MAKASSAR – Pintu keberangkatan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin disesaki ratusan orang, Senin pagi (22/7/2019). Sebanyak 126 orang adalah jemaah haji Tazkiyah Tour. Ratusan lainnya adalah keluarga mereka, mengantar sejauh mungkin, hingga pandangan terhalang dinding bandara.
Haru tak tertahankan. Para jemaah memeluk dan mencium orang-orang yang akan ditinggalkannya, menuju tanah suci.
Darna Taking Icammiah, salah satu jemaah, terlihat berupaya keras menahan kesedihan. Tetapi berlinang jua air matanya.
Dirangkulnya satu per satu kerabat yang mengantar. Dikecupnya mereka. Darna, perempuan kelahiran Bilokka, 31 Desember 1963 berkali-kali menyeka muka.
Haru yang dirasakan Darna bukan cuma lantaran mesti terpisah dahulu dengan keluarga. Namun juga karena rezeki berhaji itu akhirnya dia dapatkan.
Dia tak pernah menyangka akan berangkat tahun ini. Tidak ada persiapan.
Hingga tiba-tiba ada satu dari 126 jemaah haji khusus Tazkiyah Tour yang tak bisa berangkat. Sedang hamil dan tidak mendapat rekomendasi tim dokter.
Muncullah nama Darna, yang di urutan 127 dalam daftar tunggu. Berkasnya pun dikebut. Visanya saja baru terbit 12 Juli 2019.
Darna pun menjadi salah satu orang yang terbang dari Makassar hari ini. Menuju Jeddah, lanjut Madinah.
Rombongan jemaah haji khusus Tazkiyah Tour bertolak dari Dalton Hotel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, hotel transit mereka. Sebelum berangkat, mereka diinapkan dan menjalani sesi makan malam serta doa bersama.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama RI, M Arfi Hatim, yang melepas jemaah mengucapkan selamat. Sebab, katanya, mereka adalah orang-orang pilihan.
“Bersyukurlah karena yang mengundang bapak dan ibu berhaji itu adalah langsung Allah Swt.,” ujarnya.
Dalam tausiahnya, Ketua PWNU Sulsel, KH Hamzah Harun Al Rasyid, juga menitikberatkan pada kelebihan para jemaah calon haji ini. Sudah beruntung mendapat porsi haji, punya punya keistimewaan. (fit)