Hi, How Can We Help You?
  • Makassar 90231, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Email: tazkiyahmandiri@gmail.com

Category Archives: Referensi

November 20, 2024

Wakaf adalah salah satu bentuk amal jariyah yang memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan keagamaan umat Islam.

Selain memberikan manfaat bagi penerima manfaat, wakaf juga memiliki keutamaan yang besar di sisi Allah SWT.

Namun, meskipun konsep wakaf sudah dikenal luas, banyak di antara kita yang masih belum sepenuhnya memahami apa itu wakaf dan jenis-jenisnya

Apa Itu Wakaf

Wakaf adalah bentuk ibadah dalam Islam yang melibatkan penyerahan sebagian harta yang dimiliki oleh seorang muslim untuk digunakan bagi kepentingan umum, tanpa dapat diambil kembali.

Harta yang diwakafkan biasanya berupa tanah, bangunan, atau uang yang manfaatnya diperuntukkan untuk hal-hal yang bermanfaat.

Pengertian Wakaf

Wakaf berasal dari bahasa Arab waqafa yang berarti “menahan” atau “berhenti”.

apa itu wakaf
source image: ibadah

Dalam istilah syariat Islam, wakaf adalah tindakan seseorang untuk menahan harta benda agar manfaatnya dapat dimanfaatkan oleh pihak lain demi kepentingan umum, tanpa dapat diperjualbelikan atau diwariskan.

Contoh umum harta wakaf adalah tanah, bangunan, atau benda bergerak lainnya yang manfaatnya digunakan untuk kepentingan umat, seperti masjid, sekolah, atau rumah sakit

Apa Itu Wakaf Dalam Islam

Dalam Islam, wakaf merupakan amal jariah yang sangat dianjurkan. Hukum wakaf adalah sunnah muakkadah, yaitu ibadah yang pahalanya terus mengalir bahkan setelah pemberi wakaf meninggal dunia.

Dalil tentang keutamaan wakaf tercantum dalam Surah Ali Imran ayat 261 yang menyebutkan pentingnya berinfak dengan harta yang dicintai untuk memperoleh kebajikan.

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji.”

Jenis-jenis Wakaf

Wakaf dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan waktu, tujuan, peruntukan, dan bentuk harta. Berikut adalah sembilan jenis wakaf beserta penjelasannya:

wakaf khairi adalah
source image: sinergifoundation

1. Wakaf Khairi

Wakaf khairi adalah wakaf yang diberikan untuk kepentingan umum dan berjangka panjang.

Harta yang diwakafkan dapat berupa tanah, bangunan, atau properti lainnya yang digunakan untuk mendirikan fasilitas seperti masjid, sekolah, atau rumah sakit. Manfaat dari wakaf ini dapat dirasakan oleh banyak orang dalam jangka waktu yang sangat lama.

2. Wakaf Ahli

Wakaf ahli ditujukan untuk kepentingan keturunan atau keluarga dari orang yang mewakafkan hartanya.

Misalnya, wakaf untuk biaya pendidikan anak atau memberi nafkah bagi anggota keluarga yang membutuhkan. Jenis wakaf ini lebih bersifat pribadi dan terbatas pada keluarga si pemberi wakaf.

3. Wakaf Musytarak

Wakaf musytarak adalah jenis wakaf yang manfaatnya ditujukan kepada masyarakat umum dan juga keluarga dari pemberi wakaf.

Ini merupakan gabungan antara wakaf khairi dan wakaf ahli. Sebagai contoh, wakaf untuk pembangunan fasilitas publik yang juga memberikan manfaat kepada keturunan wakif.

4. Wakaf Muabbad

Wakaf muabbad adalah wakaf yang diberikan untuk selama-lamanya tanpa batas waktu. Harta yang diwakafkan akan tetap ada dan dimanfaatkan untuk kepentingan umum, seperti masjid yang terus digunakan untuk ibadah.

5. Wakaf Mu’aqqot

Wakaf mu’aqqot memiliki batasan waktu tertentu. Harta yang diwakafkan hanya dapat digunakan dalam jangka waktu yang disepakati antara pemberi wakaf dan penerima manfaatnya.

Setelah waktu yang ditentukan selesai, harta tersebut dapat digunakan kembali sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6. Wakaf Mubasyir (Dzati)

Wakaf mubasyir adalah wakaf yang manfaatnya langsung bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat luas, seperti pembangunan masjid atau rumah sakit.

Harta yang diwakafkan bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh penerima wakaf.

7. Wakaf Istitsmary

Jenis wakaf ini melibatkan penanaman modal dalam bentuk barang atau layanan yang kemudian menghasilkan keuntungan.

Keuntungan tersebut kemudian diwakafkan untuk digunakan bagi kepentingan sosial atau keagamaan. Misalnya, wakaf untuk usaha yang menguntungkan dan hasilnya disalurkan untuk pendidikan atau rumah sakit.

8. Wakaf Ahli (Keluarga)

Wakaf ahli atau keluarga adalah wakaf yang ditujukan untuk kepentingan keluarga dekat dari orang yang mewakafkan hartanya.

Meskipun demikian, jenis wakaf ini tidak diperbolehkan di beberapa negara karena dianggap kurang memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

9. Wakaf Khairi (Umum)

Wakaf khairi adalah wakaf yang manfaatnya ditujukan untuk kepentingan umum tanpa ada hubungan kekeluargaan antara pemberi wakaf dan penerima manfaatnya.

Contoh dari wakaf ini adalah pembangunan masjid, rumah sakit, atau sekolah yang bisa digunakan oleh banyak orang.

Syarat Wakaf

Untuk melaksanakan wakaf, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi:

wakaf ahli adalah
source image: cloudfront
  1. Wakif
    Orang yang memberikan wakaf harus berakal sehat, dewasa, dan atas kehendak sendiri.
  2. Mauquf
    Harta yang diwakafkan harus halal dan bermanfaat.
  3. Mauquf ‘alaih
    Penerima manfaat wakaf harus jelas dan sesuai syariat.
  4. Shighah
    Ikrar wakaf yang menunjukkan kesungguhan wakif.

