Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Tag Archives: Travel Umrah Makassar

November 24, 2019

JAKARTA – Malam yang penting untuk perusahaan maupun lembaga penerap Standar Nasional Indonesia (SNI), Rabu, 20 November 2019. Di Balai Kartini, Jakarta Selatan, di bawah kerlip lampu, trofi SNI Award, penghargaan tertinggi pemerintah RI untuk penerap SNI diserahkan.

Dan izinkan kami mengabarkan ini. Tazkiyah Global Mandiri, perusahaan travel umrah haji kesayangan Anda, menjadi salah satu penerima anugerah.

Tazkiyah yang baru tahun ini berkompetisi di SNI Award setelah meraih SNI ISO 9001:2008 pada 2016 dan SNI ISO 9001:2015 pada 2018, langsung masuk jajaran elite penerap SNI. Korporasi yang telah memasuki usia 19 tahun itu berhak atas piala kategori perunggu.

Presiden Direktur Tazkiyah Global Mandiri, Ahmad Yani Fachruddin, naik ke panggung kehormatan. Menerima trofi dari Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Bambang Prasetya.

Dua menteri Kabinet Indonesia Maju turut menyaksikan. Masing-masing Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Riset, Teknologi, dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro.

Ahmad Yani begitu terharu usai penyerahan anugerah. “Terima kasih kepada semua pihak yang selama ini bersama-sama dalam perjuangan Tazkiyah memberikan layanan terbaik untuk para tamu Allah,” ujarnya.

Ahmad Yani menuturkan, butuh waktu bertahun-tahun dan investasi cukup besar untuk bisa mencapai standar ISO dan SNI. Terutama untuk menyiapkan infrastruktur, baik layanan maupun organisasi perusahaan.

Ketua Dewan Juri SNI Award 2019, Prof Rhenald Kasali, mengatakan, ajang ini amatlah penting. Sebab jadi tumpuan semua pihak untuk penerapan SNI yang berkelanjutan. Juga memotivasi semua penyedia barang dan jasa untuk memenuhi standar kualitas.

Ada 188 perusahaan dan lembaga yang ditetapkan bisa ikut SNI Award 2019. Namun setelah tiga tahap penilaian, hanya 69 peserta yang terima penghargaan di SNI Award ke-15 ini.

Untuk menjadi peserta saja memang sudah harus menjalani serangkaian seleksi ketat. Juga harus memenuhi berbagai persyaratan. Di antaranya telah beroperasi minimal tiga tahun, telah menerapkan SNI (semisal sistem manajemen mutu ISO). (*)

November 21, 2019

DUA, tiga, hingga empat lagu, para tamu dan undangan malam penganugerahan SNI Award 2019 di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Rabu malam kemarin, tampak riang. Bahkan ada yang ikut menyanyi, mengikuti Nowela, jebolan Indonesian Idol yang jadi bintang tamu.

Tetapi saat Nowela berhenti sejenak, lalu mulai berbicara soal BJ Habibie, banyak yang tiba-tiba tertegun. Temanya soal jasa-jasa. Juga cinta. Dari seseorang yang telah pergi dan tak kembali.

Nowela, perempuan berdarah Batak dan Papua itu kemudian menyanyikan “Cinta Sejati”. Soundtrack film “Habibie & Ainun”. Beberapa orang tampak kembali ikut bernyanyi, namun dengan wajah yang lebih sendu.

Badan Standardisasi Nasional (BSN), sang tuan rumah, memang memberi sesi khusus agar semua yang hadir bisa kembali mengenang jasa Habibie. Pria kelahiran Parepare itu disebut sebagai founding father BSN.

Habibie semasa hidup memang banyak memberi ide untuk standardisasi produk-produk Indonesia. Baginya, bangsa ini bisa mengandalkan masa depannya pada kualitas daya saing dan sumber daya manusia terbarukan.

Dan malam itu, beberapa bulan setelah Habibie berpulang, semangatnya tetap diadopsi. BSN mengajak para pelaku usaha serta organisasi manapun di Indonesia untuk bersungguh-sungguh memperbaiki kualitas produknya.

