Hi, How Can We Help You?
Agustus 25, 2021

Jangan Menunggu Tua! Ini 5 Manfaat Naik Haji Usia Muda

Lima Manfaat Naik Haji Usia Muda

Siapa bilang Haji hanya untuk mereka yang sudah tua, nyatanya yang mudapun bisa berhaji. Meski  sampai  saat ini hanya sedikit dari mereka yang punya keinginan untuk berhaji di usianya yang masih muda, dengan berbagai alasan mulai dari takut karena belum memiliki persiapan yang matang, biaya berhaji yang tidak sidikit, keimanan yang harus sudah mumpuni, serta juga belum siap karena menurutnya amalan-amalan baiknya masih kurang.

Padahal naik haji usia muda memiliki banyak manfaat dan keunggulan. Terlebih di usia muda kondisi tubuh masih prima sehingga sangat memungkinkan memaksimalkan ibadah di tanah sudan dan bisa mendapatkan haji mabrur. Jadi bagi Anda yang mempunyai kemampuan melaksanakan ibadah Haji di usia muda, sebaiknya segerakanlah. Mengapa harus menunggu nanti ?

Hal baik, tak baik jika ditunda mumpung Allah SWT memberi jalan untuk itu. Beruntunglah Anda, karena tak semua orang punya kesempatan itu.

“Tolok ukur mampu dalam berhaji telah ditafsirkan dalam hadits, yaitu memiliki bekal dan kendaraan. Namun, tolok ukur dalam hal ini lebih umum dari hal tersebut. Barangsiapa yang mampu berangkat menuju Mekkah dengan berbagai sarana yang ada, maka dia wajib berhaji dan berumrah. Apabila dia mampu berjalan dan mengangkut barangnya, atau menjumpai orang lain yang dapat mengangkutnya, maka dia wajib berhaji dan berumrah. Demikian pula, jika dia mampu membayar biaya transportasi untuk menggunakan alat transportasi modern seperti kapal laut, mobil, dan pesawat, maka haji dan umrah wajib baginya.

Apabila dia memiliki bekal dan kendaraan untuk berhaji, namun tidak mampu menemukan orang yang bisa menjaga barang dan keluarganya, atau dia tidak memiliki uang untuk dinafkahkan kepada keluarganya selama dia berhaji, maka haji tidak wajib baginya karena adanya masyaqqah. Demikian pula, apabila ternyata jalur perjalanan adalah jalur yang rawan atau dia khawatir akan adanya perampok, adanya pajak yang teramat memberatkan, atau waktu tidak cukup untuk sampai ke Mekkah, atau dia tidak mampu menaiki berbagai alat transportasi yang ada dikarenakan sakit atau adanya bahaya, maka kewajiban haji gugur darinya dan dia wajib mencari orang untuk menggantikannya berhaji apabila dia memiliki kemampuan finansial untuk itu. Apabila dia tidak memiliki kemampuan finansial untuk itu, maka haji tidak wajib baginya. Wallahu a’lam.

Syaikh Ibnu Jibrin.

Fatawa Islamiyah: Asy Syamilah

 

Rangkuman

Dari penjelasan beliau di atas, tolok ukur mampu dalam berhaji adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki bekal dan kendaraan yang bisa mengantarkan seorang untuk berhaji ke Mekkah. Jika tidak memiliki kendaraan, maka dia memiliki kemampuan finansial untuk membiayai perjalanan haji yang akan ditempuhnya.
  2. Meninggalkan uang sebagai nafkah keluarganya selama ditinggal berhaji. Ini merupakan pendapat jumhur[1]
  3. Ada orang yang mampu menjaga barang dan keluarganya.
  4. Adanya keamanan selama melakukan perjalanan, baik keamanan yang terkait dengan jiwa maupun harta.
  5. Perjalanan berhaji memungkinkan untuk dilakukan oleh jama’ah haji ditinjau dari segi fisik jama’ah dan waktu.

Catatan

Bagi kaum muslimin yang memenuhi semua ketentuan di atas, haji wajib untuk dilaksanakan olehnya.

Kami menghimbau diri kami dan kaum muslimin untuk memprioritaskan penunaian kewajiban berhaji daripada sekedar memenuhi hasrat memiliki harta yang tidak urgen seperti mobil dan kebutuhan-kebutuhan non primer  lainnya. Terdapat ancaman bagi mereka yang telah mampu untuk berhaji namun tidak menunaikannya.

Allah ta’ala berfirman,

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلا ومن كفر فإن الله غنى عن العالمين (٩٧)

“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa yang kufur/mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (Ali ‘Imran: 97).