Keutamaan dan Manfaat Wakaf

Wakaf memiliki banyak keutamaan dan manfaat yang menjadikannya salah satu amalan unggulan dalam Islam. Salah satu keutamaannya adalah pahala yang terus mengalir meskipun pewakaf telah meninggal dunia.

Keutamaan Wakaf

  1. Sedekah Jariyah
    Pahala wakaf terus mengalir meskipun wakif telah meninggal dunia.
  2. Meningkatkan Keberkahan Harta
    Harta yang diwakafkan akan terus memberikan manfaat tanpa mengurangi nilai aslinya.
  3. Investasi Akhirat
    Wakaf adalah amalan mulia yang memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT.

Manfaat Wakaf

  1. Mendukung Kesejahteraan Umat
    Wakaf dapat digunakan untuk membangun fasilitas sosial seperti sekolah dan rumah sakit.
  2. Pemberdayaan Ekonomi
    Wakaf istitsmary membantu masyarakat melalui investasi syariah.
  3. Peningkatan Kualitas Hidup
    Dengan adanya wakaf, masyarakat dapat menikmati manfaat yang berkelanjutan.

Penutup

Rasulullah SAW menyebutkan dalam sebuah hadits bahwa ada tiga amalan yang tidak akan terputus pahalanya meskipun seseorang telah meninggal, salah satunya adalah sedekah jariyah, yang termasuk dalam kategori wakaf

Begitu pula dengan ibadah haji dan umroh, yang menjadi momen transformasi spiritual bagi umat Islam.

Saat menjalankan ibadah di Tanah Suci, Anda memiliki kesempatan untuk memperdalam hubungan dengan Allah SWT, sekaligus merenungkan amal-amal jariyah yang dapat Anda tinggalkan, seperti melalui wakaf. Mari wujudkan impian Anda untuk beribadah ke Tanah Suci bersama travel haji umroh terpercaya!.

Oktober 24, 2024

Mendoakan saudara-saudara kita di Palestina, khususnya yang berada di sekitar Masjidil Aqsa, merupakan sebuah tindakan mulia yang tidak hanya menunjukkan solidaritas, tetapi juga menjadi bagian dari tanggung jawab kita sebagai umat Islam.

doa untuk palestina dan masjidil aqsa
source image: suara com

Masjidil Aqsa adalah tempat yang sangat penting dalam sejarah Islam, dan perannya dalam kehidupan umat Muslim tidak dapat diabaikan.

Oleh karena itu, doa untuk Palestina dan Masjidil Aqsa menjadi sangat penting, terutama di tengah berbagai tantangan dan penderitaan yang dialami oleh saudara-saudara kita di sana.

QS. Ali ‘Imran: 160
“وَإِن يَنصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ ۖ وَإِن يَخْذُلْكُمْ فَمَن ذَا الَّذِي يَنصُرُكُمْ مِن بَعْدِهِ ۗ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ”

Terjemahan: “Dan jika Allah menolongmu, maka tidak ada seorang pun yang dapat mengalahkanmu. Dan jika Dia membiarkanmu (tidak menolongmu), maka siapakah yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaknya kepada Allah saja orang-orang beriman bertawakkal.”

Ayat ini menegaskan keyakinan kita bahwa pertolongan Allah akan selalu ada bagi mereka yang beriman dan bertawakal.

Mendoakan mereka yang teraniaya di Palestina bukan hanya sekadar ungkapan rasa empati, tetapi juga menunjukkan kepedulian kita terhadap sesama Muslim.

Dengan mengingat dan mendoakan mereka, kita memperkuat ikatan ukhuwah Islamiyah.

Kumpulan Doa Untuk Palestina dan Masjidil Aqsa Arab

Berikut adalah beberapa doa untuk Palestina dan Masjidil Aqsa yang bisa kita panjatkan, lengkap dengan teks dalam bahasa Arab dan terjemahannya

doa untuk palestina dan masjidil aqsa
source image: sukabumi update
  1. Doa Umum untuk Kesejahteraan Palestina
    Arabic: اللّهُمَّ انصُر إخواننا في فلسطين
    Terjemahan: Ya Allah, berilah kemenangan kepada saudara-saudara kami di Palestina.
  2. Doa untuk Keselamatan Masjidil Aqsa
    Arabic: اللّهُمَّ احفَظ مَسجِدَ الأقصى من كُلِّ مَكروه
    Terjemahan: Ya Allah, lindungilah Masjidil Aqsa dari segala keburukan.
  3. Doa Kesabaran dan Ketahanan
    Arabic: اللّهُمَّ أعِنهم على ما هم فيه
    Terjemahan: Ya Allah, bantu mereka dalam segala kesulitan yang mereka hadapi.
  4. Doa untuk Kemenangan dan Pembebasan
    Arabic: اللّهُمَّ اجعل النصر حليفهم
    Terjemahan: Ya Allah, jadikanlah kemenangan sebagai teman mereka.
  5. Doa untuk Keharmonisan dan Perdamaian
    Arabic: اللّهُمَّ اجعل بينهم مودة ورحمة
    Terjemahan: Ya Allah, jadikanlah di antara mereka cinta dan kasih sayang.

Dengan memanjatkan doa untuk Palestina dan Masjidil Aqsa, kita berpartisipasi dalam memperkuat semangat umat Muslim di seluruh dunia.

Doa ini tidak hanya berdampak pada mereka yang kita doakan, tetapi juga memberikan ketenangan dalam hati kita sendiri.

