Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Tag Archives: tazkiyah global mandiri

Desember 31, 2019

BIRO Perjalanan Wisata (BPW) tak berizin Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) namun membuka layanan umrah ternyata jamak terjadi. Di Yogyakarta,
Tim Satgas Pencegahan, Pengawasan, dan Penanganan Permasalahan Penyelenggaraan Umrah Kementerian Agama RI kembali menemukan.

Tim Satgas dipimpin Kasubdit Pemantauan dan Pengawasan Umrah dan Haji Khusus, Noer Alia Fitra, bersama unsur dari Kominfo, BKPN, Menkumham, Polda DIY, Pol PP, Dinas Pariwisata dan Kanwil Kemenag DIY, melakukan inspeksi, Senin lalu.

Setelah memeriksa kelengkapan administrasi, tim satgas memastikan BT Tour belum memiliki izin sebagai PPIU. “BT Tour kami minta untuk menurunkan papan nama dan hentikan aktivitas pendaftaran dan pemberangkatan umrah,” tegas Noer Ali, dilansir situs resmi Kemenag.

“BT Tour tidak punya izin PPIU, sehingga tidak bisa memberangkatkan umrah, apalagi haji dan haji furada,” ujarnya.

Noer Alia mengatakan bahwa sidak kali ini masih dalam tahap pembinaan, persuasif dan sosialisasi regulasi. Satgas masih beri waktu bagi biro wisata untuk menutup usahanya sampai memiliki izin sebagai kantor cabang PPIU yang memiliki izin resmi.

Papan nama BT Tour yang menyebutkan pendaftran umrah juga diminta untuk diturunkan. “Kami beri waktu selama tiga hari untuk menurunkan papan nama, dan menutup website dan publikasi di media sosial,” tandas Noer Alia.

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag RI, Arfi Hatim mengatakan, sidak semacam ini akan dilakukan secara berkelanjutan. Sidak ini sekaligus untuk sosialisasi UU 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Pasal 122 misalnya mengatur,  setiap orang yang tanpa hak bertindak sebagai PPIU dengan mengumpulkan dan atau memberangkatkan jemaah umrah, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 tahun atau denda paling banyak Rp6 miliar.

“Kita akan pantau sampai hari Senin depan, jika masih melanggar, kita tegakkan aturan,” kata Ali Mahzumi, Kasi Identifikasi dan Penanganan Masalah Umrah, yang turut hadir dalam sidak tersebut.

Sidak juga sudah dilakukan di Makassar dan Bandung. (fit-sur)

Desember 28, 2019

SINGAPURA – Pernahkah Anda makan nasi lemak di atas ketinggian 35.000 kaki? Ribuan jemaah umrah serta haji khusus Tazkiyah Global Mandiri kemungkinan besar pernah mencobanya.

Nasi lemak adalah salah satu menu yang bisa dipilih di dalam kabin Silk Air, maskapai yang merupakan anak perusahaan Singapore Airlines, mitra airlines Tazkiyah selama bertahun-tahun. Maskapai dengan reputasi internasional namun selalu memahami selera personal penumpangnya.

Selain nasi lemak (nasi yang dimasak dengan santan, jahe, dan daun pandan lalu ditambahkan aneka lauk itu), ada beberapa pilihan menu khas Melayu muslim lainnya. Di antaranya mi bihun atau orang Singapura terbiasa menyebutnya mee bee hoon, nasi ayam, dan nasi ikan.

Jika pesawat sudah mengudara dari Makassar, dalam hitungan beberapa menit ke depan, pramugari akan mendatangi kursi-kursi Anda, menanyakan apa yang hendak Anda nikmati. Menu-menu tersebut belum termasuk buah-buahan, teh atau kopi, dan air mineral.

Khusus untuk jemaah umrah Tazkiyah, makanan di kabin Silk Air selalu menjadi menu makan siang. Sebab setiap pemberangkatan dilakukan pukul 11.45 Wita. Pulangnya pun begitu, siang, hanya waktunya yang sedikit berbeda.

