Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Category Archives: Peristiwa

Februari 12, 2024

Tanah Haram Makkah adalah salah satu tempat paling suci dalam agama Islam. Tanah haram berlokasi di Makkah dan menjadi tujuan utama ibadah haji dan umrah bagi umat Islam di seluruh dunia.

Tanah haram menjadi tempat bersejarah bagi umat muslim karena memiliki makna yang cukup mendalam. Bagi umat muslim hendaknya mengetahui tentang tanah haram.

Berikut penjelasan mengenai sejarah, larangan, serta keutamaan tanah haram bagi umat islam.

Kenapa Makkah Disebut Tanah Haram

Makkah disebut tanah harom karena merupakan tanah yang dimuliakan oleh Allah. Tanah haram dalam bahasa arab disebut dengan Haramu Amnin (Haram yang aman).

Selain itu, hanya orang muslim yang boleh tinggal di wilayah tanah harom karena dianggap suci. Hal itulah yang membuat Makkah juga disebut sebagai tanah suci. Sedangkan orang non muslim tidak boleh memasuki wilayah tanah haram.

Tanah suci/haram itu sendiri menjadi kawasan penting bagi orang muslim di daerah Makkah. Sehingga berlaku hukum – hukum syariat tertentu.

Di tempat ini juga dibangun Ka’bah. Setiap amalan baik yang dilakukan di tempat ini akan digandakan 100.000 kali. Begitupun sebaliknya, niat buruk juga akan langsung dicatat meskipun belum sampai melakukannya.

Sejarah Tanah Haram Makkah

Sebelum adanya islam di Makkah, masyarakat Arab sudah mengenal istilah haram dan menerapkannya dengan menjaga kesucian tanah di wilayah tersebut.

doa masuk tanah haram makkah
Source: Channel Youtube Islamic Guidance

Caranya dengan tidak melakukan peperangan, pertumpahan darah, dan pembunuhan. Hal ini mereka lakukan sesuai dengan sunnah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.

Pada saat itu, sebagian orang Arab yang masuk ke haram Makkah dengan menanggalkan pakaiannya dengan alasan pakaian tersebut sudah digunakan untuk melakukan dosa.

Begitupun orang Yahudi yang melepaskan alas kaki mereka ketika masuk ke haram Makkah. Hal tersebut dilakukan semata untuk menjaga kesucian tanah suci/haram Makkah.

Namun setelah islam pertama kali menguasai Kota Makkah, dilakukanlah haji untuk pertama kali di Mekkah. Kemudian, Rasulullah mengirim Abu Bakar untuk menjadi pimpinan haji.

Pada saat itu, semua orang masih diperbolehkan untuk ikut haji di Makkah, termasuk orang kafir. Sampai Rasulullah mendapatkan wahyu dari Allah yaitu Surat At – Taubah ayat 28 yang menyampaikan bahwa tidak boleh ada orang kafir berada di tanah suci/haram Makkah.

Batas Tanah Haram

Batas tanah suci/haram sudah ditentukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Berikut batas tanah suci/haram berdasarkan Imam An-Nawawi rahimahullah:

  • Dari Madinah ada di Tan’im berjarak 3 mil (kurang lebih 6 km) dari Mekah. Di wilayah ini juga dibangun Masjid Aisyah
  • Dari Arafah di lembah Namirah berjarak 7 mil dari Mekah.
  • Dari jalur Yaman terletak di ujung Adhati Libn berjarak 7 mil dari Mekah
  • Dari Jalur Irak di bukit Bil Maqtha berjarak 7 mil dari Mekah
  • Dari jalan Ji’ranah di perkampungan Alu Abdullah bin Khalid berjarak 9 mil dari Mekah
  • Dari jalur Jeddah, potongan A’syasy berjarak 10 mil dari Mekah.

Hitungan mil pada batas tanah suci/haram di atas dihitung dari Hajar Aswad.

Perlu diketahui batas tanah suci/haram di Tan’im berada di perkampungan Suqya, yang sekarang lebih dikenal dengan Masjid Aisyah. Jadi, tanah haram berada di antara Ka’bah dan Tan’im, sedangkan Tan’im itu sendiri termasuk tanah halal.

