MEKAH – Museum ini dibangun belum begitu lama. Baru 20 tahun lebih. Tetapi keberadaannya mampu mempertautkan masa ke masa.
Lokasinya di Mekah. Museum Imarat Al-Haramain Asy-Syarifain namanya. Senin, 6 November 2019 pagi waktu Saudi atau siang waktu Indonesia, jemaah umrah Tazkiyah Global Mandiri mengunjungi tempat ini.
Begitu bersemangat jemaah berkeliling. Melihat benda-benda yang menjadi tanda perkembangan Masjidilharam dan Masjid Nabawi.
Museum seluas 400 meter persegi ini terbagi dalam dua ruang besar, ruang koleksi Mekah dan Madinah.
Koleksi Masjidilharam seperti menara-menara tempo dulu yang terbuat dari tembaga hingga tangga masuk Kakbah. Ada pula contoh potongan kayu penyangga kubus suci itu dari tahun 65 Hijriah. Itu koleksi tertua museum ini.
Jemaah juga akhirnya tahu bahwa dahulu orang mengambil air zamzam dengan cara menimba. Belum dengan alat penyedot canggih seperti sekarang.
Untuk koleksi Nabawi ada foto-foto Kota Madinah tempo dulu dan pembangunan Masjid Nabawi. Juga sejumlah koleksi manuskrip dan salinan manuskrip Alquran. Ada salinan mushaf zaman Utsman yang hurufnya belum ada titik dan harakatnya.
Dibimbing KH Anwar Sadat, jemaah begitu antusias hingga tak terasa waktunya kembali ke hotel. Besok, agendanya tur kota Mekah. Mengunjungi beberapa lokasi, di antaranya Jabal Tsur dan Jabal Rahmah. (fit-sur)