat Isya berjemaah. (fit)
JIKA syarat pergi haji itu semata-mata uang, Daeng Saturi Loco M tidak akan berada dalam jajaran 126 jemaah haji khusus Tazkiyah Tour tahun ini.
Dia bukan orang kaya. Penghasilannya sebagai penjual sayur di Pasar Sungguminasa diakuinya tak banyak. Sekadar untuk makan dan memenuhi kebutuhan lain secara sederhana.
Yang dimiliki Daeng Saturi seutuhnya adalah niat. Perempuan kelahiran 1 Juli 1957 itu sudah lama membulatkan tekad; ingin ke tanah suci.
Pelan-pelan ibu tiga anak itu menabung. Setiap menutup kiosnya, dia tak lupa memasukkan uang ke celengan. "Kadang 20 ribu, kadang 50 ribu, pernah juga 100 ribu," ujarnya.
Setiap cukup sejuta rupiah, dia menyetornya ke bank. Hingga pada 2014 dia mantap mendaftar di Tazkiyah Tour. Haji khusus. Biayanya lebih mahal daripada haji reguler, beberapa kali lipat, tetapi Daeng Saturi lebih memilih di jalur itu.
Keinginannya tak lagi terbendung. Dia tidak sanggup menanti puluhan tahun. Memendam asa di daftar tunggu yang panjang. Setiap tahun geregetan melihat jemaah haji di tayangan televisi.
Dan tahun ini, Daeng Saturi benar-benar berangkat. Hanya lima tahun setelah dia menyetor uang muka senilai 4.000 dolar, sesuai regulasi Kemenag.
Dia sudah dua hari di Mekah. Saat tulisan ini diketik, Daeng Saturi baru saja selesai sarapan di lantai M2/M3 Pullman Grand Zamzam Hotel, dekat Masjidilharam.
Ketika saya mewawancarainya Minggu malam lalu di Dalton Hotel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, belasan jam sebelum pesawat menerbangkannya ke Jeddah, Daeng Saturi menangis. Tidak sampai terisak karena terlihat sangat berupaya dia tahan.
Namun tetap ada yang meleleh di pipinya saat menceritakan bahwa dia benar-benar berjuang untuk pergi haji. Termasuk berjuang selama ini untuk menghidupi anak-anaknya, hingga kini berhasil mengantar semua buah hatinya itu membangun keluarga masing-masing.
Daeng Saturi single parent sejak 30 tahunan lalu. Suaminya meninggal saat anak tertuanya baru berusia 4 tahun.
Dia tak pernah lagi menikah. Dia memilih larut dalam ikhtiar mencari rezeki untuk keluarganya. Pagi membuka kios, sore menutupnya, malam dalam kesunyian.
Bagi Daeng Saturi, tidak ada lagi yang lebih penting selain kebahagiaan anak dan cucu, serta bisa berhaji, berdoa sekhusyuk-khusyuknya di depan Kakbah.
"Apa yang Ibu paling ingin minta di sana?" Tanya saya. Saya bersiap mencatat jawabannya dengan sebuah pulpen berwarna merah muda.
"Kesehatan dan rezeki yang banyak dan berkah." Jawaban yang kemudian tidak saya tulis, tetapi hafal. Terlalu mudah menghafal sebuah kalimat yang datang dari hati.
Bagi pembaca tazkiyahtour.co.id, doakan Daeng Saturi bisa melakoni semua rangkaian ibadah hajinya dengan baik. Dia mungkin akan berkali-kali menangis di sana. Tetapi biarlah. Air mata itu toh hanya akan makin menguatkan tekanan doanya. Memohon pada-Nya. (*)
Imam Dzulkifli untuk tazkiyahtour.co.id
MAKASSAR - Pintu keberangkatan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin disesaki ratusan orang, Senin pagi (22/7/2019). Sebanyak 126 orang adalah jemaah haji Tazkiyah Tour. Ratusan lainnya adalah keluarga mereka, mengantar sejauh mungkin, hingga pandangan terhalang dinding bandara.
Haru tak tertahankan. Para jemaah memeluk dan mencium orang-orang yang akan ditinggalkannya, menuju tanah suci.
Darna Taking Icammiah, salah satu jemaah, terlihat berupaya keras menahan kesedihan. Tetapi berlinang jua air matanya.
Dirangkulnya satu per satu kerabat yang mengantar. Dikecupnya mereka. Darna, perempuan kelahiran Bilokka, 31 Desember 1963 berkali-kali menyeka muka.
Haru yang dirasakan Darna bukan cuma lantaran mesti terpisah dahulu dengan keluarga. Namun juga karena rezeki berhaji itu akhirnya dia dapatkan.
Dia tak pernah menyangka akan berangkat tahun ini. Tidak ada persiapan.