Batas tanah haram Mekahsekarang ditandai dengan adanya bangunan menyerupai gapura yang dilengkapi tulisan sebagai informasi untuk masyarakat.

Daerah yang berada di luar tanda tersebut termasuk tanah halal, sehingga tidak berlaku hukum – hukum yang terkait dengan tanah suci/haram.

Larangan di Tanah Haram

Larangan di tanah suci/haram Makkah diatur dalam fikih. Berikut hal – hal yang tidak boleh dilakukan di tanah haram.

tanah haram

  1. Non muslim tidak boleh menetap di tanah suci/haram
  2. Wajib melakukan ihram untuk orang haji yang hendak masuk ke Mekah. Bagi orang yang sering berlalu lalang (misalnya sopir) tidak perlu ihram.
  3. Tidak boleh membunuh hewan – hewan tertentu. Hewan yang boleh dibunuh adalah unta, sapi, kambing, serta hewan – hewan berbahaya seperti ular, kalajengking, dan hewan berbahaya lainnya.
  4. Tidak boleh menyakiti tumbuhan seperti menebang pohon, mengambil daun, dan sebagainya. Namun para fakih mengecualikan beberapa tanaman bisa dipetik seperti kurma, jeruk, dan tanaman lain yang dirawat manusia.
  5. Tidak boleh makan daging hewan yang diburu secara ilegal di tanah haram.
  6. Tidak boleh membawa senjata dan peperangan hingga pertumpahan darah.
  7. Tidak boleh membawa tanah, batu, atau kerikil keluar dari tanah suci/haram.
  8. Tidak boleh mengambil barang temuan milik orang lain di tanah suci/haram.
  9. Dilarang masuk ke tanah suci/haram dengan tujuan untuk berlindung dari hukuman atau kejahatan yang dilakukan di luar tanah suci/haram.
  10. Tidak boleh membuang sampah sembarangan.
  11. Tidak boleh merekam video terlalu lama.
  12. Tidak boleh mengibarkan spanduk tertentu yang menunjukkan suatu identitas kelompok atau individu.
  13. Tidak boleh merokok.
  14. Dan lain – lain.

Non Muslim Masuk Tanah Haram

Non muslim dilarang masuk ke tanah suci/haram. Larangan ini turun langsung dari firman Allah dalam Surat At – Taubah ayat 8 yang berbunyi.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّمَا ٱلْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلَا يَقْرَبُوا۟ ٱلْمَسْجِدَ ٱلْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَٰذَا ۚ وَإِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيكُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦٓ إِن شَآءَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (Q.S At – Taubah ayat 28).

Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa orang – orang musyrik atau orang kafir termasuk najis, sehingga tidak boleh masuk ke tanah suci/haram. Tanah suci/haram merupakan tanah suci yang hanya diperuntukkan untuk orang muslim.

Selain larangan dari Allah, larangan non muslim masuk ke tanah suci/haram adalah untuk menjaga keamanan orang muslim dalam menjalankan ibadah.

Orang non muslim yang tertangkap masuk ke tanah suci/haram akan ditangkap oleh pihak berwenang. Pihak Arab Saudi juga menerapkan hukuman mati jika penyusup tersebut termasuk teroris.

Doa Masuk Tanah Haram

Calon jama’ah haji yang hendak memasuki tanah suci/haram dianjurkan untuk membaca do’a khusus. Hal ini sebagai bentuk rasa syukur dan untuk mendapatkan pahala dari Allah.

doa masuk tanah haram

Berikut do’a masuk tanah haram yang dianjurkan oleh sebagian ulama’:

اللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيْفًا وَتَعْظِيْمًا وَعِزَّةً وَمَهَابَةً وَزِدْ مِنْ شَرَفِهِ وَعَظِّمْهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوْ اِعْتَمَرَهُ، تَشْرِيْفًا وَتَعْظِيْمًا وَتَكْرِيْمَا وَبِرًّا، اَللهم هَذَا حَرَمُكَ فَحَرِّمْ لَحْمِيْ وَدَمِيْ عَلَى النَّارِ، اللهم قِنِيْ عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ، اللهم آمِنِّيْ مِنْ غَضَبِكَ وَعِقَابِكَ