Al Hasan Al Bashri rahimahullah dan ulama selain beliau berkata tatkala menafsirkan ayat ini,

إن من ترك الحج وهو قادر عليه فهو كافر

“Sesungguhnya barangsiapa yang meninggalkan kewajiban berhaji dan dia mampu menunaikannya, dialah orang yang kafir/mengingkari kewajiban haji.” (Tafsir Al Qurthubi 4/153; Asy Syamilah).

Qatadah meriwayatkan dari Al Hasan, dia berkata bahwa ‘Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu berkata,

لقد هممت أن أبعث رجالا إلى الامصار فينظرون إلى من كان له مال ولم يحج فيضربون عليه الجزية، فذلك قوله تعالى: ” ومن كفر فإن الله غني عن العالمين “

“Sungguh saya berkeinginan untuk mengutus beberapa orang ke setiap kota untuk meneliti siapa saja yang memiliki harta namun tidak menunaikan haji, kemudian jizyah diterapkan atas mereka karena mereka itulah yang dimaksudkan Allah dalam firman-Nya yang artinya, “ Barangsiapa yang kufur/mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam” (Tafsir Al Qurthubi 4/153; Asy Syamilah).

Sa’id bin Jubair rahimahullah berkata,

لو مات جار لي وله ميسرة ولم يحج لم أصل عليه

“Jika tetanggaku wafat dan dirinya memiliki kemampuan untuk berhaji namun dia tidak menunaikannya, niscaya saya tidak akan menyalatinya” (Tafsir Al Qurthubi 4/154; Asy Syamilah).

(Penulis: Muhammad Nur Ichwan Muslim –Sumber: muslim.or.id)

Berdasarkan kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa, menunaikan ibadah haji adalah perkara ibadah yang mesti disegerakan jika tidak ada udzur dan telah mampu (sesuai dengan ketentuan yang telah dijelaskan). Jadi naik haji usia muda memiliki faedah tersendiri karena bersegera dalam hal kebaikan dan perkara ibadah.

naik haji usia muda

Berikut Manfaat dan Keunggulan Naik Haji Usia Muda :

  1. Kondisi Fisik yang Masih Fit dan Prima

Rangkaian pelaksanaan ibadah haji yang hampir 90 % membutuhkan fisik yang kuat menjadi alasan kenapa Anda sebaiknya naik haji usia muda , sebab usia muda jika dibandingkan dengan usia yang sudah cukup tua tentu lebih memiliki fisik yang fit dan prima.

Selain itu seseorang tidak selalu mempunyai fisik yang fit sepanjang waktu bisa jadi nantinya ia akan sakit, oleh karenanya selagi fisik lagi kuat-kuatnya maka bergegaslah untuk segera melaksanakan ibadah Haji karena itu adalah modal utama.

  1. Memberikan Bantuan dalam Bentuk Tenaga

Ibadah haji yang terkadang didominasi oleh para Jemaah yang sudah memasuki usia senja biasanya butuh bantuan terutama dalam bentuk tenaga serta arahan saat mereka mengalami kesulitan saat berlangsungnya ibadah. Inilah salah satu hal baik yang bisa kamu peroleh saat melaksanakan ibadah Haji di usia muda dengan memberikan pertolongan kepada mereka yang membutuhkan.

  1. Menambah Pengalaman Hidup dan Ilmu Keagamaan

Dengan naik haji usia muda tentu akan memberikan pengalaman hidup yang sangat berarti serta menambah ilmu Agama terutama tentang kebesaran Sang Maha Pencipta.

Andapun bisa berbagi pengalaman kepada orang lain selama melaksanakan ibadah Haji, yang bisa jadi akan memotifasi orang lain untuk segara melaksanakan kewajiban berHaji di usia mereka yang masih muda.

  1. Berdoa untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Tanah suci merupakan tempat terbaik untuk memanjatkan doa, sehingga naik haji usia muda , Anda bisa berdoa di tanah suci untuk masa depan yang lebih baik. InsyaAllah semoga Allah memberikan umur yang panjang.

  1. Terjadi Perubahan Hidup yang Lebih Positif Sepulang Berhaji

Salah satu dampak baik sepulang berhaji adalah adanya perubahan yang signifikan terutama dalam hal beribadah dan hal-hal positif lainnya. Hal ini pula bisa menular kepada orang lain.

Itulah beberapa manfaat atau keunggulan yang bisa Anda dapatkan jika Anda naik Haji usia muda. Selagi kamu mampu jangan pernah menunda, bergegaslah untuk memenuhi panggilan-Nya menuju Baitullah. Manfaatkan usia muda Anda dengan sebaik-baiknya.

Jangan terlalu banyak pertimbangan, sebab terlalu banyak pertimbangan justru akan memperlambat jalanmu menunaikannya.

Salam hangat untukmu para pemuda yang punya cita-cita berhaji di usia muda, semoga segera terwujud ! (HF*)

Bagikan :