Shalat jenazah adalah salah satu bentuk ibadah penting dalam Islam yang dilaksanakan untuk menghormati orang yang telah meninggal dunia.
Shalat jenazah ini dilakukan dengan empat kali takbir tanpa rukun, sujud, dan duduk. Sebagai bentuk kewajiban, shalat jenazah harus dilakukan oleh umat Muslim ketika ada di antara mereka yang meninggal dunia.
Hukum Shalat Jenazah
Shalat jenazah merupakan kewajiban kifayah, yaitu kewajiban yang pelaksanaannya dapat dipenuhi jika sudah dilaksanakan oleh sebagian kaum Muslimin.
Namun, jika tidak ada yang melaksanakannya, maka seluruh kaum Muslimin akan berdosa. Hukum ini berdasarkan hadits berikut:
عَنْ سَلَمَةَ بْنِ الأَكْوَعِ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أُتِيَ بِجَنَازَةٍ لِيُصَلِّيَ عَلَيْهَا ، فَقَالَ : هَلْ عَلَيْهِ مِنْ دَيْنٍ ؟ قَالُوا : لاَ فَصَلَّى عَلَيْهِ ثُمَّ أُتِيَ بِجَنَازَةٍ أُخْرَى ، فَقَالَ : هَلْ عَلَيْهِ مَنْ دَيْنٍ قَالُوا نَعَمْ قَالَ صَلُّوا عَلَى صَاحِبِكُمْ قَالَ أَبُو قَتَادَةَ عَلَيَّ دَيْنُهُ يَا رَسُولَ اللهِ فَصَلَّى عَلَيْهِ – رواه البخاري
Dari Salamah bin al-Akwa’ r.a., ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah didatangkan seorang jenazah, agar beliau menshalatinya. Lantas beliau bertanya, ‘Apakah orang ini punya hutang?’ Mereka menjawab, ‘Tidak’. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyolatkan jenazah tersebut. Kemudian didatangkan jenazah yang lain. Beliau bertanya, ‘Apakah dia punya hutang?’ Mereka menjawab, ‘Ya’. Beliau berkata, ‘Shalatkanlah sahabat kalian.’ Abu Qatadah berkata, ‘Saya yang menanggung hutangnya wahai Rasulullah.’ Lalu beliau menyolatkan jenazah tersebut. (HR. Bukhari).
Hadits ini menunjukkan bahwa shalat jenazah adalah kewajiban kifayah dan harus dilaksanakan jika ada yang meninggal dunia.
Jika ada jenazah yang memiliki hutang, maka umat Muslim harus memastikan ada yang menanggung hutangnya sebelum melaksanakan shalat jenazah.
Tata Cara Shalat Jenazah
Shalat jenazah dilaksanakan dengan empat kali takbir tanpa rukun, sujud, dan duduk. Prosedur shalat jenazah ini sama untuk laki-laki dan perempuan, dan dilakukan secara berdiri.
Berikut adalah rukun serta tata cara shalat jenazah:
Tata Cara Shalat Jenazah Laki laki & Perempuan
1. Berniat
Niat shalat jenazah dilafalkan dalam hati, namun bagi yang terbiasa, dapat juga diucapkan secara lisan.
Niat Shalat Jenazah Laki-laki
Ushalli ‘ala hadzal mayyiti arba’a takbiratin fardhu kifayati (imaman/ma’muman) lillahi Ta’ala. Allahu akbar.
Artinya: “Saya berniat shalat untuk mayat ini empat takbir karena menjalankan fardhu kifayah sebagai (imam/makmum) karena Allah Ta’ala. Allah Mahabesar.”
Niat Shalat Jenazah Perempuan
Ushalli ‘ala hadzihil mayyitati arba’a takbiratin fardhu kifayati (imaman/ma’muman) lillahi Ta’ala. Allahu akbar.
Artinya: “Saya berniat shalat untuk mayat ini empat takbir karena menjalankan fardhu kifayah sebagai (imam/makmum) karena Allah Ta’ala. Allah Mahabesar.”
2. Takbiratul Ihram (Takbir Pertama)
Setelah membaca niat, bacalah takbiratul ihram dan kemudian membaca Surah Al-Fatihah.
3. Takbir Kedua
Setelah takbir kedua, bacalah shalawat Nabi Muhammad SAW. Bacaan shalawat yang disarankan adalah sebagai berikut:
Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik ‘alâ sayyidinâ Muhammad, wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ sayyidina Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhim fil ‘âlamîna innaka hamîdun majîd.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”
4. Takbir Ketiga
Bacalah takbir ketiga dan dilanjutkan dengan doa untuk jenazah. Bacaan doa untuk jenazah adalah sebagai berikut:
Doa untuk Jenazah Laki-laki
Allâhummaghfir lahu warhamhu wa ‘âfihi wa‘fu anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkhalahu waghsilhu bilmâ’i wats tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathâyâ kamâ naqaita ats-tsauba al-abyadh minad danasi, wa abdilhu dâran khairan min dârihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa adkhilhu al-jannata wa a’idzhu min ‘adzâbil qabri wa min adzâbinnâr.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Kemudian masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka.”
Doa untuk Jenazah Perempuan
Allâhummaghfir lahâ warhamhâ wa ‘âfihâ wa‘fu anhâ wa akrim nuzulahâ wa wassi’ madkhalahâ waghsilhâ bilmâ’i wats tsalji wal baradi, wa naqqihâ minal khathâyâ kamâ naqaita ats-tsauba al-abyadh minad danasi, wa abdilhâ dâran khairan min dârihâ wa ahlan khairan min ahlihâ wa zaujan khairan min zaujihâ wa adkhilhâ al-jannata wa a’idzhâ min ‘adzâbil qabri wa min adzâbinnâr.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Kemudian masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka.”
5. Takbir Keempat
Setelah membaca doa, bacalah takbir keempat dan disunnahkan untuk membaca doa berikut:
Untuk jenazah laki-laki
Allâhumma lâ tahrimnâ ajrahu wa la taftinna ba’dahu waghfir lanâ wa lahu.
Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.”
Untuk jenazah perempuan
Allâhumma lâ tahrimnâ ajrahâ wa la taftinna ba’dahâ waghfir lanâ wa lahâ.
Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.”
6. Salam
Setelah takbir keempat, ucapkan salam ke kanan dan ke kiri.
Assalamu’alaikum wa rahmatullah.
Penutup
Shalat jenazah adalah salah satu bentuk penghormatan terakhir kepada orang yang telah meninggal dunia. Melaksanakannya dengan khusyuk dan penuh pengertian adalah bentuk kepedulian kita sebagai umat Islam terhadap sesama.
Semoga panduan ini bermanfaat dan memudahkan Anda dalam melaksanakan shalat jenazah. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau membutuhkan klarifikasi, jangan ragu untuk bertanya.