Artinya: Ya Allah, tambahkanlah Baitullah ini kemuliaan, keagungan dan kewibawaan, tambahkanlah kemuliaannya, agungkanlah ia dari orang yang haji atau umrah menujunya, muliakan, agungkan dan baguskan. Ya Allah, ini adalah tanah haram-Mu, maka haramkanlah daging dan darahku atas neraka. Ya Allah, jagalah aku dari siksa-Mu, di hari Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu. Ya Allah, amankanlah aku dari kemurkaan dan siksaMu.

Keutamaan Tanah Haram

Tanah suci/haram merupakan wilayah yang mulia. Banyak orang dari berbagai penjuru datang ke tanah suci/haram, sehingga banyak keutamaan tanah haram. Berikut beberapa keutamaannya:

  1. Di Makkah terdapat Baitullah

Rumah pertama yang menjadi tempat ibadah bagi kaum muslim adalah Baitullah. Hal ini tercantum dalam QS. Ali Imran ayat 96 yang artinya “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah”.

  1. Dijadikan tempat yang aman

Tanah suci/haram sangat ketat akan aturan. Orang – orang yang masuk ke tanah haram harus mematuhi peraturan yang berlaku. Hal ini menjadikan tanah suci/haram sebagai tempat yang aman bagi orang yang memasukinya.

  1. Tidak bisa dimasuki Dajjal

Tanah suci/haram (Makkah dan Madinah) menjadi tempat yang tidak bisa dimasuki Dajjal karena dijaga oleh dua malaikat.

Hingga akhir zaman nanti, Dajjal akan terus berusaha memasuki dua tempat tersebut. Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits yang artinya

Dajjal tidak akan memasuki empat masjid: masjid Ka’bah (masjidil Haram), masjid Rasul (masjid Nabawi), masjid Al Aqsho’, dan masjid Ath Thur.” (HR. Ahmad 5: 364. Kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth, sanad hadits ini shahih).

Tanah suci/haram Makkah menjadi wilayah yang sangat dihormati dan dianggap suci oleh umat Islam di seluruh dunia. Melalui serta keutamaan yang dimilikinya, Tanah Haram Makkah menjadi tempat yang penting untuk meningkatkan iman dan ibadah umat muslim di seluruh dunia.

 

Februari 6, 2024

Terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama tentang apakah seseorang dapat menggabungkan niat puasa rajab sekaligus qadha Ramadhan.

Ini merupakan isu fiqih yang menarik karena melibatkan pemahaman tentang niat dalam ibadah dan bagaimana niat tersebut mempengaruhi keabsahan dan pahala puasa.

Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan Apakah Boleh?

Rajab adalah salah satu dari empat bulan yang dihormati dalam Islam, dan secara luas dianggap sebagai bulan ketiga terutama untuk berpuasa, setelah Ramadhan dan Muharram.

Dalam urutan kalender Hijriyah, Rajab berada tepat sebelum Ramadhan, dengan hanya bulan Sya’ban yang memisahkannya.

Banyak orang, khususnya wanita yang memiliki tanggungan puasa qadha dari Ramadhan sebelumnya karena alasan tertentu seperti haid, mulai mengqadha puasa mereka di bulan Rajab untuk menghindari kewajiban membayar fidyah.

Puasa Rajab dianjurkan sebagai bagian dari puasa sunnah di bulan-bulan suci. Syekh Ibnu Hajar, dalam kitab Fatawi-nya, mengutip hadis dari Abu Dawud bahwa Nabi Muhammad SAW merekomendasikan puasa selama bulan-bulan suci, termasuk Rajab.

