MEKAH – Beberapa orang dianugerahi rezeki bisa berkali-kali ke tanah suci. Tetapi ada juga yang baru sekali dan itu sangat mengharukan baginya. Harman Sanude salah satunya.
Rasa syukur pria asal Libureng, Kabupaten Bone itu tak habis-habis di Madinah maupun Mekah. Dia tak menyangka akhirnya bisa umrah. Rasa syukur yang mungkin akan terjaga seumur hidup, apalagi yang memberangkatkannya adalah sang putra tercinta, si sulung Muhammad Yunus, seorang karyawan maskapai penerbangan yang buka kantor perwakilan di Makassar.
“Saya tidak sangka juga mau diberangkatkan umrah. Tiba-tiba disuruh buat paspor,” ungkap ayah dua anak ini saat sedang berjalan kaki di trotoar Kota Mekah, beberapa hari lalu.
Rasa syukur tak cuma dia lafalkan, namun juga tunjukkan. Harman menjadi salah satu jemaah yang paling cepat ke masjid setiap waktu salat menjelang. Paling lambat satu jam sebelum azan, dia sudah berangkat.
“Rugi ki kalau tidak salat di depan Kakbah, karena belum tentu datang ki lagi,” tuturnya lagi.
Selama di Mekah, kadang-kadang Harman sudah bergegas ke Masjidilharam saat pukul tiga dini hari. Targetnya ya itu. Bisa salat Lail di depan kubus suci, lanjut salat sunat sebelum salat Subuh, dan terutama salat rawatib Subuh.
Saat berita ini diturunkan, Harman dan 49 jemaah Tazkiyah Global Mandiri lainnya sudah di Singapura. Transit sejenak sebelum melanjutkan perjalanan udara ke Makassar. Rombongan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar di Maros, malam ini, pukul 18.15 Wita.
Harman dan semuanya sudah dinanti oleh keluarga masing-masing. Orang-orang yang tentu mereka doakan selama di tanah suci, orang-orang yang juga selalu mendoakan mereka di tanah air. (rik)