Saat bulan Ramadan tiba, perbincangan mengenai mimpi basah saat puasa menjadi topik menarik di kalangan umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa.
Fenomena ini, yang umumnya dialami oleh pria dewasa, seringkali menimbulkan pertanyaan mengenai kelanjutan ibadah puasa setelah mengalami mimpi basah.
Mimpi basah, yang terjadi ketika ejakulasi terjadi saat tidur akibat mimpi dengan konten erotis, memunculkan kekhawatiran akan batalnya puasa.
Dalam pandangan agama Islam, keluarnya air mani dianggap sebagai salah satu hal yang dapat membatalkan puasa, baik itu terjadi secara disengaja maupun tidak, seperti saat melakukan onani atau berhubungan intim dengan pasangan.
Namun, jika air mani keluar secara tidak disengaja saat mimpi basah saat puasa di siang hari bulan Ramadan, apakah puasa masih tetap berlaku?
Mimpi Basah Saat Puasa di Siang Hari
Menurut pandangan ulama, mimpi basah yang terjadi di siang hari bulan Ramadan tidak membatalkan puasa karena keluarnya air mani tidak disengaja.
Mimpi basah saat puasa ini dianggap sebagai peristiwa alamiah yang tidak dapat dihindari oleh individu yang sedang menjalankan ibadah puasa.
Syekh Ali Jum’ah, seorang ulama besar dari Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, menjelaskan bahwa seseorang yang sedang tidur tidak terikat aturan Allah sebagaimana anak kecil yang belum baligh atau orang gila.
Dalam tidurnya, seseorang tidak dianggap melakukan tindakan dosa, “Orang yang sedang berpuasa yang mengalami mimpi basah saat tidur siang tidak berdosa,” ungkap Syekh Jum’ah seperti yang dilansir oleh laman NU Online.
Menurutnya, hal ini adalah bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya. Allah tidak membebankan hukum-hukumnya pada seseorang yang sedang tertidur.
Dalam hal ini, Syekh Nawawi dalam kitab “Nihayatuz Zain” menjelaskan bahwa puasa baru dinyatakan batal jika keluarnya air mani terjadi secara sengaja, misalnya karena adanya sentuhan, ciuman, atau tindakan yang membangkitkan gairah seksual hingga akhirnya mengakibatkan keluarnya air mani.
Mimpi Basah Saat Puasa Apakah Batal
Bagi mereka yang mengalami mimpi basah saat berpuasa, disarankan untuk segera mandi Junub untuk membersihkan diri.
Setelah mandi, mereka dapat melanjutkan puasanya hingga waktu Maghrib tanpa perlu membayar kewajiban puasa yang terlewatkan karena adanya mimpi basah saat puasa.
Hal ini ditegaskan dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah dan Ummu Salamah ra. Dalam hadis tersebut, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengalami junub ketika waktu fajar tiba karena hubungan suami-istri.
Meskipun begitu, beliau tetap melanjutkan puasanya setelah mandi. Hal yang sama berlaku bagi orang yang mengalami mimpi basah yang tidak disengaja.
Jadi, jika seseorang mengalami mimpi basah saat puasa Ramadan, puasanya tidak batal. Namun, disarankan untuk segera mandi wajib guna membersihkan diri dari najis air mani agar dapat melaksanakan ibadah shalat.
Cara Mandi Junub Yang Benar
Mandi junub memiliki tata cara khusus yang harus diikuti agar mandi tersebut dianggap sah menurut ajaran Islam.
Berikut adalah penjelasan tentang tata cara mandi junub:
1. Niat Sebelum memulai mandi junub, seorang Muslim harus berniat (niat dalam hati) untuk melakukan mandi junub sebagai bagian dari ibadah dan ketaatan kepada Allah. Niat ini penting karena niat adalah salah satu syarat sahnya ibadah dalam Islam.
2. Bismillah Sebelum memulai mandi junub, disunnahkan untuk membaca “Bismillah” (dengan menyebut nama Allah) sebagai tanda memulai ibadah mandi junub.