 رَوَى أَبُوْ دَاوُدَ أَنَّهُ صلى اللَّهُ عليه وسلم نَدَبَ الصَّوْمَ في الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ وَرَجَبُ أَحَدُهَ

Artinya: “Abu Dawud meriwayatkan bahwa Rasulullah saw menganjurkan puasa di dalam bulan-bulan mulia, dan Rajab termasuk salah satunya.” (HR. Abu Dawud). (Ibnu Hajar Al-Haitami, Fatawil Fiqhiyyah Al-Kubro [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2018] juz II, halaman 23)   

Selanjutnya, Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fathul Muin menekankan bahwa Rajab adalah salah satu bulan terbaik untuk berpuasa setelah Ramadhan, menurut urutan keutamaan.

فَرْعٌ) أَفْضَلُ الشُّهُوْرِ لِلصَّوْمِ بَعْدَ رَمَضَانَ الْأَشْهُرُ الْحُرُمُ وَأَفْضَلُهَا الْمُحَرَّمُ ثُمَّ رَجَبُ ثُمَّ الْحِجَّةُ ثُمَّ الْقَعْدَةُ

Artinya: “(Cabang) bulan yang paling utama untuk puasa setelah Ramadhan adalah bulan-bulan mulia, dan yang paling utama adalah bulan Muharram, kemudian Rajab, kemudian Dzulhijjah kemudian Dzulqo’dah.” (Zainuddin Al-Malibari, Fathul Muin [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 1998]  halaman 95)

Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa puasa Rajab termasuk dari puasa yang disunnahkan dalam waktu tertentu, sebagaimana puasa tasu’a, asyura’ dan 6 hari Syawal.    

Ketika membahas mengenai menggabungkan niat puasa rajab sekaligus qadha Ramadhan terdapat dua pendapat utama. Beberapa ulama mutakhir memandang bahwa kedua jenis puasa tersebut sah dan memberikan pahala masing-masing.

Sebaliknya, Imam An-Nawawi, dalam kitab Al-Majmu’, berargumen bahwa berniat untuk dua tujuan sekaligus (puasa sunnah Rajab dan qadha atau nadzar) mengakibatkan keduanya tidak sah dan tidak mendapatkan pahala.

فَرْعٌ) أَفْتَى جَمْعٌ مُتَأَخِّرُوْنَ بِحُصُولِ ثَوَابِ عَرَفَةَ وَمَا بَعْدَهُ بِوُقُوْعِ صَوْمِ فَرْضٍ فِيْهَا خِلَافًا لِلْمَجْمُوْعِ وَتَبِعَهُ الْأَسْنَوِي فَقَالَ إِنْ نَوَاهُمَا لَمْ يَحْصُلْ لَهُ شَيْءٌ مِنْهُمَا قَالَ شَيْخُنَا كَشَيْخِهِ وَالَّذِي يَتَّجِهُ أَنَّ الْقَصْدَ وُجُوْدُ صَوْمٍ فِيْهَا فَهِيَ كَالتَّحِيَّةِ فَإِنْ نَوَى التَّطَوُّعَ أَيْضًا حَصَلَا وَإِلَّا سَقَطَ عَنْهُ الطَّلَبُ

Artinya: “(Cabang) sejumlah Ulama Mutaakhkhirin mengeluarkan fatwa tentang diperolehnya pahala puasa ‘Arafah dan puasa sunnah berikutnya (seperti puasa tasu’a, asyura’ dan 6 hari Syawal) dengan melakukan puasa fardlu di dalamnya, berbeda dengan pendapat kitab Majmu’ dan diikuti oleh Al-Asnawi. Ia mengatakan, jika seseorang niat keduanya (puasa ‘Arafah dan puasa fardlu) maka keduanya tidak diperoleh (tidak sah). Pendapat guru kami, sebagaimana pendapat gurunya mengatakan, hal yang dikedepankan bahwa yang dimaksud adalah adanya puasa pada hari ‘Arafah, maka puasa ‘Arafah itu seperti shalat tahiyatul masjid, jika seseorang (dalam waktu yang sama) juga niat Sunnah (lain) maka keduanya mendapat pahala, jika tidak diniati, maka gugur anjurannya.”  

Perbedaan pendapat ini terjadi karena adanya perbedaan sudut pandang, terutama dalam hal menilai puasa di bulan Rajab apakah termasuk dianjurkan secara khusus atau yang terpenting melaksanakan puasa dalam waktu tersebut.