“Saya sudah dua kali umrah bersama Tazkiyah. Makan di pesawat dengan makanan melayu jadi salah satu pengalaman tak terlupakan,” ujar Nurbaeti Lanti, warga asal Kabupaten Maros. Dia umrah menggunakan layanan Tazkiyah pada 2016 dan 2018.

IMG 20191228 195854 Serba-serbi Perjalanan Umrah; Lezatnya Kuliner Khas Melayu di Pesawat

Makan di udara, apalagi dengan pilihan menu melayu memang pantas dikenang. Apalagi bagi Anda yang sudah pernah pula mengunjungi pusat-pusat kuliner di Singapura atau Malaysia. Sebab cita rasa yang hidung dan lidah Anda rasakan di pesawat tak jauh berbeda dengan yang bisa Anda rasakan jika sedang berburu penganan di dua negara serumpun itu.

“Opsi makanan ala melayu muslim seperti itu untuk menyesuaikan dengan selera penumpang kami dari Indonesia, termasuk tentu saja jemaah umrah Tazkiyah,” ujar Sales Representative Silk Air Makassar, Muhammad Yunus, Sabtu, 28 Desember 2019.

“Kalau tidak ada pesanan makanan khusus, pilihan di atas pesawat adalah nasi lemak, mee bee hoon goreng, nasi ayam, dan nasi ikan itu,” imbuhnya.

Menu seperti itu juga menjadi “pemanasan” bagi para jemaah sebelum tiba di Arab Saudi. Sebab selama di sana, mereka akan disuguhkan makanan yang tetap “Indonesia” namun sudah ada perpaduan melayu pada beberapa bumbu dan camilan. (fit-sur)

Desember 26, 2019

SINGAPURA – Tazkiyah Global Mandiri memberangkatkan jemaah umrah di pengujung tahun. Kamis, 26 Desember 2019, 48 jemaah berangkat ke tanah suci.

Ada sedikit perbedaan kali ini. Jemaah start dari dua kota berbeda. Sebanyak 28 orang via Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar dan 20 orang lewat Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.

IMG 20191226 145251 Bareng ke Jeddah, Jemaah dari Dua Kota Kumpul di Singapura

Dua rombongan ini akan berjumpa di Singapura, untuk sama-sama terbang dengan pesawat Singapore Airlines Group menuju Jeddah, Arab Saudi.

Direktur Operasional dan Layanan Tazkiyah Global Mandiri, Suriyani menuturkan, pihaknya memang cukup sering memberangkatkan jemaah dari kota di luar Makassar. Termasuk Jakarta.

“Ada juga dari Kendari, Palu, dan beberapa kota lain,” tuturnya.

Grup umrah kali ini mengambil paket gold 11 hari. Mereka dijadwalkan tiba kembali di tanah air pada 5 Januari 2020.

Saat berita ini diturunkan pukul 15.34 Wita, jemaah asal Jakarta dan Makassar sudah sama-sama tiba di Changi Airport, Singapura. Istirahat sejenak lalu lanjut penerbangan ke King Abdul Azis Airport, Jeddah. Memulai misi mulia, mengunjungi Baitullah. (fit)

IMG 20191226 153410 Bareng ke Jeddah, Jemaah dari Dua Kota Kumpul di Singapura

IMG 20191226 145602 Bareng ke Jeddah, Jemaah dari Dua Kota Kumpul di Singapura

IMG 20191226 145337 Bareng ke Jeddah, Jemaah dari Dua Kota Kumpul di Singapura

IMG 20191226 145616 Bareng ke Jeddah, Jemaah dari Dua Kota Kumpul di Singapura

Desember 23, 2019

MAKASSAR – Operasional di kantor PT Tazkiyah Global Mandiri 2019 ini tersisa dua hari. Mulai Selasa, 24 Desember, para karyawan akan menikmati rihat akhir tahun.

