Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Tag Archives: umrah berkualitas

September 16, 2019

MEKAH – Kota Mekah sedang tidak begitu ramai. Jemaah haji Indonesia yang merupakan kontributor terbesar keramaian di tanah suci, sudah bergerak ke Madinah sejak 6 September.

Masjidilharam pun tak begitu sesak sekarang ini. Minggu, 15 September waktu setempat, pelataran Kakbah yang biasanya sangat padat, justru relatif lengang.

Dan Allahuakbar, jemaah yang sedang tawaf biasa lebih leluasa mencium Hajar Aswad.

Petugas pun berinisiatif membuat antrean. Waktunya sejak pagi hingga azan Zuhur.

Dilansir situs resmi Kemenag RI, saat sebagian jemaah melakukan tawaf, sebagian lainnya salat sunnah di tempat mustajabah, seperti Hijir Ismail dan Maqam Ibrahim. 

Ujung antrean ada di pintu masuk Hijir Ismail, memanjang ke arah Rukun Yamani baru memutar ke sudut Hajar Aswad. Lama mengantre dari Hijir Ismail sampai Hajar Aswad sekitar 15 menit. Tentu jauh lebih cepat dibanding masa-masa padat. Bahkan terkadang seseorang gagal mencium batu dari surga itu hingga balik kembali ke negaranya.

Petugas mengatur giliran dan hanya memberi kesempatan jemaah untuk satu kali kecupan saat mencium Hajar Aswad lalu segera keluar. 

Nah, sekarang di sekitar Hajar Aswad yang biasanya penuh dengan orang-orang berdesakan pun menjadi teratur. Para jemaah berkesempatan untuk mencium Hajar Aswad dengan tertib dan tenang. Bahkan, tidak jarang jemaah yang sudah berkesempatan untuk mencium, kembali lagi mengantre agar bisa mencium Hajar Aswad yang kedua atau bahkan ketiga kali.

Masuk waktu Zuhur, antrian dicukupkan. Jemaah diminta untuk membentuk barisan salat berjemaah. Menunggu iqamah, tampak petugas membersihkan Hajar Aswad dan Rukun Yamani, lalu kembali melumurinya dengan minyak wangi. 

Selepas Zuhur, antrean belum lagi diberlakukan sehingga jemaah kembali berebut saat akan mencium Hajar Aswad. 

Saat ini jemaah umrah Indonesia dan Malaysia mulai berdatangan ke Mekah. Jemaah Tazkiyah Tour pun akan segera berangkat. Pemberangkatan perdana dilakukan 26 September 2019. (fit-sur)

September 15, 2019
September 15, 2019

ANDA akan umrah? Ehm, pasti sudah tidak sabar menanti waktu itu tiba. Nah, biar produktif menunggunya, yuk belajar mengenai tata cara umrah, tentu saja termasuk rukun-rukunnya.

Kalau di Tazkiyah Tour, calon jemaah sejak jauh hari langsung menerima buku panduan ibadah. Penjelasannya lengkap. Plus doa-doa.

Nah, referensi lain yang mesti Anda punya adalah soal jajajan khas Timur Tengah. Jangan sampai Anda melewatkan kesempatan untuk menjadi mencicipinya langsung di tanah asalnya.

Ahad kali ini kita bahas soal falafel. Salah satu camilan paling populer di Arab Saudi. Jika nanti Anda berjalan kaki ke atau dari Masjidilharam di Mekah serta Masjid Nabawi di Madinah, banyak gerai cepat saji yang menyediakan falafel.

Sekilas mirip kroket. Tetapi namanya ya falafel itu. Terbuat dari adonan kacang faca dan memiliki rasa pedas dan gurih. Kacang khas Arab itu digiling lalu dipadatkan.

Falafel dimasak dengan cara digoreng sehingga teksturnya renyah. Bola-bola kecil dicelup ke minyak panas.

Biasanya falafel disajikan dengan topping sayuran, acar, salad, dan berbagai saus khas. Gorengan memang gorengan, tetapi keseimbangan seratnya tetap diperhatikan. Ala Arab sekali.

Slurrrp… Bisa dibayangkan kan bagaimana lezatnya falafel ini?

Terus, tahukah Anda, brand sekelas McDonald pun pernah menjadikan falafel sebagai menu andalan? Ditawarkan dengan nama “McFalafel”.

Dan informasi lainnya, asal muasal falafel ini sampai sekarang jadi kontroversi. Ada yang menyebut Mesir, ada juga yang menyebut negara lain. Dan paling kontroversial ketika Israel juga mengklaimnya.

Namun biarlah itu menjadi urusan antarnegara. Urusan kita adalah mencicipinya. Di waktu senggang dalam proses ibadah umrah nanti, insyaallah. (*/fit-sur)

September 13, 2019

JAKARTA – Ada regulasi baru di awal musim umrah 1441 Hijriah. Biaya progresif 2.000 riyal untuk jemaah umrah yang sudah pernah ke tanah suci dihapus. Namun, ada biaya baru yang timbul. Biaya visa sebesar 300 riyal atau berkisar Rp1,1 juta.

Kementerian Agama RI menghormati kebijakan government fee atas pengurusan visa umrah tersebut. Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag), Arfi Hatim, mengatakan, itu sepenuhnya merupakan kewenangan kerajaan. 

Arfi mengatakan, seperti dikutip Ihram, dengan terbitnya aturan tersebut, para penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) perlu melakukan penyesuaian harga paket umrah. Namun mesti proporsional. Jangan menambahkan harga di atas biaya yang telah ditentukan oleh pemerintah Saudi tersebut.