Para ulama muta’akhirin berpendapat bahwa yang terpenting dalam puasa ‘Arafah dan yang serupa adalah melaksanakannya pada waktu yang ditentukan.

Ini mirip dengan shalat taḫiyatul masjid, di mana yang penting adalah melakukan shalat setelah memasuki masjid, bisa jadi dengan niat khusus taḫiyatul masjid atau niat lain, seperti shalat sunnah qobliyah atau shalat wajib.

Namun, Imam Nawawi menegaskan bahwa puasa ‘Arafah dan yang serupa memerlukan niat khusus dan tidak cukup hanya dengan puasa lainnya, sama halnya dengan shalat sunnah rawatib, qobliyyah dan ba’diyyah yang harus diniatkan secara khusus dan tidak bisa digabungkan niatnya dengan shalat lain.

Berdasarkan hal ini, Imam Nawawi menyatakan bahwa menggabungkan niat puasa rajab sekaligus qadha Ramadhan adalah tidak sah.

Dari uraian tersebut, kita dapat menyimpulkan adanya dua pandangan terkait hukum niat puasa rajab sekaligus qadha Ramadhan.

Pandangan pertama menyebutkan hal tersebut sah dan otomatis memberikan dua pahala sekaligus, sementara pandangan kedua menyatakan tidak sah.

Kedua pendapat mengenai niat puasa rajab sekaligus qadha Ramadhan dapat diikuti dan diamalkan, mengingat perbedaan pendapat dalam masalah furu’ fiqih diizinkan dan merupakan rahmat, terutama jika disampaikan oleh ulama mazhab yang terkemuka. Wallahu a’lam.

Doa Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan

Doa niat puasa rajab sekaligus qadha ramadhan jika ingin dilakukan sekaligus, maka yang perlu diucapkan ialah mendahulukan untuk membaca niat qadha Ramadhan, karena puasa Ramadhan itu wajib, sedangkan puasa Rajab berstatus sunnah.

niat puasa rajab sekaligus qadha ramadhan dan senin kamis

Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan Latin Dan Artinya

Bacaan doa niat puasa qadha ramadhan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Bacaan arab latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta’âlâ.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

Bacaan doa niat puasa rajab:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Bacaan arab latin: Nawaitu ṣauma gadin ‘an adā’i sunnati rajaba lillāhi ta’ālā

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Rajab esok hari karena Allah SWT.”

Demikian penjelasan terkait niat puasa rajab sekaligus qadha Ramadhan. Semoga bermanfaat dan dipahami dengan baik. Terima kasih 🙂

Agustus 12, 2022

Masjid Sayyid Shuhada adalah salah satu situs bersejarah yang sangat penting dalam Islam karena terkait dengan peristiwa besar, Pertempuran Uhud.

Pertempuran ini terjadi pada tahun ketiga Hijriah, di mana umat Muslim Madinah harus menghadapi tentara Quraisy dalam upaya mempertahankan keyakinan mereka.

Sejarah Masjid Sayyid Shuhada

Masjid ini dibangun untuk mengenang para syuhada yang gugur dalam pertempuran tersebut dan menjadi tempat bagi umat Islam yang ingin mengingat perjuangan serta pengorbanan para sahabat Nabi Muhammad SAW.

Letak Strategis Masjid Sayyid Shuhada

Masjid Sayyid Shuhada terletak di wilayah Uhud, sekitar tiga kilometer dari Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.

Masjid ini berdampingan dengan makam 70 sahabat Nabi yang gugur dalam Pertempuran Uhud, termasuk paman Nabi Muhammad, yaitu Hamzah bin Abdul-Muttalib.

Masjid Sayyid Shuhada
source image: sindo news

Makam syuhada ini menjadi simbol pengorbanan dan keberanian, mengingatkan umat Islam akan mereka yang mengorbankan nyawa demi tegaknya agama Islam.

Lokasi masjid yang strategis ini menjadikannya salah satu tujuan ziarah utama di Madinah, khususnya bagi mereka yang ingin mengenang sejarah perjuangan Islam.

