Hi, How Can We Help You?
Blog
Mei 2, 2024

5 Strategi Dakwah Rasulullah di Kota Madinah

Madinah al-Munawwarah, atau Madinah yang Terang Benderang, merupakan salah satu kota suci dalam agama Islam yang memegang peranan penting dalam perkembangan peradaban Islam melalui dakwah Rasulullah.

Kota ini menjadi pusat peradaban Islam pada zaman Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan menjadi saksi bagi berbagai peristiwa bersejarah dalam khazanah Islam.

strategi dakwah rasulullah di madinah
Image Source: islamandihsan.com

Asal Usul Kota Madinah

Terletak di wilayah Hijaz, Arab Saudi, Madinah awalnya dikenal dengan nama Yatsrib. Pada tahun 622 Masehi, Nabi Muhammad bersama para pengikutnya melakukan hijrah dari Mekkah menuju Yatsrib.

Peristiwa ini dikenal sebagai Hijrah Nabi dan menjadi tonggak awal terbentuknya Madinah sebagai pusat peradaban Islam.

Hijrah Nabi ke Madinah juga menjadi dasar peradaban Islam dalam menghitung dan mengklasifikasikan waktu secara kronologis, seperti masa lalu, masa kini, masa depan, hari, pekan, bulan, tahun, dekade, dan abad.

dakwah rasulullah
Source Image: kompas.com

Strategi Dakwah Rasulullah di Periode Madinah

Periode Madinah menandai fase penting dalam penyebaran dakwah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam

Selain menyampaikan ajaran Islam yang terkandung dalam 25 surat Makkiyyah dan hadits periode Mekkah, beliau juga menyebarkan ajaran Islam yang terkandung dalam 25 surat Madaniyyah dan hadits periode Madinah.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Al-Qur’an, “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya [21]: 107)

Dalam menyebarkan dakwah Rasulullah Islam di Madinah, Rasulullah menggunakan berbagai strategi dan pendekatan yang efektif

Pertama, beliau membangun Masjid Nabawi sebagai pusat aktivitas kaum Muslim, seperti ibadah, pembelajaran, penyelesaian perkara, perdagangan, dan perayaan.

Masjid ini menjadi tempat berkumpulnya kaum Muslim untuk mempelajari ajaran Islam secara mendalam dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua, Rasulullah mempersatukan kaum Anshar (penduduk asli Madinah) dan kaum Muhajirin (kaum Muslim yang hijrah dari Mekkah) dengan mempersaudarakan mereka.

Langkah ini memupuk rasa persaudaraan dan solidaritas di antara kaum Muslim, sehingga mereka dapat bersatu dalam menyebarkan dakwah Rasulullah Islam

Ketiga, beliau mencetuskan Piagam Madinah yang mengatur hubungan antarkomunitas di Madinah, termasuk kaum Muslim, Yahudi, dan komunitas lainnya.

Piagam ini menjamin kebebasan beragama, menjaga perdamaian, dan mempromosikan toleransi di antara berbagai kelompok masyarakat, sehingga dakwah Rasulullah Islam dapat berlangsung dengan aman dan damai.

Keempat, Rasulullah melakukan perjanjian dengan kaum Yahudi Madinah untuk memperkokoh posisi kaum Muslim dan menjaga stabilitas Madinah.

Perjanjian ini memungkinkan kaum Muslim untuk fokus pada penyebaran dakwah Rasulullah tanpa khawatir akan ancaman dari komunitas lain.

Kelima, beliau membangun perekonomian rakyat dengan mendirikan pasar di dekat Masjid Nabawi.

Pasar ini tidak hanya menjadi pusat ekonomi, tetapi juga menjadi tempat untuk menyebarkan ajaran Islam melalui interaksi sosial dan perdagangan.

Dalam menyebarkan dakwah Rasulullah Islam, Rasulullah juga menggunakan metode yang beragam, seperti ceramah, diskusi, dan keteladanan.