Dia menambahkan, Kemenag dalam hal ini juga akan melakukan evaluasi besaran harga referensi yang telah ditetapkan sebesar Rp20 juta. Jika dianggap perlu, besaran harga referensi itu akan segera disesuaikan.

Direktur Bina Haji pada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Khoirizi, menambahkan bahwa ada hal yang tetap mesti disyukuri di balik keputusan pemerintah Saudi itu.

“Tentu harus kita syukuri hal ini sebagai upaya membantu jemaah (yang sudah berumrah) dalam memenuhi niatnya untuk berumrah lagi,” kata Khoirizi.

Namun pihaknya mengimbau kepada calon jemaah umrah agar lebih hati-hati dan waspada dalam memilih penyelenggara umrah agar jangan sampai tertipu.

Menurutnya, tempat yang paling tepat untuk mendaftar adalah kepada PPIU. Sebab, tidak semua penyelenggara terdaftar di Kemenag. Sedangkan PPIU, kata dia, dipastikan terdaftar dan mendapat izin dari Kemenag. (fit-sur)

September 8, 2019
September 8, 2019

INI hari Minggu. Bagaimana kalau kita bahas kuliner saja? Agar liburan Anda semakin rileks. Atau jangan-jangan bisa jadi inspirasi untuk Anda mencari restoran. Atau mungkin membuatnya sendiri, bereksperimen di dapur.

Anda yang sudah pernah ke Arab Saudi atau bahkan yang belum sekalipun mungkin pernah mencoba Nasi Mandi. Sajian khas timur tengah dengan ciri bulir beras yang panjang dan pulen. Beras Basmati namanya.

Beras dimasak bersama berbagai bumbu dan rempah khas Arab. Mulai dari jintan, adas, kayu manis, hingga lada hitam. Ada pula tambahan minyak safron yang menghasilkan aroma sangat khas, juga warna yang menggugah selera.

Setelah matang, di atasnya diletakkan potongan besar daging ayam atau daging kambing panggang. Juga potongan timun, buah nanas, bawang merah, serta bawang putih.

Ciri lain, Nasi Mandi disajikan bukan di piring, melainkan dalam nampan besar. Dan jika memakannya seorang diri, Anda berpotensi tidak bisa berdiri karena kekenyangan. Hehehe.

Nasi Mandi identik dengan kebersamaan. Dimakan beramai-ramai.

Jemaah haji maupun umrah bisa mendapatkan Nasi Mandi di restoran-restoran sekitaran masjid. Mereka yang ingin variasi menu di luar yang dihidangkan hotel, bisa menjadikannya pilihan.

Jemaah umrah Tazkiyah Tour pun kerap merasakan Nasi Mandi ini. Terutama bila mampir di rest area dalam perjalanan dari Jeddah ke Madinah.

Rata-rata menjadi sajian makan malam. Pasangannya adalah teh panas. Pereda letih usai melalui perjalanan udara 9 jam lebih dari Makassar, kemudian dilanjut rute darat dari Bandara King Abdul Aziz menuju Madinah.

Rustiah, jemaah yang pernah umrah bersama Tazkiyah Tour mengaku tak bisa melupakan pengalamannya makan Nasi Mandi. Sedang lapar-laparnya lalu dipertemukan dengan menu yang unik.

“Habis seketika. Daging kambingnya itu, aduhhhh,” kenangnya.

Tetapi ini opsional. Hanya salah satu di antara banyak menu khas timur tengah. Dan bahkan ada pula yang tetap menginginkan masakan Indonesia. Bukan soal rindu, namun telanjur terbiasa.

Semua kembali ke selera masing-masing. Tetapi bagi Anda yang senang mencoba hal-hal baru, Nasi Mandi sangat recomended. Bisa dinikmati sebelum atau setelah mandi. Hehehe.

Selamat berakhir pekan. (*/fit-sur)

September 6, 2019

MADINAH – Kalau rezeki tak ke mana. Seratus lima puluh jemaah haji Indonesia mendapat undangan dari Kerajaan Arab Saudi, di Madinah, kemarin malam waktu setempat.

Dilansir Ihram, mereka diundang dalam acara tasyakuran dan penghormatan kepada jemaah haji Indonesia.

Begitu tiba di kediaman perwakilan kerajaan, yang penuh permadani, jemaah disambut selawat. Muhammad bin Abdul Aziz al-Amri selalu tuan rumah, Ja’far at-Tinbali, wakil muassasah, dan sejumlah anggota kerajaan memberi salam. 

Jemaah Indonesia ini didampingi Sekretaris Daerah Kerja (Daker) Madinah, Agus Miroji, dan Kepala Sektor 5 Daker Madinah, Khalilurrahman. 

“Ahlan wa sahlan, wa marhaban bikum, selamat datang,” tutur Ja’far.

Dalam sambutannya, Agus menyampaikan ucapan terima kasih. Undangan ini, disebut Agus sebagai sebuah kehormatan bagi bangsa Indonesia. 

“Kami mendoakan semoga khadimul Haramain senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan untuk membawa bangsa Arab Saudi lebih baik lagi,” ujar Agus. 

Dan, di pengujung acara, tamu-tamu istimewa itu dijamu kabsyah, makanan khas Arab. Juga nasi biryani.

Sebelum pulang, ada kejutan lagi. Semua yang hadir diberi bingkisan berisi kurma, tasbih, minyak wangi, kayu siwak, dan lainnya. 

Masyaallah, sudah berhaji, dapat bonus pula bertemu pihak kerajaan Saudi. Nikmatnya. (fit-sur)