Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: info@tazkiyahtour.co.id
Blog
Mei 8, 2024

Manasik Haji 2024: Apa Saja Persiapan yang Harus Dilakukan?

Dalam setiap langkah kecil menuju tanah suci, ada sebuah persiapan yang tak kalah penting yaitu Manasik Haji.

Lembaran ini merupakan panduan yang dirancang khusus untuk memberikan pemahaman mendalam tentang pelaksanaan ibadah haji, serta mengenalkan setiap aspek yang terkait dengan perjalanan suci ini.

Manasik haji bukanlah sekadar serangkaian instruksi teknis, tetapi merupakan perjalanan yang membawa kita mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Melalui proses Manasik Haji, calon jamaah haji akan dipandu untuk memahami setiap rukun, syarat, dan tata cara ibadah haji dengan lebih baik, sehingga mereka siap melangkah dengan keyakinan yang teguh dan hati yang khusyuk.

Apa Itu Manasik Haji?

Manasik Haji adalah simulasi dari pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan.

Selama pelatihan ini, calon jamaah haji akan dipersiapkan tentang tata cara menjalankan ibadah haji, termasuk rukun-rukunnya, persyaratan yang harus dipenuhi, kewajiban, sunnah, dan larangan-larangan yang berlaku selama ibadah haji.

Selain itu, mereka akan diajarkan cara melakukan tawaf, sa’i, wukuf, melempar jumrah, dan berbagai prosesi ibadah lainnya, dengan suasana yang menyerupai keadaan di tanah suci.

Pelatihan manasik haji juga memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman kepada calon jamaah haji mengenai tujuan utama perjalanan mereka ke tanah suci.

Ini sangat penting karena setelah menjalani pelatihan manasik haji, mereka akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa yang diharapkan selama ibadah haji nantinya.

Selain itu, mereka juga akan mempelajari tentang budaya, bahasa, dan kondisi alam di Arab Saudi, yang akan membantu mereka dalam menyesuaikan diri saat berada di tanah suci.

manasik haji
Source Image: NU Online

Tujuan Manasik Haji

Tujuan utama dari manasik haji adalah untuk mempersiapkan calon jamaah haji agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan benar, khusyuk, dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Adapun tujuan-tujuan lebih rinci dari manasik haji adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pemahaman yang mendalam tentang rukun, wajib, dan sunnah haji. Manasik haji bertujuan untuk menjelaskan kepada calon jamaah haji tentang rukun-rukun haji yang harus dipenuhi, kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan, serta amalan-amalan sunnah yang dianjurkan dalam pelaksanaan ibadah haji. Pemahaman ini sangat penting agar ibadah haji dapat dilakukan dengan sempurna.
  2. Mengajarkan tata cara dan praktik pelaksanaan ibadah haji. Selain memberikan pengetahuan teoritis, manasik haji juga bertujuan untuk mengajarkan secara praktis bagaimana melaksanakan rangkaian ibadah haji, seperti tata cara berpakaian ihram, tawaf, sa’i, wukuf di Arafah, melontar jumrah, dan lain-lain. Praktik ini penting agar calon jamaah haji terbiasa dengan tata cara yang benar sebelum melaksanakannya di Tanah Suci.
  3. Mempersiapkan mental dan spiritual jamaah haji. Ibadah haji bukan hanya sekadar ritual fisik, tetapi juga membutuhkan kesiapan mental dan spiritual yang matang. Manasik haji bertujuan untuk mempersiapkan calon jamaah haji secara mental dan spiritual, agar mereka dapat menjalani ibadah haji dengan khusyuk, sabar, dan ikhlas.
  4. Menanamkan niat dan tujuan yang benar dalam melaksanakan ibadah haji. Manasik haji juga bertujuan untuk menanamkan niat dan tujuan yang benar dalam diri calon jamaah haji, yaitu semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT dan mengharapkan ridha-Nya. Hal ini penting agar ibadah haji yang dilakukan menjadi ibadah yang mabrur dan diterima oleh Allah SWT.
  5. Memberikan informasi tentang tata cara perjalanan, akomodasi, dan lain-lain. Selain aspek ibadah, manasik haji juga memberikan informasi penting tentang tata cara perjalanan, akomodasi, fasilitas, dan hal-hal teknis lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah haji. Informasi ini penting agar calon jamaah haji dapat melakukan persiapan dengan lebih baik.

