Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Tag Archives: Tazkiyah Tour

September 20, 2019
September 20, 2019

“SEBAIK-BAIK hari yang pada hari itu matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan. Pada hari itu ia dimasukkan ke surga dan pada hari itu ia dikeluarkan dari surga dan tidak akan terjadi hari kiamat kecuali pada hari Jumat.” Baca Selengkapnya

September 18, 2019

MAKASSAR – Produk-produk Tazkiyah Tour semakin variatif. Untuk produk umrah misalnya, sudah ada beragam paket yang bisa dipilih.

Salah satu yang belakangan ini juga menarik minat masyarakat adalah umrah plus wisata halal. Saat pameran Silk Air Travel Fair 2019 si Trans Studio Mall, beberapa waktu lalu, cukup banyak yang penasaran dengan paket itu.

Tazkiyah Tour memiliki produk umrah yang dirangkaikan dengan kunjungan ke beberapa destinasi berkonsep halal. Termasuk Istanbul, Kairo, dan bahkan Spanyol.

Paket semacam itu pun memantik rasa penasaran segmen korporasi. Tim marketing Tazkiyah Tour sudah melakukan presentasi ke beberapa perusahaan.

Kemarin, tim memaparkan aneka produk di sela acara internal Kalla Group di Warung Upnormal.

“Alhamdulillah mendapat respons positif. Kita bersyukur dengan kesempatan bersinergi ini,” tutur Helfitri, Public Relation Tazkiyah Tour, Rabu (18/9/2019).

Di Tazkiyah Tour, customer memang bisa memilih paket yang memungkinkan mereka berangkat bersama teman-teman. Termasuk rekan-rekan sekantor.

Selain bisa bergabung dalam program umrah reguler, calon jemaah Tazkiyah Tour bisa pula memilih Umrah VVIP. Dengan layanan khusus yang lebih privat.

Di luar berbagai paket umrah, paket perjalanan domestik Tazkiyah Tour juga mendapat cukup banyak apresiasi.

Ke depan, presentasi dan kerja sama dengan korporasi lain, akan terus diintensifkan Tazkiyah Tour. Apalagi semangat kolaborasi menjadi salah satu poin utama yang kini digalakkan manajemen perusahaan travel umrah/haji plus pertama di Indonesia yang meraih sertifikasi ISO 9001:2015 itu. (sur-fit)

September 16, 2019

MEKAH – Kota Mekah sedang tidak begitu ramai. Jemaah haji Indonesia yang merupakan kontributor terbesar keramaian di tanah suci, sudah bergerak ke Madinah sejak 6 September.

Masjidilharam pun tak begitu sesak sekarang ini. Minggu, 15 September waktu setempat, pelataran Kakbah yang biasanya sangat padat, justru relatif lengang.

Dan Allahuakbar, jemaah yang sedang tawaf biasa lebih leluasa mencium Hajar Aswad.

Petugas pun berinisiatif membuat antrean. Waktunya sejak pagi hingga azan Zuhur.

Dilansir situs resmi Kemenag RI, saat sebagian jemaah melakukan tawaf, sebagian lainnya salat sunnah di tempat mustajabah, seperti Hijir Ismail dan Maqam Ibrahim. 

Ujung antrean ada di pintu masuk Hijir Ismail, memanjang ke arah Rukun Yamani baru memutar ke sudut Hajar Aswad. Lama mengantre dari Hijir Ismail sampai Hajar Aswad sekitar 15 menit. Tentu jauh lebih cepat dibanding masa-masa padat. Bahkan terkadang seseorang gagal mencium batu dari surga itu hingga balik kembali ke negaranya.

Petugas mengatur giliran dan hanya memberi kesempatan jemaah untuk satu kali kecupan saat mencium Hajar Aswad lalu segera keluar. 

Nah, sekarang di sekitar Hajar Aswad yang biasanya penuh dengan orang-orang berdesakan pun menjadi teratur. Para jemaah berkesempatan untuk mencium Hajar Aswad dengan tertib dan tenang. Bahkan, tidak jarang jemaah yang sudah berkesempatan untuk mencium, kembali lagi mengantre agar bisa mencium Hajar Aswad yang kedua atau bahkan ketiga kali.

Masuk waktu Zuhur, antrian dicukupkan. Jemaah diminta untuk membentuk barisan salat berjemaah. Menunggu iqamah, tampak petugas membersihkan Hajar Aswad dan Rukun Yamani, lalu kembali melumurinya dengan minyak wangi. 

