Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Category Archives: Referensi

Januari 20, 2021
Siapa yang tak mengenal Uwais Al-Qarni seorang pemuda dari Yaman yang dikenal sangat berbakti kepada ibunya.
Ia hidup sangat miskin, tetapi hatinya begitu kaya dan berbakti kepada orang tuanya. Hingga doa-doa Uwais tembus ke langit.
Salah satu bentuk baktinya, yakni keteguhannya untuk memenuhi permintaan ibunya untuk pergi haji.
Padahal, keluarga mereka tengah berada dalam impitan ekonomi.
Ide gila Uwais tercetus. Dia harus melatih fisiknya dengan menggendong seekor lembu setiap hari. Logika sederhana Uwais, ketika fisiknya kuat, dia mampu menggendong ibunya untuk pergi berhaji.

Baca Selengkapnya

Desember 22, 2020

Pakaian ihram lelaki bukan sekadar kain tanpa jahitan yang digunakan selama ibadah haji atau umrah. Setiap elemen dalam pakaian ini, termasuk anjuran membuka bahu kanan untuk pakaianh ihram lelaki, memiliki sejarah, makna, dan hikmah tersendiri.

Salah satu landasan penting terkait hal ini adalah sunnah dan perintah Nabi Muhammad SAW, yang dilakukan saat pelaksanaan Umrah pertama setelah Perjanjian Hudaibiyah.

Sejarah Membuka Bahu Kanan Pakaian Ihram Lelaki

sejarah pakaian ihram laki laki
source image: sindo news

Peristiwa Setelah Perjanjian Hudaibiyah

Pada tahun berikutnya setelah Perjanjian Hudaibiyah, Nabi Muhammad SAW bersama kaum Muslimin memasuki Mekkah untuk melaksanakan umrah. Meski perjanjian telah disepakati, kaum Quraisy tetap memandang kedatangan kaum Muslimin dengan penuh kecurigaan.

Bahkan, Abu Sofyan yang saat itu belum masuk Islam menyebarkan fitnah bahwa kaum Muslimin terkena penyakit menular (penyakit kulit) sehingga mereka tampak lemah dan tidak sehat dan dapat menularkan virus kepada penduduk mekkah pada saat itu.

Respon Nabi Muhammad SAW terhadap Fitnah

Mendengar fitnah tersebut, Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa kaum Muslimin harus menunjukkan kekuatan dan semangat mereka. Beliau bersabda, “Allah merahmati siapa saja yang hari ini memperlihatkan kekuatannya.”

Nabi pun menginstruksikan kepada kaum Muslimin untuk membuka bahu kanan mereka saat thawaf dan berlari-lari kecil (raml) pada tiga putaran pertama. Tindakan ini bukan hanya untuk menepis fitnah, tetapi juga sebagai simbol ketangguhan dan persatuan umat Islam.

3 Alasan Membuka Bahu Kanan Pakaian Ihram Lelaki

pakaian ihram lelaki
source image: kumparan

1. Menghidupkan Sunnah Nabi Muhammad SAW

Membuka bahu kanan dalam pakaian ihram lelaki merupakan bagian dari sunnah Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda,

(من أحيا سنة من سنتي فعمل بها الناس، كان له مثل أجر من عمل بها، لا ينقص من أجورهم شيئاً)

“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.” Mengikuti sunnah ini adalah bentuk ketaatan sekaligus mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

2. Menunjukkan Kesiapan dan Semangat

Tindakan membuka bahu kanan saat thawaf merupakan simbol kesiapan fisik dan mental dalam menjalankan ibadah. Selain itu, dengan memperlihatkan semangat melalui raml, umat Islam menunjukkan kepada dunia bahwa mereka kuat dan bersatu, meski dalam balutan kain sederhana.

3. Meluruskan Fitnah dan Menjaga Nama Baik Islam

Pada masa Nabi, tindakan membuka bahu kanan pada pakaian ihram lelaki juga bertujuan untuk meluruskan fitnah yang disebarkan oleh kaum Quraisy. Pesan ini relevan hingga kini, mengajarkan umat Islam untuk menjaga citra positif agama melalui tindakan nyata.