Dengan demikian, manasik haji memiliki tujuan yang sangat penting dalam mempersiapkan calon jamaah haji, baik dari segi pengetahuan, praktik, mental, maupun aspek teknis lainnya.

Tata Cara Manasik Haji dan Bacaannya

Tata cara manasik haji dan bacaan-bacaannya adalah sebagai berikut:

Niat Ihram

  • Membaca niat ihram sebelum memasuki miqat
  • Bacaan niat: “Labbaik Allahumma bi hajjin (untuk haji), atau bi’umratin (untuk umrah)”

Memasuki Miqat

  • Miqat adalah batasan wilayah di mana jamaah harus mengenakan pakaian ihram
  • Membaca talbiyah saat memasuki miqat: “Labbaika Allahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka walmulk, laa syariika lak”

Tawaf

  • Melakukan tawaf di Masjidil Haram dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 putaran
  • Sebelum melakukan tawaf, jemaah haji maupun umrah perlu membaca bacaan niat tawaf berikut ini:اللَّهُمَّ إِنِّي نَوَيْتُ طَوَافَ بَيْتِكَ الْمُعَظَّمِ سَبْعَةَ أَشْوَاطٍ فَاسِرُوا لِي وَتَقَبَّلْهُ مِنِّي بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُArab Latin: Allaahumma Inni Nawaitu Thawaafa Baitikal Mu’azhzhami Sab’ata Asyawaathin Fassiru Lii Wa Taqabbalhu Minnii Bismillaahi Allahu Akbaru Allahu Akbaru Wa Lillaahil Hamdu
tujuan manasik haji
Source Image: detik.com

Sa’i

  • Melakukan sa’i dengan berjalan bolak-balik antara Bukit Safa dan Marwah sebanyak 7 kali
  • Niat melaksanakan sa’i ibadah hajiأَبْدَأُ بِمَا بَعْدَ اللَّهِ بِهِ وَرَسُولُهُ. إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ. فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا. وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌAbda ubimaa ba’da Allahu bihi Warasuulluh. Innasshafaa wa marwata min sya’aairillaah faman hajjal baita awi’tamara fallaa junaaha ‘alaihi ansyathawwa fabi himaa wamantathawwa ‘akhairan fa innallaha syaakirun ‘aliim.Artinya: “Aku memulai apa yang sudah dimulai oleh Allah dan oleh Rasul. Sesungguhnya bukit Shafa dan bukit Marwah sebagian dari tanda kebesaran Allah.”

    “Barang siapa yang pergi haji ke rumah Allah atau umrah maka tidak ada dosa bagi yang mengerjakan sa’i di antara keduanya.”

Wukuf di Arafah

  • Berada di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah
  • Doa Wukuf di Arafah Sesuai Hadis Rasulullah
    لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌLaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiirArtinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah, Zat yang Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan segala pujian. Di tangan-Nya-lah segala kebaikan dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (HR Ahmad & Tirmidzi, dari Kakek Amir bin Syu’aib)

Melontar Jumrah

  • Melontar jumrah di Mina pada hari Tasyrik (10, 11, 12 Dzulhijjah)
  • Berikut bacaan doa melontar jumroh menurut Imam Ghazali tersebut:‎بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ رَجْمًا لِلشَّيَاطِينِ وَرِضًا لِلَّرْحْمَنِ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُورًا وَسَعْياً مَشْكُورًاBismillaahi wallahu akbar, rajman lisysyayaathiini wa ridhan lirrahmaani allhummaj’al hajjan mabruuran wa sa’yan masykuuran.Artinya: Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar. Laknat bagi setan dan keridhaan bagi Allah yang Maha Kasih. Ya Allah, jadikanlah hajiku ini diterima dan sa’iku ini disyukuri.

