Adakah hal yang bisa membuat Anda menangis berkali-kali? Nurbaeti Lanti, jemaah umrah Tazkiyah Tour juga ada.
Meski sudah kali kedua berumrah, air matanya tetap deras saat melihat Kakbah, Senin (4/3/2019). Tangisnya bahkan sudah membahana ketika tawaf baru saja dimulai.
Sambil terus membaca doa, wanita asal Maros itu sesenggukan. “Alhamdulillah, alhamdulillah.” Kalimat itu dia ulang-ulangi di depan Multazam.
Begitu selesai tawaf, Nurbaeti mengaku terharu karena Allah beri kemudahan untuk kembali ke tanah suci.
“Secara ekonomi tidak mungkin. Kami bisa ke sini semata-mata karena kuasa Allah,” ucapnya di area sai.
“Semakin umrah semakin ingin datang lagi,” tambah alumni Universitas Muhammadiyah Makassar itu.
Paccing Samaila, jemaah Tazkiyah Tour asal Nabire, Papua, yang baru pertama kali ke Baitullah juga tak bisa menahan air mata.
Ina Salasa, jemaah Tazkiyah Tour dari Tulehu, Maluku, bersyukur karena akhirya ditakdirkan untuk ke Mekah. Dalam usia yang tak muda lagi, dia bersemangat menyelesaikan seluruh tahapan umrah. Sang suami, Bustaman Ohorella, terus di sampingnya.
Tour Leader Tazkiyah Tour, Aguslam N Hampeng menuturkan, kenikmatan umrah memang sungguh besar.
“Bahkan ketika harus menjalani ujian-ujian di Nabawi maupun Masjidilharam, misalnya dalam perjuangan menggapai Raudah dan Hajar Aswad, jemaah malah tambah haru,” tutur lepasan Al Azhar, Kairo, Mesir itu.
Maka tak heran, sambungnya, jika gelombang jemaah umrah dari Indonesia, termasuk yang dari pintu Makassar, kian besar.
Tujuh puluh tujuh jemaah Tazkiyah Tour dan Sint Travel (anak usaha Tazkiyah) baru saja tiba di Mekah setelah tiga hari tiga malam di Madinah.
Umrah pertama sudah diselesaikan. “Insyaallah umrah kedua hari Kamis,” beber Burhanuddin Darwis, pembimbing jemaah.
Beberapa jemaah Subuh tadi waktu Saudi datang cepat ke Masjidilharam. Beberapa di antaranya juga berhasil menyentuh dan mencium Kakbah. Termasuk Nurbaeti dan Paccing.
Haru keduanya kian menjadi-jadi. Air mata membasahi kiswah. (luzd)