Beliau menunjukkan perilaku yang baik dan menjadi teladan yang sempurna bagi para pengikutnya, sehingga ajaran Islam dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat.

strategi dakwah rasulullah di madinah
Source Image: Medium

Upaya Pembentukan Masyarakat Islam

Selain menyebarkan dakwah Rasulullah Islam, Rasulullah juga berupaya mewujudkan masyarakat Islam yang ideal di Madinah.

Beliau meletakkan dasar-dasar sosial, politik, dan keagamaan yang kuat bagi komunitas Muslim, seperti membangun sistem pemerintahan, mengatur hubungan antara kaum Muslim dan non-Muslim, serta menegakkan hukum dan keadilan.

Dalam upaya membentuk masyarakat Islam, langkah pertama yang diambil Rasulullah adalah membangun sistem pemerintahan yang adil dan bijaksana.

Beliau memimpin langsung negara Madinah dan mengangkat para sahabat sebagai pembantu dan penasihat dalam menjalankan roda pemerintahan.

Sistem ini didasarkan pada prinsip musyawarah, keadilan, dan pembagian kekuasaan yang seimbang.

Selanjutnya, Rasulullah mengatur hubungan antara kaum Muslim dan non-Muslim dengan menegakkan prinsip toleransi dan saling menghormati.

Melalui Piagam Madinah, beliau menjamin kebebasan beragama bagi seluruh warga Madinah, termasuk kaum Yahudi dan komunitas lainnya.

Perjanjian dengan kaum Yahudi Madinah juga menjadi bukti komitmen beliau dalam menjaga kerukunan antar umat beragama.

Dalam menegakkan hukum dan keadilan, Rasulullah memperkenalkan sistem hukum Islam yang komprehensif, dikenal sebagai Syariah.

Hukum ini mencakup aspek ibadah, muamalah (interaksi sosial), dan hudud (hukuman bagi pelanggaran berat). Syariah ditegakkan dengan adil, tanpa membeda-bedakan status sosial atau suku bangsa seseorang.

Untuk memastikan keadilan sosial, Rasulullah juga memperkenalkan konsep zakat, sedekah, dan ghanimah (harta rampasan perang) yang didistribusikan kepada kaum miskin, anak yatim, dan mereka yang membutuhkan.

Beliau juga menekankan pentingnya menjaga hubungan kekerabatan, menghormati tetangga, dan membantu sesama Muslim.

Dalam bidang pendidikan, Rasulullah menjadikan Masjid Nabawi sebagai pusat pembelajaran, di mana para sahabat belajar membaca Al-Quran, mempelajari hadits, dan memahami ajaran Islam secara mendalam.

Beliau juga mengutus para sahabat untuk mengajarkan Islam di wilayah-wilayah baru, menyebarkan ilmu pengetahuan, dan mendidik masyarakat.

strategi dakwah rasulullah
Source Image: Darus.id

Dengan upaya-upaya tersebut, Rasulullah berhasil mewujudkan masyarakat Islam yang adil, aman, damai, dan sejahtera di Madinah.

Masyarakat ini menjadi teladan bagi pembentukan tatanan sosial, politik, dan keagamaan Islam di seluruh dunia, dan menjadi warisan peradaban yang luhur bagi umat Muslim hingga saat ini.

Madinah menjadi pusat peradaban Islam pada masa Rasulullah karena perannya yang sentral dalam penyebaran dakwah Islam dan pembentukan tatanan sosial, politik, dan keagamaan Islam.

Kota ini tidak hanya menjadi tempat berdirinya pemerintahan Islam awal, tetapi juga menjadi tempat di mana banyak aspek agama ini digali lebih dalam dan diperluas.

Sejarah Madinah merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah Islam dan harus tetap menjadi sumber inspirasi bagi umat Muslim di seluruh dunia dalam menyebarkan dakwah Islam dengan cara yang bijak dan damai.

Bagikan :