Mabit di Mina

  • Bermalam di Mina pada malam-malam Tasyrik
  • اللَّهُمَّ هَذَا مِنيَ فَامْنُنْ عَلَيَّ بِمَا مَنَنْتَ بِهِ عَلَى أَوْلِيَائِكَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ
    Allahumma haadzaa minaa famnun ‘alayya bimaa mananta bihi ‘ala awliyaa-ika wa ahli tha’atikaArtinya: “Ya Allah, aku sudah sampai di Mina, anugerahkanlah kepadaku dengan apa yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dengan apa yang telah Engkau anugerahkan kepada para kekasih-Mu dan orang-orang yang taa kepada perintah-Mu.”

Tawaf Wada’

  • Melakukan tawaf perpisahan sebelum meninggalkan Makkah
  • Doa Setelah Tawaf Wadaاللَّهُمَّ أَنَا عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ أَتَيْتُكَ بِذُنُوبٍ كَثِيرَةٍ وَأَعْمالٍ سَيِّئَةٍ، وَهَذَا مَقَامُ العَائِذِ بِكَ مِنَ النَّارِ، فَاغْفِرْ لِي إِنَّكَ أَنتَ الغَفُورُ الرَّحِيمُLatin: Allahumma anaa ‘abduka wabnu ‘abdika ataituka bidzunuubin katsiiratin wa-a’maalin sayyi-atin, wa hadzaa maqaamul ‘aa-idzi bika minan naar, faghfirlii innaka antal ghafuurur rahiimuArtinya: “Ya Allah, aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu, aku datang dengan membawa dosa yang banyak dan amal-amal yang buruk. Ini adalah tempat untuk memohon perlindungan kepada-Mu dari neraka, maka ampunilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Dalam setiap rangkaian manasik haji, terdapat bacaan-bacaan khusus yang dibaca oleh jamaah, seperti niat, talbiyah, doa-doa, dzikir, tahlil, tasbih, dan ayat-ayat Al-Quran.

Bacaan-bacaan ini penting untuk dihafalkan dan diucapkan dengan khusyuk agar ibadah haji menjadi sempurna dan diterima oleh Allah SWT.

Selain itu, jamaah haji juga perlu memperhatikan hal-hal seperti berpakaian ihram dengan benar, menjaga kesucian diri, dan menghindari hal-hal yang dilarang selama ihram.

Dengan mengikuti tata cara manasik haji dan bacaan-bacaannya dengan benar, insya Allah ibadah haji akan menjadi mabrur dan diterima oleh Allah SWT.

Metode Bimbingan Manasik Haji

Metode Ceramah

Metode ceramah adalah pendekatan pembelajaran massal yang mengedepankan pemaparan materi secara lisan oleh pembiimbing di hadapan peserta pelatihan.

Dalam proses ceramah, penggunaan alat bantu seperti proyektor dan film slide dapat meningkatkan efektivitas penyampaian informasi.

Jenis, tempat dan proses pembelajaran secara metode pembelajaran akan menentukan pencapaian tujuan pembelajaran yang efektif. Metode ceramah ini dapat digunakan apabila:

a. Pesertanya berjumlah banyak

b. Bermaksud menyampaikan dan memaparkan materi yang telah tersedia dan telah dipersiapkan sebelumnya

c. Digunakan apabila metode lain tidak mungkin dilakukan mengingat materi dan peserta yang banyak.

Metode Tutorial

Metode tutorial adalah bimbingan dan bantuan belajar yang menekankan interaksi antara pembimbing atau peserta untuk menciptakan pembelajaran yang dinamis dan demokratis.

Tutor berperan sebagai teman belajar yang memberikan bimbingan, bukan sebagai guru tradisional.

Topiknya dipilih untuk menantang pemikiran dan memicu diskusi, dengan fokus pada pelaksanaan ibadah haji dan umrah, serta memanfaatkan bimbingan dari buku-buku manasik haji,yaitu:

a.Pendahuluan skenario

b.Kegiatan ini yaitu Tanya jawab untuk menggali pendapat peserta diskusi, simulasi dan kerja kelompok

c.Penutup, menyimpulkan pokok-pokok masalah.

