PT Tazkiyah Global Mandiri (Tazkiyah Tour) menjadi perusahaan layanan umrah dan haji khusus pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikat ISO. Piagam ISO 9001:2008 dari Mutu Certification International diterima pada 2016 lalu.
Sejak saat itu, standar tinggi terus diterapkan korporasi yang telah berkiprah 18 tahun ini. Keharusan menjalani audit setiap tahun membuat Tazkiyah Tour semakin rapi soal manajemen mutu.
Efeknya adalah tingkat kepuasan pelanggan yang terus meningkat. Versi terbaru ISO 9001:2015 pun digenggam Tazkiyah Tour pada 2018.
Presiden Direktur Tazkiyah Tour, Ahmad Yani Fachruddin menuturkan, ISO tak hanya tentang brand awareness. Lebih dari itu, ISO adalah standar yang mesti selalu dicapai oleh manajemen perusahaan dalam seluruh aspek.
“Output utamanya adalah kepuasaan pelanggan,” ujarnya di sela audit ISO di kantor Tazkiyah Tour, Ruko Diamond No 11, Jalan AP Pettarani, Senin (8/4/2019).
Audit tersebut dilakukan hingga Selasa (9/4/2019). Menghadirkan Isyana Dewi, auditor Mutu Certification International dari Jakarta. Seluruh struktur manajemen Tazkiyah Tour menjalani serangkaian audit, terkait kinerja divisi masing-masing.
“Hasil audit sangat terkait dengan perpanjangan sertifikat ISO,” ucap Isyana.
Audit menitikberatkan pada pemeriksaan kesesuaian perencanaan dan pelaksanaan. “Verifikasi bahwa semua yang direncanakan telah dituliskan. Dan semua yang dituliskan telah dilaksanakan. Makanya berbasis dokumen,” tutur Ahmad Yani lagi.
Sejak menerapkan standar ISO, imbuh Ahmad Yani, jumlah jemaah umrah Tazkiyah Tour malah menurun. Tetapi secara kualitas, meningkat. Laba perusahaan naik, jumlah karyawan bertambah signifikan, kantor baru nan modern berlantai empat pun mampu dibangun.
“Sebelumnya jemaah banyak namun banyak juga kerugian. Kita disibukkan komplain jemaah,” tambahnya.
Nah, setelah ISO, tingkat kepuasaan jemaah terus menanjak. Imbasnya adalah kebahagiaan jemaah. Berbanding lurus dengan performa perusahaan yang semakin baik.
Kini, Tazkiyah Tour juga berkompetisi pada SNI Award 2019. Event yang jurinya diketuai Rhenald Kasali, pakar manajemen dan juga guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI). Tazkiyah Tour sudah berada di seleksi tahap kedua dan manargetkan award kategori Gold.
SNI Award adalah ajang bergengsi. Untuk menjadi peserta saja sudah harus menjalani serangkaian seleksi ketat. Juga harus memenuhi berbagai persyaratan. Di antaranya telah beroperasi minimal tiga tahun, telah menerapkan SNI (semisal sistem manajemen mutu ISO).
Selain Rhenald, masih banyak tokoh penting yang menjadi juri. Misalnya Jusman Syafii Jamal (Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia), Kemal E Gani (Pemred Majalah Swa), hingga Joni Hermana (Rektor Institut Teknologi Sepuluh November). (luzd)