Kumpulan Doa Untuk Palestina dan Masjidil Aqsa Sesuai Sunnah

Sebagaimana yang dijelaskan dalam artikel di Rumaysho kita juga dapat melaksanakan beberapa amalan sunnah yang berkaitan dengan doa untuk Palestina. Berikut adalah beberapa contohnya

doa untuk palestina dan masjidil aqsa
source image: detik news
  1. Qunut Nazilah
    Qunut Nazilah adalah doa yang dipanjatkan ketika terjadi musibah atau keadaan darurat. Dalam shalat, kita dianjurkan untuk melakukan Qunut Nazilah dalam rakaat kedua setelah ruku. Bacaan doa ini dapat menjadi ungkapan kepedulian kita terhadap saudara-saudara di Palestina.Arabic: اللّهُمَّ انصُر إخواننا المسلمين في فلسطين واغفر لهم وارحمهم
    Terjemahan: Ya Allah, berilah kemenangan kepada saudara-saudara kami yang Muslim di Palestina, dan ampunilah serta rahmatilah mereka.
  2. Zikir dan Doa Khusus
    Selain doa di dalam shalat, kita juga bisa melakukan zikir harian dan mendoakan mereka secara khusus. Mengingat kondisi yang mereka hadapi, kita harus meningkatkan kesadaran dan kepekaan kita terhadap situasi di Palestina.Arabic: اللّهُمَّ اجعلنا سببًا لنصرتهم واغفر لنا ولهم
    Terjemahan: Ya Allah, jadikanlah kami sebagai penyebab kemenangan mereka dan ampunilah kami serta mereka.
  3. Doa Menyemangati
    Kita juga bisa mengajak orang lain untuk mendoakan Palestina. Membuat komunitas doa atau pengajian yang fokus pada pembacaan doa untuk Palestina dan Masjidil Aqsa bisa meningkatkan rasa solidaritas dan kepedulian kita sebagai umat.Arabic: اللّهُمَّ اجعل هذه الأوقات أوقاتَ نصرةٍ لأهل فلسطين
    Terjemahan: Ya Allah, jadikanlah waktu-waktu ini sebagai waktu kemenangan bagi rakyat Palestina.

Penutup

Mendoakan saudara-saudara kita di Palestina dan Masjidil Aqsa bukan hanya tanggung jawab spiritual, tetapi juga bentuk kepedulian kita sebagai umat Islam.

Doa untuk Palestina dan Masjidil Aqsa bukan hanya sekadar kata-kata, melainkan juga harapan dan doa yang tulus agar mereka yang teraniaya diberikan kekuatan dan pertolongan.

Dengan menyebarkan Doa untuk Palestina dan Masjidil Aqsa ini, kita tidak hanya memperkuat iman kita, tetapi juga mengingatkan diri kita dan orang lain akan pentingnya solidaritas terhadap mereka yang teraniaya.

Bagi teman-teman yang sedang melaksanakan travel umrah khusus ataupun sedang berada di tanah suci makkah, hendaknya juga selalu mendoakan para saudara muslim kita di palestina dan dimanpun berada yang sedang mengalami kesulitan dan penindasan agar mendapatkan kemenangan dari Allah.

Mari kita terus panjatkan doa dan dukungan untuk mereka yang berjuang demi keadilan dan kedamaian. Semoga doa kita dikabulkan, dan semoga Allah selalu melindungi Palestina dan Masjidil Aqsa.

Agustus 21, 2024

Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu. Namun, haji juga dikenal sebagai ibadah yang penuh dengan tantangan fisik dan spiritual.

Islam, sebagai agama yang penuh dengan kasih sayang, memberikan kemudahan atau keringanan bagi umatnya dalam menjalankan ibadah haji melalui konsep yang dikenal sebagai rukhsah.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai pengertian dan contoh rukhsah dalam haji, dengan fokus pada kemudahan yang diberikan bagi jamaah yang menghadapi kesulitan dalam menjalankan ibadah ini.

Pengertian Rukhsah dalam Haji

Secara bahasa, rukhsah berarti keringanan. Dalam konteks syariat Islam, rukhsah adalah ketentuan khusus yang disyariatkan oleh Allah untuk meringankan beban hamba-Nya ketika menghadapi kondisi tertentu.

rukhsah dalam haji
Source image: canva.com

Hal ini dilandasi oleh prinsip dasar dalam hukum Islam, yaitu menghilangkan dan mengurangi kesukaran. Prinsip ini diungkapkan dalam kaidah fiqh “al-masyaqqah tajlibut taisir” yang berarti “kesulitan itu mendatangkan kemudahan”.

Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran, Allah berfirman:
“Allah tidak menjadikan dalam agama ini satu pun kesukaran atas kamu.”
(QS. Al-Hajj: 78)

Rukhsah diberikan karena adanya kondisi yang membuat pelaksanaan ibadah menjadi sulit atau tidak mungkin dilakukan secara normal.

Menurut buku Ensiklopedia Fiqih Haji dan Umrah oleh Gus Arifin, rukhsah dalam haji hanya berlaku dalam kondisi tertentu seperti sedang bermusafir, sakit, lupa, paksaan, atau keadaan lain yang menyebabkan kesukaran.

Dalam ibadah haji, kondisi ini bisa terjadi pada jamaah yang lanjut usia, ibu hamil, penyandang disabilitas, atau mereka yang mengalami sakit berat.

8 Contoh Rukhsah dalam Haji

rukhsah dalam haji
Source image: canva.com

Berikut adalah beberapa contoh rukhsah dalam haji yang sering diterapkan oleh jamaah yang mengalami kesulitan:

1. Thawaf dengan bantuan

Bagi jamaah yang sakit atau tidak mampu berjalan sendiri, mereka diperbolehkan melakukan thawaf dengan bantuan seperti ditandu, digendong, atau menggunakan kursi roda.

2. Penggunaan alat bantu saat sa’i

Jika jamaah tidak mampu melakukan sa’i (berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah) dengan berjalan kaki, mereka diperbolehkan menggunakan kursi roda atau alat bantu lainnya.

3. Perwakilan untuk melempar jumroh

Bagi jamaah yang tidak dapat melempar jumroh karena alasan kesehatan atau kelemahan fisik, mereka dapat mewakilkan tugas ini kepada orang lain yang sudah melaksanakan jumroh.

4. Nafar Awwal

Jamaah haji yang ingin kembali lebih cepat dari Mina sebelum tanggal 13 Dzulhijjah dapat melaksanakan nafar awwal, yaitu meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah, tanpa perlu tinggal hingga akhir hari tasyriq.

5. Wukuf dalam mobil atau ambulans

Jamaah yang sakit atau melahirkan dan tidak bisa melaksanakan wukuf di Arafah dengan berjalan kaki dapat melakukannya di dalam mobil atau ambulans.

6. Puasa sebagai pengganti dam

Jamaah haji tamattu’ atau qiran yang tidak mampu membayar dam (denda) karena alasan ekonomi, dapat menggantinya dengan berpuasa selama 10 hari, yaitu 3 hari saat berhaji dan 7 hari setelah kembali ke tanah air.