Metode Simulasi

Metode simulasi digunakan ketika situasi sebenarnya tidak dapat direplikasi. Sebagai gantinya, diciptakanlah situasi tiruan yang menyerupai keadaan aslinya.

Peserta akan berada dalam situasi tersebut dengan harapan memahami lebih baik sehingga nantinya, saat berada dalam situasi nyata, calon haji dapat menjalankan ibadah dengan baik.

tata cara manasik haji dan bacaannya
Source Image: Kemenag Aceh

Ada beberapa alasan penggunaan metode simulasi:

a. Teknik ini meningkatkan motivasi peserta dalam pembelajaran,

b. Memberi kesempatan untuk mempelajari masalah secara sistemik,

c. Menyajikan kesempatan untuk mempelajari keterampilan tertentu dalam konteks yang disimulasikan atau nyata,

d.Melibatkan peserta dalam pengambilan keputusan dan serangkaian kegiatan.

Metode Bermain Peran

Metode bermain peran adalah pembelajaran di mana seseorang memerankan suatu karakter tertentu sehingga bertindak dan berbicara sesuai dengan peran tersebut.

Contohnya, seorang calon haji bisa memerankan dirinya sedang melakukan thawaf, sa’i, atau melempar jumroh. Bermain peran mirip dengan simulasi karena meniru perilaku orang yang diperankan.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran, kepekaan, dan pemahaman terhadap berbagai masalah yang mungkin dihadapi dalam manasik haji di Arab Saudi.

Metode Study Kasus

Study kasus tidak hanya tentang menyelesaikan masalah secara cepat, tetapi juga untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam menerapkan konsep dan teknik pemecahan masalah serta membuat keputusan yang mungkin muncul selama perjalanan haji.

Pemecahan masalah dalam study kasus ini lebih menekankan pada logika yang digunakan dalam mencari solusi, seperti menghadapi situasi di pesawat terbang, kehilangan barang, jemaah yang sakit atau meninggal, atau kebakaran di pondokan.

Metode Peragaan

Metode peragaan dalam bimbingan calon haji melibatkan penggunaan spanduk, poster, panel, maket ka’bah mini, dan mas’a (tempat sa’i dan jamrah) yang ditempatkan pada lokasi strategis untuk memudahkan calon haji dalam memahami.

Pendekatan ini bertujuan untuk menyampaikan pesan dan pengetahuan melalui visualisasi yang menarik perhatian.

Metode Praktek

Praktek merupakan langkah selanjutnya untuk mengukur pemahaman calon haji terhadap materi bimbingan. Dalam praktek, pembimbing memperagakan beberapa amalan ibadah kepada calon haji, sementara mereka memperhatikan dan mendengarkan petunjuk dari pembimbing.

Metode Diskusi

Diskusi bertujuan agar peserta dapat menyampaikan pemikiran mereka dan memperkuat rasa kebersamaan. Ada dua jenis diskusi:

a. Diskusi panel, di mana peserta berada dalam kelompok besar dan dipandu oleh moderator dengan materi yang disampaikan oleh panelis.

b. Diskusi kelompok, di mana peserta berdiskusi dalam kelompok kecil yang dipimpin oleh seorang ketua yang ditunjuk oleh peserta, dengan didampingi oleh narasumber.

Metode diskusi

Dengan metode diskusi ini diharapkan para calon haji mampu mengungkapkan pikiranpikirannya dan menumbuhkan kearah kebersamaan.

Dalam berbagai metode bimbingan yang digunakan, seperti ceramah, tutorial, simulasi, bermain peran, study kasus, peragaan, praktek, dan diskusi. Melalui berbagai metode tersebut, diharapkan para calon jamaah haji dapat memahami, menginternalisasi, dan bersiap secara menyeluruh untuk menjalani ibadah haji dengan sempurna.

Bagikan :