Desain dan Kapasitas Masjid Sayyid Shuhada

Dibangun dengan gaya arsitektur yang unik, Masjid Sayyid Shuhada memiliki area seluas 54.000 meter persegi dan mampu menampung hingga 15.000 jamaah.

Masjid ini selesai dibangun pada April 2017 dengan desain modern yang tetap mempertahankan elemen-elemen arsitektur tradisional Islam.

Area masjid dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung di sekitar bangunan, termasuk area parkir yang luas dan tempat istirahat bagi pengunjung yang ingin beribadah atau sekadar menghabiskan waktu untuk merenungkan sejarah yang terjadi di tempat ini.

Pertempuran Uhud dan Peran Masjid Sayyid Shuhada

Latar Belakang Pertempuran Uhud

Pertempuran Uhud memiliki latar belakang yang penuh dengan ketegangan dan dendam. Tentara Quraisy, yang merasa kalah dan terhina setelah kekalahan mereka di Perang Badar pada tahun kedua Hijriah, mengatur strategi untuk menyerang kembali umat Islam di Madinah.

Masjid Sayyid Shuhada
source image: suara com

Dengan kekuatan yang lebih besar dan strategi yang matang, mereka menuju Madinah dengan tujuan untuk menghancurkan kaum Muslim dan membalas dendam atas kekalahan sebelumnya.

Kisah ini membuat Masjid Sayyid Shuhada menjadi monumen penting untuk mengenang momen bersejarah yang penuh pelajaran bagi umat Islam.

Strategi Nabi Muhammad SAW di Gunung Rumat

Dalam pertempuran ini, Nabi Muhammad SAW menempatkan para pemanah Muslim di Gunung Rumat untuk menjaga posisi mereka dan menghalau serangan musuh dari atas bukit.

Gunung Rumat terletak di sebelah barat Gunung Uhud, dan bukit ini menjadi saksi atas strategi yang diterapkan oleh Nabi.

Nabi Muhammad SAW memberikan perintah tegas kepada para pemanah untuk tetap berada di pos mereka dan tidak meninggalkan bukit kecuali diperintahkan.

Namun, ketika para penyerang Quraisy mulai mundur, sebagian besar pemanah mengira bahwa pertempuran telah berakhir dan turun dari bukit, mengabaikan perintah yang diberikan. Kekeliruan ini menjadi titik balik yang tragis dalam pertempuran tersebut.

Gugurnya Para Syuhada dan Makam Mereka di Lokasi Masjid Sayyid Shuhada

Ketika para pemanah meninggalkan posisi mereka, Khalid bin Al-Walid, yang saat itu belum masuk Islam, memanfaatkan celah tersebut dan melancarkan serangan balik.

Serangan mendadak ini menyebabkan kehancuran besar pada pasukan Muslim, dan sebanyak 70 sahabat Nabi, termasuk paman beliau, Hamzah bin Abdul-Muttalib, gugur sebagai syuhada.

Mereka dimakamkan di lokasi pertempuran, yang sekarang berada di dekat Masjid Sayyid Shuhada. Pemakaman ini menjadi tempat penting untuk mengenang para pahlawan Islam yang berjuang tanpa pamrih demi mempertahankan agama Allah. Hingga kini, area makam syuhada ini tetap terawat dan dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai penjuru dunia.

Ziarah ke Masjid Sayyid Shuhada Saat Ini

Tradisi Ziarah ke Makam Syuhada

Masjid Sayyid Shuhada terus menjadi tujuan ziarah yang penting bagi umat Islam yang mengunjungi Madinah. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW pernah melakukan ziarah ke makam para syuhada, umat Islam dari berbagai negara juga datang untuk berdoa dan mengenang perjuangan mereka.

Masjid Sayyid Shuhada
source image: detik news

Mengunjungi masjid dan makam syuhada di sekitarnya merupakan cara untuk menunjukkan penghormatan dan mengingat pengorbanan para sahabat yang telah berjuang dalam Pertempuran Uhud.