Tata Cara Pakaian Ihram Lelaki

pakaian ihram lelaki
source image: antara news

1. Pakaian Ihram Lelaki Saat Thawaf Qudum

Tata cara membuka bahu kanan pakaian ihram lelaki dilakukan khusus saat thawaf qudum, yaitu thawaf yang dilakukan pertama kali ketika tiba di Masjidil Haram. Pada putaran pertama hingga ketiga, jamaah juga dianjurkan untuk berlari-lari kecil sebagai bagian dari sunnah Nabi.

2. Posisi Pakain Ihram Lelaki Setelah Thawaf

Setelah thawaf selesai, kain ihram yang sebelumnya membuka bahu kanan dikembalikan untuk menutupi kedua bahu. Hal ini penting untuk menjaga aurat dan kekhusyukan selama ibadah lainnya.

Hikmah Membuka Bahu Kanan Pakaian Ihram Lelaki

1. Memperkuat Identitas Keislaman

Tindakan ini bukan hanya tradisi, tetapi juga bentuk identitas umat Islam yang membedakan mereka dari kaum Quraisy pada masa lalu. Hingga kini, ritual ini mengingatkan umat Islam akan pentingnya menjaga jati diri agama.

2. Melambangkan Kesederhanaan dan Keteguhan

Meskipun pakaian ihram lelaki terlihat sederhana, di baliknya terdapat pesan mendalam tentang kesederhanaan dan keteguhan dalam menjalankan syariat Islam. Membuka bahu kanan pada pakaian ihram lelaki menjadi simbol kesiapan total untuk beribadah dengan sepenuh hati.

Penutup

Membuka bahu kanan dalam pakaian ihram lelaki bukan hanya sebuah tradisi, tetapi juga sunnah Nabi Muhammad SAW yang sarat makna historis dan spiritual. Tindakan ini mengajarkan syarat pakaian ihram lelaki untuk selalu menjaga semangat, keikhlasan, dan persatuan dalam menjalankan ibadah.

Bagi Anda yang akan melaksanakan ibadah haji atau umrah, pastikan memahami setiap tata cara dan hikmah di balik setiap ritual. Untuk mempermudah perjalanan ibadah Anda, pilihlah travel agen umroh terpercaya seperti Tazkiyah Tour, yang siap membantu Anda menjalankan ibadah dengan nyaman dan khusyuk.

Desember 18, 2020

TEMPATNYA jauh tetapi begitu dekat di hati. Makkah, Madinah, dan wilayah Arab Saudi secara umum. Rasanya sudah sangat ingin berangkat; menunaikan ibadah haji maupun umrah.

Sembari berdoa dan menunggu waktunya tiba, mari belajar soal persiapan terpenting melaksanakan rangkaian ibadah tersebut.

Imam Al-Ghazali dalam Ikhtisar Ihya Ulumiddin merangkum delapan amalan lahiriah dari awal keberangkatan sampai Ihram.

Pertama, bertobat. Menunaikan kewajiban yang belum terlaksana. Semisal melunasi utang, menyediakan biaya hidup untuk keluarga yang wajib dinafkahi selama kepergiannya ke tanah suci sampai kembali, mengembalikan barang-barang titipan, dan segala sesuatu yang dibawanya adalah barang halal.

Kedua, mencari teman yang saleh supaya dapat mengambil manfaat dari ilmu agama.

Ketiga, salat dua rakaat sebelum berangkat. Membaca surat Al-Kafirun pada rakaat pertama dan surah Al-Ikhlas pada rakaat kedua. Sesuai salat, kemudian mengangkat kedua tangan sambil membaca doa.

“Ya Allah engkau adalah teman dalam perjalanan ini. Engkau adalah penjaga keluarga, anak para sahabat. Jagalah kami dan mereka dari segala marabahaya, penyakit, dan bala.”