7. Mabit di Muzdalifah secara sepintas

Bagi jamaah yang tidak dapat melaksanakan mabit (bermalam) di Muzdalifah karena alasan kesehatan, diperbolehkan hanya berada di tempat tersebut secara sepintas, selama dilakukan pada malam hari.

8. Shalat jama’ dan qashar

Selama menjalankan ibadah haji, jamaah diperbolehkan untuk menjamak dan mengqashar shalatnya, yaitu menggabungkan dua shalat dalam satu waktu serta meringkas jumlah rakaatnya, guna meringankan beban mereka.

Hikmah Rukhsah dalam Haji

Rukhsah dalam haji menunjukkan bahwa aturan-aturan yang ada dalam Islam bukan untuk memberatkan umatnya, melainkan untuk memudahkan.

rukhsah dalam haji
Source image: canva.com

Hal ini selaras dengan sifat Islam yang penuh dengan rahmat dan kasih sayang bagi seluruh umat manusia.

Islam tidak hanya memerintahkan umatnya untuk beribadah, tetapi juga memperhatikan keterbatasan dan kemampuan mereka dalam menjalankannya.

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran:

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
(QS. Al-Baqarah: 286)

Dengan adanya rukhsah, setiap Muslim tetap dapat menjalankan ibadah haji meskipun dalam keadaan sakit, lanjut usia, atau kondisi lainnya yang membuat ibadah ini sulit dilaksanakan.

Kemudahan ini juga menegaskan bahwa tujuan utama dari ibadah haji adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh keikhlasan, bukan semata-mata tentang pelaksanaan fisik dari rangkaian ritual yang ditetapkan.

Penutup

Rukhsah dalam haji adalah bukti nyata bahwa Islam adalah agama yang memberikan kemudahan bagi umatnya. Kemudahan-kemudahan ini menunjukkan bahwa pelaksanaan ibadah tidak dimaksudkan untuk membebani, tetapi justru disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi setiap individu.

Sebagai umat Muslim, penting bagi kita untuk memahami bahwa menjalankan ibadah dengan penuh kesulitan bukanlah tujuan utama dari ibadah itu sendiri, melainkan mendekatkan diri kepada Allah dengan ketulusan hati.

Melalui konsep rukhsah dalam haji, setiap Muslim dapat tetap menunaikan kewajiban haji dengan cara yang lebih mudah dan sesuai dengan kondisi mereka masing-masing.

Dengan memahami dan menerapkan rukhsah dalam haji, kita dapat menjalani ibadah dengan lebih tenang, nyaman, dan penuh kesadaran bahwa Allah memberikan kemudahan bagi hambanya yang menghadapi kesulitan.

Juli 27, 2024

Dalam kehidupan sehari-hari seorang Muslim, shalat merupakan ibadah pokok yang memperkuat koneksi spiritual dengan Allah SWT.

Namun, keutamaan shalat tidak berhenti pada gerakan dan bacaan di dalamnya saja. Dzikir setelah sholat fardhu yang seringkali diabaikan, sebenarnya memiliki makna yang mendalam dan memperkukuh ikatan batin dengan Sang Pencipta.

Dzikir setelah sholat fardhu merupakan serangkaian ucapan, dzikir, dan doa yang dibaca setelah menyelesaikan shalat wajib. Hal ini dianjurkan sebagai bentuk ekspresi syukur, memohon ampunan, dan memperbanyak pengingat akan Allah.

Dzikir ini dilakukan untuk memperpanjang momen kebersamaan dengan Sang Khalik setelah selesai melaksanakan kewajiban shalat.

Dalil Anjuran Berdzikir Setelah Sholat Fardhu

Allah Ta’ala memerintahkan dzikir setelah sholat fardhu dalam Al-Qur’an:

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), berdzikirlah kepada Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” (QS. An Nisa: 103).

dzikir setelah sholat fardhu
Source image: canva.com

Selain itu Allah Ta’ala juga berfirman di surah yang lain terkait dzikir setelah sholat fardhu:

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan berdzikirlah kepada Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung” (QS. Al Jumu’ah: 10).

Bacaan Dzikir Setelah Sholat Fardhu Sesuai Sunnah

1. Istighfar 3x, dan membaca doa “Allahumma antas salam…”

Tsauban radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

كانَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ، إذَا انْصَرَفَ مِن صَلَاتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلَاثًا وَقالَ: اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam jika selesai shalat, beliau beristighfar 3x, lalu membaca doa:

Alloohumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikroom

(Ya Allah Engkau-lah as salam, dan keselamatan hanya dari-Mu, Maha Suci Engkau wahai Dzat yang memiliki semua keagungan dan kemulian)” (HR. Muslim no. 591).

2. Membaca tahlil dan doa “Allahumma laa maani’a lima a’thayta…”

Dari Al Mughirah bin Syu’bah radhiallahu’anhu, ia berkata:

سَمِعْتُ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يقولُ خَلْفَ الصَّلَاةِ: لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وحْدَهُ لا شَرِيكَ له، اللَّهُمَّ لا مَانِعَ لِما أعْطَيْتَ، ولَا مُعْطِيَ لِما مَنَعْتَ، ولَا يَنْفَعُ ذَا الجَدِّ مِنْكَ الجَدُّ

“Aku mendengar Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam setelah shalat beliau berdoa:

laa ilaha illallooh wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir. Alloohumma laa maani’a lima a’thoyta wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.

(tiada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Segala pujian dan kerajaan adalah milik Allah. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan (bagi pemiliknya). Dari Engkau-lah semua kekayaan dan kemuliaan” (HR. Bukhari no.6615, Muslim no.593).

