
Haji mabrur menjadi dambaan setiap orang, baik yang akan, sedang, atau yang telah menunaikan ibadah Haji.
Haji mabrur adalah ibadah Haji yang diterima oleh Alllah SWT, haji yang diikuti dengan segala kebaikan-kebaikan.
Rasulullah SAW bersabda " Dari Umrah ke Umrah itu penghapus dosa diantara keduanya, dan Haji Mabrur tiada balasan yang sesuai kecuali surga".(HR. Bukhari & Muslim)
Haji yang mabrur adalah haji yang meningkatkan keimanan kepada Allah, hari akhir, malaikat, kitab, para Nabi. Keimanan yang menguatkan keyakinan bahwa hidup di dunia itu sementara maka iapun menginfakkan
sebagian hartanya untuk bekal akhirat, meningkatnya ibadah shalat, menjadikan akhlaknya semakin baik yang tergambarkan dengan berusaha menunaikan segala janji kepada Allah maupun manusia, sabar dalam ujian dan perjuangan.
sebagian hartanya untuk bekal akhirat, meningkatnya ibadah shalat, menjadikan akhlaknya semakin baik yang tergambarkan dengan berusaha menunaikan segala janji kepada Allah maupun manusia, sabar dalam ujian dan perjuangan.
Mendapatkan haji mabrur merupakan suatu hal yang tidaklah mudah, karena keharussan untuk senantiasa menjaga ketaatan selama haji dan meninggalkan segala larangan, tetapi memelihara kemabruran haji jauh lebih sulit, karena itu berarti harus menjaga keistiqamahan iman, ibadah, dan akhlak.

"Barangsiapa mengkonsumsi tujuh butir kurma Ajwah pada pagi hari, maka hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir." (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Sudah konsumsi kurma hari ini ???
Belum lengkap rasanya berhaji tanpa berkunjung ke kebun kurma. Di Madinah, Arab Saudi, Kurma Nabi menjadi makanan yang paling banyak diincar.

Seberapa kuat dorongan untuk melakukan ibadah Haji yang datang menghampiri ?
Adakah kamu merasakan sebuah kerinduan untuk bersujud di Baitullah dan melantunkan doa-doa khusus di hadapan Ka’bah?
Usia semakin hari semakin bertambah, bahkan kita tak pernah tahu sampai kapan Allah memberikan waktu kepada kita untuk berada di dunia ini.

Tahukah kamu bahwa, Nabi Adam AS merupakan manusia pertama yang melaksanakan ritual haji.
Nabi Adam AS telah mengunjungi rumah Allah sebanyak 1.000 kali dengan berjalan kaki untuk 700 haji dan 300 umrah.

Bukankah Allah itu dekat dengan kita, mengapa kita mesti jauh-jauh pergi ke Saudia Arabia untuk berhaji ?"
Jawabannya sederhana, tentu untuk menjalankan perintah Allah sesuai yang tertulis dalam QS Al Hajj ayat 27.
"Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh".
Namun hal mendalam dari pelaksanaan Haji di Tanah suci ialah mencari makna dari perjalanan jauh ibadah haji.

Haji merupakan ibadah yang memilik nilai spiritual yang tinggi. Rangkaian ibadah yang dilakukan di dalamnya memiliki makna ketaatan, cinta, dan pengorbanan.
Persis seperti kisah pengorbanan Ibrahim AS dan keluarganya memberikan pelajaran yang sangat dalam kepada kita bahwa cinta dan sebuah pengorbanan akan melahirkan sebuah keberkahan.