Hingga tiba-tiba ada satu dari 126 jemaah haji khusus Tazkiyah Tour yang tak bisa berangkat. Sedang hamil dan tidak mendapat rekomendasi tim dokter.
Muncullah nama Darna, yang di urutan 127 dalam daftar tunggu. Berkasnya pun dikebut. Visanya saja baru terbit 12 Juli 2019.
Darna pun menjadi salah satu orang yang terbang dari Makassar hari ini. Menuju Jeddah, lanjut Madinah.
Rombongan jemaah haji khusus Tazkiyah Tour bertolak dari Dalton Hotel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, hotel transit mereka. Sebelum berangkat, mereka diinapkan dan menjalani sesi makan malam serta doa bersama.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama RI, M Arfi Hatim, yang melepas jemaah mengucapkan selamat. Sebab, katanya, mereka adalah orang-orang pilihan.
“Bersyukurlah karena yang mengundang bapak dan ibu berhaji itu adalah langsung Allah Swt.,” ujarnya.
Dalam tausiahnya, Ketua PWNU Sulsel, KH Hamzah Harun Al Rasyid, juga menitikberatkan pada kelebihan para jemaah calon haji ini. Sudah beruntung mendapat porsi haji, punya punya keistimewaan. (fit)
MAKASSAR - Menghitung jam menuju perjalanan suci itu, Minggu (21/7/2019), 126 jemaah haji khusus Tazkiyah Tour berkumpul di Dalton Hotel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar. Makan malam dan doa bersama sebelum berangkat Senin pagi (22/7/2019).
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama RI, M Arfi Hatim, yang melepas jemaah mengucapkan selamat. Sebab, katanya, mereka adalah orang-orang pilihan.
"Bersyukurlah karena yang mengundang bapak dan ibu berhaji itu adalah langsung Allah Swt.," ujarnya.
Arfi berpesan tiga hal. Jaga niat, jaga kondisi, jaga nama baik Indonesia.
Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Sulsel, Anwar Abubakar menyebut, haji khusus Tazkiyah Tour ini sangat membantu. Sebab, bisa mengakomodasi orang-orang yang tak bisa berhaji lewat jalur reguler dalam waktu singkat.
"Di Bantaeng misalnya, kalau kita daftar sekarang, 41 tahun ke depan baru bisa berangkat," tutur Anwar.
Dalam tausiahnya, Ketua PWNU Sulsel, KH Hamzah Harun Al Rasyid, juga menitikberatkan pada kelebihan para jemaah calon haji ini. Sudah beruntung mendapat porsi haji, punya punya keistimewaan.
"Dalam hadis disebutkan, doa orang yang berhaji pasti dikabulkan. Permohonan maafnya kepada Allah pasti diwujudkan."
Tazkiyah Tour mengusung tema "Haji Sehat dan Mabrur". Tim dokter serta pembimbing benar-benar dimaksimalkan untuk melayani jemaah.
"Selama tiga bulan ini, dokter kita bekerja keras untuk mengantar para jemaah ke kondisi prima," ucap Ahmad Yani Fachruddin, Presiden Direktur Tazkiyah Tour.
Dalam rombongan jemaah haji khusus Tazkiyah Tour ikut serta dua orang dokter, dr Wachyudi Muchsin dan dr Dewi Setiawati Muchsin. Dua bersaudara itu menyiapkan dua koper obat-obatan dan nomor ponsel yang bisa setiap saat ditekan jemaah yang membutuhkan bantuan
Pelepasan jemaah haji khusus Tazkiyah Tour juga dihadiri Vice President PT Mutu Agung Lestari, Irham Budiman. Mutu Agung adalah lembaga yang menerbitkan sertifikat ISO 9001:2015 untuk layanan umrah dan haji khusus Tazkiyah Tour. (fit)
MAKASSAR - Hari yang dinanti 126 jemaah haji khusus Tazkiyah Tour itu kian dekat. Senin (22/7/2019), mereka akan menuju tanah suci melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Minggu (21/7/2019), jemaah yang berasal dari berbagai daerah di Sulsel itu sudah harus kumpul di Makassar. Di hotel transit yang disediakan Tazkiyah Tour, yakni Dalton Hotel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Sudiang.
Manajer Layanan Luar Negeri Tazkiyah Tour, Ahmad Made "Dion" Ali menuturkan, jemaah akan check in di Dalton mulai pukul 14.00 Wita.
"Acara pelepasan jemaah digelar usai salat Magrib berjemaah. Tetapi karena rata-rata jemaah berasal dari daerah yang cukup jauh, harus cepat masuk hotel. Minimal bisa istirahat sejenak sebelum mengikuti acara," ujarnya, Sabtu (20/7/2019).