3.Memulai dengan mencuci tangan Langkah pertama dalam mandi junub adalah mencuci tangan secara menyeluruh mulai dari ujung jari hingga pergelangan tangan. Hal ini dilakukan untuk membersihkan tangan sebelum melakukan mandi seluruh tubuh.
4. Membasuh organ intim Setelah mencuci tangan, langkah selanjutnya adalah membersihkan organ intim dengan air. Hal ini penting untuk membersihkan bagian tersebut sebelum melanjutkan mandi junub.
5. Berwudhu Setelah membersihkan organ intim, sebaiknya melakukan wudhu seperti biasa dengan membasuh wajah, tangan, siku, kepala, telinga, dan kaki. Wudhu ini dilakukan sebagai persiapan sebelum mandi seluruh tubuh.
6. Mengalirkan air ke seluruh tubuh Setelah berwudhu, langkah selanjutnya adalah mengalirkan air ke seluruh tubuh. Mulai dari kepala hingga ujung kaki, pastikan seluruh tubuh terkena air dengan sempurna. Pastikan juga bahwa air meresap hingga ke kulit untuk membersihkan diri secara menyeluruh.
7.Memastikan air meresap ke seluruh bagian tubuh Saat melakukan mandi junub, pastikan bahwa air meresap ke seluruh bagian tubuh, termasuk rambut, kulit, dan bagian tubuh lainnya.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa mandi junub dilakukan secara menyeluruh dan menyelaraskan dengan tata cara mandi junub yang benar.
8.Membaca doa setelah mandi junub Setelah selesai mandi junub, disunnahkan untuk membaca doa-doa yang dianjurkan setelah mandi, seperti “Ash-hadu allaa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu” (Sahih Muslim).
Mimpi Basah Saat Puasa Hukumnya Menurut Ulama
Terkait dengan perdebatan di kalangan ulama dan cendekiawan Islam mengenai masalah mimpi basah saat puasa, ada dua pendapat yang berbeda.
Sebagian ulama berpendapat bahwa mimpi basah tidak membatalkan puasa karena terjadi tanpa kesengajaan dan kontrol dari individu yang sedang berpuasa.
Mereka berargumen bahwa puasa tetap sah dan tidak perlu diulang meskipun mengalami mimpi basah.
Namun, ada juga pendapat yang beranggapan bahwa mimpi basah dapat membatalkan puasa karena keluarnya air mani dianggap sebagai sesuatu yang memutuskan puasa.
Namun, sebagian ulama memberikan keringanan dalam hal ini dengan syarat bahwa individu tersebut tidak sengaja membangkitkan hasrat seksualnya atau tidak sengaja memicu ejakulasi.
Untuk mengatasi kekhawatiran dan kebingungan yang muncul, sangat penting untuk memperkuat pemahaman dan kesadaran dalam menjalankan ibadah puasa.
Memahami bahwa mimpi basah adalah hal yang di luar kendali individu dan bukan tindakan yang disengaja, serta memperbanyak istighfar dan berdoa untuk meminta ampun atas hal-hal yang tidak diinginkan yang terjadi selama tidur, dapat membantu mengatasi ketakutan tersebut.
Penting juga untuk mengingat bahwa agama Islam adalah agama yang penuh rahmat dan pengampunan.
Jika seseorang mengalami mimpi basah saat puasa secara tidak sengaja, sebaiknya tidak terlalu keras terhadap diri sendiri dan memahami bahwa Allah Maha Pengampun.
Selama seseorang menjalankan ibadah puasa dengan niat yang ikhlas dan penuh kesadaran, maka puasanya tetap dianggap sah meskipun mengalami mimpi basah.
Dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan, kesabaran, ketulusan, dan keyakinan merupakan kunci utama.
Dengan memperkuat niat dan kesadaran, serta terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang ajaran agama, seseorang dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan meraih manfaat spiritual yang dijanjikan dalam bulan suci Ramadan.