3. Membaca doa “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lahu…”

Sebagaimana riwayat dari Abdullah bin Zubair radhiallahu’anhu terkait bacaan Dzikir setelah sholat fardhu:

كانَ ابنُ الزُّبَيْرِ يقولُ: في دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ حِينَ يُسَلِّمُ لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ له، له المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهو علَى كُلِّ شيءٍ قَدِيرٌ، لا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا باللَّهِ، لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ، وَلَا نَعْبُدُ إلَّا إيَّاهُ، له النِّعْمَةُ وَلَهُ الفَضْلُ، وَلَهُ الثَّنَاءُ الحَسَنُ، لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ مُخْلِصِينَ له الدِّينَ ولو كَرِهَ الكَافِرُونَ وَقالَ: كانَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يُهَلِّلُ بهِنَّ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ

Biasanya (Abdullah) bin Zubair di ujung shalat, ketika selesai salam beliau membaca:

laa ilaha illalloohu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir. Laa haula wa laa quwwata illa billaah. Laa ilaha illallooh wa laa na’budu illa iyyaah. Lahun ni’matu wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaa-ul hasanu. Laa ilaha illallooh mukhlishiina lahud diin wa lau karihal kaafiruun

(Tiada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Segala pujian dan kerajaan adalah milik Allah. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah. Tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya. Semua nikmat, anugerah dan pujian yang baik adalah milik Allah. Tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah hanya kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir tidak menyukainya” (HR. Muslim, no. 594).

4. Membaca tasbih, tahmid, takbir dan tahlil

Mengenai bacaan tasbih, tahmid, takbir dan tahlil setelah shalat ada 4 bentuk yang shahih dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Yaitu:

bacaan dzikir setelah sholat fardhu sesuai sunnah
Source image: canva.com

1. Membaca tasbih 33x, tahmid 33x, takbir 33x, tahlil 1x, total 100 dzikir

Sebagaimana riwayat dari  Abu Hurairah  radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ سَبَّحَ اللهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ ، وَحَمِدَ اللهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ ، وَكَبَّرَ اللهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ ، فَتْلِكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ ، وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

“Barangsiapa yang berdzikir setelah selesai shalat dengan dzikir berikut:

Subhanallah wal hamdulillah wallahu akbar (33 x). Laa ilaha illallah wahda, laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir

(“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, Allah Maha Besar (33 x). Tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah semata. Tidak ada sekutu bagiNya. Semua kerajaan dan pujaan adalah milik Allah. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu) Maka akan diampuni semua kesalahannya walaupun sebanyak buih di lautan” (HR. Muslim no. 597).

2. Membaca tasbih 33x, tahmid 33x, takbir 34x, total 100 dzikir 

Sebagaimana riwayat dari Ka’ab bin Ujrah radhiallahu’anhu terkait pentingnya dzikir setelah sholat fardhu, dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:

 مُعَقِّبَاتٌ لَا يَخِيبُ قَائِلُهُنَّ – أَوْ فَاعِلُهُنَّ – دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ ، ثَلَاثٌ وَثَلَاثُونَ تَسْبِيحَةً ، وَثَلَاثٌ وَثَلَاثُونَ تَحْمِيدَةً ، وَأَرْبَعٌ وَثَلَاثُونَ تَكْبِيرَةً

  “Dzikir-dzikir yang tidak akan merugi orang yang mengucapkannya setelah shalat wajib: yaitu 33x tasbih, 33x tahmid, 34 takbir” (HR. Muslim no. 596).

3. Membaca tasbih 25x, tahmid 25x, takbir 25x, tahlil 25x, total 100 dzikir

Sebagaimana riwayat dari Zaid bin Tsabit radhiallahu’anhu terkait dzikir setelah sholat fardhu, ia berkata:

أُمِرُوا أَنْ يُسَبِّحُوا دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ ، وَيَحْمَدُوا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ ، وَيُكَبِّرُوا أَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ ، فَأُتِيَ رَجُلٌ مِنَ الْأَنْصَارِ فِي مَنَامِهِ ، فَقِيلَ لَهُ : أَمَرَكُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تُسَبِّحُوا دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ ، وَتَحْمَدُوا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ ، وَتُكَبِّرُوا أَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ ؟ قَالَ : نَعَمْ ، قَالَ : فَاجْعَلُوهَا خَمْسًا وَعِشْرِينَ ، وَاجْعَلُوا فِيهَا التَّهْلِيلَ ، فَلَمَّا أَصْبَحَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ ، فَقَالَ: ( اجْعَلُوهَا كَذَلِكَ )

“Mereka (para sahabat) diperintahkan untuk bertasbih selepas shalat sebanyak 33x, bertahmid 33x, bertakbir 34x. Lalu seorang lelaki dari Anshar bermimpi dan dikatakan kepadanya: Apakah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam telah memerintahkan kalian untuk bertasbih sebanyak 33x, bertahmid 33x, bertakbir 34x? Ia menjawab: benar. Orang yang ada di dalam mimpi mengatakan: jadikanlah semua itu 25x saja dan tambahkan tahlil. Ketika ia bangun di pagi hari, lelaki Anshar ini menemui Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dan menceritakan mimpinya. Nabi bersabda: hendaknya kalian jadikan demikian!” (HR. An Nasa-i, no. 1350, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa-i).

4. Membaca tasbih 10x, tahmid 10x, takbir 10x, total 30 dzikir

Sebagaimana dalam riwayat dari Abdullah bin Amr radhiallahu’anhu tentang dzikir setelah sholat fardhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

خصلتان ، أو خلتان لا يحافظ عليهما عبد مسلم إلا دخل الجنة ، هما يسير ، ومن يعمل بهما قليل ، يسبح في دبر كل صلاة عشرا ، ويحمد عشرا ، ويكبر عشرا ، فذلك خمسون ومائة بًاللسان ، وألف وخمسمائة في الميزان ، ويكبر أربعا وثلاثين إذا أخذ مضجعه ، ويحمد ثلاثا وثلاثين ، ويسبح ثلاثا وثلاثين ، فذلك مائة بًاللسان ، وألف في الميزان

“Ada 2 perbuatan yang jika dijaga oleh seorang hamba Muslim maka pasti ia akan masuk surga. Keduanya mudah namun sedikit yang mengamalkan. Yaitu (pertama) bertasbih disetiap selepas shalat sebanyak 10x, bertahmid 10x, bertakbir 10x, maka itulah 150x dzikir di lisan (dalam 5 shalat waktu) namun 1500x di timbangan mizan. Dan (kedua) bertakbir 34x ketika hendak tidur, bertahmid 33x, dan bertasbih 33x, maka itulah 100x dzikir di lisan namun 1000x di timbangan mizan” (HR. Abu Daud no. 5065, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud).