Keempat, ketika hendak melangkahkan kaki keluar rumah, kembali membaca doa. “Dengan nama Allah aku bertawakal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Wahai Allah aku berlindung kepada-Mu agar akun tidak sesaat atau menyesatkan, tidak dihina atau menghina orang lain, tidak tergelincir atau menggelincirkan orang lain, tidak berbuat zalim atau dizalimi, tidak membodohi atau dibodohi.”

Kelima, saat menaiki kendaraan membaca doa dan lafaznya. “Dengan menyebut nama Allah dan dengan Allah. Allah maha besar. Aku bertawakal kepada Allah. Cukuplah Allah bagiku. Maha suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.”

Keenam, disunnahkan tidak turun dari kendaraan sebelum siang memanas dan agar menempuh perjalanan di malam hari.

Rasulullah bersabda. “Berjalanlah pada malam hari karena bumi dilipat sehingga menjadi lebih dekat pada malam hari, yang mana ia tidak dilipat pada siang hari.”

Ketujuh, tidak berjalan sendiri karena dikhawatirkan tersesat.

Kedelapan, ketika melewati dataran tinggi, hendaknya bertakbir tiga kali kemudian berdoa. “Ya Allah, kemuliaan di atas semua kemuliaan hanyalah milik-Mu dan segala puji hanya bagi-Mu dalam semua keadaan.

Dan lalu ganti membaca tasbih apabila turun dari dataran tinggi. Jika muncul rasa takut dan gelisah, bacalah doa. “Maha Suci Zat pemilik kerajaan, sang Mahakudus Tuhan para malaikat dan Ruh (Jibril). Langit dan bumi diagungkan dengan kemuliaan dan keperkasaan.” (tmt/bs)

Desember 18, 2020

ADAKAH perjalanan yang lebih indah dari pergi haji atau umrah? Tiba di Makkah dan larut dalam kekhusyukan ibadah. Apalagi, salat di Masjidilharam, seperti hadis Rasulullah saw, sangat istimewa.

Memang banyak hadis Nabi yang mengisyaratkan keistimewaan kota tempat kelahiran beliau itu. Di antaranya yang mengabarkan bila salat di Masjidilharam seorang mukmin akan mendapat balasan hingga 100 ribu kali lipat daripada salat di masjid-masjid lainnya.

Teks lengkap hadis itu adalah;

“Satu kali salat di masjidku ini (Masjid Nabawi di Madinah) lebih baik daripada seribu kali salat di masjid lain, kecuali di Masjid al-Haram. Satu kali salat di Masjid al-Haram lebih afdal (utama) daripada 100 ribu kali shalat di masjidku ini.” Diriwayatkan Imam Ahmad dan Ibnu Hibban.

Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam bukunya yang berjudul 66 Tanya Jawab Umrah (2019) menyayangkan jika hadis tersebut dipahami secara keliru. Seolah-olah, orang Islam cukup menyempatkan diri untuk salat di Masjidilharam, untuk kemudian “tidak perlu” lagi salat begitu kembali ke Tanah Air hingga akhir hayatnya.

Di satu sisi, lanjut UAS, hadis di atas termasuk sahih. Akan tetapi, di sisi lain, janganlah perkataan Rasulullah saw itu dimaknai secara literal belaka, melainkan ungkapan.

“Tidak boleh terlintas di pikiran kita bahwa salat satu hari di Masjid al-Haram sudah cukup sehingga tidak perlu lagi salat selama 100 ribu tahun. Makna ungkapan ‘sama dengan’ (dalam hadis tersebut) adalah balasan pahalanya,” ujar alumnus Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir itu.

Hadis tentang pahala salat di Masjidilharam lebih sebagai motivasi untuk seorang muslim agar selalu mencintai Tanah Suci. Dengan hadis tersebut, muslimin diimbau untuk memiliki tekad agar suatu hari bisa beribadah di sana. (tmt/bs)