Nabi Muhammad SAW menjadi suri tauladan untuk ummat muslim,
perintah membuka bahu kanan saat memakai pakaian ihram saat melaksanakan ibadah Haji maupun Umrah berawal dari adanya perjanjiain Hudaibiyah, antara kaum muslimin dan kaum kafir Qurays yang salah satu isinya mengatakan bahwa, Nabi Muhammad beserta kaum muslimin bisa memasuki kota Mekkah di Tahun berikutnya.
Kemudian tibalah saat dimana Nabi Muhammad dan kaum muslimin berkunjung ke kota Mekkah untuk melaksanakan ibadah Umrah, namun tetap saja kaum Kafir Qurasy tidak senang melihat kedatangan Nabi beserta kaum muslimin karena khawatir orang-orang yang tinggal di kota Mekkah mengikuti agama Nabi Muhammad.
Abu Sofyan yang belum masuk islam pada saat itu kemudian membuat fitnah bahwa Nabi Muhammad dan Kaum Muslimin terkena penyakit Kuning, Penyakit menular, Penyakit yang berbahaya dan mereka dalam kondisi yang lemas.
Maka disarankan untuk penduduk Mekkah agar keluar dari kota Mekkah dan tinggal di gunung-gunung sekitar Mekkah.
Nabi mendengar isu tersebut dan berkata ” Allah merahmati siapapun yang hari ini memperlihatkan kekuatannya” kemudian Nabi mengisntruksikan kepada para sahabat dan Kaum muslimin ” bukalah bahu kanan kalian kita tunjukkan pada mereka bahwa kita tidak terkenan penyakit apapun dan dalam keadaan sehat, pada saat melaksanakan tawaf pada putaran pertama sampai ketiga kita berlari-lari kecil dalam keadaan semangat”.
Itulah alasan kenapa kita di anjurkan untuk membuka bahu kanan saat memamakai pakaian ihram.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
((من أحيا سنة من سنتي فعمل بها الناس، كان له مثل أجر من عمل بها، لا ينقص من أجورهم شيئاً))
“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun“[9].