5. Membaca ayat Kursi

Sebagaimana hadits dari Abu Umamah Al Bahili radhiallahu’anhu mengenai bacaan dzikir setelah sholat fardhu ialah membaca ayat kursi, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

 مَن قرأَ آيةَ الكرسيِّ دبُرَ كلِّ صلاةٍ مَكْتوبةٍ ، لم يمنَعهُ مِن دخولِ الجنَّةِ ، إلَّا الموتُ

“Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai shalat wajib, maka tidak ada yang bisa menghalanginya untuk masuk surga kecuali kematian” (HR. An Nasa-i no. 9928, Ath Thabrani no.7532, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no.6464).

6. Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas

bacaan dzikir setelah sholat fardhu nu
Source image: canva.com

Sebagaimana hadits dari Uqbah bin ‘Amir radhiallahu’anhu terkait bacaan dzikir setelah sholat fardhu, ia berkata:

أمرني رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ أن أقرأَ بالمُعوِّذاتِ دُبُرَ كلِّ صلاةٍ 

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkanku untuk membaca al mu’awwidzar (an naas, al falaq, al ikhlas) di penghujung setiap shalat” (HR. Abu Daud no. 1523, dishahikan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).

7. Membaca doa “Allahumma inni as-aluka ilman naafi’an…”

Dari Ummu Salamah Hindun binti Abi Umayyah radhiallahu’anha, ia berkata bahwa bacaan dzikir setelah sholat fardhu ialah:

كانَ يقولُ إذا صلَّى الصُّبحَ حينَ يسلِّمُ اللَّهمَّ إنِّي أسألُكَ عِلمًا نافعًا ورزقًا طيِّبًا وعملًا متقبَّلًا

“Biasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam jika shalat subuh, ketika setelah salam beliau membaca:

alloohumma inni as-aluka ‘ilman naafi’an, wa rizqon thoyyiban, wa ‘amalan mutaqobbalan

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang diterima” (HR. Ibnu Majah no. 762, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).

8. Membaca doa “Rabbighfirli wa tub ‘alayya…”

Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya:

قَالَ رَجُلٌ مِنْ الْاَنْصَارِ اَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي صَلَاةٍ وَهُوَ يَقُولُ رَبِّ اغْفِرْ لِي قَالَ شُعْبَةُ اَوْ قَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ اِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُورُ مِائَةَ مَرَّةٍ‏

“Berkata seorang dari kaum Anshar, bahwa ia mendengar Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dalam shalat beliau berdoa:

Rabbighfirli (atau: Allahummaghfirli) wa tub ‘alayya innataka antat tawwaabul ghafur

(Wahai Rabbku, terimalah taubatku, sungguh Engkau Dzat yang banyak menerima taubat, lagi Maha Pengampun)

sebanyak 100x” (HR. Ahmad no.23198, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no. 2603).

9. Membaca doa “Allahumma a’inni ‘ala dzikrika…”

Dari Mu’adz bin Jabal radhiallahu’anhu, ia berkata:

أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ أخذ بيده وقال يا معاذُ واللهِ إني لَأُحبُّك واللهِ إني لَأُحبُّك فقال أوصيك يا معاذُ لا تَدَعَنَّ في دُبُرِ كلِّ صلاةٍ تقول اللهمَّ أعِنِّي على ذكرِك وشكرِك وحسنِ عبادتِك 

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menarik tanganku sambil berkata: wahai Mu’adz, Demi Allah aku mencintaimu sungguh aku mencintaimu. Aku wasiatkan engkau wahai Muadz, hendaknya jangan engkau tinggalkan di setiap akhir shalat untuk berdoa:

Alloohumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika

(Ya Allah, tolonglah aku agar bisa berdzikir kepada-Mu, dan bersyukur kepada-Mu, serta beribadah kepada-Mu dengan baik)” (HR. Abu Daud no.1522, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud).

Keutamaan Dzikir Setelah Sholat Fardhu

1. Hati Menjadi Tenang dan Tentram

Allah berfirman:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenang” (QS. Ar Ra’du: 28).

Dengan melakukan dzikir setelah sholat fardhu, hati kita akan merasakan ketenangan yang sulit ditemukan di tempat lain. Ini adalah ketenangan yang datang dari keyakinan dan kedekatan dengan Allah.

2. Dijanjikan Surga

Rasulullah SAW bersabda:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

“Barangsiapa membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat maktubah (shalat fardhu), maka tidak ada yang bisa menghalanginya untuk masuk surga kecuali kematian” (HR Imam An-Nasai).

Membaca Ayat Kursi sebagai dzikir setelah shalat fardhu menjadi salah satu amalan yang dapat mengantarkan kita ke surga.

3. Diampuni Segala Dosa

dzikir setelah sholat fardhu
Source image: canva.com

Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ سَبَّحَ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَخَتَمَ الْمِائَةَ بِلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ ذُنُوبُهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

“Siapa yang bertasbih, bertahmid, dan bertakbir setelah shalat sebanyak 33 kali dan menutupnya dengan membaca lâ ilâha illallâh lâ syarîka lahu lahul mulku wa lahulhamdu wa huwa ‘alâ kulli syai’in qadîr, maka dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan” (HR Imam Malik).

Membaca dzikir setelah sholat fardhu ini merupakan cara yang efektif untuk memohon ampunan Allah atas dosa-dosa kita.

4. Segala Permintaan Akan Dikabulkan

Rasulullah SAW bersabda:

يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ قَالَ جَوْفَ اللَّيْلِ الْآخِرِ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ

“Ya Rasulullah ﷺ, doa manakah yang didengar Allah?” Beliau menjawab, “(Doa pada) akhir malam dan setelah sholat maktubah (sholat wajib)” (HR Imam Tirmidzi).

Dzikir setelah sholat fardhu adalah salah satu waktu yang mustajab untuk memohon doa kepada Allah. Dalam waktu ini, Allah lebih dekat dan mendengarkan doa-doa hamba-Nya.

Penutup

Dzikir setelah sholat fardhu sekadar rutinitas tambahan, melainkan sebuah ritual yang memiliki makna mendalam dan keutamaan besar.