Kepala BSN, Bambang Prasetya, mengaku bahagia karena tahun ini, para peserta yang merupakan penerap SNI, menunjukkan inovasi-inovasi. Hampir semuanya terkait dengan pemanfaatan teknologi. Sebab memang sudah eranya. Kini sudah 4.0.

Sebelum nama-nama penerima anugerah diumumkan, sebuah drone terbang dari arah belakang dan mendarat di tangan Prof Rhenald Kasali, ketua dewan juri. Alat itu membawa dokumen yang berisi hasil penilaian SNI Award 2019.

MC acara bilang, itu untuk menunjukkan bahwa sekarang teknologi bisa memudahkan siapa saja yang ingin berubah semakin baik.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang datang agak telat, berpidato di pengujung acara. Dia bilang bahwa para penerima anugerah harus mendapat banyak manfaat dari prestasinya. BSN diharapkan tak lelah membina, memberi masukan-masukan.

Malam itu, ada 69 orang yang naik ke panggung sebagai penerima anugerah. Masing-masing mewakili tempatnya mengabdi. Presiden Direktur Tazkiyah Global Mandiri, Ahmad Yani Fachruddin dan Rektor UNM, Prof Husain Syam termasuk di antaranya.

Tazkiyah, perusahaan penyedia jasa umrah dan haji khusus, mendapatkan trofi perunggu di kategori organisasi menengah dan besar jasa. UNM meraih piala kategori organisasi pendidikan.

Ahmad Yani dan Husain kembali ke Sulawesi Selatan dengan trofi di koper dan kebanggaan di dada. Juga tekad untuk selalu menciptakan ide-ide. Tak cuma untuk organisasi yang dipimpinnya, namun juga bangsa ini. Persis seperti yang dipesankan Habibie. (*/)

November 20, 2019

JAKARTA – Malam yang penting untuk perusahaan maupun lembaga penerap Standar Nasional Indonesia (SNI), Rabu, 20 November 2019. Di Balai Kartini, Jakarta Selatan, di bawah kerlip lampu, trofi SNI Award, penghargaan tertinggi pemerintah RI untuk penerap SNI diserahkan.

Dan izinkan kami mengabarkan ini. Tazkiyah Global Mandiri, perusahaan travel umroh haji kesayangan Anda, menjadi salah satu penerima anugerah.

Tazkiyah yang baru tahun ini berkompetisi di SNI Award setelah meraih SNI ISO 9001:2008 pada 2016 dan SNI ISO 9001:2015 pada 2018, langsung masuk jajaran elite penerap SNI. Korporasi yang telah memasuki usia 19 tahun itu berhak atas piala kategori perunggu.

Presiden Direktur Tazkiyah Global Mandiri, Ahmad Yani Fachruddin, naik ke panggung kehormatan. Menerima trofi dari Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Bambang Prasetya.

Dua menteri Kabinet Indonesia Maju turut menyaksikan. Masing-masing Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Riset, Teknologi, dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro.

Ahmad Yani begitu terharu usai penyerahan anugerah. “Terima kasih kepada semua pihak yang selama ini bersama-sama dalam perjuangan Tazkiyah memberikan layanan terbaik untuk para tamu Allah,” ujarnya.

Ahmad Yani menuturkan, butuh waktu bertahun-tahun dan investasi cukup besar untuk bisa mencapai standar ISO dan SNI. Terutama untuk menyiapkan infrastruktur, baik layanan maupun organisasi perusahaan.

Ketua Dewan Juri SNI Award 2019, Prof Rhenald Kasali, mengatakan, ajang ini amatlah penting. Sebab jadi tumpuan semua pihak untuk penerapan SNI yang berkelanjutan. Juga memotivasi semua penyedia barang dan jasa untuk memenuhi standar kualitas.

Ada 188 perusahaan dan lembaga yang ditetapkan bisa ikut SNI Award 2019. Namun setelah tiga tahap penilaian, hanya 69 peserta yang terima penghargaan di SNI Award ke-15 ini.