Setiap karyawan sudah punya rencana untuk meregangkan otak dan otot. Ada yang akan pulang kampung, liburan, dan beberapa agenda privat lainnya.

Lalu, mengapa itu perlu? Public Relation dan Corporate Secretary PT Tazkiyah Global Mandiri, Helfitri menuturkan, ini apresiasi dari perusahaan atas pencapaian 2019 yang dianggap luar biasa. Kualitas layanan umrah dan haji khusus yang diberikan meningkat signifikan.

“Puncaknya tentu saja atas diraihnya dua trofi bergengsi, SNI Award 2019 dan Raksa Nugraha 2019,” ujarnya, Senin, 23 Desember.

Libur lebih dari sepekan juga diharapkan bisa menambah energi dan semangat para kru dalam menyongsong tahun baru. Ada Big Goals yang sudah disepakati.

IMG 20191222 WA0075 Big Goals 2020 Sudah Disepakati, Selanjutnya Liburan Akhir Tahun

Namun sebelum libur, para karyawan menggelar business meeting selama dua hari, 21-22 Desember. Seluruh divisi memaparkan capaian tahun ini dan sasaran tahun depan. Di situ pula poster besar berisi Big Goals dan Strategic Goals 2019 ditandatangani oleh seluruh manajemen. Termasuk presiden direktur.

IMG 20191222 WA0074 Big Goals 2020 Sudah Disepakati, Selanjutnya Liburan Akhir Tahun

Big Goals Tazkiyah tahun depan adalah “Berkomitmen untuk memperkuat brand dan bisnis yang makin predictable, profitable, konsisten, menerapkan Standar Nasional Indonesia dengan menghadirkan produk yang berkualitas dan bergaransi.”

IMG 20191222 WA0068 Big Goals 2020 Sudah Disepakati, Selanjutnya Liburan Akhir Tahun

Sedangkan Strategic Goals terdiri atas tujuh poin. Meliputi komitmen di bidang media, sale, kolaborasi, layanan, keuangan, sumber daya, dan daya saing.

Semua poin tersebut akan mulai dikerjakan, 2 Januari 2020, tepat pada hari perdana masuk kantor. (sur)

IMG 20191221 WA0011 Big Goals 2020 Sudah Disepakati, Selanjutnya Liburan Akhir Tahun

Desember 21, 2019
Desember 21, 2019

MAKASSAR – Sabtu dan Minggu ini Anda libur? Kami belum. Bahkan booth kami di Telkomsel Umrah Fair”, gedung Grapari Telkomsel, Jalan AP Pettarani, Makassar, tetap buka.

Ya, melihat antusiasme warga untuk mendapatkan informasi mengenai umrah bersama Tazkiyah Global Mandiri, perusahaan yang baru saja mendapatkan penghargaan tertinggi pemerintah RI untuk penerap SNI, booth kami melayani di akhir pekan ini.

Pameran yang merupakan kolaborasi Tazkiyah, Telkomsel, dan BNI Syariah ini dihelat sejak Senin, 16 Desember 2019.

Public Relation PT Tazkiyah Global Mandiri, Helfitri menuturkan bahwa setiap pendaftaran umrah di lokasi ini akan mendapat benefit khusus.

“Begitu daftar langsung dapat tiket umrah yang bergaransi, tabungan BNI Baitullah iB Hasanah, dan paket Tsel senilai Rp550 ribu,” tuturnya. Paket Tsel yang dimaksud terdiri atas internet 10 GB, voice 45 menit, sms 45 menit.

Sejak pameran dibuka, sudah ada beberapa orang yang mendaftar umrah lewat Tazkiyah. Termasuk di antaranya karyawan Telkomsel.

“Kami bahagia dengan sinergi yang manis ini,” pungkas Helfitri. (sur)