Dengan dzikir setelah sholat fardhu, kita dapat mengingat Allah lebih sering, memohon ampunan dan rahmat-Nya, menguatkan koneksi spiritual, dan menenangkan jiwa.

Selain itu, dzikir setelah sholat fardhu juga didukung oleh dalil-dalil yang kuat dari Al-Qur’an dan Hadis. Oleh karena itu, janganlah kita melewatkan kesempatan berharga ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keutamaan-keutamaan yang telah dijanjikan.

Melalui dzikir setelah sholat fardhu, kita memperpanjang momen kebersamaan dengan Sang Khalik setelah menyelesaikan shalat wajib, mengisi hati dengan kedamaian, dan menguatkan iman.

Jadikan dzikir setelah sholat fardhu sebagai bagian tak terpisahkan dari ibadah sehari-hari, sehingga kita selalu berada dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT.

Mei 12, 2024

Makanan khas Arab Saudi tidak hanya sekadar santapan, tetapi juga merupakan cermin dari sejarah, budaya, dan keberagaman yang kaya di wilayah ini.

Terletak di jantung Semenanjung Arab, Arab Saudi memiliki kekayaan kuliner yang memukau, yang mencerminkan pengaruh dari berbagai tradisi dan peradaban yang pernah berkembang di sana.

Dari rempah-rempah khas Timur Tengah hingga cita rasa gurih dari hidangan lempeng, makanan khas Arab Saudi menyajikan petualangan rasa yang menggugah selera.

Dengan keragaman etnis dan kekayaan budaya yang dimiliki negara ini, masakan Arab Saudi juga menawarkan cerita tentang perjumpaan dan pertukaran budaya yang telah mempengaruhi tradisi kuliner mereka selama berabad-abad.

makanan khas arab saudi
Source Image: Tribunnews.com

Rekomendasi Makanan Khas Arab Saudi

Banyak sekali makanan khas Arab Saudi yang menggoda selera, mulai dari makanan berat hingga camilan ringan.

Di bawah ini, kami sajikan daftar makanan khas Arab Saudi yang patut kamu coba:

1. Nasi Bukhari

Berasal dari Kota Bukhara, makanan khas Arab Saudi berupa hidangan nasi yang dimasak dengan rempah-rempah khas dan sering disajikan dengan kismis atau kacang balilah.

Keunikan warna merahnya yang berasal dari campuran saus tomat memberikan hidangan ini daya tarik visual yang tak tertandingi.

nasi arab biryani
Source Image: Blogspot.com

Ditambah lagi dengan aroma rempah yang khas, Nasi Bukhari menjadi sebuah pengalaman kuliner yang memikat.

2. Nasi Kabsa

Tidak jauh berbeda dari Nasi Bukhari dalam hal warna merahnya, Nasi Kabsa juga memukau dengan kekayaan rasa rempahnya.

Namun, perbedaannya terletak pada bahan utamanya yang disajikan bersama nasi dari daging ayam atau kambing yang memberikan sentuhan gurih pada setiap suapan.

Bagi para pencinta kuliner yang menghargai pengalaman sensori, Nasi Kabsa adalah destinasi tak terelakkan dalam menikmati makanan khas Arab Saudi.

nasi arab
Source Image: Hubbite.co.id

3. Nasi Mandi

Nasi Mandi, dengan paduan rempah-rempah khas Arab dan kuah kaldu daging yang melimpah, menawarkan sebuah perjalanan rasa yang memanjakan lidah dalam dunia makanan khas Arab Saudi.

Terbuat dari beras basmati yang diolah dengan hati-hati, hidangan ini memancarkan aroma khas yang menggugah selera, menandai pengalaman kuliner yang tak terlupakan dalam dunia makanan khas Arab Saudi.

makanan khas arab saudi
Source Image: Detik.com

4. Harres: Bubur yang Menggugah Selera

Dari dunia bubur Arab, Harres menonjol sebagai hidangan yang menyuguhkan cita rasa yang kaya dan gurih.

Terbuat dari ayam dan gandum yang dimasak dengan rempah-rempah khas, bubur ini adalah pilihan sempurna bagi mereka yang mencari kenyamanan dalam sebuah hidangan.

nasi arab biryani
Source Image: Margopst.com

5. Haneeth

Proses masak yang unik membuat Haneeth menonjol di antara hidangan-hidangan lainnya. Daging kambing muda yang dimasak dengan cara dipendam dalam tanah selama berjam-jam menghasilkan tekstur dan cita rasa yang luar biasa.

Bagi pencinta daging yang mencari pengalaman kuliner yang autentik, Haneeth adalah pilihan yang tak terbantahkan.

nasi khas arab
Source Image: Shamsiricafe.com

6. Jalamah

Jalamah, makanan khas Arab Saudi yang sering ditemukan selama Idul Adha, menawarkan sebuah perayaan cita rasa yang khas.

Daging kambing yang dimasak dengan kapulaga dan kayu manis memberikan hidangan ini rasa yang kuat dan berkesan.

Dalam setiap suapannya, Jalamah mengundang kita untuk merayakan warisan kuliner yang kaya dari Arab Saudi.

nasi arab mandhi
Source Image: Tasteatlas.com

7. Saleeg

Bubur Saleeg, dengan campuran susu dan kaldu kambing atau ayam, menawarkan kelembutan yang tak tertandingi.

Dicampur dengan rempah-rempah khas Arab, hidangan ini adalah simbol dari kenyamanan dan kemewahan dalam hidangan sehari-hari.

nasi arab
Source Image: Pinterest

8. Mantu

Mantu, dengan daging yang dimasak dengan bawang bombay dan disajikan dengan saus bawang putih dan yogurt, adalah contoh sempurna dari bagaimana camilan kecil bisa menghadirkan kebesaran rasa.

Rasanya yang gurih dan teksturnya yang lembut menjadikan Mantu sebagai pilihan yang populer di Arab Saudi.

ciri khas makanan arab saudi
Source Image: Healthyfood.com

9. Tharid

Tharid, dengan sayuran berkuah yang disajikan dengan roti kering, menggabungkan kelezatan dan kenyamanan dalam sebuah hidangan.

