Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: info@tazkiyahtour.co.id
Februari 17, 2022

Masjid Al Ijabah, Kisah Dikabulkannya 2 dari 3 Doa Nabi Muhammad SAW

Masjid Al Ijabah merupakan salah satu Masjid yang sering dikunjungi oleh Jemaah Umrah atau Jemaah Haji. Masjid ini salah satu saksi bisu perjuangan Nabi Muhammad SAW di Kota Madinah, dan menjadi saksi kecintaan Nabi Muhammad SAW terhadap umatnya.

Masjid Al Ijabah terletak di Jalan Malik Faisal, atau disebelah utara pemakaman Baqi. Jarak dari Masjid Nabawi setelah perluasan hanya sekitar 580 meter.

Apabila dibandingkan dengan Masjid Nabawi yang begitu megah dan besar, masjid ini sangatlah bersahaja dan tidak sebesar Masjid Nabawi. Luas Masjid Ijabah hanya sekitar 1.000 meter persegi. Masjid ini terbagi dua, yakni untuk jamaah wanita dan laki-laki. Untuk jamaah wanita, area yang disediakan seluas 100 meter persegi. Sisanya dipergunakan untuk jamaah laki-laki. Pada bagian depan masjid terdapat kubah setinggi 11,7 meter dan berdiameter 9,5 meter, dilengkapi menara setinggi 33,75 meter.

Sebelumnya Masjid ini dikenal dengan nama Masjid Bani Muawiyah Al Ausi, karena ia adalah orang pertama yang membangun masjid ini. Namun, karena Rasulullah SAW pernah berdoa di masjid ini maka namanya berganti menjadi Masjid Al Ijabah.

Masjid Al Ijabah artinya perkenan, karena ditempat inilah Rasulullah SAW memanjatkan 3 doa khusus untuk keselamatan umat Islam. 2 diantara doa tersebut dikabulkan oleh Allah SWT, sementara 1 doa tidak dikabulkan.

Dilansir dari NU Online, Imam Muslim meriwayatkan, suatu hari Rasulullah datang dari gunung dan ketika melewati Masjid Bani Mu’awiyah beliau masuk dan sholat dua rakaat dan kemudian berdoa sangat lama.

Usai berdoa, Rasulullah berkata, saya telah memohon kepada Allah tiga hal. Dan Allah mengabulkan yang dua dan menolak yang satu. Pertama, aku mohon kepada Allah agar tidak membinasakan umatku dengan kekeringan dan kelaparan, lalu Allah mengabulkannya. Kedua, aku mohon agar tidak Allah tidak membinasakan umatku dengan menenggelamkannya, Dan Allah pun mengabulkan. Ketiga, aku mohon agar tidak ada fitnah dan perbedaan di antara kaumku. Namun kali ini Allah tidak mengabulkannya.

Baca Juga:  Otoritas Kesehatan di Arab Saudi Merawat 43 ribu Jemaah Haji
Masjid Al Ijabah
Foto : Masjid Al Ijabah

Doa Nabi Muhammad SAW di Masjid tersebut menunjukkan kecintaan Nabi Muhammad yang sangat luar biasa terhadap Umat Islam. Kecintaan Rasulullah SAW terhadap umatnya melebihi kecintaannya kepada dirinya dan keluarganya. Beliau tidak mau suatu saat umatnya binasa karena sebab – sebab yang disebutkan di hadis tersebut. Tuhan mengabulkan dua permohonan Nabi Muhammad SAW, namun Tuhan SWT tidak mengabulkan terkait dengan fitnah.

Hal tersebut menandakan fitnah dan perbedaan merupakan salah satu musuh terbesar umat islam. Manusia tidak perlu takut binasa karena kekeringan dan kelaparan karena Allah SWT sudah memberikan jaminan kepada Nabi Muhammad. Manusia tidak perlu takut binasa karena dikalahkan oleh kaum kafir, karena Allah SWT sudah menjaminnya.

Tapi umat Islam bisa binasa karena fitnah. Prof. DR. KH. Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal, menegaskan bahwa fitnah dalam Islam tidak pernah menjadi istilah  yang positif. Al-Qur’an dengan tegas menyatakan bahwa “Dan fitnah lebih sadis daripada pembunuhan.” (QS. Al-Baqarah [2]: 291). Dalam redaksi lain, Alquran juga mengungkapkan: “Dan Fitnah lebih besar daripada pembunuhan.” (QS. Al-Baqarah [2]: 217).

Umat Islam juga akan dengan mudah dikalahkan oleh musuh karena tidak menghargai perbedaan – perbedaan yang ada. Ketika umat Islam selalu mengedepankan perbedaan maka mereka akan dikuasai oleh ego masing – masing.

Perbedaan adalah sebuah sunnatulah. Bahkan orang bersaudara bisa saja memiliki perbedaan – perbedaan, sepasang suami istri bisa memiliki perbedaan pendapat. Perbedaan – perbedaan yang ada apabila tidak disikapi dengan bijak akan menimbulkan fitnah.

Allah SWT berfirman, “Hai Muhammad, sesungguhnya Aku apabila telah memutuskan suatu keputusan, maka keputusan-Ku itu tidak dapat dicabut lagi. Dan sesungguhnya Aku memberimu untuk umatmu bahwa sama sekali Aku tidak akan membinasakan mereka dengan paceklik yang menyeluruh, dan Aku tidak akan membiarkan mereka dikuasai oleh musuh dari selain kalangan mereka sendiri yang akibatnya mereka akan dibinasakan oleh musuhnya secara menyeluruh, sehingga sebagian dari mereka membinasakan sebagian yang lain, dan sebagian dari mereka membunuh sebagian yang lain, dan sebagian dari mereka menahan sebagian yang lain.”
Semoga kita semua senantiasa diberikan hidayah dan dilindungi Allh SWT dari segala jenis marabahaya. Semoga kita semua dapat berkunjung ke Masjid Al – Ijabah dan tempat bersejarah lainnya di Kota Suci Madinah.

Baca Juga:  Gelar Haji di Indonesia Awalnya Bentuk Pengawasan Belanda

Sumber Berita : https://nu.or.id/warta/masjid-ijabah-doa-nabi-yang-tidak-terkabulkan-Klq3J

Bagikan :