Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Tag Archives: tazkiyah global mandiri

Desember 7, 2019

MAKASSAR – Bagi manajemen PT Tazkiyah Global Mandiri, aset terpenting adalah karyawan. Bukan barang-barang inventaris, bukan uang. Karyawan adalah orang-orang yang datang, bergabung, kemudian bersedia tumbuh bersama.

Makanya, dalam dua tahun belakangan, kata Presiden Direktur PT Tazkiyah Global Mandiri, Ahmad Yani Fachruddin, pengembangan kualitas sumber daya manusia menjadi program paling menonjol.

Silih berganti karyawan dikirim ke ruang-ruang pelatihan. Jakarta, Surabaya, dan kota-kota lainnya. Bahkan jika pelatihannya di Makassar, perusahaan kerap mengutus seluruh karyawan.

“Itu belum termasuk sesi-sesi training di kantor. Anak-anak (karyawan) juga kontinu mendapat pendampingan beberapa konsultan,” ujar Ahmad Yani, di sela pelatihan pengembangan diri di kantor Tazkiyah, Sabtu, 7 Desember 2019.

Pelatihan tersebut dibawakan oleh Novita Sutopo, founder Growing Project. Novita juga dikenal sebagai dosen komunikasi dan manajemen, praktisi PR Marcom, dan trainer di berbagai lembaga startup.

Dalam training tersebut, Novita yang punya basic penyiar itu sukses menyentuh jiwa para karyawan Tazkiyah. Hampir semuanya terjebak dalam haru ketika mendapat giliran bertestimoni soal kehidupan dan pekerjaan mereka.

Syaiful misalnya. Karyawan yang baru 8 bulan bekerja di Tazkiyah ini tidak kuat menahan air mata saat menceritakan motivasi kerjanya.

“Saya ingin bisa punya kemampuan untuk sering mudik ke Kendari. Semua keluarga saya ada di situ,” tuturnya.

Pelatihan akan berlangsung hingga sore. Waktu yang cukup untuk menggali potensi dan menaikkan semangat para karyawan. Agar siap menerjang kehidupan dan pekerjaan. Mulai dari Senin yang dekat ini, sampai seterusnya. (fit-sur)

Desember 6, 2019

MEKAH – Sudah sepekan lebih jemaah Tazkiyah Global Mandiri asal Palu, Sulawesi Tengah berada di tanah suci. Kini mereka di Mekah dan rata-rata sudah melaksanakan dua kali umrah dalam tiga hari terakhir.

Sabtu, 7 Desember 2019 besok, rombongan dijadwalkan bertolak ke tanah air. Usai makan siang meninggalkan Mekah menuju Jeddah, lalu terbang ke Singapura sebelum lanjut ke Makassar.

Namun, ada beberapa jemaah yang masih penasaran untuk satu hal; mencium Hajar Aswad, batu hitam di dekat pintu Kakbah.

Jumat dini hari waktu setempat atau Jumat siang waktu Indonesia, sejumlah jemaah yang janjian bertemu di pintu King Abdul Aziz, Masjidilharam, setelah salat Subuh. Mereka akan berjuang sama-sama untuk bisa mendaratkan kecupan di permukaan Hajar Aswad. Atau kalau cuma bisa menyentuhnya pun tak apa.

“Bagusnya habis salat Subuh kita coba sama-sama,” ujar Fatimah, salah seorang jemaah.

Mencium Hajar Aswad tidaklah termasuk rukun umrah. Namun, tetaplah sebuah sunah sebab Rasulullah saw pun pernah melakukannya, mencium batu yang menurut riwayat diturunkan dari surga itu.

Dan… tentu akan jadi kenangan yang indah jika sudah tiba di kampung halaman. Mengingat bagaimana perjuangan bisa mendekatkan diri kemudian menciumnya. Bukan tak mungkin aromanya akan terus terbawa-bawa (di pikiran). (fit-sur)

Desember 3, 2019

MAKASSAR – Desember telah tiba. Kurang dari sebulan, kalender akan berganti. PT Tazkiyah Global Mandiri melihat lagi Big Goals 2019, yang dicetak besar dan dipajang di kantor; alhamdulillah, semuanya telah tercapai.

Salah satu yang terwujud di pengujung tahun ini adalah Big Goals ke-9, yakni penghargaan. SNI Award 2019 dan Raksa Nugraha Award 2019 yang menjadi impian keluarga besar Tazkiyah, bisa diraih.

Rentang waktunya tak begitu lama. Raksa Nugraha Award 2019 diterima dari Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI), Rabu, 16 Oktober 2019, di Double Tree Hotel, Jakarta. Lalu SNI Award 2019 diserahkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN), Rabu, 20 November 2019, di Balai Kartini, Jakarta.

Tazkiyah bahkan mencatatkan sejarah di kedua ajang itu. Menjadi satu-satunya perusahaan travel umrah dan haji di Indonesia yang mendapatkan Raksa Nugraha, yang tahun ini merupakan edisi perdana. Di SNI Award yang sudah memasuki penyelenggaraan ke-15, Tazkiyah menjadi perusahaan perjalanan pertama yang mendapat penghargaan itu.

Presiden Direktur PT Tazkiyah Global Mandiri, Ahmad Yani Fachruddin menuturkan, ini sungguh tahun yang indah bagi seluruh tim kerja Tazkiyah. “Tetapi memang butuh waktu bertahun-tahun, membenahi hampir seluruh aspek, sebelum bisa memetik hasil ini,” ujarnya, Selasa, 3 Desember 2019.