Tradisi ini tidak hanya memperkuat iman umat Islam tetapi juga mengajarkan tentang nilai keberanian, kepatuhan, dan pengorbanan.

Aktivitas di Sekitar Masjid Sayyid Shuhada

Selain berziarah, para pengunjung juga dapat melakukan berbagai aktivitas di sekitar Masjid Sayyid Shuhada. Salah satu kegiatan populer adalah mendaki Gunung Rumat, di mana pengunjung dapat melihat Lapangan Uhud Martir serta area yang menjadi saksi pertempuran.

Dari puncak bukit ini, mereka bisa mengamati lokasi pertempuran dan merasakan suasana yang penuh makna spiritual. Area ini juga sering digunakan sebagai tempat untuk berdoa dan merenungkan peristiwa bersejarah yang terjadi berabad-abad lalu.

Keindahan alam di sekitar gunung dan pemandangan dari atas bukit membuat pengalaman berziarah menjadi lebih mendalam dan berkesan.

Kesimpulan

Masjid Sayyid Shuhada tidak hanya sebuah tempat ibadah, tetapi juga simbol dari sejarah Islam yang penuh dengan pengorbanan.

Bagi para pengunjung, masjid ini menjadi pengingat akan pentingnya persatuan, ketaatan, dan keberanian dalam mempertahankan keyakinan.

Dengan arsitektur yang indah dan lokasi yang kaya akan sejarah, Masjid Sayyid Shuhada tetap menjadi salah satu destinasi ziarah yang dihormati dan dikagumi oleh umat Islam dari seluruh dunia.

Kunjugi serta pelajari sejarah dan makna pembuatan masjid ini dengan menggunakan Umroh Khusus Terpercaya tazkiyah tour, kami akan mengajak anda beribadah serta berwisata dalam program Umrah Khusus tazkiyah tour.

Juli 7, 2022

Maqam Nabi Ibrahim, Makkah adalah kota suci yang dipenuhi dengan berbagai situs bersejarah dan simbol keagamaan yang memukau hati umat Islam. Salah satu simbol tersebut adalah Maqam Ibrahim, yang merupakan sebuah batu bersejarah yang terletak di depan Ka’bah.

Maqam ini dipercaya menyimpan jejak kaki Nabi Ibrahim AS, sosok yang memainkan peran besar dalam pembangunan Ka’bah. Para jamaah yang mengelilingi Ka’bah seringkali terpukau dengan keberadaan maqam ini, yang mengandung sejarah luar biasa.

Sejarah dan Keajaiban Maqam Nabi Ibrahim

Maqam Ibrahim adalah batu suci yang diyakini sebagai tempat berdirinya Nabi Ibrahim saat membantu membangun Ka’bah bersama putranya, Nabi Ismail AS.

maqam nabi ibrahim
source image: detik news

Batu ini berukuran sekitar 50 sentimeter di setiap sisinya dan di tengahnya terdapat dua lekukan yang dianggap sebagai jejak kaki Nabi Ibrahim.

Sejarawan mengatakan bahwa ketika tembok Ka’bah mulai tinggi, Nabi Ibrahim berdiri di atas batu ini, yang secara ajaib mengangkatnya untuk melanjutkan pembangunan tembok Ka’bah.

Menurut para sejarawan, ketika Ka’bah dibangun lebih dari 4.000 tahun yang lalu, Nabi Ibrahim berdiri di atas batu ini untuk mencapai bagian tembok yang lebih tinggi.

Maqam Ibrahim kemudian terjaga hingga hari ini sebagai bukti sejarah keimanan dan ketaatan Nabi Ibrahim. Dr. Samir Ahmed Barqah, seorang peneliti sejarah Mekah, menyatakan bahwa jejak kaki Nabi Ibrahim masih terlihat jelas di batu tersebut.

Barqah juga menambahkan bahwa maqam ini, bersama dengan Hajar Aswad, merupakan salah satu landmark tertua dan paling suci dalam Islam.