Jemaah haji khusus Tazkiyah Tour paling banyak dari Makassar dan Gowa. Ada juga dari Wajo dan beberapa kabupaten lain di Sulsel. Sisanya dari Morowali dan Nunukan.
Acara pelepasan akan dibuat khidmat, namun semarak. Ada tilawah dan tausiah. Khusus tausiah, bakal dibawakan oleh KH Hamzah Harun Al Rasyid, Ketua Tanfidziyah PWNU Sulsel.
Penyanyi kawakan Sulsel, Dian Ekawaty, juga akan tampil. Membawakan beberapa lagu religi.
Pelepasan jemaah haji khusus Tazkiyah Tour akan dilakukan oleh Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama RI, M Arfi Hatim.
Jemaah akan menginap semalam di Dalton sebelum bertolak ke bandara, keesokan paginya.
Beberapa hari lalu, Tazkiyah Tour, agen perjalanan umrah dan haji khusus yang sudah memperoleh sertifikat ISO 9001:2015 itu melakukan rilis produk.
Managing Director Tazkiyah Tour, Adnan Syahruddin menuturkan, rilis produk sudah menjadi tradisi. Baik untuk pemberangkatan haji khusus seperti yang digelar ini, maupun umrah yang bisa berkali-kali dihelat dalam setahun.
“Ini juga merupakan standar ISO. Produk kita rilis terlebih dahulu sebelum diserahkan kepada jemaah,” ucap Adnan.
Jemaah haji khusus Tazkiyah Tour terlindungi oleh dua jenis asuransi. Masing-masing asuransi perjalanan dari Chubb Syariah yang antara lain berisi perlindungan kecelakaan diri hingga Rp100 juta hingga biaya mendatangkan anggota keluarga jika jemaah sakit dan dirawat di Saudi.
Ada juga asuransi jiwa dari Mandiri InHealth. Jemaah yang wafat dengan sebab apapun (sakit, kecelakaan) bakal mendapat pertanggungan sebesar Rp50 juta.
Istimewanya, kedua jenis asuransi tersebut berlaku hingga 25 Agustus 2019 pukul 16.00 Wita, atau sepekan setelah jadwal jemaah tiba di tanah air. Total ada tiga jenis asuransi untuk jemaah, sebab ada juga dari Kementerian Agama RI.
Jemaah haji khusus Tazkiyah Tour akan berada di Arab Saudi selama 28 hari. Sehari sebelum berangkat, yakni 21 Juli 2019, seluruh jemaah akan diinapkan di Dalton Hotel, Makassar.
Mereka dijadwalkan tiba di tanah air pada Minggu, 18 Agustus 2019 atau bertepatan 17 Dzulhijjah 1440 Hijriah.
Ini adalah jemaah haji khusus angkatan ke-19, bertepatan dengan ulang tahun Tazkiyah Tour yang ke-19. Tazkiyah Tour didirikan pada 15 Dzulhijjah 1421 Hijriah dan langsung melaksanakan layanan haji di musim berikutnya. (fit)
MAKASSAR - Rilis produk Haji Khusus Tazkiyah Tour, Rabu (15/7/2019) sudah dua hari berlalu. Namun kebahagiaan masih terus terasa. Terutama karena produk tersebut kemudian mendapat sangat banyak apresiasi. Bahkan viral di berbagai platform online.
Presiden Direktur Tazkiyah Tour, Ahmad Yani Fachruddin menuturkan, produk Haji Khusus yang pihaknya rilis dibicarakan di mana-mana. "Semua tak lepas dari support para mitra," ujarnya, Jumat (19/7/2019).
Ahmad Yani secara khusus juga mengucap terima kasih kepada rekan-rekan media se-Makassar. "Saya membaca sangat banyak berita mengenai rilis produk kita. Terima kasih saya khaturkan," imbuhnya.
Menurut dia, semangat yang diusung Tazkiyah Tour memang nyaris sama dengan yang media tunjukkan selama ini, yakni berupaya memberi yang terbaik untuk terus mendapat kepercayaan dari masyarakat. (fit)
Berikut beberapa liputan media terkait rilis produk Haji Khusus Tazkiyah Tour:
https://makassar.terkini.id/dua-asuransi-lindungi-126-jemaah-haji-khusus-tazkiyah-tour/
https://fajar.co.id/2019/07/17/jemaah-haji-khusus-tazkiyah-tour-dapat-jaminan-layanan/
https://tazkiyahtour.co.id/2019/07/17/tazkiyah-tour-rilis-produk-haji-khusus-ini-daftar-fasilitas-yang-dinikmati-jemaah/
https://www.rakyatsulsel.co/2019/07/17/126-jemaah-haji-khusus-tazkiyah-tour-terlindungi-dua-jenis-asuransi/
http://ekonomi.djournalist.com/read/2019/07/17/4473/tazkiyah-tour-berangkatkan-126-jamaah-calon-haji