Delapan Big Goals 2019 Tazkiyah lainnya adalah;

Sistem. Sukses transformasi sistem tata kelola organisasi berbasis digital, melalui Tazkiyah Integrated Application System tahap kedua.

SDM. Sukses standardisasi kualitas sumber daya manusia yang sehat dan smart.

Sertifikasi. Sukses mendapatkan penilaian yang tinggi dalam sertifikasi ISO 9001:2015, dan beberapa lainnya.

Stakeholder. Sukses menjadi kebanggaan seluruh stakeholder dengan memberikan nilai manfaat keuangan dan non keuangan yang sebesar-besarnya kepada mereka.

Produk. Sukses menciptakan ragam produk layanan yang inovatif dan inspiratif.

Penjualan. Sukses penjualan melalui pengembangan business networking, brand strategy, dan public relation.

Pelanggan. Sukses mempertahankan kepuasan pelanggan yang nilai rata-ratanya sudah mencapai 9,3.

Profit. Sukses kinerja keuangan yang positif, bertumbuh, berkualitas, dan memenuhi standar laporan keuangan yang real time, serta akuntabel dengan laporan pajak tepat waktu. (fit-sur)

Desember 1, 2019
Desember 1, 2019

MADINAH – Ahad yang cerah di Madinah, Arab Saudi, 1 Desember 2019. Lima puluh jemaah Tazkiyah Global Mandiri begitu menikmati tur keliling kota kesayangan Rasulullah saw ini.

Diantar armada Qaid, bus modern yang canggih, rombongan mengunjungi beberapa tempat. Masjid Quba salah satunya. Ini adalah destinasi wajib setiap jemaah umrah. Quba adalah masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad.

Masjid lain yang didatangi adalah Khandaq. Masjid yang dibangun untuk mengenang dan menghargai jasa para syuhada Perang Khandaq.

Khandaq berarti parit. Sebuah riwayat menyebutkan, parit adalah solusi yang ditawarkan Salman Al Farisi, salah seorang sahabat, untuk mengalau serangan kaum Quraisy yang kala itu mengepung Madinah. Setiap 10 orang kaum Muslimin harus menggali 40 meter parit.

Panjang keseluruhan parit yang berhasil dibuat selama sepuluh hari adalah 5,5 kilometer. Kedalamannya 3 meter, lebar 4,6 meter.

Saat perang terjadi bulan Syawal tahun kelima Hijriah, tidak ada satu pun pasukan Quraisy yang mampu melewati parit tersebut.

Nah, ziarah selanjutnya yang dilakukan jemaah adalah ke Jabal Uhud, berjarak 4,5 kilometer dari pusat kota Madinah. Jemaah memberi salam kepada para syuhada.

“Ada 70 sahabat Nabi Muhammad dimakamkan di sini. Mereka gugur dalam Perang Uhud, 15 Syawal 3 Hijriah,” tutur Aguslam N Hampeng, tour leader Tazkiyah Global Mandiri untuk pemberangkatan jemaah yang seluruhnya asal Sulawesi Tengah ini.

Perjalanan hari ini finis di kebun kurma. Ini memang tempat favorit jemaah Indonesia. Di sini, kurma gratis jika masuk mulut, namun harus bayar jika sudah masuk kantong plastik. Hehehe.

Artinya, kata Aguslam, jemaah bisa mencoba segala jenis kurma, sampai kenyang. Namun, jangan dibawa pulang.

“Boleh dibawa pulang kalau beli,” imbuhnya. Selain kurma dalam bentuk asli, di sini juga tersedia berbagi hasil olahan kurma. Dari cokelat, permen, hingga minuman.

Senin, 2 Desember, jemaah dijadwalkan sudah menuju Mekah. Berangkat setelah sarapan. Miqatnya di Bir Aly. (fit-sur)

November 30, 2019
November 30, 2019

MADINAH – Jalan pagi di taman kota sudah biasa. Di beberapa tempat kini beken istilah car free day; orang-orang berolahraga sambil rekreasi di pusat keramaian. Tetapi jalan pagi yang satu ini berbeda. Sebab dirangkaikan wisata sejarah, lebih mengenali Rasulullah saw.

Ya, 50 jemaah umrah Tazkiyah Global Mandiri, Sabtu, 30 November 2019 pagi waktu Saudi atau siang waktu Indonesia, berolahraga sembari mengunjungi tempat-tempat penting di Madinah.

Mulai dari Pekuburan Baqi; pemakaman utama di Madinah, tempat berbaring jasad sahabat semisal Utsman bin Affan hingga istri-istri Nabi termasuk Aisyah hingga mendatangi Masjid Gumamah.

Dipandu tour leader Aguslam N Hampeng, rombongan juga sempat mampir di pelataran Masjid Nabawi, tepat di depan kubah hijau. Sejajar dengan kuburan Nabi Muhammad yang berada di dalam.

Jemaah duduk bersila, mendengarkan kisah-kisah mengenai Rasulullah, Madinah, dan perjuangan beliau.

Rombongan dari Palu, Sulawesi Tengah itu lalu melanjutkan jalan kaki. Mendatangi Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Berada di sebuah jalan lebar di barat daya Masjid Nabawi, dekat dengan Masjid Gumamah.

Masjid Abu Bakar merupakan salah satu tempat yang pernah digunakan untuk salat Id oleh Rasulullah dan Abu Bakar.

Maka bertambahlah pengetahuan para jemaah mengenai sejarah Islam. Bertambah pula kebugaran, tentunya.

Ini mungkin jalan pagi terbaik bagi beberapa jemaah. (fit-sur)