Bulan Sya’ban termasuk salah satu bulan yang dimuliakan oleh Rasulullah SAW. Bulan sya’ban ini merupakan bulan ke 8 (delapan) dalam penanggalan hijriyah.
Bulan Sya’ban terletak di antara dua bulan mulia yaitu Rajab dan Ramadhan. Pada bulan Rajab, terdapat banyak keutamaan dan termasuk salah satu bulan mulia yang disebutkan dalam Al-Quran. Pada bulan Rajab juga kita mengenang persitiwa monumental yang dialami oleh Rasulullah SAW yaitu Isra Mi’raj.
Sementara bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia bagi umat Nabi Muhammad SAW, dimana umat Islam berlomba – lomba memperbanyak amal shaleh demi mendapatkan fadhilah bulan Ramadhan khususnya malam Lailatul Qadri.
Hal inilah yang menjadi salah satu faktor sehingga bulan Sya’ban ‘kurang’ mendapat perhatian. Tidak mendapat perhatian tidak berarti bulan ini tidak mulia. Ia diabaikan karena karena kita sebagai umat Islam kurang menyadari kemuliaan bulan Sya’ban ini. Padahal ulama – ulama atau para shalafus shalih memberi perhatian khusus pada bulan ini dengan berbagai macam kegiatan ibadah, khususnya pada malam nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban)
Artikel ini akan membahas seputar bulan Sya’ban mulai dari makna Sya’ban, kemuliaan bulan sya’ban dan amalan – amalan yang dianjurkan.
Makna Sya’ban
Ada banyak pemaknaan Sya’ban yang diberikan oleh para ulama diantaranya:
- Kata Sya’ban berasal dari katau ‘Syi’ab yang berarti jalan setapak menuju puncak. Hal ini menurut ulama berarti bahwa bulan Sya’ban ini merupakan waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri kita menyambut dan menghadapi bulan suci Ramadhan.
- Sya’ban adalah bulan istimewa, diambil dari akar kata syin, ain dan ba’ yang berarti cabang. Dinamakan bulan Sya’ban karena di dalamnya terdapat banyak sekali kebaikan. Bagaikan sebatang pohon yang memiliki banyak cabang, dahan dan ranting.
- Ada juga yang menyebut bulan Sya’ban dengan nama bulan ruwah, yang sangat identik dengan kata arwah. Hal ini sebagai penanda atau pengingat bahwa bulan sya’ban merupakan waktu yang paling tepat untuk mengingatkan diri kita tentang kematian, alam kubur dan alam akhirat.
Kemuliaan Bulan Sya’ban
Pada bulan sya’ban terdapat beberapa peristiwa penting dan berserjarah. Peristiwan – peristiwa tersebut tidak bisa hanya dianggap sekedar fakta historis tapi peristiwa itu menandakan perhatian khusus Allah SWT terhadap bulan ini.
Beberapa peristiwa – peristiwa penting dalam bulan Sya’ban yang sekaligus menunjukkan kemuliaan bulan sya’ban adalah:
- Malam Nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban)Malam nisfu Sya’ban salah satu malam yang sangat mulia dimana umat islam dianjurkan untuk menghidupkan malam itu dengan berbagai macam ibadah yang dianjurkan.Pada malam nisfu sya’ban Allah mengampuni dosa – dosa hambanya baik dosa besar atau dosa – dosa kecil yang sering kita lakukan dan kita lalai untuk bertobat. Pada malam nisfu Sya’ban, Allah SWT menetapkan dan membagikan ketentuan-NYA untuk perjalanan hidup manusia selama satu tahun kedepan.
- Turunnya perintah bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Perintah bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW terdapat pada surah Al-Ahzab ayat 56 yang artinya “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”Dikutip dari Nu Online, bahwa mayoritas ulama tafsir sepakat bahwa ayat ini turun di bulan sya’ban.Secara bahasa, shalawat seakar dengan kata shalat yang berarti doa. Dalam ayat tersebut bisa di pahami bahwa ada tiga macam shalawat: shalawat yang disampaikan Allah, shalawat yang disampaikan malaikat, dan (perintah) shalawat yang disampaikan umat Rasulullah SAW.
Menurut Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa “Allah bershalawat” bermakna Dia memuji Nabi, “Malaikat bershalawat” berarti mereka sedang berdoa, sementara “manusia bershalawat” selaras dengan pengertian mengharap berkah.
- Awal dimulainya Ka’bah menjadi kiblat umat IslamBulan Sya’ban juga menjadi sejarah awal mula dimulainya Ka’bah menjadi kiblat umat Islam yang sebelumnya adalah Masjidil Aqsha. Peristiwa ini ditandai dengan turunnya ayat 144 dalam Surat al-Baqarah yang artinya “Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.”
- Penyerahan rekapitulasi seluruh amal kepada Allah SWT
Kemuliaan bulan Sya’ban yang lain karena pada bulan ini semua amal kita diserahkan kepada Allah SWT.Dalam sebuah hadits riwayat An-Nasa’i yang meriwayatkan dialog Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad SAW. “Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?” Kemudian Rasulullah SAW menjawab, “Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.”
Amalan – amalan yang dianjurkan
- Puasa sunnah
Puasa sunnah di bulan sya’ban sangat dianjurkan oleh para ulama, sebagaimana Nabi Muhammad SAW memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban ini.Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh An-Nasai “Usamah bin Zaid berkata, ‘Wahai Rasululllah aku tidak pernah melihat engkau berpuasa sebagaimana engkau berpuasa pada bulan Sya’ban. Nabi membalas, “Bulan Sya’ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa.” (HR Nasa’i) - Muhasabah / instrospeksi diri menyambut bulan suci ramadhan
Di sisa bulan sya’ban ini mari kita isi dengan mempersiapkan diri untuk menyambut bulan suci ramadhan, bulan yang paling mulia bagi umat Nabi Muhammad SAW, bulan yang didalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari 1.000 (seribu) bulan yaitu malam Lailatul Qadri.
Olehnya itu disisa bulan sya’ban mari kita persiapkan diri kita untuk menyambut bulan suci ramadhan dengan melakukan muhasabah atau instrospeksi diri.
Mari kita mengkalkulasi dan mengevaluasi diri kita hingga saat ini dengan mengajukan beberapa pertanyaan seperti seberapa baikkah amal ibadah kita? atau berapa banyak amal ibadah yang kita lalai melakukannya? berapa kali kita tidak menghiraukan orang tua kita? Berapa banyak dosa yang kita perbuat?
Apabila hasil evaluasi diri kita hasilnya baik, maka jangan sombong dan jumawa, tapi pertahankalah dan tingkatkanlah. Namun apabila hasilnya kurang baik, jangan berkecil hati, segeralah bertaubat dan memohon ampunan Allah SWT karena ampunan Allah jauh lebih besar dari dosa – dosa yang kita lakukan.
Dengan itu insya Allah diri kita akan suci memasuki bulan yang suci yaitu bulan suci Ramadhan. Dan dengan kesucian itu insya Allah malam Lailatul Qadri dekat dengan kita.
Demikianlah penjelasan tentang bulan Sya’ban semoga bisa menambah pengetahuan dan keimanan kita kepada Allah SWT.
Sumber Berita : https://islam.nu.or.id/ubudiyah/makna-dan-fadhilah-bulan-syarsquoban-8B7ve