Lokasi Maqam Nabi Ibrahim

Saat ini, Maqam Ibrahim terletak sekitar 10 hingga 11 meter di depan pintu Ka’bah, tepat di arah timur. Lokasi ini memudahkan jamaah untuk menyaksikan dan mengagumi jejak kaki Nabi Ibrahim ketika mereka selesai melaksanakan tawaf.

Posisi maqam ini telah mengalami perubahan selama sejarahnya, tetapi tetap ditempatkan di dekat Ka’bah agar bisa dihormati oleh para jamaah.

Ukuran dan Detail Maqam Ibrahim

Berdasarkan catatan sejarawan Mohammed Tahir Al-Kurdi, panjang jejak kaki pada maqam ini sekitar 22 sentimeter dengan lebar 14 sentimeter.

Batu ini diletakkan dalam bingkai emas dan perak serta disimpan dalam kotak kaca untuk melindunginya dari kerusakan dan agar para jamaah dapat melihatnya dengan jelas.

Sejarah Landmark Maqam Ibrahim

Dalam sejarahnya, Maqam Ibrahim sempat bergeser dari tempatnya akibat banjir yang melanda Makkah pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab.

nabi ibrahim
source image: republika

Setelah kejadian tersebut, Khalifah Umar memperbaiki posisinya di tempat yang kini dikenal sebagai lokasi resmi maqam ini.

Awalnya, maqam ditempatkan dalam sebuah kompartemen untuk melindunginya dari kerusakan dan pencurian, namun kemudian dipindahkan ke dalam casing kaca yang lebih modern sehingga lebih mudah dilihat oleh jamaah.

Maqam Nabi Ibrahim dari Masa ke Masa

Menurut peneliti sejarah Saad Al-Sharif, Maqam Nabi Ibrahim tetap terjaga dengan baik dan selalu berada di dekat Ka’bah sepanjang sejarahnya.

Ketika Nabi Muhammad SAW menaklukkan Makkah, beliau memutuskan untuk memindahkan maqam ini ke lokasi saat ini, sekitar 10 meter dari Ka’bah, guna memudahkan pergerakan jamaah saat beribadah.

Perubahan lokasi ini memperlihatkan perhatian yang tinggi terhadap kebutuhan para jamaah untuk beribadah dengan nyaman.

Keistimewaan Maqam Ibrahim dalam Islam

Dalam ajaran Islam, Maqam Ibrahim memiliki keistimewaan yang sangat besar. Allah SWT bahkan memerintahkan umat Islam untuk menjadikannya tempat salat setelah menyelesaikan tawaf.

Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran, yang menyatakan, “Dan jadikanlah Maqam Ibrahim sebagai tempat salat.” (QS. Al-Baqarah: 125).

Perintah ini menunjukkan betapa pentingnya maqam ini bagi umat Islam sebagai salah satu simbol keimanan dan ketaatan.

Pentingnya Menghormati dan Memelihara Maqam Nabi Ibrahim

Sebagai simbol keagungan dan perjuangan Nabi Ibrahim dalam membangun rumah Allah, maqam ini terus dihormati oleh umat Islam.

kisah nabi ibrahim singkat
source image: detik

Melalui maqam ini, kita dapat mengingat kisah pengorbanan dan keikhlasan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam membangun Ka’bah.

Memelihara dan menghormati maqam ini adalah bagian dari kecintaan kita terhadap para nabi dan keinginan untuk menjaga peninggalan suci.

Penutup

Maqam Ibrahim bukan hanya sebuah batu biasa, tetapi simbol dari perjuangan dan ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT.

Keberadaannya mengajarkan umat Islam untuk terus menghormati sejarah dan mengingat pengorbanan para nabi dalam memperjuangkan kebenaran.

Bagi yang ingin lebih dekat dengan maqam ini dan situs-situs suci lainnya di Makkah, umroh adalah kesempatan emas.

Bersama Tazkiyah Tour, perjalanan travel umroh terbaik Anda akan dipenuhi pengalaman Ibadah yang mendalam, di bawah bimbingan tim profesional yang akan memastikan kenyamanan dan keberkahan perjalanan Anda. Mari bergabung dan rasakan pengalaman berharga dalam berziarah ke rumah Allah SWT bersama Tazkiyah Tour.