Selepas Zuhur, antrean belum lagi diberlakukan sehingga jemaah kembali berebut saat akan mencium Hajar Aswad. 

Saat ini jemaah umrah Indonesia dan Malaysia mulai berdatangan ke Mekah. Jemaah Tazkiyah Tour pun akan segera berangkat. Pemberangkatan perdana dilakukan 26 September 2019. (fit-sur)

September 15, 2019
September 15, 2019

ANDA akan umrah? Ehm, pasti sudah tidak sabar menanti waktu itu tiba. Nah, biar produktif menunggunya, yuk belajar mengenai tata cara umrah, tentu saja termasuk rukun-rukunnya.

Kalau di Tazkiyah Tour, calon jemaah sejak jauh hari langsung menerima buku panduan ibadah. Penjelasannya lengkap. Plus doa-doa.

Nah, referensi lain yang mesti Anda punya adalah soal jajajan khas Timur Tengah. Jangan sampai Anda melewatkan kesempatan untuk menjadi mencicipinya langsung di tanah asalnya.

Ahad kali ini kita bahas soal falafel. Salah satu camilan paling populer di Arab Saudi. Jika nanti Anda berjalan kaki ke atau dari Masjidilharam di Mekah serta Masjid Nabawi di Madinah, banyak gerai cepat saji yang menyediakan falafel.

Sekilas mirip kroket. Tetapi namanya ya falafel itu. Terbuat dari adonan kacang faca dan memiliki rasa pedas dan gurih. Kacang khas Arab itu digiling lalu dipadatkan.

Falafel dimasak dengan cara digoreng sehingga teksturnya renyah. Bola-bola kecil dicelup ke minyak panas.

Biasanya falafel disajikan dengan topping sayuran, acar, salad, dan berbagai saus khas. Gorengan memang gorengan, tetapi keseimbangan seratnya tetap diperhatikan. Ala Arab sekali.

Slurrrp… Bisa dibayangkan kan bagaimana lezatnya falafel ini?

Terus, tahukah Anda, brand sekelas McDonald pun pernah menjadikan falafel sebagai menu andalan? Ditawarkan dengan nama “McFalafel”.

Dan informasi lainnya, asal muasal falafel ini sampai sekarang jadi kontroversi. Ada yang menyebut Mesir, ada juga yang menyebut negara lain. Dan paling kontroversial ketika Israel juga mengklaimnya.

Namun biarlah itu menjadi urusan antarnegara. Urusan kita adalah mencicipinya. Di waktu senggang dalam proses ibadah umrah nanti, insyaallah. (*/fit-sur)

September 13, 2019

JAKARTA – Ada regulasi baru di awal musim umrah 1441 Hijriah. Biaya progresif 2.000 riyal untuk jemaah umrah yang sudah pernah ke tanah suci dihapus. Namun, ada biaya baru yang timbul. Biaya visa sebesar 300 riyal atau berkisar Rp1,1 juta.

Kementerian Agama RI menghormati kebijakan government fee atas pengurusan visa umrah tersebut. Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag), Arfi Hatim, mengatakan, itu sepenuhnya merupakan kewenangan kerajaan. 

Arfi mengatakan, seperti dikutip Ihram, dengan terbitnya aturan tersebut, para penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) perlu melakukan penyesuaian harga paket umrah. Namun mesti proporsional. Jangan menambahkan harga di atas biaya yang telah ditentukan oleh pemerintah Saudi tersebut.

Dia menambahkan, Kemenag dalam hal ini juga akan melakukan evaluasi besaran harga referensi yang telah ditetapkan sebesar Rp20 juta. Jika dianggap perlu, besaran harga referensi itu akan segera disesuaikan.

Direktur Bina Haji pada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Khoirizi, menambahkan bahwa ada hal yang tetap mesti disyukuri di balik keputusan pemerintah Saudi itu.

“Tentu harus kita syukuri hal ini sebagai upaya membantu jemaah (yang sudah berumrah) dalam memenuhi niatnya untuk berumrah lagi,” kata Khoirizi.

Namun pihaknya mengimbau kepada calon jemaah umrah agar lebih hati-hati dan waspada dalam memilih penyelenggara umrah agar jangan sampai tertipu.

Menurutnya, tempat yang paling tepat untuk mendaftar adalah kepada PPIU. Sebab, tidak semua penyelenggara terdaftar di Kemenag. Sedangkan PPIU, kata dia, dipastikan terdaftar dan mendapat izin dari Kemenag. (fit-sur)