Melempar jumrah merupakan salah satu rukun wajib dalam pelaksanaan ibadah haji. Di antara tiga jenis jumrah, Jumrah Wustha memiliki keutamaan tersendiri.
Pengertian Jumrah Wustha
Dalam rangkaian ibadah haji, melempar jumrah menjadi salah satu ritual penting yang sarat makna. Salah satu di antaranya adalah Jumrah Wustha, yang memiliki posisi unik dan makna tersendiri dalam simbolisasi perlawanan terhadap godaan setan.
Untuk memahami lebih dalam, mari kita pelajari apa itu Jumrah Wustha dan bagaimana pelaksanaannya sesuai syariat.
Jumrah Wustha Adalah
Jumrah Wustha adalah salah satu dari tiga lokasi jumrah yang dilakukan selama rangkaian ibadah haji, selain Jumrah Ula dan Jumrah Aqabah.
Jumrah Wustha secara harfiah berarti “jumrah tengah” karena letaknya berada di antara Jumrah Ula dan Jumrah Aqabah di Mina. Ritual ini menjadi simbol perlawanan terhadap godaan setan serta bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
Waktu dan Tata Cara Melempar Jumrah Wustha
Pelaksanaan melempar Jumrah memiliki aturan khusus yang harus diikuti oleh jamaah haji. Mengetahui waktu dan tata cara yang tepat sangat penting untuk memastikan ibadah haji terlaksana dengan sempurna sesuai syariat. Berikut ini penjelasan mengenai waktu terbaik dan langkah-langkah melempar Jumrah.
Kapan Melempar Jumrah Wustha
Pelaksanaan jumrah dilakukan pada hari-hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Waktu pelaksanaannya dimulai setelah matahari tergelincir (waktu zuhur) hingga sebelum matahari terbenam.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) sering membagi jadwal waktu untuk mencegah kepadatan jemaah.
Cara Melempar Jumrah Wustha yang Benar
- Persiapkan Kerikil
Gunakan tujuh batu kerikil berukuran sebesar ruas jari kelingking, yang bisa dikumpulkan dari Muzdalifah. Pastikan kerikil baru dan tidak bekas digunakan. - Posisi dan Niat
Berdiri menghadap arah kiblat sambil memegang batu kerikil di tangan kanan. Berniat untuk melempar sebagai bagian dari pelaksanaan ibadah haji. - Melempar Jumrah
Lemparkan batu satu per satu ke tiang Jumrah Wustha, sebanyak tujuh kali. Setiap kali melempar, baca:بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَر
Bismillaahi wallaahu akbar
Artinya:
Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. - Berdoa
Setelah selesai, berdoa memohon ampunan dan keberkahan kepada Allah SWT dengan doa yang diajarkan Imam Ghazali atau doa pribadi.
Doa Melempar Jumrah Wustha
Imam Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menyarankan membaca doa berikut ketika melempar Jumrah Wustha:
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ رَجْمًا لِلشَّيَاطِينِ وَرِضًا لِلَّرْحْمَنِ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُورًا وَسَعْياً مَشْكُورًا
Bismillaahi wallaahu akbar, rajman lisysyayaathiini wa ridhan lirrahmaani allahumma aj’al hajjan mabruuran wa sa’yan masykuuran.
Artinya:
Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Laknat bagi setan dan keridhaan bagi Allah yang Maha Pengasih. Ya Allah, jadikanlah hajiku ini diterima dan sa’iku ini disyukuri.
Doa Setelah Melempar Jumrah
الْحَمْدُ لَِّلهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. اللَّهُمَّ إِلَيْكَ أَفَضْتَ وَمِنْ عَذَابِكَ أَشْفَقْتُ َوإِلَيْكَ رَغِبْتُ وَمِنْكَ رَهِبْتَ فَاقْبِلْ نُسُكِي وَأَعْظِمْ أَجْرِي وَارْحِمْ تَضَرُّعِي وَاقْبَلْ تَوْبَتِي وَأَِقلَّ عَثَرَتِي وَاسْتَجِبْ تَوْبَتِي وَأَعْطِنِي سُؤْلِى. اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ حَجًّا مَبْرُورًا وَسَعْيًا مَشْكُورًا
Artinya:
“Segala puji bagi Allah, pujian yang banyak lagi baik dan membawa berkah di dalamnya. Ya Allah, sekali-kali kami tidak mampu mencakup segala macam pujian untuk-Mu, sesuai pujian-Mu atas diri-Mu. Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah, dari siksa-Mu aku memohon belas kasihan, dan kepada-Mu aku berharap dan aku takut, terimalah ibadahku, perbesarlah pahalaku, kasihanilah kerendahan hatiku, terimalah taubatku, perkecillah kekeliruanku, perkenankanlah permohonanku dan berikanlah permintaanku. Ya Allah, jadikanlah hajiku ini haji yang mabrur dan sa’iku ini sebagai sa’i yang diterima.”
Doa ini dapat diikuti dengan doa tambahan yang diucapkan setelah selesai melempar seluruh jumrah.
Gambar Jumrah Wustha dan Lokasi
Jumrah Wustha terletak di Mina, di antara lokasi Jumrah Ula dan Jumrah Aqabah. Jembatan khusus telah dibangun untuk memudahkan akses jemaah, lengkap dengan rambu dan petunjuk arah. Area sekitar Jumrah dilengkapi tempat aman bagi jemaah untuk melontar secara tertib.
Kesimpulan
Jumrah Wustha merupakan salah satu rangkaian wajib dalam ibadah haji yang memiliki makna simbolis dan spiritual, yaitu melawan godaan setan serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pelaksanaan Jumrah harus dilakukan dengan memahami waktu yang tepat, tata cara yang benar, serta disertai doa yang dianjurkan agar ibadah ini berjalan khusyuk dan diterima. Dengan persiapan yang baik dan niat yang ikhlas, ibadah ini dapat menjadi bagian dari haji yang mabrur.
Bagi Anda yang ingin merasakan kenyamanan dan kemudahan dalam menjalankan ibadah haji, bergabunglah dengan Paket Haji Plus 2025.
Nikmati fasilitas terbaik dan pendampingan profesional untuk memastikan ibadah Anda berjalan lancar dan penuh berkah. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mewujudkan perjalanan spiritual Anda dengan lebih sempurna!