Kuahnya yang gurih, terbuat dari kaldu ayam atau kambing yang diberi bumbu bawang bombay dan seledri, memberikan hidangan ini aroma dan rasa yang khas.

nasi kebuli khas arab
Source Image: Ajinomoto-kas.com

10. Kushari

Kushari, makanan khas Arab Saudi, dengan campuran makaroni, miju-miju, dan nasi disiram dengan saus cuka dan tomat, adalah contoh kelezatan multikultural yang menyatu dalam satu hidangan.

Taburan bawang goreng dan kacang menambahkan tekstur dan cita rasa yang kaya pada hidangan ini, menciptakan sebuah pengalaman kuliner yang tak terlupakan.

nasi arab mandhi
Source Image: Sadelicious.recipes

11. Samosa

Meskipun sering diasosiasikan dengan India, samosa juga merupakan salah satu camilan khas yang populer di Arab Saudi.

Bola-bola kecil yang terbuat dari campuran tepung terigu dan kacang Arab, digoreng hingga kecokelatan, menjadikannya pilihan yang sempurna untuk memanjakan lidah di tengah hari yang sibuk.

Isi dari samosa bisa bervariasi, mulai dari daging kambing, ayam, hingga sayuran yang diolah dengan rempah khas Timur Tengah, serta kadang-kadang dicampur dengan keju, menciptakan harmoni cita rasa yang memikat.

makanan khas arab saudi adalah
Source Image: Thespruceeats.com

12. Mutabbaq

Mutabbaq, yang mirip dengan martabak telur di Indonesia, adalah pilihan camilan favorit di kalangan penduduk setempat dan wisatawan.

Roti yang digoreng dan dilipat dengan isian daging kambing atau sapi memberikan sensasi gurih yang menggoda, sementara tekstur renyahnya memberikan kenikmatan yang tiada tara di setiap gigitannya.

Dengan paduan rasa yang sempurna antara kulit luarnya yang garing dan isian lezat di dalamnya, Mutabbaq adalah camilan yang tak boleh dilewatkan bagi para pecinta kuliner.

makanan khas negara arab saudi
Source Image: Arlafoods.co

13. Manakeesh

Manakeesh, sebuah hidangan yang menyerupai pizza dengan roti bulat yang diolesi dengan zaatar dan diberi berbagai topping seperti daging atau sayuran, mengundang kita untuk merasakan kelezatan hidangan ini.

Meskipun bentuknya mirip dengan pizza, Manakeesh memiliki cita rasa yang khas dan aroma harum yang menggoda selera.

Baunya yang sedap dan rasa rempahnya yang unik membuat Manakeesh menjadi pilihan yang populer sebagai menu sarapan atau makan malam di Arab Saudi.

nasi briyani khas arab
Source Image: Simplyleb.com

14. Luqaimat

Luqaimat adalah salah satu hidangan ringan yang khas dan hanya muncul selama bulan Ramadan di Arab Saudi.

Bentuknya menyerupai donat tanpa lubang yang disiram dengan sirup kurma dan biji wijen, lalu dicocol dengan yogurt.

Kombinasi antara rasa manis dan gurih, serta tekstur yang lembut di dalam dan renyah di luar, menjadikan Luqaimat sebagai hidangan yang sempurna untuk dinikmati saat berbuka puasa atau sebagai camilan di tengah malam.

nasi bukhari khas arab
Source Image: Khayaticancook

15. Hallaoumi Grilled

Meskipun terlihat seperti daging yang di-grilled, Hallaoumi sebenarnya adalah olahan susu kambing yang dibuat menjadi keju.

Potongan tipis dari keju ini kemudian dipanggang dengan sempurna, memberikan rasa yang gurih dan tekstur yang kenyal pada makanan khas Arab Saudi ini.

Dengan kemampuannya untuk mempertahankan bentuknya ketika dipanaskan, Hallaoumi Grilled adalah pilihan yang tepat untuk mereka yang mencari hidangan yang unik dan menggugah selera di Arab Saudi.

nasi khas arab
Source Image: Thecookingguy

16. Hummus

Hummus adalah hidangan pasta yang terbuat dari kacang Arab, dicampur dengan minyak zaitun, wijen, dan bawang putih.

Dengan rasa segar dan tekstur lembut, Hummus sering dijadikan sebagai hidangan pembuka atau saus cocol yang sempurna untuk roti.

Gilingan kacang arab yang dicampur dengan minyak zaitun dan perasan limau memberikan aroma yang segar, sementara tambahan wijen giling dan bawang putih menambahkan kedalaman rasa yang memikat.

nasi bukhari khas arab
Source Image: Downshiftology.com

17. Falafel

Falafel adalah salah satu makanan khas Arab Saudi yang cukup terkenal. Terbuat dari campuran tepung terigu dan kacang Arab, dan digoreng hingga kecokelatan, Falafel memiliki rasa renyah di luar dan lembut di dalam yang membuatnya menjadi camilan yang sangat nikmat di setiap gigitannya.

Dengan cita rasa yang kaya dan tekstur yang memikat, Falafel adalah pilihan yang sempurna untuk dinikmati sebagai camilan ringan di sepanjang hari.

nasi khas arab
Source Image: Dreat Island

Melalui setiap hidangan makanan khas Arab Saudi yang disajikan, kita tidak hanya merasakan kenikmatan dari setiap gigitannya, tetapi juga menyelami kisah panjang dan beragam dari masyarakat Arab Saudi.

Makanan khas ini bukan hanya sekadar santapan, tetapi juga merupakan cermin dari sejarah, tradisi, dan keberagaman yang kaya di wilayah ini.

Setiap resep yang disajikan membawa kita pada perjalanan melintasi zaman, mengungkapkan bagaimana perjumpaan budaya dari Timur Tengah dan wilayah sekitarnya telah menciptakan ragam kuliner yang unik dan berharga.

Dalam setiap hidangan, kita dapat melihat jejak-jejak sejarah yang terjalin erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Arab Saudi.

Oleh karena itu, dengan penuh rasa syukur, mari kita sambut setiap hidangan sebagai penjelajahan budaya yang tak terlupakan.

Semoga setiap suapannya tidak hanya menyenangkan lidah, tetapi juga memperkaya pengalaman kita akan kekayaan budaya yang tersembunyi di balik setiap hidangan.

Selamat menikmati petualangan rasa yang menggetarkan di Arab Saudi!