Untuk menjadi peserta saja memang sudah harus menjalani serangkaian seleksi ketat. Juga harus memenuhi berbagai persyaratan. Di antaranya telah beroperasi minimal tiga tahun, telah menerapkan SNI (semisal sistem manajemen mutu ISO). (*)

November 18, 2019

MADINAH – Bagaimana perasaan Anda jika hari ulang tahun jatuh tepat saat Anda sedang di Madinah, kotanya Rasulullah? Tanyakan itu pada Supriadi Abdul Muing, jemaah umrah sekaligus mitra Tazkiyah Global Mandiri.

Pria kelahiran Kaluku, 17 November 1971 itu menapaktilasi hari lahirnya di Masjid Nabawi, kemarin waktu Saudi. Supriadi tafakur, menikmati pengalaman spiritual. Beberapa waktu sebelumnya, dia menjejakkan kaki di Raodah.

Supriadi pun mendapat ucapan selamat dari para jemaah.

“Happy milad, Pak Haji. Semoga dalam usianya berkurang, tepatnya di Madinah, Pak Haji mendapat umrah yang mabrur,” ucap Zahrah Latief, salah satu jemaah.

Supriadi tergabung dalam grup umrah pemberangkatan 14 November 2019. Saat ini, 38 jemaah masih berada di Madinah. Namun pagi ini waktu setempat atau siang waktu Indonesia, mereka akan bergerak ke Mekah.

Rombongan akan mampir di Bir Aly, mengambil miqat sebelum melanjutkan perjalanan ke Mekah. Mereka dijadwalkan tiba sore dan akan langsung melaksanakan ibadah umrah bakda Asar. (fit-sur)

November 15, 2019

MAKASSAR – Jajaran Tazkiyah Global Mandiri hadir pada peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Kamis, 14 November. Larut dalam zikir, tausiah, dan silaturahim.

Dan sebagai apresiasi Tazkiyah kepada kampus yang juga sedang dalam suasana HUT ke-54 itu, digelar undian berhadiah umrah.

Rektor UIN Alauddin, Prof Hamdan Juhannis didaulat mencabut nomor undian. Dari ratusan gulungan kertas dalam toples yang sudah diaduk berkali-kali, keluarlah nomor 232.

Uniknya, sangat kebetulan, nomor itu ternyata milik Hamdan. Potongan kertas undian ada di sakunya. Saat dicocokkan, benar saja; itu nomornya. Hadirin pun riuh, bertepuk tangan.

Namun, atas kesepakatan yang penuh canda dengan semua undangan, Hamdan putuskan menyerahkan kembali hadiah tersebut kepada orang lain.

Dan… orang yang beruntung itu adalah Ali Akbar, pegawai UIN Alauddin, yang juga ajudan rektor. Ali sudah menjalankan tugasnya bertahun-tahun, mendampingi beberapa rektor.

Ali pun akan berangkat ke tanah suci bersama Tazkiyah Global Mandiri. Jadwalnya akan dikomunikasikan kemudian. Menyesuaikan seat dan jadwal sang penerima hadiah.

Public Relation Tazkiyah Global Mandiri, Helfitri menuturkan, tidak ada yang menduga nomor undian yang naik milik Prof Hamdan. “Begitulah kalau undian, siapa saja bisa terpilih karena dilakukan secara acak dan transparan,” ucapnya.

“Tetapi jadinya malah seru. Alhamdulillah bahagia bisa berada di tengah kehangatan ini,” imbuh dia.

Peringatan maulid tersebut turut dihadiri ulama kharismatik Sulsel, AGH Sanusi Baco.

Helfitri menambahkan, Tazkiyah Global Mandiri intens menjalin kemitraan dengan instansi, lembaga, hingga majelis taklim. “Salah satu yang menjadi motivasi kami adalah terus ingin bermanfaat untuk lingkungan tempat kami berada,” pungkasnya. (sur)